Showing posts with label Actions. Show all posts
Showing posts with label Actions. Show all posts

Tuesday, 8 November 2016

Latihan Latihan Latihan


Latihan Latihan Latihan
Latihan Latihan Latihan (sumber: www.google.com)
Harus lebih rutin menulis dan lebih produktif lagi. Itu yang masih terus saya ingatkan pada diri saya sendiri dan masih harus lebih konsisten saya lakukan. Sebab saya memiliki salah satu impian yang masih belum terwujud sampai saat ini yaitu menjadi penulis buku yang bukunya diterbitkan dan bisa menjadi buku dengan penjualan terbaik alias best seller. Posting kali ini juga bagian dari perwujudan impian tersebut, Latihan Latihan Latihan.

Topik dari tulisan yang saya posting kali ini terinspirasi oleh beberapa hal yang tiba-tiba melintas kembali di benak saya. Khususnya ketika membaca berita tentang aksi-aksi para mega bintang olahraga, terutama sepak bola. Beberapa diantaranya Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Eden Hazard, dan banyak bintang lapangan hijau lainnya. Tiba-tiba saja yang teringat dan terinspirasi oleh 'kebintangan' mereka dan tiba-tiba pula saya teringat dan tersadarkan kembali bahwa mereka bisa ada di level mereka yang sekarang bukan secara tiba-tiba. Selain karena bakat alam yang mereka miliki, masih ada satu faktor lain yang tak kalah penting, bahkan bisa dianggap sangat penting yaitu Latihan Latihan Latihan.

Ya, saya yakin, mereka bisa mencapai level mereka yang sekarang bukan hanya dalam semalam saja. Mereka melatih dan terus mengembangkan diri mereka sendiri setiap hari selama bertahun-tahun hingga akhirnya dapat mencapai suatu tingkatan keahlian yang mengagumkan. Secara khusus, saya sering mendengar dan membaca mengenai bagaimana Cristiano Ronaldo menempa dirinya dengan sangat keras hingga dia bisa menjadi superstar lapangan hijau dan salah satu pemain dengan nilai jual termahal dan gaji termahal di dunia.

Banyak pihak telah menyebutkan bahwa Ronaldo mencapai levelnya yang sekarang melalui latihan yang sangat keras. Dia berlatih setiap hari dalam kemampuan olah bola. Selain itu, dia juga berlatih secara rutin dalam hal kemampuan fisik dan daya tahan tubuhnya. Dia rutin ke gym untuk membentuk tubuhnya hingga memiliki bentuk tubuh yang atletis seperti sekarang. Latihan rutinnya di gym mampu membuat dia menjadi pemain sepak bola yang 'sempurna' karena paduan antara keahlain olah bola dan postur tubuh yang atletis dan kuat.

Nah, dari contoh-contoh banyak atlet atau olahragawan tersebut, saya kembali tersadar bahwa jika diri saya ingin mencapai suatu level atau tingkatan yang diatas rata-rata dan bahkan jauh diatas performa orang-orang lain, maka saya juga harus mau secara rutin untuk menempa diri melalui latihan latihan latihan. Hanya dengan terus berlatih dan mengembangkan dirilah saya mencapai suatu tingkatan keahlian yang benar-benar mumpuni dan bahkan mungkin tanpa tanding.

Hal yang sama juga berlaku bagi semua orang yang membaca tulisan ini. Jika kalian juga ingin mencapai suatu tingkatan keahlian yang jauh diatas rata-rata, maka kalian juga harus rutin dan mau atau bersedia untuk latihan latihan latihan. Itulah tantangan yang harus kita semua hadapi dan lakukan untuk menjadi seorang 'mega bintang' dalam hidup kita. Sekian dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Tetap latihan latihan latihan !

Tuesday, 27 September 2016

Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ?

Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ?
Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ? (sumber: www.google.com)
Selama beberapa tahun terakhir seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan wirausaha maupun cara menjadi pengusaha semakin banyak dan merajalela. Seminar-seminar maupun pelatihan-pelatihan tersebut rata-rata (meskipun tidak semua) memberikan iming-iming bahwa menjadi seorang pengusaha itu mudah. Acara-acara tersebut memang rata-rata ditujukan untuk memotivasi orang-orang agar mau dan berani menjadi seorang pengusaha. Namun yang patut kita semua tanyakan, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ?

Tulisan kali ini bisa dianggap sharing dan sekaligus curhatan saya pribadi yang juga menjadi "korban" dari seminar-seminar maupun pelatihan-pelatihan wirausaha tersebut. Saya sudah cukup lama mengikuti acara-acara seputar wirausaha, jika saya tidak salah ingat dimulai dari sekitar tahun 2008 atau 2009. Acara-acara seputar wirausaha itu pula yang semakin mendorong dan menguatkan keinginan serta tekad saya untuk menjadi seorang pengusaha. Ditambah lagi pula membaca cerita-cerita (baca: kisah-kisah) para pengusaha sukses dari buku, media cetak, maupun media online, maka semakin berkobarlah semangat untuk menjadi seorang wirausahawan.

Akan tetapi, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ? Acara-acara seputar wirausaha tersebut umumnya sering mengungkapkan atau menyampaikan bahwa menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha itu mudah. Memang benar, menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha itu mudah. Yang tidak mudah adalah tetap bertahan dan sukses menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Banyak hal yang harus dipelajari dan dipraktekkan. Banyak hal misteri yang perlu dipecahkan. Banyak anak tangga menuju kesuksesan yang perlu didaki.

Jadi, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ? Benar mudah, cukup mengatakan saya seorang pengusaha, maka sejak saat itu pula secara resmi kita sudah menjadi pengusaha. Tapi menjadi sukses di bidang usaha yang kita pilih tidaklah semudah yang kita bayangkan atau pikirkan. Banyak tangisan, perjuangan, dan hal-hal lain yang tidak selalu menyenangkan yang harus dihadapi dalam perjalanan menjadi seorang pengusaha sukses. Hal itu pula yang saya rasakan setelah menjadi seorang pengusaha.

Sunday, 12 June 2016

Keren, Di DKI Jakarta Pesan Makam Bisa Seperti Pesan Bioskop

TPU Karet Bivak Salah Satu Lokasi Pemakaman di DKI Jakarta
TPU Karet Bivak Salah Satu Lokasi Pemakaman di DKI Jakarta
(sumber: www.kompas.com)
Satu lagi “inovasi” yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta terkait dengan pelayanan publik yaitu pemesanan makam secara online. Saya sendiri karena bukan warga ibukota tentu saja tidak bisa atau tidak perlu melakukan uji coba terhadap kecanggihan inovasi yang disediakan pemerintah DKI Jakarta. Namun inovasi satu ini perlu diapresiasi dan dihargai.
Pemerintah DKI Jakarta membuat suatu sistem pemesanan makam secara online ini dengan tujuan utama menghilangkan atau meminimalkan adanya pungutan liar yang dilakukan oleh  pihak-pihak yang tidak semestinya terhadap pihak yang melakukan pemesanan lahan makam dan mungkin tentu saja untuk menghilangkan “potential income” dari pemerintah DKI Jakarta.
Sistem pemesanan secara online ini sudah berlaku atau menjangkau seluruh tempat pemakaman umum (TPU) yang terdapat di Jakarta. Adapun menurut info yang diperoleh dari website kompas.com, proses pemesanan diawali dengan mendatangi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang terdapat di kantor kelurahan yang menjadi lokasi makam. Petugas yang ada disana nantinya akan membuka data lokasi pemakaman sehingga dapat terlihat lokasi mana saja yang masih kosong. Setelah itu warga dapat menentukan lokasi yang diinginkan dari lokasi yang tersedia dan kemudian melakukan pembayaran retribusi sebesar Rp. 40.000,00 sampai Rp. 100.000,00 tergantung pada lokasi yang dipilih melalui Bank DKI.
Surat bukti pembayaran yang diperoleh nantinya dibawa serta ditunjukkan ke petugas PTSP dan kemudian warga akan memperoleh Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). SKRD tersebut ditunjukkan kepada petugas TPU dan nanti lahan akan disiapkan tanpa ada pungutan tambahan lagi.
Menarik sekali konsep dan semoga konsep tersebut dapat benar-benar dijalankan dengan baik dan semoga kedepannya juga akan diterapkan oleh kota-kota lain diseluruh Indonesia sehingga seluruh proses administrasi pelayanan publik dapat dilakukan secara lebih transparan.

Monday, 31 March 2014

Bertumbuh Dengan Strategi

Segala makhluk hidup yang ada di seluruh alam semesta ini pasti selalu mengalami pertumbuhan dalam setiap fase kehidupannya. Hampir sama dengan makhluk hidup, bisnis pun dapat bertumbuh menjadi lebih baik, lebih besar, lebih hebat. Namun agar suatu bisnis dapat bertumbuh seperti yang saya sebutkan, tentu saja tidak serta-merta terjadi begitu saja, tetapi diperlukan strategi atau cara yang harus digunakan, diikuti dengan tertib, dan dijalankan dengan baik.
Pelajaran tentang strategi inilah yang menjadi topik utama pembelajaran pada minggu kedua dari UCEO. Strategi mutlak diperlukan dalam bidang bisnis agar suatu bisnis dapat bertumbuh, terus bertumbuh, dan semakin bertumbuh. Dari bisnis yang awal mulanya kecil, menjadi semakin lama semakin besar. Dari omset penjualan yang awalnya kecil, semakin laam bertumbuh menjadi semakin besar, dari jutaan lama-kelamaan menjadi milyaran dan seterusnya. Saya sendiri sebagai pengusaha yang bergerak di bidang layanan teknologi informasi dan software juga telah menyadari hal ini sejak beberapa waktu lalu. Saya sadar bahwa agar bisnis yang saya jalankan dapat bertumbuh, maka saya membutuhkan strategi yang tepat, efisien, dan efektif untuk mendongkrak kinerja bisnis saya.

Saturday, 1 March 2014

Growing Mindset: Bertumbuh Lebih Hebat, Lebih Dahsyat !

Setiap makhluk hidup, dapat dipastikan akan selalu mengalami pertumbuhan di sepanjang fase kehidupannya. Bertumbuh menjadi lebih tinggi, lebih besar, lebih dewasa, lebih kuat, dan berbagai macam atau jenis pertumbuhan lainnya. Manusia sebagai suatu makhluk hidup, tentu saja juga mengalami hal yang sama, bahkan mungkin variasi atau macam pertumbuhan yang kita alami dapat lebih banyak dibandingkan jenis makhluk hidup yang lainnya.
Manusia dapat bertumbuh menjadi lebih tinggi, lebih besar, lebih kuat, lebih dewasa, lebih bijak, lebih cerdas, lebih pintar, lebih sukses, lebih kaya, dan berbagai macam pertumbuhan kearah yang lebih baik lainnya. Pertumbuhan kita sebagai manusia dapat berupa pertumbuhan yang bersifat alami maupun pertumbuhan yang non-alami atau pertumbuhan yang diupayakan. Pertumbuhan yang bersifat alami contohnya, bayi yang awalnya masih kecil, semakin hari semakin bertumbuh menjadi bertambah besar dan bertambah tinggi. Sedangkan untuk pertumbuhan yang non-alami contohnya, bertumbuh menjadi lebih dewasa secara pemikiran, bertumbuh menjadi pribadi dengan karakter serta sikap yang lebih baik, bertumbuh menjadi manusia dengan tubuh yang lebih sehat dan kuat, bertumbuh menjadi individu yang lebih sukses, dan sebagainya.

Friday, 22 November 2013

Gratisan ? No More !

Selama ini, saya telah terlalu banyak berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalaman kepada cukup banyak orang secara gratis alias mereka tidak perlu membayar apapun kepada saya. Namun saya sadar bahwa tidak bisa selamanya seperti itu. Saya memperoleh seluruh ilmu, pengetahuan, dan pengalaman tersebut melalui berbagai upaya, kerja keras, biaya, waktu, dan sebagainya. Jadi saya meyakini bahwa sudah waktunya bagi saya untuk tidak lagi memberikan segala sesuatunya secara gratis.

Saya mempelajari hal ini melalui para mentor saya yang mulai menerapkan hal serupa sejak beberapa tahun lalu. Saya belajar dari mereka bahwa upaya mereka untuk tidak berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman secara gratis lagi bukan semata-mata karena mereka bermaksud mengkomersialkan diri mereka. Namun mereka juga ingin orang-orang lain sadar bahwa untuk memperoleh ilmu, pengetahuan, keahlian, keterampilan, serta berbagai macam pengalaman tidak bisa didapatkan dengan mudah. Harus ada pengorbanan yang dibuat untuknya. Pengorbanan untuk mengeluarkan uang untuk belajar. Pengorbanan untuk mau meluangkan waktu untuk belajar dan senantiasa melatih diri. Pengorbanan untuk menjalankan dan mempraktekkan semua ilmu, keterampilan, dan keahlian baru yang telah dipelajari. Dan yang tidak kalah penting adalah pengorbanan untuk bersedia mengalami semua hal yang enak maupun tidak enak terkait dengan upaya dalam menerapkan semua ilmu, pengetahuan, keterampilan, dan keahlian tersebut.

KumpulBlogger