Tepatkah Keputusan Microsoft Akuisisi LinkedIn ? (sumber: www.google.com) |
Beberapa waktu lalu saya menulis artikel tentang akuisisi Microsoft terhadap LinkedIn, nah berhubung kali ini saya juga sedang membaca suatu ulasan atau artikel terkait dengan keputusan Microsoft mengakuisisi LinkedIn, maka sekalian saya sharingkan supaya membantu saya untuk lebih dapat memahami juga isi artikel ulasan tersebut karena sekilas saya lihat isinya cukup 'berat' untuk dicerna. Semoga bermanfaat buat kita bersama, khususnya yang tertarik pada informasi atau analisa bisnis.
Microsoft dilaporkan memiliki dana tunai sekitar 100 Miliar Dollar pada kasnya. Microsoft juga dikenal sebagai perusahaan yang cukup berani untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan atau bisnis lain dengan nilai yang fantastis. Namun dengan akuisisi ini, LinkedIn berhasil menjadi akuisisi dengan nilai terbesar yang pernah dilakukan oleh Microsoft. Sebelum ini akuisisi terbesar yang pernah dilakukan adalah terhadap Skype dengan nilai 8,5 Miliar Dollar yang terjadi pada tahun 2011. Namun yang perlu dijadikan perhatian pada setiap akuisisi yang dilakukan Microsoft, khususnya yang bernilai spektakuler, beberapa dari akuisisi tersebut ternyata berakhir dengan kegagalan total. Contoh terkini adalah akuisisi terhadap divisi perangkat mobile Nokia senilai 7,2 Miliar Dollar. Beberapa pihak beranggapan bahwa akuisisi Microsoft terhadap divisi perangkat mobile Nokia adalah sebuah kegagalan. Langkah tersebut dianggap sebagai langkah akuisisi yang didasari oleh keputusasaan akibat rendahnya penjualan smartphone berbasis Windows Phone. Nokia yang sebelumnya untuk secara eksklusif menggunakan sistem operasi Windows Phone untuk perangkat pintarnya, secara mendadak dilaporkan akan segera merilis perangkat cerdas berbasis sistem operasi Android, yang pada akhirnya memang direalisasikan tepat dua bulan sebelum Microsoft mengakuisisi divisi perangkat mobile Nokia. Namun ternyata langkah tergesa-gesa Microsoft tersebut terbukti gagal total, sebab divisi mobile Nokia yang awalnya ditargetkan untuk membantu mengembangkan pasar Windows Phone tak berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Bukannya membesar, pasar Windows Phone justru semakin menyusut.
Nah bagaimana dengan hasil akhir dari akuisisi Microsoft terhadap LinkedIn ? Kita masih belum dapat memastikannya sekarang. Akan tetapi, beberapa analis meyakini ada suatu potensi yang dapat diperoleh Microsoft dari akuisisi terhadap LinkedIn, namun hasil akhir tetap belum dipastikan dan apabila memang nantinya berhasil, keberhasilan itu juga tidak akan diperoleh dengan sebegitu mudahnya. Tetapi apabila nantinya ternyata akuisisi ini juga berakhir sama dengan beberapa akuisisi yang lain yaitu kegagalan, ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya. 3 hal di bawah ini yang bisa menjadi dasar atau alasan kegagalan hasil akuisisi Microsoft terhadap LinkedIn, andai memang benar nantinya itu yang terjadi.
Harga Per Lembar Saham Yang Terlalu Tinggi
Microsoft dianggap membayar terlalu tinggi untuk harga per lembar saham LinkedIn. Harga pembelian $196 yang dibayarkan untuk per lembar saham LinkedIn menjadikan valuasi LinkedIn berada pada level 91 kali dari nilai pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi (EBITDA) pada rentang satu tahun terakhir. Bahkan jika proyeksi pendapatan ke depan yang disumbangkan oleh LinkedIn diikutsertakan dalam perhitungan, Microsoft masih membayar 26 kali EBITDA. Bandingkan dengan Microsoft yang hanya membayar 46,7 kali EBITDA untuk Skype dan 40,7 kali EBITDA untuk aQuantive sebuah perusahaan teknologi periklanan yang dibeli seharga $5,5 Miliar pada tahun 2007 silam.