Showing posts with label Aktualisasi Diri. Show all posts
Showing posts with label Aktualisasi Diri. Show all posts

Tuesday, 27 September 2016

Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ?

Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ?
Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ? (sumber: www.google.com)
Selama beberapa tahun terakhir seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan wirausaha maupun cara menjadi pengusaha semakin banyak dan merajalela. Seminar-seminar maupun pelatihan-pelatihan tersebut rata-rata (meskipun tidak semua) memberikan iming-iming bahwa menjadi seorang pengusaha itu mudah. Acara-acara tersebut memang rata-rata ditujukan untuk memotivasi orang-orang agar mau dan berani menjadi seorang pengusaha. Namun yang patut kita semua tanyakan, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ?

Tulisan kali ini bisa dianggap sharing dan sekaligus curhatan saya pribadi yang juga menjadi "korban" dari seminar-seminar maupun pelatihan-pelatihan wirausaha tersebut. Saya sudah cukup lama mengikuti acara-acara seputar wirausaha, jika saya tidak salah ingat dimulai dari sekitar tahun 2008 atau 2009. Acara-acara seputar wirausaha itu pula yang semakin mendorong dan menguatkan keinginan serta tekad saya untuk menjadi seorang pengusaha. Ditambah lagi pula membaca cerita-cerita (baca: kisah-kisah) para pengusaha sukses dari buku, media cetak, maupun media online, maka semakin berkobarlah semangat untuk menjadi seorang wirausahawan.

Akan tetapi, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ? Acara-acara seputar wirausaha tersebut umumnya sering mengungkapkan atau menyampaikan bahwa menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha itu mudah. Memang benar, menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha itu mudah. Yang tidak mudah adalah tetap bertahan dan sukses menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Banyak hal yang harus dipelajari dan dipraktekkan. Banyak hal misteri yang perlu dipecahkan. Banyak anak tangga menuju kesuksesan yang perlu didaki.

Jadi, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ? Benar mudah, cukup mengatakan saya seorang pengusaha, maka sejak saat itu pula secara resmi kita sudah menjadi pengusaha. Tapi menjadi sukses di bidang usaha yang kita pilih tidaklah semudah yang kita bayangkan atau pikirkan. Banyak tangisan, perjuangan, dan hal-hal lain yang tidak selalu menyenangkan yang harus dihadapi dalam perjalanan menjadi seorang pengusaha sukses. Hal itu pula yang saya rasakan setelah menjadi seorang pengusaha.

Sunday, 5 June 2016

Jangan Sekedar Berbagi

Saya sadar, tahu, dan yakin bahwa berbagi itu baik, berbagi itu indah. Saya juga tahu bahwa semua agama menganjurkan untuk saling berbagi, terutama kepada orang-orang atau kalangan yang tidak mampu. Berbagi itu bermanfaat pula, baik bagi yang menerima, maupun bagi kita yang membagikannya. Berbagi akan mendatangkan manfaat secara langsung maupun tidak langsung kepada pihak yang telah sudi berbagi sesuatu yang bermanfaat.

Jadi, kita semua dianjurkan untuk berbagi, baik oleh agama maupun oleh orang-orang disekitar kita serta oleh norma (aturan tidak tertulis) yang terdapat di dalam masyarakat. Namun kita tidak boleh sekedar berbagi, melainkan harus mampu dan mau berbagi sesuatu yang bermanfaat, baik, indah, serta kepada orang atau pihak yang tepat. Oleh karena itu dalam berbagi kita juga perlu jeli dan hati-hati agar tidak salah berbagi.

Jika memang berbagi itu juga bermanfaat kita sebagai pihak yang membagikan atau memberikan sesuatu, mengapa ada pihak yang masih belum atau tidak mau berbagi ? Mungkin saja karena mereka belum mengetahui bahwa berbagi bisa mendatangkan manfaat bagi diri mereka sendiri. Bagi mereka yang suka berbagi dan sekaligus ingin mendatangkan manfaat ketika berbagi sesuatu, kini ada suatu website yang memungkinkan untuk itu. Website itu bernama 8share, sebuah website yang memungkinkan kita untuk berbagi informasi maupun konten yang bermanfaat dan sekaligus memperoleh manfaat bagi diri kita sendiri secara langsung. Manfaat yang diberikan kepada kita ketika berbagi sesuatu dapat berupa poin bonus dan uang tunai. Poin bonus yang telah terkumpul nantinya dapat ditukarkan ke dalam bentuk barang-barang tertentu yang disediakan oleh website tersebut. Tanpa panjang lebar lagi, silakan kunjungi link berikut ini 8share.com untuk mulai berbagi dan sekaligus memperoleh manfaat darinya secara langsung. Semoga bermanfaat.

Saturday, 21 May 2016

Waktunya Jadikan Hari Senin Kita Lebih Menyenangkan

Hari Jumat biasanya merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh para pekerja sedunia, sebab keesokan harinya mereka dapat mulai menikmati hari libur akhir pekan. Seluruh pekerja khususnya mereka yang bekerja kantoran hampir dapat dipastikan akan selalu menantikan hari ini, sebab hari tersebut adalah hari ketika mereka dapat melupakan sejenak semua rutinitas serta beban pekerjaan yang mereka hadapi di kantor. Itulah pula mengapa sampai di beberapa di dunia ada istilah Thanks God It’s Friday. Suatu istilah atau frasa yang digunakan untuk mengekspresikan betapa gembiranya ketika hari kerja telah berakhir pada hari itu.
Namun apakah hanya hari Jumat yang dapat menjadi hari yang menyenangkan ? Tentu saja tidak. Kita dapat menjadikan setiap hari kita menyenangkan, begitu yang mungkin sering kita dengar atau baca dari para motivator yang ada. Ya, sepertinya memang benar bahwa kita bisa menjadikan setiap hari kita itu menyenangkan, sebab setiap hari itu memang dijadikan indah sebagaimana adanya, hanya saja kita sendiri yang terkadang membuatnya menjadi tidak indah. Setiap hari dapat kita jadikan sebagai hari yang menyenangkan, termasuk hari Senin. Silakan simak artikel 9 Hal Yang Akan Membuat Senin Jadi Menyenangkan. Semoga bermanfaat.

Thursday, 19 May 2016

Pekerjaan Itu Harusnya Menyenangkan

Pekerjaan atau bekerja itu seharusnya menyenangkan, begitu saya pernah beberapa kali mendengar dan/atau membaca. Namun apakah benar setiap pekerjaan itu menyenangkan ? Atau mungkin dengan kata lain, apakah ada pekerjaan yang benar-benar menyenangkan ? Saya pikir semua itu relatif. Jika seseorang memang begitu mencintai atau memiliki passion di suatu bidang, maka hampir dapat dipastikan bahwa ketika dia dapat bekerja di bidang tersebut bekerja baginya akan terasa menyenangkan. Akan tetapi, apakah benar pula bahwa ketika seseorang sudah bekerja di bidang yang sesuai dengan kecintaan atau passion yang dimiliki, bekerja itu akan benar-benar menyenangkan ? Rasanya belum tentu juga. Yang namanya bekerja itu tentu akan ada tidak enaknya juga yang bisa disebabkan karena berbagai hal seperti lingkungan kerja, budaya kerja, maupun tuntutan pekerjaan yang seolah tak ada habisnya. Ya bekerja memang tidak selalu menyenangkan, bahkan di bidang yang kita cintai sekalipun, akan tetapi penting juga untuk memiliki atau menciptakan perasaan menyenangkan dalam bekerja, sebab hal itu akan turut mempengaruhi kinerja kita di pekerjaan. Seperti kata Om Richard Branson di bawah ini.

Petuah Richard Branson
Petuah Richard Branson (sumber: id.wantedly.com)

Akan tetapi, jika memang Anda sudah merasa bosan dengan pekerjaan Anda atau sedang mencari pekerjaan yang mungkin Anda pikir atau yakini sebagai pekerjaan yang menyenangkan, beberapa macam pekerjaan di bawah ini Anda jadikan alternatif.
1.    Professional Sleeper alias Tukang Tidur Profesional
     Sesuai dengan namanya, jika kita bekerja di bidang ini, maka kita akan diminta untuk benar-benar tidur. Pekerjaan ini kemungkinan besar disediakan oleh perusahaan yang memproduksi kasur, bantal, bed cover, maupun perusahaan atau lembaga yang bergerak di bidang penelitian yang khususnya berhubungan dengan penelitian di bidang kesehatan. Konon katanya, di Amrik sana, pekerja di bidang bisa mendapatkan bayaran rata-rata USD 31 Ribu. Menyenangkan ?
2.    Video Game Tester
      Bagi yang suka main video game, tentu ini bisa jadi pekerjaan yang sangat diidam-idamkan dan pasti sangat menyenangkan. Kita akan dibayar hanya untuk bermain game serta memberikan pendapat kita mengenai setiap game yang kita mainkan. Menurut info, rata-rata penghasilan pekerja di bidang adalah Rp. 777 Juta per tahun. Menarik bukan ?
3.    Vacation Tester atau Penguji Tempat (Wahana) Wisata
   Bagi yang senang jalan-jalan, traveling, melancong, atau apalah istilah atau sebutannya, pekerjaan bisa jadi sangat cocok dan sangat menyenangkan. Kenapa gitu ? Karena kita dibayar untuk jalan-jalan, mengunjungi serta mencoba berbagai lokasi wisata atau wahana wisata, ya keliling-keliling dan melancong kesana kemari, semacam itulah. Bayaran untuk pekerjaan ini sendiri belum diketahui pasti besarannya, tapi minimal kita bisa jalan-jalan gratis ke berbagai tempat. Lumayan kan ?

Daftar lengkap dari pekerjaan-pekerjaan unik nan menyenangkan lainnya dapat dilihat disini. Sekian dan semoga bermanfaat. Selamat bersenang-senang di pekerjaan Anda.

Sunday, 15 May 2016

Pelajaran dan Pengalaman Dari Batam – Singapore Trip 2015 (Bagian VI)

Mulai bagian VI ini, tulisan lanjutan mengenai Pelajaran dan Pengalaman Dari Batam – Singapore Trip 2015 saya buat menjadi lebih pendek untuk tiap bagiannya supaya lebih enak serta tidak membosankan untuk dibaca. Selamat membaca bagian ini.
Marina Bay Sands Singapore at afternoon
Marina Bay Sands pada sore hari di foto dari Merlion Park (dok: pribadi)
Marina Bay Sands lokasinya terletak di seberang lokasi Gardens by the Bay sehingga untuk menuju kesana tidak perlu lagi untuk menggunakan MRT. Kami cukup menaiki jembatan penyeberangan yang telah disediakan yang langsung terhubung ke dalam mall di Marina Bay Sands. Saat kami menuju ke arah keluar dari seluruh area Gardens by the Bay, oleh petugas kami diarahkan ke arah yang sama dengan saat kami masuk, bukan ke arah keluar yang tertera pada petunjuk yang sempat kami baca di awal kami hendak masuk. Ternyata berdasarkan info yang kami terima, area keluar yang tertera sesuai petunjuk awal yang kami lihat sedang penuh sesak oleh pengunjung sehingga tidak memungkinkan lagi untuk dilalui atau ditambah lagi oleh pengunjung lain, maka dari itu kami dialihkan ke jalur keluar yang berbeda. Ada beberapa orang yang tetap mencoba serta memaksa untuk menggunakan yang ditutup sementara tersebut, namun petugas tetap tegas melarang dan tetap menyuruh untuk bergerak ke arah yang ditentukan. Mungkin para petugas sudah mengantisipasi jika jumlah pengunjung terlalu banyak menumpuk di suatu area dapat menimbulkan kesesakan, aksi saling dorong, dan bahkan kericuhan. Ini suatu ketegasan dan bentuk antisipasi yang cukup berbeda jauh dengan yang biasa ada di Indonesia. Petugas keamanan atau pihak yang berwenang disana benar-benar strict (patuh atau ketat) terhadap aturan atau sistem yang telah dibuat.
Marina Bay Sands, Merlion Park.
Saya berfoto di Merlion Park dengan latar belakang
Marina Bay Sands (dok: pribadi)
Akhirnya kami pun mau tidak mau menuruti serta mengikuti arahan petugas daripada nanti ada ribut di negeri orang kan bisa menjadi masalah yang lebih ruwet, toh tujuan kami disana juga untuk senang-senang, bukan untuk tujuan yang lain. Setelah mengikuti arah jalan yang ditentukan, kami akhirnya mendekati lift yang akan mengantar kami naik ke jembatan penyeberangan menuju ke Marina Bay Sands. Sekali lagi tumpukan dan antrian pengunjung tampak disana. Akan tetapi petugas juga telah sigap mengantisipasi hal ini. Petugas berdiri tepat di depan pintu lift untuk mengawasi pengunjung serta mengatur antrian pengunjung masuk ke dalam lift. Antrian cukup panjang dan kami mengantri sekitar hampir 20 menit. Saat antrian kami sudah semakin dekat dengan pintu lift, kami mulai mendengar info dari peralatan komunikasi petugas bahwa jembatan penyeberangan hampir penuh dengan antrian pengunjung dan hampir mencapai kapasitas maksimalnya dalam menampung orang. Petugas yang menjaga lift diinfokan untuk menahan dulu orang yang hendak naik keatas sedikit lebih lama supaya antrian atau jumlah tumpukan pengunjung dapat berkurang lebih dahulu.
Petugas penjaga lift mengikuti petunjuk yang diterimanya dari rekan yang ada diatas dan aliran pengunjung yang hendak naik keatas sedikit diperlambat dan ditunda olehnya. Petugas memberi info bahwa sementara yang boleh naik menggunakan lift hanyalah mereka yang menggunakan kursi roda, orang tua, maupun orang yang menggendong atau membawa anak kecil. Pengunjung yang lain diharap bersabar menunggu atau dapat memilih menggunakan tangga biasa untuk naik keatas. Tidak seberapa lama, terdengar kembali info dari peralatan komunikasi petugas bahwa kondisi antrian diatas jembatan sudah mulai berkurang dan petugas di bawah diperbolehkan menaikkan pengunjung ke atas namun tetap dengan interval yang dibuat berjeda agar antrian di atas tidak cepat penuh lagi. Tepat pada saat itulah papa, mama, dan adik terkecil saya ikut masuk ke dalam lift dan naik ke atas. Saya, adik saya, dan adik ipar saya belum dapat ikut masuk ke dalam lift karena lift sudah penuh. Kami menunggu antrian berikutnya untuk naik ke atas. Tapi ada suatu kejadian yang mendadak sekali, petugas di bawah menerima info bahwa jalur penyeberangan ditutup total sementara waktu, sebab keadaan di dalam mall di ujung jembatan penyeberangan terlalu penuh oleh pengunjung. Info itu kami terima langsung dari petugas yang berjaga di depan lift dan dia juga memberikan info bahwa semua orang yang baru saja naik ke atas serta semua pengunjung lain yang telah ada di jembatan akan dipaksa turun serta dialirkan ke jalur yang telah ditentukan.
Mengetahui hal tersebut adik saya sedikit panik sebab kedua orang tua saya dan adik saya yang terkecil, tak ada satupun yang dapat berbahasa Inggris dengan baik. Mereka bertiga juga tidak terlalu mengerti jalur MRT yang harus ditempuh untuk dapat kembali ke hotel. Jadi adik saya khawatir kalau mereka akan tersesat dan kebingungan. Hal itu pun kami utarakan ke petugas yang berjaga disana dan meminta supaya dia mengijinkan adik saya untuk naik ke atas guna mencari kedua orang tua serta adik terkecil saya. Namun petugas tetap bersikukuh bahwa sudah tidak boleh ada lagi pengunjung yang naik ke atas sebab jembatan telah ditutup total sampai waktu yang belum ditentukan dan semua pengunjung yang telah berada di atas akan dipaksa turun serta dialirkan ke lokasi yang telah ditentukan. Namun kami juga tidak mau menyerah begitu saja, kami tetap mencoba menjelaskan keadaannya yang sebenarnya dan meminta keringanan supaya hanya adik saya saja yang diperbolehkan untuk naik ke atas. Namun sekali lagi petugas tetap tidak mengijinkan serta tetap berkata, ‘everyone go over there, the bridge is closed’. Dia juga berargumen bahwa kalau ada satu orang yang diijinkan orang lain yang mengetahui akan iri dan akhirnya minta naik juga. Hal ini juga sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan yang ada di Indonesia.
Tunggu kelanjutannya di bagian selanjutnya ya. Semoga masih ada sesuatu yang bermanfaat dari rangkaian tulisan saya ini. Terima kasih sudah membaca sampai sejauh ini.

Sunday, 27 March 2016

Pelajaran dan Pengalaman Dari Batam – Singapore Trip 2015 (Bagian V)

Foto yang saya ambil dari jembatan jalan masuk Gardens by the Bay.
Foto yang saya ambil dari jembatan jalan masuk
Gardens by the Bay (dok. pribadi).
Tujuan kami berikutnya adalah Gardens by the Bay. Agar dapat sampai ke tujuan kami ini, kami perlu menggunakan MRT lagi dan kami pun menuju ke stasiun MRT yang aksesnya tersedia di bagian bawah gedung Esplanade. Oya, sebagai tambahan info, di dalam komplek Esplanade ini juga terdapat mall yang disebut sebagai Esplanade Mall. Baiklah, sekarang kembali lagi ke cerita soal perjalanan menuju ke Gardens by the Bay. Dari bagian bawah gedung Esplanade kami mengarah ke CityLink Mall untuk menuju ke stasiun MRT City Hall. Dari City Hall kami menumpang MRT dengan tujuan stasiun Bayfront yang dapat langsung mengantarkan kami menuju ke Gardens by the Bay. Perjalanan kami tempuh dalam waktu yang tidak terlalu lama. Segera setelah sampai di stasiun Bayfront, kami segera mencari petunjuk arah menuju ke Gardens by the Bay. Gardens by the Bay terletak di komplek Marina Bay di bagian tengah Singapore dan berbatasan dengan Marina Reservoir (Waduk Marina). Untuk dapat mencapai lokasi Gardens by the Bay yang berada di atas tanah, terlebih dahulu kami perlu melewati suatu jalan berupa terowongan atau tunnel yang terdapat dalam komplek bangunan yang menghubungkan bangunan stasiun dengan bangunan-bangunan lain disekitarnya termasuk juga Marina Bay Sands.
Ketika kami telah semakin dekat dengan lokasi terowongan tersebut, ternyata situasi disana sudah sangat ramai sekali dengan kerumunan orang yang hendak menuju ke Marina Bay Sands maupun ke Gardens by the Bay (lihat videonya disini). Orang-orang berjubel sekali dan merangsek perlahan ingin segera sampai ke lokasi yang hendak dituju masing-masing. Banyaknya orang yang berada di terowongan tersebut juga membuat pendingin udara yang dipasang jadi tidak sedingin biasanya, meskipun masih tetap terasa sejuk. Melihat banyaknya orang atau pengunjung yang berjubel, pihak keamanan gedung dan sepertinya juga pihak kepolisian turut dilibatkan untuk mengatur dan mengarahkan orang-orang ke jalur yang benar menuju ke lokasi yang hendak dituju. Kami pun memperhatikan arahan dari petugas yang mengarahkan setiap orang yang hendak menuju ke Gardens by the Bay ke sisi kanan terowongan. Untuk memperjelas juga yang saya maksud sebagai terowongan disini bukan berarti ada pemisah seperti umumnya gambaran terowongan yang biasa kita miliki, tetapi hanya berupa jalan lorong biasa yang memang sedikit lebih menyempit dibandingkan jalan sebelumnya sehingga jika dilihat dari agak jauh akan terliha seperti terowongan atau tunnel. Sebagai tambahan pula, walaupun suasana sangat padat dan berdesakan, tetapi tetap tertib dan rapi serta tidak ada satupun orang-orang yang saling mendorong orang-orang disekitarnya.
Suasana di dalam Gardens by the Bay (dok. pribadi).
Setelah berjuang dan merangsek perlahan selama sekitar 20 menit, akhirnya kami bisa sampai di ujung terowongan berupa eskalator yang akan mengantarkan kami ke permukaan tanah. Dari sana kami masih harus berjalan kaki untuk dapat sampai ke area taman yang berluas total 101 hektar ini. Ketika kami sampai disana hari sudah sore, mungkin sekitar pukul 17.30, namun hari masih cukup terang untuk kami masih dapat menikmati sejenak hijaunya pemandangan rumput dan pepohonan lain yang ada disana. Begitu sampai disana kami juga menyaksikan banyak sekali pengunjung yang hadir di taman tersebut, baik warga lokal Singapura maupun wisatawan asing dari berbagai negara. Saya juga menjumpai cukup banyak warga negara Indonesia yang berwisata kesana. Melihat hijaunya rumput dan pemandangan asri yang terdapat di dalam taman tersebut, saya seolah lupa bahwa ini adalah negara Singapura yang selama ini saya tahu terkenal sebagai negara dengan banyak gedung-gedung bertingkat yang menjulang tinggi dan kotanya yang modern.
Gardens by the Bay yang berluas total 101 hektar memiliki tiga area taman, yaitu Bay South Garden, Bay East Garden, dan Bay Central Garden. Adapun taman yang terluas adalah Bay South Garden dengan luas 54 hektar. Gardens by the Bay digagas oleh Pemerintah Singapura sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan kesan bahwa negara Singapura merupakan suatu kota yang terletak di dalam taman, bukan taman di dalam kota. Adapun tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara menambah ruang-ruang hijau dan tanaman di dalam kota. Guna membangun taman ini, pada tahun 2006 diadakan kompetisi internasional oleh pemerintah Singapura dengan tujuan mencari dua perusahaan dengan karya rancangan desain taman terbaik. Akhirnya terpilih dua perusahaan asal Inggris sebagai pemenang. Masing-masing perusahaan akan menangani pembangunan satu bagian taman. Secara keseluruhan taman ini selesai dibangun dan dibuka untuk umum pertama kali pada pertengahan tahun 2012.

Thursday, 10 March 2016

Pelajaran dan Pengalaman Dari Batam - Singapore Trip 2015 (Bagian IV)

Saatnya balik lagi ke tulisan tentang perjalanan wisata ke Batam dan Singapore menjelang akhir tahun 2015 yang lalu setelah sempat diselingi tulisan tentang Gerhana Matahari. Pada bagian ini saya akan lanjutkan cerita mengenai petualangan dan pengalaman yang saya dapatkan dari perjalanan wisata Singapore 2015 yang saya dan keluarga jalani. Tetap disimak ya...
Albert Centre Difoto Dari Arah Bugis Street Market
Albert Centre difoto dari arah Bugis Street Market
Petualangan hari kedua kami di Singapore dimulai sekitar pukul 08.00 WBS dengan tujuan pertama adalah Albert Centre untuk membeli serta menyantap sarapan pagi. Untuk menuju ke Albert Centre Market & Food Centre yang terletak di 270 Queen Street kami perlu melewati Bugis Street Market. Albert Centre Market & Food Centre menjadi tempat jujugan yang cocok untuk dapat menikmati makanan dengan banyak varian dan harga yang lebih terjangkau. Aneka ragam makanan dijual disini, termasuk beberapa makanan khas nusantara juga tersedia disini, seperti Rujak, Tauwa, Bubur Kacang Ijo, Nasi Padang, Nasi Sambal Penyet, dan lain sebagainya. Bagian depan (dari arah Bugis Street Market) Albert Centre difungsikan sebagai food court, sementara di bagian belakangnya difungsikan sebagai pasar, sesuai yang tertera dalam namanya. Sekitar hampir satu jam kami duduk menyantap sarapan pagi kami. Kami mencoba beberapa macam menu atau makanan disini.
Suasana Di Dalam Albert Centre
Suasana Di Dalam Albert Centre
Puas menyantap sarapan pagi kami, kami segera beranjak dari Albert Centre dan segera menuju ke arah stasiun MRT untuk memulai perjalanan wisata kami yang sesungguhnya. Pagi itu, saya menyantap semangkuk Laksa yang hangat dan sedap seharga S$3.40. Harga yang saya tahu lebih murah dibandingkan dengan harga yang saya beli pada sore hari sebelumnya di China Town dengan rasa yang tidak jauh berbeda. Sebelum sampai di stasiun MRT yang kali ini kami tempuh melalui Bugis Junction Mall, saya berhenti sejenak di Bugis Street Market untuk membeli minuman jus buah seharga S$1. Tujuan kami pagi itu adalah Mustafa Center yang terletak di kawasan Little India.
Santap Pagi Saya, Semangkuk Laksa Panas Seharga S$3.60
Santap Pagi Saya, Semangkuk Laksa Panas Seharga S$3.60.
Kawasan Little India terkenal sebagai kawasan yang menarik dikunjungi, sebab kawasan ini memperpadukan antara budaya dan tradisi kehidupan keseharian dan spiritual masyarakat etnis India Singapore yang terletak di pusat kota Singapore. Untuk sampai di kawasan ini, kami turun di stasiun MRT Farrer Park, mengingat tujuan utama kami adalah pusat perbelanjaan Mustafa Center. Sesampainya di kawasan tersebut, kami langsung menuju ke pusat perbelanjaan yang ternama di kawasan tersebut dan di Singapore serta terkenal sebagai lokasi belanja murah, yaitu Mustafa Center. Mustafa Center adalah pusat perbelanjaan (mall) yang sangat besar, terdiri dua gedung bangunan yang saling berhadapan dan hanya dipisahkan jalan raya. Masing-masing gedungnya pun terdiri dari beberapa lantai yang cukup tinggi.

Saturday, 5 March 2016

Pelajaran dan Pengalaman Dari Batam - Singapore Trip 2015 (Bagian III)

Tulisan kali ini masih merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya. Seperti yang pernah saya sebutkan pada bagian pertama rangkaian tulisan ini bahwa tulisan mengenai perjalanan wisata ke Singapore ini akan saya bagi menjadi beberapa bagian agar setiap bagiannya tidak terlalu panjang dan tidak membosankan untuk dibaca sekaligus. Semoga masih antusias menikmati bagian ketiga dari rangkaian tulisan ini...
Keesokan harinya, beberapa dari kami telah bangun pada pukul 03.00. Saya sendiri bangun sekitar pukul 03.30 dan tidak lama kemudian segera bersiap untuk mandi serta beberapa persiapan lainnya. Sekitar pukul 04.20 seluruh persiapan kami sekeluarga pada pagi itu telah selesai dan kami segera bersiap berangkat menuju pelabuhan. Tidak lupa sebelum berangkat ke pelabuhan kami semua berdoa bersama agar seluruh rencana yang telah kami susun untuk petualangan dan perjalanan wisata kami di Singapore dapat berjalan dengan lancar. Tepat pukul 04.30 kami telah berada dalam mobil serta siap menuju ke pelabuhan. Jarak pelabuhan dengan rumah adik saya tidak terlalu jauh.
Pelabuhan Penyeberangan Ferry Internasional, Batam Centre
Pelabuhan Ferry Internasional, Batam Centre (sumber: google)
Sebelum pukul 05.00 pagi kami telah sampai di kawasan pelabuhan Batam Centre dan telah menunggu di depan pintu masuk ruangan utama pelabuhan. Ternyata sudah ada beberapa orang juga yang telah berada di komplek pelabuhan pada jam sepagi itu, kemungkinan besar mereka juga akan berangkat menggunakan kapal pertama seperti halnya kami. Sekitar pukul 05.00 pintu ruangan utama pelabuhan telah dibuka dan semua orang yang telah berada disana segera masuk. Kami hanya diperbolehkan menunggu di lantai bawah terlebih dahulu, sebab masih banyak petugas yang belum datang dan petugas yang sudah datang pun belum semua siap, ya kami semua maklum karena memang hari masih dapat dikatakan sangat pagi.
Singapore Cruise Center, HarbourFront, Singapore (sumber: google)
Sekitar pukul 05.15 petugas yang ada memperbolehkan kami naik ke lantai dua. Di lantai dua kami masih menunggu sebentar lagi petugas bagian imigrasi menyiapkan seluruh sistem komputer yang hendak digunakan untuk mencatat serta memvalidasi setiap data orang yang hendak ke luar negeri. Sekitar pukul 05.30 seluruh data kami sekeluarga telah disahkan dan divalidasi oleh petugas imigrasi dan kami telah berada di ruang tunggu keberangkatan. Kami menunggu sekitar 10 menit sebelum dipersilahkan menuju ke kapal penyeberangan yang kami tumpangi. Sekitar pukul 05.40 kapal telah disiapkan untuk berangkat menuju Singapore. Perjalanan menggunakan kapal menuju Singapore dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Sekitar pukul 06.50 kapal telah bersandar di pelabuhan Singapore (Singapore Cruise Centre di Harbour Front)  dan masing-masing penumpang telah bersiap turun dari kapal. Masing-masing penumpang yang telah turun bergegas berjalan menuju ke bagian imigrasi Singapore untuk memperoleh pengesahan ijin masuk ke Negeri Singa tersebut. Tidak lupa pula setiap barang bawaan harus melewati mesin pemeriksaan barang. Setiap orang yang hendak masuk ke Singapore dicek paspor serta identitas lain yang diperlukan dan tak lupa pula ditanya berapa lama mereka akan berada di negara tersebut. Setelah memperoleh stempel pengesahan masuk dari petugas imigrasi, sah pula kami berada di negara Singapore. Hari masih sangat pagi ketika kami sekeluarga memasuki negara Singapore yaitu sekitar pukul 07.00 waktu Batam atau pukul 08.00 waktu Singapore.
Hal pertama yang kami lakukan begitu menginjak bagian tanah negara Singapore adalah dengan segera keluar dari bagian kedatangan pelabuhan serta menuju ke komplek mall yang masih menjadi satu bagian dalam komplek pelabuhan. Seingat saya komplek mall nya masih sama seperti sekitar delapan tahun lalu ketika saya pertama kali menginjak negara Singapore dan masih tetap bersih pula. Segera masing-masing dari kami bergantian menuju toilet karena sudah sekitar satu jam lebih kami menahannya ketika dalam perjalanan maupun ketika antre di bagian imigrasi (custom). Begitu kami semua telah selesai ke toilet, kami tidak berlama-lama, dengan segera kami menuju ke tujuan kami berikutnya. Tujuan kami berikutnya adalah menuju ke stasiun MRT yang juga masih menjadi satu bagian atau komplek besar dari pelabuhan.
Begini bentuk tiket atau kartu MRT. Orang dewasa atau anak-anak diatas usia tertentu wajib memiliki kartu ini supaya dapat bepergian.
Hal pertama yang kami lakukan ketika telah berada di stasiun MRT adalah membeli tiket yang dapat digunakan untuk menempuh perjalanan menggunakan MRT. Kami membeli tiga buah tiket MRT masing-masing satu untuk ayah saya, saya, dan adik terkecil saya. Sementara ibu, adik pertama, dan adik ipar saya masih memiliki tiket MRT yang masih berlaku sebab baru setahun sebelumnya mereka mengunjungi Singapore. Tiket MRT memiliki masa berlaku lima tahun sejak penggunaan terakhirnya. Harga satu buah tiket MRT adalah SGD 20, harga itu sudah termasuk pulsa senilai SGD 12. Kartu atau tiket MRT ini dapat diisi ulang secara mandiri melalui mesin yang ada di dalam stasiun. Kartu ini juga tidak dapat digunakan untuk bepergian jika nilai pulsanya dibawah atau mendekati nilai tertentu dibawah nilai minimal (termurah) suatu perjalanan menggunakan MRT.

Tuesday, 1 March 2016

Pelajaran dan Pengalaman Dari Batam - Singapore Trip 2015 (Bagian II)

Melanjutkan dari tulisan sebelumnya mengenai perjalanan wisata saya dan keluarga ke Singapore pada liburan Natal Desember 2015 yang lalu. Semoga masih semangat dan antusias dalam membacanya dan semoga juga benar-benar ada sesuatu yang berharga yang bisa diambil dari tulisan ini. Selamat melanjutkan membaca...
Nasi Ayam Hainan Budi Siang Malam
Nasi Ayam Hainan Budi Siang Malam (sumber: google)
Karena masih cukup lelah setelah menempuh perjalanan cukup panjang dari Tuban hingga Batam dan setelah berjalan-jalan di Mall Nagoya Center Batam dan ditambah lagi tidur yang agak malam setelah nonton televisi, keesokan harinya sekitar pukul 07.00 barulah masing-masing dari kami semua terbangun dari tidur lelapnya. Dengan segera kami bergegas mandi dan bersiap untuk memulai perjalanan panjang menelusuri beberapa tempat di kota Batam pada hari ini (24 Desember 2015). Kami meninggalkan rumah sekitar pukul 08.20. Tujuan pertama adalah komplek Pasar Penuin untuk sarapan. Pagi itu kami memilih sarapan di sebuah rumah makan yang bernama Budi Siang Malam, sebuah nama yang unik menurut saya. Menurut info dari adik saya, rumah makan tersebut memiliki menu andalan atau yang paling terkenal yaitu Nasi Ayam Hainan. Kami sekeluarga memutuskan memesan dan mencicipi menu yang sama. Sekitar pukul 09.15 kami telah selesai menyantap seluruh sarapan pagi kami dan bergegas meninggalkan rumah makan untuk menuju lokasi berikutnya.
Setelah sarapan pagi di komplek Pasar Penuin, kami mengantarkan dahulu adik ipar saya ke gereja, sebab dia harus melakukan gladi bersih sebagai persiapan untuk acara malam Natal sore hari nanti. Setelah itu, kami menuju ke lokasi berikutnya yaitu sebuah komplek pusat perbelanjaan yang bernama Top 100 (Top Cepek). Lokasi pusat perbelanjaan tersebut tidak terlalu jauh dari lokasi tempat kami menyantap sarapan pagi, masih berada di daerah Penuin juga. Karena lokasi yang cukup dekat itu, hanya dalam waktu sekitar 10 menit atau sekitar pukul 09.30 kami telah sampai disana. Ketika kami sampai disana pusat perbelanjaan tersebut belum sepenuhnya dibuka, sebagian besar para pedagang masih bersiap-siap, namun ada pula beberapa yang telah membuka tempat usahanya. Kami tidak lama berada di supermarket tersebut, sebab money changer yang ada disana tidak memberikan nilai tukar yang baik menurut kami.
Tampak Depan Nagoya City Walk Mall Batam
Tampak Depan Nagoya City Walk Mall Batam (sumber: google)
Berikutnya kami berpindah menuju ke pusat perbelanjaan lain yaitu Nagoya Citywalk Mall. Karena masih cukup pagi kami sampai disana, mall masih sangat sepi dan masih banyak toko yang tutup. Saya dan ayah saya menunggu ibu serta kedua adik saya berbelanja dan melihat-lihat pakaian. Ketika berada disana cuaca tampak mendung dan sempat gerimis walau hanya sebentar. Karena harus menunggu cukup lama serta untuk mencegah bosan, maka saya putuskan untuk melihat-lihat disekitar kawasan mall. Ketika melihat depot yang menjual aneka menu serta camilan, saya putuskan untuk masuk kesana serta memesan satu cangkir Kopi-O (kopi hangat). Saya menunggu cukup lama (sekitar hampir 10 menit) sebelum secangkir Kopi-O hadir di meja saya. Ternyata Kopi-O yang disajikan bukan sekedar hangat, tetapi cenderung panas, oleh karena itu saya menunggu sejenak sampai lebih dingin sebelum menikmatinya. Setelah secangkir Kopi-O telah habis saya nikmati, segera saya membayar ke kasir, harganya 6000 Rupiah, cukup mahal untuk kopi biasa di tempat sekelas depot, tetapi tetap saya bayar. Selesai membayar, saya bergegas kembali ke lokasi mall karena khawatir telah ditunggu. Ternyata benar, dalam perjalanan kembali ke mall, saya mendapat pesan melalui aplikasi chatting yang menanyakan keberadaan saya dan memberi info kalau adik-adik saya serta ibu saya telah selesai berbelanja. Sambil menuju langsung ke lokasi parkir mobil, saya membalas pesan yang memberikan info bahwa saya sudah menuju ke parkir mobil. Saya menunggu beberapa saat disana dan tak lama gerimis kembali turun dan bahkan cenderung lebih lebat dibandingkan sebelumnya. Tak lama kemudian seluruh anggota keluarga saya yang lain telah sampai di lokasi parkir mobil dan bergegas meninggalkan mall. Tujuan berikutnya adalah menjemput adik ipar saya yang telah menyelesaikan kegiatan gladi bersih di gereja. Selesai menjemput adik ipar saya di gereja, berikutnya kami menuju ke komplek Penuin sekali lagi (namun kali ini berada di sisi yang berbeda dengan tempat kami membeli sarapan pagi) untuk mencari money changer.

Pelajaran dan Pengalaman Dari Batam - Singapore Trip 2015 (Bagian I)

Lama sekali saya tak pernah berkunjung atau berwisata ke Negeri Singa ini. Pertama kali saya datang dan berwisata kesana sekitar tahun 2007 yang lampau (kalau tidak salah ingat). Kala itu saya masih kuliah antara semester 4 atau 5. Sebuah rentang waktu yang cukup panjang sebelum akhirnya bisa berkesempatan berwisata kesini lagi. Pada wisata tahun 2007 itu, saya dan keluarga mendapatkan bonus wisata 3 negara (Singapore – Malaysia – Thailand) dari tempat kerja ayah saya. Namun kali ini, kami sekeluarga berwisata ke Singapore atas prakarsa dan biaya sendiri. Pada kesempatan kali ini, saya akan bercerita serta berbagi pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan selama berada di Negeri Singa.
Berhubung cerita pengalaman serta pelajaran yang akan saya bagi kali ini bakal sangat panjang, maka saya putuskan untuk membagi tulisan ini menjadi beberapa bagian agar tidak membosankan yang membacanya maupun saya yang menulisnya. Pada bagian pertama saya akan berbagi terlebih dahulu mengenai awal mula perjalanan wisata ini hingga pengalaman hari pertama di kota Batam (Mengapa Batam ? Karena kami sekeluarga mengunjungi terlebih dahulu kedua adik saya yang tinggal di kota tersebut dan kami bermalam di rumah mereka sebelum melanjutkan perjalanan wisata ke Singapore).
Ikon Kota Surabaya
Ikon Kota Surabaya (lokasi keberangkatan kami ke Batam)
Pada perjalanan wisata yang berlangsung di sekitar libur Natal pada bulan Desember 2015 yang lalu, kami sekeluarga melakukan perjalanan atas prakarsa pribadi dan sekaligus sebagai sarana berkumpul keluarga setelah lumayan lama tak pernah berjalan atau berwisata bersama. Perjalanan wisata kali ini bisa dibilang sedikit menganut konsep ala backpacker. Perjalanan wisata bermula dari kota Tuban menuju ke Surabaya. Kami (saya dan kedua orang tua saya) memutuskan berangkat lebih pagi dari Tuban agar tidak terlalu siang saat tiba di Surabaya. Setelah semalam sebelumnya kami sekeluarga bersiap serta menata semua barang bawaan yang sekiranya bakal dibutuhkan untuk perjalanan wisata selama sekitar hampir satu minggu ke depan dan juga oleh-oleh yang akan dikasih ke adik saya di kota Batam, pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB kami mulai meninggalkan rumah dan berangkat menuju Surabaya. Perjalanan berlangsung lancar karena jalanan tidak terlalu ramai. Sekitar pukul 08.10 kami sudah sampai di kota Lamongan dan berhenti sejenak di sebuah tempat makan untuk sarapan pagi. Seperti biasa, saya yang menjalankan diet OCD tidak ikut sarapan, saya hanya mengkonsumsi kopi hitam tawar. Sekitar 10 menit waktu kami habiskan untuk sarapan pagi. Selesai sarapan, kami segera melanjutkan perjalanan menuju Surabaya agar tidak terlalu membuang waktu dan supaya dapat tetap berburu waktu dengan jadwal terbang kami pukul 14.05 WIB.
Berhubung jalanan tidak terlalu ramai, maka perjalanan menuju Surabaya dapat kami tempuh dengan lancar dan cepat. Sekitar pukul 09.40 WIB, kami sudah sampai di seberang tempat kerja adik saya yang terkecil. Kami berhenti di sebuah minimarket untuk membeli obat anti mabuk untuk adik saya serta beberapa minuman dan beristirahat menunggu waktu pulangnya adik saya. Sebelum bersama-sama menuju ke bandara, kami memang harus terlebih dahulu menjemput adik terkecil saya di tempat kerjanya, sebab pada hari itu dia memang masih aktif bekerja dan baru libur keesokan harinya, namun hari itu dia izin untuk hanya masuk setengah hari kerja. Izin keluar kantor (pulang kerja) diberikan untuk adik saya pada pukul 11.00 WIB. Namun ternyata sebelum waktu yang ditentukan, adik saya sudah diberikan kesempatan untuk meninggalkan kantor.

Friday, 1 May 2015

Hebat, Dahsyat, Selamanya !

Hebat, Dahsyat, Selamanya !
Ilustrasi Hebat, Dahsyat, Selamanya ! (sumber: www.google.com)
Sebagai pribadi yang sedang kembali membangun, membangun banyak sekali hal, bisnis, keterampilan-keterampilan baru, dan tentu saja yang terpenting adalah membangun diri sendiri. Ya, benar, saya sedang emmbangun kembali diri sendiri menjadi pribadi yang Hebat, Dahsyat, Selamanya !

Dari upaya untuk kembali menjadi pribadi yang lebih hebat ini, saya menyadari satu hal, kita di Indonesia (dan kemungkinan di banyak negara lain di dunia ini) terlalu malu-malu untuk mengakui kepada diri sendiri maupun kepada (di hadapan) orang lain bahwa kita ini hebat, bahwa ini berbakat, bahwa kita ini juga mampu, bertalenta, memiliki keahlian yang sama dengan orang-orang lain, atau bahkan bisa jadi lebih baik. Ini semacam suatu kebiasaan atau 'norma' yang berlaku di masyarakat kita untuk malu-malu mengakui bahwa dirinya sendiri itu hebat. Malu mengakuinya karena takut dianggap sombong, takut dianggap sok jagoan, takut dianggap merendahkan atau meremehkan orang lain, atau ketakutan akan berbagai anggapan atau pikiran skeptis orang-orang disekitar kita.

Namun hari ini, saya ingatkan diri saya sendiri dan mari kalian semua juga ingatkan diri kalian sendiri bahwa kita ini Hebat, Dahsyat, Selamanya ! Kita juga memiliki kehebatan seperti orang lain juga memiliki kehebatan. Kita memiliki bakat dan kemampuan tertentu yang pantas dan bisa kita tonjolkan. Kita memiliki sesuatu yang istimewa dalam diri kita. Benar sekali, kita memiliki dan harus mengakuinya kepada diri sendiri maupun di hadapan orang lain. Kita harus mengakui kepada diri sendiri maupun kepada banyak orang bahwa kita hebat, kita istimewa, kita spesial, apapun yang terjadi atau apapun kondisi kita saat ini. Kita harus bangga pada diri kita sendiri, jika tidak siapa yang akan bangga ? Jika kita tak bangga pada diri kita sendiri, mana mungkin pula orang lain akan bangga pada diri kita sendiri ?

Jangan terlalu peduli akan anggapan orang lain, dengarkan, tapi tak semuanya perlu diambil 'pusing'. Anggapan dan ucapan diri kita terhadap diri kita sendiri lah yang paling penting di dunia ini. Sebab, saya percaya bahwa selain Tuhan, diri kita adalah yang lebih tahu tentang diri kita sendiri. Hebat, Dahsyat, Selamanya !

Wednesday, 29 January 2014

Passion

Beberapa tahun lalu, saya mengetahui ada sebuah buku yang cukup terkenal karya seorang penulis sekaligus pelatih karir di negara ini, Rene Suhardono. Judulnya Your Job is Not Your Career. Sampai sekarang, saya memang belum pernah membaca secara lengkap isi buku tersebut, namun saya pernah membaca sejumlah ulasan serta ringkasan isi buku tersebut. Secara garis besar buku tersebut membahas mengenai pekerjaan (job) dan karir (career). Dimana pekerjaan itu lebih berhubungan dengan sarana untuk mencapai tujuan kita sebagai pribadi maupun organisasi, sarana bagi kita untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berkarya, serta sarana untuk mengembangkan diri. Sedangkan karir itu lebih berkaitan dengan diri kita sendiri pada aspek yang lebih dalam yaitu berhubungan dengan passion kita. Tulisan pertama saya di tahun ini akan membahas mengenai passion sebagaimana yang saya ketahui serta dapat jabarkan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Passion sebuah kata bahasa Inggris yang memiliki banyak makna, seperti gairah, hasrat, atau kegemaran. Setiap orang hampir dapat dipastikan memiliki passion di dalam dirinya masing-masing. Saya memiliki passion pribadi saya, begitu pula Anda memiliki passion pribadi Anda. Setiap kita sudah memilikinya sejak dari kita lahir, sesuatu yang bahkan telah ditanamkan sejak dari awal kita ‘diciptakan’.
Walaupun kita telah memiliki passion kita sejak dari semula, namun menemukan serta mengenali passion bukanlah perkara yang mudah bagi sebagian dari kita. Dibutuhkan upaya bahkan sampai bertahun-tahun untuk dapat mengenali dengan tepat apa yang menjadi passion kita yang sesungguhnya. Saya mengalaminya, dan saya yakin begitu pula sebagian dari Anda. Bahkan bukan hanya kita, penyanyi terkenal dunia seperti David Cook pun pernah mengalaminya. Seingat saya, dalam sebuah wawancara dia pernah berkata: “saya mengatakan kepada kedua orang tua saya agar mereka memberi saya kesempatan selama tiga tahun agar saya dapat mencoba sebanyak mungkin hal untuk mengetahui apa yang sesungguhnya saya cintai dan akan menjadi pilihan saya.”

Friday, 22 November 2013

Gratisan ? No More !

Selama ini, saya telah terlalu banyak berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalaman kepada cukup banyak orang secara gratis alias mereka tidak perlu membayar apapun kepada saya. Namun saya sadar bahwa tidak bisa selamanya seperti itu. Saya memperoleh seluruh ilmu, pengetahuan, dan pengalaman tersebut melalui berbagai upaya, kerja keras, biaya, waktu, dan sebagainya. Jadi saya meyakini bahwa sudah waktunya bagi saya untuk tidak lagi memberikan segala sesuatunya secara gratis.

Saya mempelajari hal ini melalui para mentor saya yang mulai menerapkan hal serupa sejak beberapa tahun lalu. Saya belajar dari mereka bahwa upaya mereka untuk tidak berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman secara gratis lagi bukan semata-mata karena mereka bermaksud mengkomersialkan diri mereka. Namun mereka juga ingin orang-orang lain sadar bahwa untuk memperoleh ilmu, pengetahuan, keahlian, keterampilan, serta berbagai macam pengalaman tidak bisa didapatkan dengan mudah. Harus ada pengorbanan yang dibuat untuknya. Pengorbanan untuk mengeluarkan uang untuk belajar. Pengorbanan untuk mau meluangkan waktu untuk belajar dan senantiasa melatih diri. Pengorbanan untuk menjalankan dan mempraktekkan semua ilmu, keterampilan, dan keahlian baru yang telah dipelajari. Dan yang tidak kalah penting adalah pengorbanan untuk bersedia mengalami semua hal yang enak maupun tidak enak terkait dengan upaya dalam menerapkan semua ilmu, pengetahuan, keterampilan, dan keahlian tersebut.

Wednesday, 29 May 2013

DNA Seorang Pemenang

Sejumlah kesibukan yang mengisi hari-hari saya membuat saya cukup lama tidak pernah memiliki waktu untuk berpikir dan menyajikan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan singkat pagi ini terinspirasi oleh perjuangan masa lalu yang saya jalani untuk meraih hal yang saya impikan, perjuangan yang sekarang saya jalani untuk meraih impian-impian besar berikutnya, dan sekaligus oleh sebuah kalimat berita yang saya baca pagi ini.

Kita mungkin telah sering mendengar dari pembicara seminar maupun para motivator bahwa di dalam diri kita terdapat DNA atau cikal-bakal seorang pemenang. Diantara kita mungkin ada yang meyakini hal ini, mungkin ada pula yang tidak. Namun itu bukanlah masalah, sebab memang setiap orang berhak memilih dan memiliki keyakinannya masing-masing. Saya sendiri secara pribadi meyakini bahwa di dalam diri saya dan diri setiap orang terdapat cikal-bakal atau DNA seorang pemenang. Suatu ciri khas yang sudah ada sejak dari awal mula kita masih ada di dalam kandungan ibu kita.

Saya percaya di dalam darah kita mengalir aliran darah seorang pemenang, sebab kita memang dapat ada karena hasil pertempuran demi pertempuran yang telah dimenangkan. Pertempuran sel-sel sperma yang berjuang keras untuk mencapai sel telur hingga dapat membuahinya dan kemudian menjadi janin. Perjuangan demi perjuangan yang dijalani orang tua kita, khususnya ibu, dari sejak awal kehamilan hingga dapat melahirkan kita ke dunia. Kemenangan demi kemenangan itulah yang mengantarkan kita ke dunia ini, sehingga sudahlah pasti bahwa kita adalah seorang pemenang sejak dari lahir.

Thursday, 17 January 2013

Membuktikannya Sekali Lagi !

Beberapa tahun lalu, saya merupakan salah satu orang yang dikenal sebagai salah satu yang terbaik oleh sangat banyak orang berada di sekeliling saya, baik yang menjadi teman pergaulan saya maupun yang menjadi rekan kerja saya dalam berbagai organisasi yang saya ikuti di kehidupan kampus. Namun, beberapa tahun setelah itu, saya mengalami ‘kejatuhan’ yang sebenarnya saya sendiri yang mengakibatkannya. Saya telah menjadi terlalu ‘malas’ untuk melakukan sesuatu dan terlena dengan semua predikat dan prestasi hebat yang pernah saya raih sebelumnya. Hal tersebut membuat saya ‘terpuruk’ dan menjadi kurang dikenal lagi sebagai salah satu yang terbaik di kelasnya, walaupun pada kondisi ‘terpuruk’ tersebut sesungguhnya masih ada pula yang benar-benar mengetahui seberapa baik kualitas yang ada di dalam diri saya secara pribadi.

Setelah sekian lama berada dalam kondisi ‘terpuruk’ tersebut, sekitar hampir satu setengah tahun terakhir saya akhirnya tersadar bahwa saya masih hebat. Saya masih menjadi bagian dari yang terbaik. Seluruh kualitas hebat yang dahulu saya miliki masih ada di dalam diri saya. Satu hal yang perlu saya lakukan adalah membangkitkan kembali seluruh kualitas hebat tersebut dan memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin untuk meraih prestasi puncak sekali lagi. Yang saya butuhkan hanyalah mendorong dan selalu memotivasi diri saya sendiri untuk dapat terus memaksimalkan diri serta seluruh kemampuan hebat yang saya miliki untuk meraih prestasi hebat berikutnya dan membuktikan sekali lagi bahwa saya masih berada di dalam jajaran orang-orang yang terbaik.

Memang untuk itu diperlukan perjuangan yang tidak sedikit. Diperlukan upaya yang keras dan konsisten agar dapat kembali berada di dalam kelompok individu yang terbaik di kelasnya. Diperlukan motivasi dan gairah yang sangat besar dan yang selalu menyala-nyala di dalam diri ini agar dapat selalu bergerak dan aktif dalam memperbaiki diri serta meraih prestasi.

Saturday, 29 December 2012

Kualitas Pribadi Yang Meningkat


Pagi ini, saya membaca judul berita online yang memberitakan salah satu opini pimpinan lembaga negara yang menyatakan bahwa kualitas undang-undang yang dihasilkan para wakil rakyat kita menurun. Berita tersebut dengan segera memberikan inspirasi kepada diri saya secara pribadi untuk membuat tulisan. Tulisan mengenai peningkatan pribadi saya.
Sebagai pribadi, kita semua juga memiliki kualitas individu yang kita nilai sendiri maupun dinilai oleh orang lain disekitar kita. Kualitas diri kita memiliki berbagai macam level atau tingkatan, mulai dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi. Walaupun memang cukup susah juga untuk menentukan rentang penilaian yang pasti untuk kualitas individu seseorang, sebab memang kualitas individu adalah sesuatu yang tidak kasat mata. Namun, bagaimanapun juga diri kita maupun orang-orang disekitar kita dapat ‘melihat’ dan merasakan kualitas diri kita.
Nah, mengingat hal di atas, adalah tugas serta tanggung jawab kita secara pribadi untuk meningkatkan kualitas pribadi kita. Kewajiban yang sangat utama untuk terus meningkatkan keahlian teknik, keahlian non-teknik, sikap positif, dan berbagai hal lainnya yang penting dan diperlukan di dalam diri kita untuk meraih segala impian dan puncak kesuksesan yang kita idamkan. Saya sebagai pribadi juga tentu saja wajib untuk melakukan peningkatan kualitas diri saya agar nilai jual saya secara pribadi semakin meningkat di tengah persaingan atau kompetisi yang semakin ketat. Peningkatan kualitas pribadi ini sangat penting dan semakin penting serta mendesak agar saya dapat terus ‘survive’ di tengah kompetisi yang ketat. Banyak upaya harus terus dilakukan, banyak manuver atau pergerakan diperlukan agar terus dapat berada di garis terdepan dalam persaingan untuk memenangkan kompetisi.

Friday, 24 February 2012

Lakukan Saja !


Tulisan kali ini terinspirasi oleh seminar-seminar bisnis yang akhir-akhir ini semakin sering saya hadiri maupun buku-buku bisnis semakin sering saya baca, dan juga yang secara kebetulan sesuai dengan ‘tema’ atau ‘topik’ utama blog ini. Dari sekian banyak seminar bisnis yang saya hadiri maupun buku bisnis yang saya baca, saya menemukan bahwa mayoritas menganjurkan untuk memperbanyak tindakan alias action. Para pengisi seminar maupun penulis buku bisnis bahkan juga ada yang menyatakan bahwa bisnis yang baik itu adalah bisnis yang dibuka atau dijalankan, bukan bisnis yang terus dipikirkan, direncanakan, diimpikan, disiapkan, dan sejenisnya. Bisnis yang baik itu adalah bisnis yang dibuka atau dijalankan.
Saya secara pribadi termasuk golongan orang bertipe pemikir. Saya menyukai berpikir, menganalisa, merencanakan, dan kegiatan lain yang sejenis. Saya mengetahui, menyadari, dan meyakini bahwa hal tersebut juga baik adanya. Namun beberapa bulan lalu akhirnya saya sadar bahwa jika saya hanya berpikir, menganalisa, berencana, tetapi tidak pernah atau kurang bertindak, maka saya juga tidak akan pernah meraih apapun. Didorong oleh kesadaran tersebut, saya mulai belajar untuk lebih memperbanyak tindakan tanpa mengurangi dengan cukup berarti waktu yang saya habiskan untuk berpikir. Motivasi untuk memperbanyak tindakan serta mempercepatnya juga semakin didorong setelah kehadiran saya pada sejumlah seminar maupun workshop bisnis yang saya hadiri. Saya menyadari bahwa mengikuti seminar maupun workshop seperti itu sangat berguna dan bermanfaat. Saya dapat menambah ilmu, memperoleh motivasi, menambah kawan serta memperluas jejaring.

Sebuah Perjalanan Panjang untuk Kembali Menjadi Hebat


Tiga tahun telah berlalu sejak prestasi puncak yang sangat saya impikan terwujudkan. Semua euforia dan kehebatan tersebut kini telah berlalu. Masa-masa ketika saya begitu menikmati ‘sukses’ yang saya raih tersebut, namun sekaligus juga menjadi masa dimana akhirnya saya terlena oleh ‘kesuksesan’ tersebut.
Setelah tiga tahun berlalu, akhirnya saya pun telah tersadarkan bahwa saya tidak boleh berada pada kondisi seperti ini terus-menerus. Saya perlu kembali merangkai seluruh impian hebat untuk menjadi hebat. Kesadaran ini telah tercetus sejak akhir tahun 2011 lalu dan semakin menggelora dan terus digelorakan agar dapat segera terwujud.
Awal tahun 2012 ini, saya mulai melangkah dengan lebih serius untuk menekuni kembali bidang yang menjadi kecintaan utama saya, yaitu pemrograman komputer. Sudah cukup lama saya melupakan kecintaan saya tersebut karena tergoda oleh hal-hal lain yang lebih menarik. Walaupun selama masa-masa ‘tergoda’ tersebut saya tidak sepenuhnya melupakan dunia pemrograman komputer. Saya masih melakukannya dan masih sangat-sangat mencintainya.
Semenjak di awal masa kuliah sekitar enam tahun lalu, saya sudah sangat mencintai dan semakin mencintai dunia tersebut. Saya mulai mengenali serta merangkai impian-impian indah terkait dengan pemrograman komputer, mulai dari menjadi programmer komputer hebat, memperoleh banyak sertifikasi terkait dengan dunia komputer, bekerja di perusahaan komputer besar, hingga akhirnya muncullah impian paling besar dan paling ‘gila’ saya yaitu membangun bisnis komputer yang sukses luar biasa.

Wednesday, 21 December 2011

Saya Tidak Ditentukan Oleh Hal-Hal Ini


Saya yakin, banyak orang yang kehidupannya sangat dipengaruhi atau bahkan boleh dikata dikendalikan oleh hal-hal yang ada di sekelilingnya. Mereka merasa seolah tidak berdaya mengelola atau mengendalikan kehidupan mereka sendiri. Mereka begitu terpengaruh dan bergantung kepada segala sesuatu yang ada disekitarnya. Beberapa waktu lalu, saya pun sempat seperti itu. Namun beruntung beberapa hari terakhir ini saya kembali tersadar akan jati diri saya yang sebenarnya serta karakteristik yang sebelumnya ada pada diri saya.
Saya beruntung dapat kembali tersadar akan jati diri saya tersebut, sehingga saya dapat mulai membebaskan diri saya dari pengaruh-pengaruh segala sesuatu yang ada disekitar saya. Saya mulai kembali belajar untuk mengambil segala keputusan berdasarkan pada apa yang saya percayai itu benar. Saya mungkin memang meminta pendapat atau perspektif dari orang lain, tetapi saya harus tetap merupakan orang terakhir yang paling bertanggung jawab untuk membuat sebuah keputusan bagi diri saya sendiri. Sehingga dengan begitu, apapun hasil dari keputusan yang saya buat, entah baik atau buruk, sukses atau gagal, dan beragam kemungkinan hasil yang lain, saya pulalah yang akan dan harus bertanggung jawab penuh. Ketika saya sudah ambil keputusan itu berdasarkan apa yang benar-benar saya yakini sebagai sesuatu yang benar dan baik bagi diri saya, maka saya tidak perlu menyalahkan orang lain, keadaan, maupun lingkungan saya atas dampak atau hasil apapun yang muncul dari keputusan tersebut.

Tuesday, 13 December 2011

Belajar Ngotot


Tanpa terasa, saya sudah terlalu lama tidak pernah ngotot alias ngeyel alias sangat gigih berjuang sampai semua yang ingin saya raih atau yang saya percaya pasti dapat diraih benar-benar terwujud. Beberapa bulan ini saya belajar dan sampai sekarang masih terus belajar untuk mengembalikan semua kengototan alias ke’ngeyel’an alias semangat juang terbaik saya. Saya merindukan kemenangan dan keberhasilan yang luar biasa. Saya sangat, sangat, merindukan kembali menjadi nomor satu. Saya rindu kembali menguasai atau menjadi yang terhebat dalam bidang yang saya pilih untuk menjadi terhebat.
Terlalu lama memang, namun saya kembali belajar tidak ada kata terlambat dan memang tidak pernah terlambat untuk kembali menjadi nomor satu. Banyak hal memang yang perlu dilakukan agar tujuan yang maha indah ini dapat benar-benar tercapai, seperti kedisiplinan seorang bintang, fokus setajam laser, komitmen seorang juara, mentalitas pejuang sejati seperti para pejuang kemerdekaan, konsistensi seorang juara, kepercayaan diri yang begitu luar biasa, kemauan yang sangat keras untuk belajar seperti kerasnya batu karang di pantai karang, keberanian untuk berjuang sampai menang dan tetap hidup, keberanian untuk terbang tinggi setinggi rajawali. Saya tahu tidak mudah memang, saya harus melawan dan mengalahkan diri saya sendiri agar seluruh ambisi maha dahsyat, yang sedahyat energi yang dihasilkan reaksi berantai terbelahnya atom-atom dalam suatu bom atom. Tidak mudah, tetapi harus belajar memaksa diri, memaksa diri, memaksa diri, untuk menjadi seorang juara sejati, seorang maha bintang dalam hidup saya sendiri, seorang manusia tanpa tanding. Salah individu terbaik dan terhebat sepanjang masa. Berjuang !

KumpulBlogger