Saturday 3 July 2010

ALASAN

Mungkin sebagian besar dari kita sering mendengar orang mengucapkan kalimat mengenai latar belakang dia melakukan suatu hal tertentu, kalimat tersebut bisa disebut alasan. Mungkin sebagian besar juga sering mengucapkan kata-kata seperti ini, “ah, alasan saja kamu !”, ketika ada seseorang mengucapkan sesuatu kepada kita sebagai upayanya untuk membuat pembenaran atas apa yang telah dia lakukan atau ucapkan sebelumnya. Ya, kata ‘alasan’ memang cukup sering kita dengar dan ucapkan dalam hidup kita sehari-hari. Namun hari Jumat tanggal 2 Juli 2010 malam, ketika saya sedang membaca kitab suci, secara tiba-tiba terlintas di benak saya sesuatu yang berhubungan dengan alasan serta dalih. Alasan dan dalih adalah dua hal yang berbeda tetapi hampir sama, tulisan ini ditujukan untuk menjelaskan secara mengenai dua kata tersebut.
Kata ‘alasan’ memiliki banyak terjemahan dalam bahasa Inggris antara lain ‘reason’ dan ‘motive’. Dalam bahasa Indonesia kata ‘alasan’ memang hanya memiliki satu kata saja yaitu ‘alasan’ itu sendiri yang dapat berarti sebab atau keterangan dari terjadinya suatu hal atau tindakan baik yang kita lakukan sendiri maupun orang lain lakukan, selain itu kata ‘alasan’ juga dapat berarti hal-hal atau motif yang mendorong kita melakukan sesuatu atau memutuskan sesuatu. Kata ‘dalih’ dalam bahasa Inggris disebut menggunakan kata ‘excuse’ yang bila diartikan ke bahasa Indonesia artinya sebenarnya juga bisa disebut dengan kata ‘alasan’. Tetapi meskipun secara arti kata kedua kata tersebut hampir sama, akhirnya saya menemukan perbedaan kedua kata tersebut khususnya secara maknanya.

Friday 2 July 2010

MENGAPA KITA BUTUH TIM ?

Sejak sekitar tiga hari yang lalu aku membaca sebuah buku berjudul “Building Leaders the West Point Way”. Sebuah buku yang mengajarkan konsep-konsep kepemimpinan dari sudut pandang para tentara, khususnya jenderal-jenderal angkatan darat Amerika Serikat. Sebuah buku yang bagus menurutku, namun tulisan ini tidak akan membahas banyak tentang buku tersebut tapi lebih kearah apa yang sudah aku dapatkan dari buku tersebut.
Bab pertama buku tersebut membahas tentang tugas. Pada bab tersebut dipaparkan semua hal terkait tugas para kadet atau taruna angkatan darat Amerika Serikat yang sedang dipersiapkan untuk menjadi para perwira angkatan darat. Satu pelajaran yang bagus dari bab tersebut adalah mengenai komunitas atau tim. Ternyata di angkatan darat Amerika Serikat diajarkan bahwa salah satu tugas yang diemban oleh para kadet atau calon perwira angkatan darat adalah untuk hidup dalam komunitas atau tim. Mereka diajarkan bahwa kehidupan dalam tim atau komunitas melatih jiwa kepemimpinan mereka, sebab melalui hidup dalam tim seseorang belajar untuk menekan kepentingan dirinya sendiri dan mendahulukan kepentingan tim atau komunitasnya.

Wednesday 30 June 2010

AKANKAH JUARA EROPA JUGA JUARA DUNIA ?

Pagi ini, Rabu 30 Juni 2010, Spanyol sang juara Eropa memenangi pertarungan melawan salah satu tim kuat Eropa dan di Piala Dunia 2010 dengan skor 1-0. Mengetahui kemenangan Spanyol, secara tiba-tiba terlintas di dalam pikiranku suatu pertanyaan, akankah Spanyol sang juara Eropa juga menjadi juara dunia ?
Bagiku sih mungkin saja, meskipun permainan Spanyol belum sepenuhnya meyakinkan seperti yang Argentina, Belanda, dan Jerman mainkan. Namun segala kemungkinan tetap ada di dunia ini dan aku rasa Spanyol tetap punya kans untuk menjadi juara. Apalagi di perempat final Spanyol termasuk satu-satunya tim kuat yang mendapat lawan yang cukup ringan, yaitu Paraguay. Asalkan Spanyol mampu mempertahankan pola permainan yang dimainkan dalam dua pertandingan terakhir, aku rasa Spanyol akan mampu mengalahkan Paraguay, bahkan dengan selisih gol lebih dari satu.

Tuesday 29 June 2010

PELAJARAN #7 DARI PEKAN KAMPUS 2009: PEKAN KAMPUS MENGAJARIKU BANYAK HAL YANG TIDAK DIAJARKAN DI KULIAH

Awal aku bergabung di Pekan Kampus 2006, aku tidak merencanakannya sejak dari awal waktu masih menjadi peserta. Hal itu berbeda dengan sebagian rekan-rekanku yang sudah merencanakan sejak dari mereka menjadi peserta bahwa mereka akan menjadi panitia Pekan Kampus di tahun berikutnya. Namun ternyata dengan berjalannya waktu ada suatu perasaan yang mendorongku untuk mencoba bergabung dengan kepanitiaan tersebut.
Kini setelah semua masa tugas keorganisasianku berakhir dan setelah aku memiliki kesempatan untuk memikirkan atau merenungkan kembali semua tugas yang telah aku lakukan dalam semua organisasi yang pernah aku ikuti, aku merasakan betapa beruntungnya aku sempat bergabung dengan panitia Pekan Kampus. Aku mendapatkan banyak pelajaran tentang organisasi, manajemen, dan juga kepemimpinan yang bukan sekedar teori tetapi lebih kearah praktek. Semua yang aku pelajari disana tidak hanya berguna selama aku menjadi panitia, tetapi ternyata juga dapat berguna dalam kehidupan di luar kepanitiaan. Hal-hal seperti disiplin, kerja keras, kejujuran, semangat, integritas, kerja sama tim, dan banyak hal lainnya ternyata juga dapat diaplikasikan di kehidupan nyata non-kepanitiaan.

Monday 28 June 2010

MASAKU SUDAH HABIS, SEKARANG SAATNYA YANG MUDA

Konsep ini sebenarnya adalah konsep yang sudah umum ada dalam organisasi, namun untuk aku pribadi sebagai anggota dari cukup banyak organisasi di kampusku, aku baru menyadari sekitar beberapa bulan terakhir. Yang tua sudah berlalu, dan yang baru sudah datang itulah yang aku sadari. Aku pertama kali masuk kuliah pada tahun 2005 dan sekarang sudah tahun 2010, artinya sudah lima tahun aku berkuliah dan sudah mendekati masa-masa akhir untuk lulus dari kuliah. Hal itulah yang membuatku sadar bahwa sudah saatnya yang muda bertugas.
Aku juga akhirnya sadar bahwa sudah bukan saatnya lagi bagiku untuk terus berjuang di kampus, sudah saatnya adik-adikku yang lebih muda menggantikan aku (dan teman-teman seperjuanganku yang seangkatan). Sudah saatnya mereka yang lebih muda, lebih fresh untuk berjuang bagi kampus. Sudah saatnya mereka semua yang muda berkecimpung di dalam organisasi-organisasi yang ada untuk memajukan setiap organisasi tersebut sekaligus untuk memperoleh pengalaman yang berharga untuk masa depan mereka sendiri. Saranku bagi semua adalah agar mereka semua mencoba semua yang dapat dicoba selagi mereka masih muda dan memperoleh pengalaman sebanyak mungkin yang akan berguna bagi masa depan mereka. Pengalaman baik berbuat salah maupun benar, yang dapat mereka jadikan pelajaran bagi kehidupan mereka sendiri serta dapat mereka bagikan ke yang lain.

PERSIAPAN YANG MENJADIKAN SEMPURNA

Dulu sewaktu aku menjadi seorang pemimpin bagi cukup banyak orang, ada beberapa diantara orang-orangku yang menganggap aku perfeksionis, selalu ingin sempurna. Kini setelah masa kepemimpinan itu selesai dan ketika membaca kembali semua catatan yang pernah aku buat jauh sebelum aku memimpin, ternyata ada cukup banyak pelajaran yang sangat berharga yang terlewatkan. Seluruh pelajaran tersebut yang ternyata memimpinku meraih prestasi puncak yang tertinggi di Pekan Kampus.

Salah satu pelajaran yang berharga adalah tentang persiapan. Dulu, beberapa tahun yang lalu, orang tua sering mengingatkan tentang pentingnya bersiap-siap sebelum melakukan apapun. Mereka selalu mengingatkan bahwa sebelum pergi harus punya persiapan, sebelum ujian harus punya persiapan, serta berbagai macam nasihat lain tentang pentingnya persiapan. Dulu aku tidak seberapa sadar bahkan cenderung mengabaikan nasihat mereka, namun kini setelah aku dewasa aku semakin sadar bahwa nasihat mereka itu sangat bagus sekali.

Beberapa kali atau bahkan cukup sering aku mendengar orang yang berkata bahwa kesempurnaan itu tidak ada atau mustahil untuk dicapai, namun saat aku berpikir sebaliknya. Kini aku percaya bahwa kesempurnaan bisa diraih asalkan setiap kita mau membuat persiapan yang sangat baik untuk mencapai kesempurnaan itu sendiri. Beberapa hari yang lalu aku sadar bahwa kesempurnaan itu tidak bisa melainkan harus diupayakan dan salah satu caranya dengan membuat persiapan yang matang. Selain itu kesempurnaan juga dapat diraih dengan kesediaan untuk senantiasa belajar serta memperbaiki diri sendiri setiap hari. Maka tidak salah bila ada ungkapan yang berkata, ‘practice make perfect’, sebab ternyata dengan praktek dan terus berlatih kita dapat menyempurnakan segala sesuatu yang kita lakukan termasuk menyempurnakan keahlian atau bakat yang kita miliki.

Kini sudah saatnya kita mengingatkan diri kita semua untuk berlatih dan membuat persiapan-persiapan yang matang sebelum melakukan segala sesuatunya, agar segala sesuatu yang kita lakukan dapat berhasil dengan sangat baik. Kita harus mengingatkan diri kita sendiri bahwa kesempurnaan itu bisa diraih asalkan kita mau mengupayakannya dengan penuh kesungguhan dan kerja keras. Dan yang paling terakhir, ingatkan diri kita sendiri bahwa lebih baik tidak mencoba melakukan sesuatu sama sekali daripada melakukan sesuatu dengan setengah-setengah. Jika harus melakukan sesuatu harus dengan penuh totalitas memberi yang terbaik untuk semua yang kita lakukan dan ketika kita sudah merasa tidak sanggup memberi yang terbaik lebih kita berhenti atau mundur dari sesuatu yang kita kerjakan. GMMB (Giving My Most Best), memberi yang paling terbaik !

Sunday 27 June 2010

APA TANGGUNG JAWAB TERBESAR KITA ?

Sebuah pertanyaan yang patut untuk kita tanyakan kepada diri kita sendiri. Akhir-akhir ini aku belajar banyak hal dan mendapatkan banyak pengetahuan serta kesadaran baru, pengetahuan dan kesadaran yang semakin melengkapi diriku serta pemikiranku. Salah satu dari pengetahuan dan kesadaran yang aku dapatkan adalah mengenai tanggung jawab pribadi kita, dan tulisan yang bisa panjang atau pendek ini akan mencoba membahas hal itu.

Dalam hidup ini, kita memiliki banyak tanggung jawab yang beragam bentuknya. Saat kita masih bersekolah, kita bertanggung jawab untuk belajar sebaik mungkin di sekolah dan meraih prestasi setinggi mungkin pada masa sekolah kita. Hal ini berlanjut ketika mulai memasuki jenjang perkuliahan, kita bertanggung jawab untuk belajar dengan baik agar dapat lulus dengan hasil yang terbaik yang dapat kita peroleh. Dalam masa-masa sekolah itu kita bertanggung jawab terhadap orang tua kita, sebab merekalah yang memberikan sebagian besar atau bahkan semua biaya yang kita butuhkan untuk menyelesaikan pendidikan kita. Jadi seolah-olah mereka adalah ‘bos’ kita, maka dari itu kita harus mempertanggungjawabkan semua yang kita lakukan selama masa pendidikan kita.

Ketika kita sudah memasuki dunia kerja, tanggung jawab kita berubah. Kita tidak lagi bertanggung jawab terhadap orang tua kita dalam hal melaporkan hasil kerja kita, namun kita bertanggung jawab terhadap para pimpinan kita di dunia kerja, baik di kantor maupun tempat kerja yang lain. Kita harus melaporkan semua hasil pekerjaan yang telah dipercayakan kepada kita untuk kita kerjakan.

Dua hal diatas adalah contoh sebagian dari seluruh tanggung jawab yang ada dalam hidup kita. Namun ada satu tanggung jawab terbesar yang dibebankan kepada kita oleh Dia yang menciptakan kita. Tanggung jawab tersebut adalah tanggung jawab untuk terus mengembangkan diri kita sampai kita mencapai potensi terpenuh atau tertinggi sesuai dengan yang telah diberikan-Nya kepada kita. Nah salah satu cara agar dapat terus bertumbuh mencapai potensi maksimal kita adalah dengan terus belajar. Itulah juga yang menjadi alasan mengapa kita harus bersusah payah sejak dari kita lahir untuk belajar tengkurap, belajar berbicara, belajar menulis, belajar merangkak, belajar berdiri, belajar berjalan, belajar berlari, belajar mengutarakan keinginan, belajar naik sepeda, belajar naik mobil, belajar seluruh ilmu pengetahuan dan keahlian yang akan kita butuhkan dalam bidang pekerjaan yang ingin kita geluti, serta banyak macam belajar yang lainnya. Semua pembelajaran itu harus kita tempuh sebagai salah satu bentuk tanggung jawab terbesar kita, baik terhadap diri kita sendiri maupun terhadap Dia yang telah menciptakan kita serta menganugerahkan begitu banyak hal kepada kita.

Hal diatas aku sadari dari seluruh aspek perjalanan hidupku serta dari pelajaran-pelajaran yang aku terima dari orang-orang disekitarku dan dari apa saja yang pernah aku alami dalam kehidupan. Aku mendapatkan kesadaran yang sangat berharga ini setelah aku merenungkan semua hal yang aku alami, baik dalam masa-masa sekolahku maupun ketika aku mencoba beberapa pekerjaan namun belum berhasil. Namun, aku tidak pernah menyesal karena aku percaya bahwa semua yang aku alami termasuk langkah-langkah yang harus aku tempuh agar aku dapat bertumbuh sepenuh potensiku, dan kini hal itulah yang terjadi. Dari semua hal tersebut aku menyadari apa kompetensi utamaku atau aku bisa mengetahui hal-hal apa yang benar-benar menjadi minat terbesar dalam diriku sehingga aku dapat mulai mengarahkan diriku sendiri untuk mempelajari hal-hal yang menjadi minatku serta mengembangkan kompetensi utama dalam diriku. Akhir kata, itu adalah pendapat dariku yang muncul atas dasar perenungan yang aku dapat dari kehidupanku. Hal yang berbeda bisa saja kalian semua dapatkan dari perjalanan kehidupan kalian masing-masing. Namun yang terpenting kita semua tetap harus ingat bahwa salah satu tanggung jawab yang ada dalam hidup kita adalah untuk mengembangkan diri kita sampai mencapai potensi terbaik yang ada dalam diri kita. Selamat berkembang !

MEMANFAATKAN SOCIAL NETWORKING DENGAN TEPAT

Tulisan ini aku buat bukan sekedar meniru apa yang sebagian besar orang sedang bahas saat ini, aku menulisnya dari apa yang aku rasakan selama menggunakan social networking atau jejaring sosial. Awalnya aku mengenal social networking sekitar tahun 2005 awal. Waktu itu aku yang masih siswa kelas 3 SMU dan calon mahasiswa jurusan teknik informatika menemukan suatu pengetahuan baru yang bagus yaitu mengenai email dan social networking. Pada masa itu, aku belajar dari salah seorang teman yang kebetulan sudah mengetahui serta memanfaatkan kedua hal tersebut.
Setelah beberapa tahun menggunakan email dan social networking (waktu itu belajar menggunakan Friendster), aku mulai terbiasa dengan kedua hal tersebut, terlebih dengan statusku sebagai mahasiswa teknik informatika. Namun akhir-akhir ini setelah beberapa tahun menggunakan jejaring sosial mulai dari Friendster, Facebook, Multiply, dan Twitter, aku menemukan suatu kesadaran yang sangat berharga. Dengan adanya jejaring sosial tingkat narsis seseorang semakin bertambah, setiap orang seolah-olah ingin menjadi pusat perhatian bak artis di dunia baru tersebut. Didasari keinginan untuk menarik perhatian tersebut, terkadang atau seringkali setiap orang sering mengubah-ubah statusnya di semua situs jejaring sosial yang diikutinya dengan alasan untuk menunjukkan bahwa dirinya ada. Aku sendiri menganggap bahwa tujuan tersebut tidak salah, sebab setiap kita butuh untuk dikenal oleh orang lain karena dengan jalan itu kemungkinan kita untuk meraih kesuksesan akan lebih besar, sebab untuk sukses kita butuh bantuan orang lain. Hal yang salah adalah bahwa seringkali cara yang digunakan untuk dapat dikenal oleh orang lain itu yang tidak tepat. Ada yang memposting foto-foto dengan gaya yang aneh-aneh, seperti foto sedang merokok, foto bermesraan dengan pacar, bahkan mungkin yang paling parah ada memposting foto atau video yang hampir menyerempet masuk kategori pornografi.

KumpulBlogger