Beberapa tahun lalu, saya mengetahui ada
sebuah buku yang cukup terkenal karya seorang penulis sekaligus pelatih karir di
negara ini, Rene Suhardono. Judulnya Your Job is Not Your Career. Sampai
sekarang, saya memang belum pernah membaca secara lengkap isi buku tersebut,
namun saya pernah membaca sejumlah ulasan serta ringkasan isi buku tersebut.
Secara garis besar buku tersebut membahas mengenai pekerjaan (job) dan karir
(career). Dimana pekerjaan itu lebih berhubungan dengan sarana untuk mencapai
tujuan kita sebagai pribadi maupun organisasi, sarana bagi kita untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan berkarya, serta sarana untuk mengembangkan diri. Sedangkan
karir itu lebih berkaitan dengan diri kita sendiri pada aspek yang lebih dalam
yaitu berhubungan dengan passion kita. Tulisan pertama saya di tahun ini akan
membahas mengenai passion sebagaimana yang saya ketahui serta dapat jabarkan.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Passion sebuah kata bahasa Inggris yang
memiliki banyak makna, seperti gairah, hasrat, atau kegemaran. Setiap orang
hampir dapat dipastikan memiliki passion di dalam dirinya masing-masing. Saya
memiliki passion pribadi saya, begitu pula Anda memiliki passion pribadi Anda.
Setiap kita sudah memilikinya sejak dari kita lahir, sesuatu yang bahkan telah ditanamkan sejak dari awal kita ‘diciptakan’.
Walaupun kita telah memiliki passion
kita sejak dari semula, namun menemukan serta mengenali passion bukanlah
perkara yang mudah bagi sebagian dari kita. Dibutuhkan upaya bahkan sampai
bertahun-tahun untuk dapat mengenali dengan tepat apa yang menjadi passion kita
yang sesungguhnya. Saya mengalaminya, dan saya yakin begitu pula sebagian dari
Anda. Bahkan bukan hanya kita, penyanyi terkenal dunia seperti David Cook pun
pernah mengalaminya. Seingat saya, dalam sebuah wawancara dia pernah berkata:
“saya mengatakan kepada kedua orang tua saya agar mereka memberi saya
kesempatan selama tiga tahun agar saya dapat mencoba sebanyak mungkin hal untuk
mengetahui apa yang sesungguhnya saya cintai dan akan menjadi pilihan saya.”
Ucapan David Cook di atas dapat
memberikan gambaran bagi kita semua bahwa bagi orang tertentu menemukan passion
itu tidak selalu mudah. Diperlukan sejumlah upaya untuk mencoba beragam hal
selama sejumlah waktu tertentu untuk dapat mengenali dengan tepat apa yang
benar-benar menjadi passion utama kita. Saya pun sampai sekarang masih terus
berupaya untuk mengenali seluruh passion serta talenta yang ada di dalam diri
saya, meskipun saya telah menemukan salah satu passion saya yaitu di bidang
teknologi informasi, khususnya pemrograman peranti lunak. Salah satu petunjuk
yang dapat saya berikan bagi kalian yang mungkin masih berupaya untuk
mengetahui passionnya adalah passion kita itu biasanya terdapat pada hal-hal
yang dapat kita lakukan dengan nyaman, senang hati, meskipun harus disertai
dengan kerja keras yang benar-benar keras. Pada hal-hal tersebutlah passion
kita terletak dan hanya hati kita yang dapat benar-benar merasakannya. Pada contoh kasus diri saya, salah satunya adalah berbagi ilmu di bidang komputer.
Akhir dari tulisan ini, bagi setiap kita
yang masih berupaya untuk terus menggali serta menemukan passion-passion
utamanya, jangan pernah berhenti untuk mencoba sebanyak mungkin hal (pekerjaan,
profesi, atau aktivitas apapun) sehingga pada akhirnya kita dapat sampai pada
suatu titik dimana kita benar-benar dapat merasakan, mengetahui, dan meyakini
hal-hal yang menjadi passion kita. Semoga tulisan dari sesama pejuang dan pencari
passion ini dapat bermanfaat.
No comments:
Post a Comment