Showing posts with label Bisnis Teknologi. Show all posts
Showing posts with label Bisnis Teknologi. Show all posts

Thursday, 20 December 2018

Tamatnya Kiprah Bisnis GomezPeerZone.com

Sebuah bisnis selalu dibangun dengan tujuan akhir untuk meraup untung sebesar-besarnya bagi sang pemilik bisnis maupun para pemodalnya. Itulah yang selalu saya percayai mengenai bisnis.
GomezPeerZone.com adalah sebuah bisnis yang menurut info yang saya peroleh dari website resminya merupakan sebuah bisnis yang dibangun sekitar 1 dekade atau 10 tahun lalu. GomezPeerZone.com dibangun dengan tujuan utama untuk membantu perusahaan maupun organisasi lain untuk memantau dan memahami kinerja aplikasi web yang dimiliki oleh perusahaan maupun organisasi tersebut melalui internet. Jadi bisa dikatakan GomezPeerZone.com adalah sebuah bisnis yang menawarkan jasa untuk menguji ketangguhan aplikasi web khususnya terkait dengan kemampuan menangani permintaan pemrosesan dari banyak client pada waktu bersamaan.
Untuk bisa mewujudkan tujuan atau misi bisnisnya, GomezPeerZone.com tentu saja membutuhkan banyak sekali sumber daya komputer untuk melakukan pengujian terhadap setiap aplikasi web yang dibangun dan dimiliki oleh para pelanggan yang menggunakan jasa GomezPeerZone.com. Nah, menyediakan banyak sumber daya komputer itu tentu saja akan membutuhkan banyak biaya pula dan apabila semuanya menggunakan dana internal perusahaan akan ada kemungkinan bisa mengganggu ketersediaan dana maupun modal kerja dan operasional bisnis GomezPeerZone.com.

Wednesday, 30 November 2016

Mengenal Lebih Dekat Anthony Tan Sang Founder Grab

Mengenal lebih dekat Anthony Tan sang founder Grab
Mengenal lebih dekat Anthony Tan
sang founder Grab
(sumber foto: www.google.com)
Di kota-kota besar di Indonesia, aplikasi atau layanan ride sharing maupun ojek atau taksi online sudah jamak dijumpai dimana-mana. Persaingan sengit yang ada di bisnis tersebut melibatkan antara perusahaan lokal maupun internasional. Salah satu perusahaan yang terlibat dalam persaingan tersebut adalah Grab asal Malaysia. Nah, kali ini, kita akan mencoba mengenal lebih dekat Anthony Tan sang founder Grab.
Anthony Tan merupakan seorang warga negara Malaysia yang dilahirkan di kalangan keluarga berada. Anthony menyelesaikan pendidikan universitas dari Harvard Business School di Harvard University Amerika Serikat. Keluarga besarnya merupakan pemilik bisnis perakitan mobil dan jaringan distribusi mobil Jepang di Malaysia dengan nama Tan Chong Motor Holdings Bhd. Perusahaan tersebut merupakan produsen dan distributor utama mobil Nissan di Malaysia.
Mengenal lebih dekat Anthony Tan sang founder Grab, tentu saja kita juga harus dan perlu mengenal lebih dekat pula mengenai keluarganya. Kisah ini berawal dari kakek buyutnya. Kakek buyut Anthony merupakan seorang sopir taksi di Malaysia. Kemudian kakeknya, Tan Yuet Foh, merintis bisnis perakitan mobil dan distributor mobil Jepang dari nol. “Beliau hanya mampu berbicara bahasa Hokkien. Ia tidak mempunyai teman, tidak ada dukungan keluarga, namun ia mampu menghasilkan perusahaan yang hebat. Jadi apa alasan saya ?”, begitulah ucapan Anthony tentang kakeknya yang mungkin juga sekaligus ditujukan untuk memotivasi dirinya sendiri agar tidak kalah hebat dari sang kakek. Ucapan Anthony tersebut juga sekaligus mengingatkan saya sendiri untuk berani berjuang lebih dan lebih lagi dalam menjalankan bisnis saya di bidang IT dengan produk utama adalah software akuntansi. Kalimat tersebut juga sekaligus menjadi pengingat dan kritik bagi diri saya pribadi, jika mereka yang memulai dari kondisi serba terbatas saja bisa sukses, saya yang memulai dengan kondisi lebih beruntung dari mereka juga harus bisa sukses dan melebihi mereka.

Tuesday, 27 September 2016

Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ?

Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ?
Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ? (sumber: www.google.com)
Selama beberapa tahun terakhir seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan wirausaha maupun cara menjadi pengusaha semakin banyak dan merajalela. Seminar-seminar maupun pelatihan-pelatihan tersebut rata-rata (meskipun tidak semua) memberikan iming-iming bahwa menjadi seorang pengusaha itu mudah. Acara-acara tersebut memang rata-rata ditujukan untuk memotivasi orang-orang agar mau dan berani menjadi seorang pengusaha. Namun yang patut kita semua tanyakan, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ?

Tulisan kali ini bisa dianggap sharing dan sekaligus curhatan saya pribadi yang juga menjadi "korban" dari seminar-seminar maupun pelatihan-pelatihan wirausaha tersebut. Saya sudah cukup lama mengikuti acara-acara seputar wirausaha, jika saya tidak salah ingat dimulai dari sekitar tahun 2008 atau 2009. Acara-acara seputar wirausaha itu pula yang semakin mendorong dan menguatkan keinginan serta tekad saya untuk menjadi seorang pengusaha. Ditambah lagi pula membaca cerita-cerita (baca: kisah-kisah) para pengusaha sukses dari buku, media cetak, maupun media online, maka semakin berkobarlah semangat untuk menjadi seorang wirausahawan.

Akan tetapi, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ? Acara-acara seputar wirausaha tersebut umumnya sering mengungkapkan atau menyampaikan bahwa menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha itu mudah. Memang benar, menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha itu mudah. Yang tidak mudah adalah tetap bertahan dan sukses menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Banyak hal yang harus dipelajari dan dipraktekkan. Banyak hal misteri yang perlu dipecahkan. Banyak anak tangga menuju kesuksesan yang perlu didaki.

Jadi, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ? Benar mudah, cukup mengatakan saya seorang pengusaha, maka sejak saat itu pula secara resmi kita sudah menjadi pengusaha. Tapi menjadi sukses di bidang usaha yang kita pilih tidaklah semudah yang kita bayangkan atau pikirkan. Banyak tangisan, perjuangan, dan hal-hal lain yang tidak selalu menyenangkan yang harus dihadapi dalam perjalanan menjadi seorang pengusaha sukses. Hal itu pula yang saya rasakan setelah menjadi seorang pengusaha.

Monday, 15 August 2016

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital: Ignition Phase

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital
Tulisan ini merupakan bagian dari tugas atau kewajiban yang harus saya tuntaskan berkaitan dengan keikutsertaan saya dalam program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Sebelum saya membahas atau menjelaskan lebih lanjut mengenai tahap awal atau pertama dari Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, ada baiknya apabila kita semua mengenal lebih dekat terlebih dahulu mengenai gerakan tersebut.

Perlu kita ketahui bersama, di Indonesia terdapat sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna telepon pintar (smart phone). Namun sayangnya, banyaknya pengguna internet dan smart phone tersebut belum diimbangi dengan banyaknya produk-produk digital asli karya anak bangsa Indonesia. Padahal jika kita bisa memanfaatkan dengan baik, kondisi atau fakta tersebut dapat menjadi modal besar bagi negara kita Indonesia untuk dapat mengembangkan e-commerce maupun bisnis aplikasi teknologi digital di tanah air. Banyak kalangan juga memprediksi bahwa dalam beberapa tahun ke depan besaran bisnis e-commerce dan digital di Indonesia dapat mencapai angka 130 Miliar Dollar dengan pertumbuhan rata-rata setiap tahun di angka 50 persen. Besar sekali bukan ?

Pada pertengahan bulan Februari 2016, Presiden Jokowi telah mencanangkan untuk menjadikan Indonesia sebagai “The Digital Energy of Asia” di Silicon Valley Amerika Serikat. Untuk mendukung visi tersebut, pemerintah khususnya melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan KIBAR membentuk suatu gerakan yang bernama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dengan tujuan melahirkan perusahaan rintisan yang berkualitas dan memberikan dampak positif bagi negara kita. Gerakan tersebut ditargetkan dapat menciptakan 1000 perusahaan digital baru di tanah air dengan total valuasi bisnis 10 Miliar Dollar pada tahun 2020. Target yang tentu saja tidak mudah untuk diwujudkan. Perlu tercipta rangkaian gerak yang runut, tertata, serta jelas tujuan serta manfaatnya agar 1000 perusahaan rintisan digital dapat benar-benar terwujud dan terbentuk pada waktu yang telah ditetapkan.

Untuk mendukung visi tersebut, KIBAR selaku inisiator dan pelaksana utama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital pada tahun 2016 ini telah memulai roadshow serta pendaftaran kandidat atau calon dari perusahaan rintisan digital di 10 kota dengan infrastruktur serta fondasi digital yang sudah berakar secara kuat. Salah satu kota yang dikunjungi oleh gerakan ini adalah kota Surabaya. Sekitar dua minggu lalu digelar suatu acara roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Surabaya di suatu lokasi di Surabaya Barat dengan jumlah peserta mencapai ratusan yang dijaring dan diseleksi melalui pendaftaran secara online.

Saturday, 6 August 2016

Ini Dia Statistik Facebook Dalam Sekitar 1 Menit !

Saya yakin kalau kita semua tahu bahwa Facebook adalah salah satu situs terpopuler di dunia. Ratusan ribu bahkan mungkin jutaan orang mengakses Facebook dalam sehari. Namun adakah diantara kita yang tahu detail statistik mengenai Facebook, seperti berapa banyak status yang diupdate, berapa banyak pencarian yang dilakukan, berapa banyak like yang terjadi, berapa komentar yang diberikan, dan bahkan sampai berapa besar pendapatan Facebook dalam suatu rentang waktu tertentu ? Saya yakin tak banyak diantara kita yang tahu mengenai hal ini.

Nah, kali ini saya akan memberikan screen shot mengenai sebagian dari hal-hal yang saya sebutkan di atas. Ini dia statistik Facebook dalam sekitar 1 menit. Klik gambar apabila kurang jelas.

Ini Dia Statistik Facebook Dalam Sekitar 1 Menit
Ini Dia Statistik Facebook Dalam Sekitar 1 Menit.

Screen shot tersebut saya peroleh dari suatu website yang beralamat di www.everysecond.io. Semoga bermanfaat.

Saturday, 25 June 2016

Tepatkah Keputusan Microsoft Akuisisi LinkedIn ?

Tepatkah Keputusan Microsoft Akuisisi LinkedIn ?
Tepatkah Keputusan Microsoft Akuisisi LinkedIn ? (sumber: www.google.com)
Beberapa waktu lalu saya menulis artikel tentang akuisisi Microsoft terhadap LinkedIn, nah berhubung kali ini saya juga sedang membaca suatu ulasan atau artikel terkait dengan keputusan Microsoft mengakuisisi LinkedIn, maka sekalian saya sharingkan supaya membantu saya untuk lebih dapat memahami juga isi artikel ulasan tersebut karena sekilas saya lihat isinya cukup 'berat' untuk dicerna. Semoga bermanfaat buat kita bersama, khususnya yang tertarik pada informasi atau analisa bisnis.

Microsoft dilaporkan memiliki dana tunai sekitar 100 Miliar Dollar pada kasnya. Microsoft juga dikenal sebagai perusahaan yang cukup berani untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan atau bisnis lain dengan nilai yang fantastis. Namun dengan akuisisi ini, LinkedIn berhasil menjadi akuisisi dengan nilai terbesar yang pernah dilakukan oleh Microsoft. Sebelum ini akuisisi terbesar yang pernah dilakukan adalah terhadap Skype dengan nilai 8,5 Miliar Dollar yang terjadi pada tahun 2011. Namun yang perlu dijadikan perhatian pada setiap akuisisi yang dilakukan Microsoft, khususnya yang bernilai spektakuler, beberapa dari akuisisi tersebut ternyata berakhir dengan kegagalan total. Contoh terkini adalah akuisisi terhadap divisi perangkat mobile Nokia senilai 7,2 Miliar Dollar. Beberapa pihak beranggapan bahwa akuisisi Microsoft terhadap divisi perangkat mobile Nokia adalah sebuah kegagalan. Langkah tersebut dianggap sebagai langkah akuisisi yang didasari oleh keputusasaan akibat rendahnya penjualan smartphone berbasis Windows Phone. Nokia yang sebelumnya untuk secara eksklusif menggunakan sistem operasi Windows Phone untuk perangkat pintarnya, secara mendadak dilaporkan akan segera merilis perangkat cerdas berbasis sistem operasi Android, yang pada akhirnya memang direalisasikan tepat dua bulan sebelum Microsoft mengakuisisi divisi perangkat mobile Nokia. Namun ternyata langkah tergesa-gesa Microsoft tersebut terbukti gagal total, sebab divisi mobile Nokia yang awalnya ditargetkan untuk membantu mengembangkan pasar Windows Phone tak berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Bukannya membesar, pasar Windows Phone justru semakin menyusut.

Nah bagaimana dengan hasil akhir dari akuisisi Microsoft terhadap LinkedIn ? Kita masih belum dapat memastikannya sekarang. Akan tetapi, beberapa analis meyakini ada suatu potensi yang dapat diperoleh Microsoft dari akuisisi terhadap LinkedIn, namun hasil akhir tetap belum dipastikan dan apabila memang nantinya berhasil, keberhasilan itu juga tidak akan diperoleh dengan sebegitu mudahnya. Tetapi apabila nantinya ternyata akuisisi ini juga berakhir sama dengan beberapa akuisisi yang lain yaitu kegagalan, ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya. 3 hal di bawah ini yang bisa menjadi dasar atau alasan kegagalan hasil akuisisi Microsoft terhadap LinkedIn, andai memang benar nantinya itu yang terjadi.

Harga Per Lembar Saham Yang Terlalu Tinggi
Microsoft dianggap membayar terlalu tinggi untuk harga per lembar saham LinkedIn. Harga pembelian $196 yang dibayarkan untuk per lembar saham LinkedIn menjadikan valuasi LinkedIn berada pada level 91 kali dari nilai pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi (EBITDA) pada rentang satu tahun terakhir. Bahkan jika proyeksi pendapatan ke depan yang disumbangkan oleh LinkedIn diikutsertakan dalam perhitungan, Microsoft masih membayar 26 kali EBITDA. Bandingkan dengan Microsoft yang hanya membayar 46,7 kali EBITDA untuk Skype dan 40,7 kali EBITDA untuk aQuantive sebuah perusahaan teknologi periklanan yang dibeli seharga $5,5 Miliar pada tahun 2007 silam.

Sunday, 19 June 2016

LinkedIn Resmi Diakuisisi Microsoft, Berapa Yang Di Dapat Reid Hoffman Sebagai Co-Founder ?

Jeff Weiner (CEO LinkedIn), Satya Nadella (CEO Microsoft, dan Reid Hoffman (Co-Founder dan Chairman LinkedIn)
Jeff Weiner (CEO LinkedIn), Satya Nadella (CEO Microsoft, dan Reid Hoffman
(Co-Founder dan Chairman LinkedIn)
(sumber: techcrunch.com)
Seperti yang pernah saya tulis pada artikel sebelum ini mengenai Microsoft Akuisisi LinkedIn, maka artikel kali ini masih sedikit berhubungan dengan posting sebelum tersebut. Microsoft disebutkan mengakuisisi LinkedIn senilai USD 26,2 Miliar atau sekitar Rp. 348 Triliun. Namun adakah yang pernah tahu atau minimal bertanya, berapakah uang yang diterima oleh Reid Hoffman sebagai Chairman, Co-Founder, dan pemilik saham individu terbesar di LinkedIn ? Semoga tulisan kali ini dapat membuat kita semua tahu berapa total dana atau uang yang diperoleh oleh Reid Hoffman sebagai hasil penjualan LinkedIn ke Microsoft. Mari menyimak bersama.
LinkedIn yang merupakan situs jejaring sosial khusus untuk para profesional baru saja diakuisisi oleh Microsoft, adapun keseluruhan prosesnya diperkirakan baru akan selesai pada akhir tahun 2016 ini. LinkedIn didirikan oleh lima orang yaitu Reid Hoffman, Allen Blue, Konstantin Guericke, Eric Ly, dan Jean-Luc Vaillant pada 14 Desember 2002 dan diluncurkan pertama kali pada 5 Mei 2003. Sebagai salah seorang pendiri dan sekaligus chairman LinkedIn, Reid Hoffman, dilaporkan masih memiliki sekitar 14,7 juta lembar saham tipe B saat Microsoft mengakuisisi LinkedIn. Dengan harga per lembar saham LinkedIn saat akuisisi terjadi oleh Microsoft senilai USD 196, maka diperkirakan ketika seluruh proses akuisisi ini selesai, Reid Hoffman, akan mengantongi  uang sebesar USD 2,88 Miliar atau sekitar Rp. 38 Triliun. Hoffman memang merupakan pemegang saham individual terbesar di LinkedIn, jadi wajar saja apabila dia menerima sekitar 10,99% dari total dana yang dibayarkan atau dikeluarkan Microsoft untuk mengakuisisi LinkedIn. Penjualan LinkedIn ke Microsoft juga telah mendapatkan persetujuannya.
Dengan menjual seluruh saham yang dimilikinya, maka hampir dapat dipastikan bahwa Hoffman tidak akan lagi menduduki jabatan atau posisi strategis lagi baik di LinkedIn maupun Microsoft. Hoffman saat ini diketahui memiliki pekerjaan purna waktu sebagai partner luar dari perusahaan investasi Greylock Partners yang memiliki portofolio di sejumlah perusahaan lain seperti Airbnb, One Kings Lane, dan Xapo.

[dikutip dari berbagai sumber di internet]

Microsoft Akuisisi LinkedIn

Microsoft Akuisisi LinkedIn
Microsoft Akuisisi LinkedIn (sumber: www.google.com)
Satu berita heboh lagi di dunia bisnis teknologi setelah berita akan segera berakhirnya layanan Yahoo! Messsenger, yaitu berita mengenai tindakan akuisisi yang dilakukan raksasa teknologi dan software Microsoft terhadap LinkedIn situs jejaring sosial khusus para profesional. Raksasa teknologi dan software yang bermarkas besar di Redmont, Washington, Amerika Serikat tersebut beberapa hari lalu mengumumkan langkah bisnis yang besar yaitu akuisisi LinkedIn. Perusahaan raksasa yang didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen pada tahun 1975 tersebut mengakuisisi LinkedIn senilai USD 26,2 Miliar atau sekitar Rp. 348 Triliun. Sebuah nilai akuisisi terbesar dalam sejarah Microsoft.
Diyakini bahwa kesepakatan tersebut merupakan bagian dari strategi Microsoft untuk memperluas jangkauan serta pasar pelanggannya dan sekaligus sebagai jalan untuk menjadi kekuatan dominan dalam industri teknologi. Beberapa analis bisnis menilai bahwa Microsoft akan menggunakan LinkedIn sebagai bank data informasi dan saluran distribusi produk-produk software andalannya. Salah seorang profesor terkemuka di salah satu universitas di AS mengungkapkan, “LinkedIn menciptakan uang dari iklan yang ditargetkan dengan lebih akurat dan terperinci.” Anggota perusahaan riset pasar dan teknologi AS Forester Research, Ted Schadler, menilai bahwa langkah yang dilakukan Microsoft sangat tepat. Dia menilai bahwa langkah Microsoft bisa menjadi pendorong meningkatnya tren akuisisi serta penggabungan perusahaan di industri teknologi. Maklum saja, saat ini kinerja banyak perusahaan di industri tersebut sedang lesu sekalipun beberapa dari perusahaan di industri tersebut sudah masuk dalam kategori perusahaan yang lebih mapan.
Pimpinan puncak atau CEO Microsoft, Satya Nadella, mengungkapkan bahwa terhubungnya pengguna Microsoft dengan LinkedIn yang memiliki jumlah pengguna 433 juta orang akan memberi mereka kesempatan untuk meraup keuntungan berlipat. Selain untuk meningkatkan potensi pemasaran dan penjualan produk, Microsoft juga dapat menggunakan LinkedIn sebagai kekuatan untuk bersaing dengan Salesforce.com Inc, perusahaan di bidang komputasi awan (cloud computing) yang menyediakan layanan customer relationship management.

KumpulBlogger