Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi. Show all posts

Tuesday, 22 November 2016

Definisi Profesional Menurut Versi Saya

Definisi Profesional Menurut Versi Saya
Definisi Profesional Menurut Versi Saya
(sumber gambar: www.google.com)
Banyak dari kita pasti sudah tahu dan sering mendengar atau membaca mengenai definisi kata 'profesional'. Hal itu bisa dibilang wajar karena memang kata 'profesional' sudah sering diucapkan maupun digunakan dalam berbagai acara atau kesempatan. Namun dari semua definisi yang ada, yang saya tahu berlaku dan umum digunakan berasal dari definisi berdasarkan kamus. Umumnya definisi-definisi tersebut panjang atau cenderung rumit atau memiliki atau menggunakan kata-kata yang 'tinggi'.

Nah, kali ini, saya akan berbagi mengenai definisi profesional menurut versi saya sendiri secara pribadi. Definisi dari saya ini bisa jadi tidak sepenuhnya benar atau tepat jika ditilik menurut definisi berdasarkan kamus atau definisi dari para pakar. Tetapi saya yakin bahwa definisi profesional menurut versi saya ini bisa jadi merupakan definisi yang paling (lebih) sederhana, ringkas, mudah dipahami, dan tentu saja bersifat pribadi berdasarkan apa yang saya tahu atau alami. Menurut saya, profesional adalah seseorang atau orang yang dibayar atau memiliki penghasilan dari apa yang dikerjakannya. Sesederhana itu definisi profesional menurut versi saya.

Jadi, berdasarkan definisi itu, bisa ada rangkaian kata-kata atau profesi-profesi seperti atlet profesional, penari profesional, pelukis profesional, penyanyi profesional, tukang tidur profesional, tukang makan profesional, pengangguran profesional, dan sebagainya. Intinya, apapun jenis aktivitas atau pekerjaan, selama aktivitas atau pekerjaan tersebut bisa membuat seseorang memiliki penghasilan atau dibayar karena mengerjakannya, maka itu bisa disebut profesi, dan orang yang melakukan aktivitas tersebut layak disebut profesional. Demikianlah definisi profesional menurut versi saya. Semoga bermanfaat.

Tuesday, 8 November 2016

Latihan Latihan Latihan


Latihan Latihan Latihan
Latihan Latihan Latihan (sumber: www.google.com)
Harus lebih rutin menulis dan lebih produktif lagi. Itu yang masih terus saya ingatkan pada diri saya sendiri dan masih harus lebih konsisten saya lakukan. Sebab saya memiliki salah satu impian yang masih belum terwujud sampai saat ini yaitu menjadi penulis buku yang bukunya diterbitkan dan bisa menjadi buku dengan penjualan terbaik alias best seller. Posting kali ini juga bagian dari perwujudan impian tersebut, Latihan Latihan Latihan.

Topik dari tulisan yang saya posting kali ini terinspirasi oleh beberapa hal yang tiba-tiba melintas kembali di benak saya. Khususnya ketika membaca berita tentang aksi-aksi para mega bintang olahraga, terutama sepak bola. Beberapa diantaranya Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Eden Hazard, dan banyak bintang lapangan hijau lainnya. Tiba-tiba saja yang teringat dan terinspirasi oleh 'kebintangan' mereka dan tiba-tiba pula saya teringat dan tersadarkan kembali bahwa mereka bisa ada di level mereka yang sekarang bukan secara tiba-tiba. Selain karena bakat alam yang mereka miliki, masih ada satu faktor lain yang tak kalah penting, bahkan bisa dianggap sangat penting yaitu Latihan Latihan Latihan.

Ya, saya yakin, mereka bisa mencapai level mereka yang sekarang bukan hanya dalam semalam saja. Mereka melatih dan terus mengembangkan diri mereka sendiri setiap hari selama bertahun-tahun hingga akhirnya dapat mencapai suatu tingkatan keahlian yang mengagumkan. Secara khusus, saya sering mendengar dan membaca mengenai bagaimana Cristiano Ronaldo menempa dirinya dengan sangat keras hingga dia bisa menjadi superstar lapangan hijau dan salah satu pemain dengan nilai jual termahal dan gaji termahal di dunia.

Banyak pihak telah menyebutkan bahwa Ronaldo mencapai levelnya yang sekarang melalui latihan yang sangat keras. Dia berlatih setiap hari dalam kemampuan olah bola. Selain itu, dia juga berlatih secara rutin dalam hal kemampuan fisik dan daya tahan tubuhnya. Dia rutin ke gym untuk membentuk tubuhnya hingga memiliki bentuk tubuh yang atletis seperti sekarang. Latihan rutinnya di gym mampu membuat dia menjadi pemain sepak bola yang 'sempurna' karena paduan antara keahlain olah bola dan postur tubuh yang atletis dan kuat.

Nah, dari contoh-contoh banyak atlet atau olahragawan tersebut, saya kembali tersadar bahwa jika diri saya ingin mencapai suatu level atau tingkatan yang diatas rata-rata dan bahkan jauh diatas performa orang-orang lain, maka saya juga harus mau secara rutin untuk menempa diri melalui latihan latihan latihan. Hanya dengan terus berlatih dan mengembangkan dirilah saya mencapai suatu tingkatan keahlian yang benar-benar mumpuni dan bahkan mungkin tanpa tanding.

Hal yang sama juga berlaku bagi semua orang yang membaca tulisan ini. Jika kalian juga ingin mencapai suatu tingkatan keahlian yang jauh diatas rata-rata, maka kalian juga harus rutin dan mau atau bersedia untuk latihan latihan latihan. Itulah tantangan yang harus kita semua hadapi dan lakukan untuk menjadi seorang 'mega bintang' dalam hidup kita. Sekian dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Tetap latihan latihan latihan !

Tuesday, 27 September 2016

Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ?

Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ?
Benarkah Menjadi Seorang Pengusaha Itu Mudah ? (sumber: www.google.com)
Selama beberapa tahun terakhir seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan wirausaha maupun cara menjadi pengusaha semakin banyak dan merajalela. Seminar-seminar maupun pelatihan-pelatihan tersebut rata-rata (meskipun tidak semua) memberikan iming-iming bahwa menjadi seorang pengusaha itu mudah. Acara-acara tersebut memang rata-rata ditujukan untuk memotivasi orang-orang agar mau dan berani menjadi seorang pengusaha. Namun yang patut kita semua tanyakan, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ?

Tulisan kali ini bisa dianggap sharing dan sekaligus curhatan saya pribadi yang juga menjadi "korban" dari seminar-seminar maupun pelatihan-pelatihan wirausaha tersebut. Saya sudah cukup lama mengikuti acara-acara seputar wirausaha, jika saya tidak salah ingat dimulai dari sekitar tahun 2008 atau 2009. Acara-acara seputar wirausaha itu pula yang semakin mendorong dan menguatkan keinginan serta tekad saya untuk menjadi seorang pengusaha. Ditambah lagi pula membaca cerita-cerita (baca: kisah-kisah) para pengusaha sukses dari buku, media cetak, maupun media online, maka semakin berkobarlah semangat untuk menjadi seorang wirausahawan.

Akan tetapi, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ? Acara-acara seputar wirausaha tersebut umumnya sering mengungkapkan atau menyampaikan bahwa menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha itu mudah. Memang benar, menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha itu mudah. Yang tidak mudah adalah tetap bertahan dan sukses menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Banyak hal yang harus dipelajari dan dipraktekkan. Banyak hal misteri yang perlu dipecahkan. Banyak anak tangga menuju kesuksesan yang perlu didaki.

Jadi, benarkah menjadi seorang pengusaha itu mudah ? Benar mudah, cukup mengatakan saya seorang pengusaha, maka sejak saat itu pula secara resmi kita sudah menjadi pengusaha. Tapi menjadi sukses di bidang usaha yang kita pilih tidaklah semudah yang kita bayangkan atau pikirkan. Banyak tangisan, perjuangan, dan hal-hal lain yang tidak selalu menyenangkan yang harus dihadapi dalam perjalanan menjadi seorang pengusaha sukses. Hal itu pula yang saya rasakan setelah menjadi seorang pengusaha.

Friday, 10 June 2016

Syukuri 7 Hal Berikut Ini Selama Ramadhan

Ramadhan Bulan Suci
Ramadhan Bulan Suci
Tanpa terasa, bulan Ramadhan telah tiba lagi. Ramadhan bulan suci yang penuh berkah dan hikmah. Di bulan ini pula, kita seringkali diingatkan akan hal-hal yang kecil yang biasanya kita lupakan atau tak pedulikan pada bulan-bulan lain. Hal-hal kecil yang sebenarnya patut kita syukuri dalam hidup ini. Berikut ini 7 hal kecil yang patut kita syukuri selama bulan Ramadhan:

Bersyukur karena telah diberi satu kesempatan lagi untuk bertemu bulan Ramadhan
Ramadhan adalah bulan paling mulia di mata Allah dan bagi umat Muslim di seluruh dunia, sebab pada bulan ini Al-Qur’an diturunkan dan oleh karenanya dianggap sebagai suatu bulan yang penuh berkah, hikmah, dan ampunan. Bulan yang tepat untuk memperbaiki kekurangan dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan jalan meningkatkan ibadah, sehingga setelah melewati Ramadhan kita dapat menjadi orang baru yang lebih baik.

Bersyukur karena masih memiliki rumah yang nyaman untuk berteduh dan berlindung dari terik Matahari dan hujan
Di luar sana masih banyak orang yang tidak memiliki tempat yang layak bahkan untuk sekedar merebahkan diri untuk beristirahat. Jadi apabila kita masih memiliki tempat untuk berteduh dan berlindung serta masih dapat menikmati empuknya kasur untuk merebahkan badan, maka kita patus bersyukur.

Bersyukur karena masih dapat menikmati aneka makanan dan minuman yang melimpah
Ketika Ramadhan, salah satu yang selalu jadi perbincangan adalah makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Bersyukurlah apabila makanan dan minuman apapun yang kita inginkan untuk berbuka puasa masih dapat kita peroleh dengan mudah tanpa perlu mengais-ngais atau meminta belas kasihan orang lain.

Bersyukur karena punya waktu bersama keluarga
Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berkumpul serta menghabiskan waktu bersama keluarga, mulai dari berbuka bersama, salat Tarawih bersama, sahur bersama, hingga berbelanja bersama untuk persiapan Lebaran.

Bersyukurlah atas kemudahan untuk beribadah
Tidak di semua negara setiap umat beragama dapat beribadah dengan mudah oleh karena alasan apapun, seperti perang, musibah atau bencana alam, dan lain-lain. Bersyukurlah karena kita tinggal di negara yang menjunjung tinggi kebebasan beragama dan beribadah bagi setiap umat beragama apapun. Tempat-tempat ibadah dapat kita jumpai dengan mudah di berbagai lokasi, seperti mall, rumah makan, dan sebagainya. Bersyukurlah atas semua berkah sederhana ini.

Bersyukur atas kesehatan yang kita miliki
Kita teramat sering menganggap remeh berkah dan nikmat yang satu ini, kesehatan. Kita sering menganggapnya bukan sebagai rezeki atau berkah dalam hidup kita. Dan seringkali pula kita tidak menjaga kesehatan kita dengan baik melalui berbagai cara. Kita seringkali pula lupa terhadap Sang Pencipta kala kita sedang sehat dan baru ingat akanNya ketika kita sedang sakit. Jagalah dan rawatlah kesehatan yang kita miliki serta manfaatkanlah untuk melakukan segala sesuatu yang berguna.

Bersyukur atas teman-teman yang kita miliki
Kita juga terkadang melupakan yang satu ini, teman-teman kita. Hidup ini bisa terasa semakin indah dan meriah dengan kehadiran teman-teman. Dengan mereka kita dapat berbagi banyak hal bersama, tawa, duka, sedih, ceria, dan banyak lainnya. Teman dan sahabat memiliki arti yang penting dalam hidup kita dan bahkan terkadang melebihi apa yang kita kira dan pikirkan. Bersyukurlah atasnya.

Nah, Ramadhan adalah saat yang tepat untuk kembali mensyukuri semua keberkahan, kelimpahan, dan kenikmatan yang telah kita miliki dalam hidup ini.

Sunday, 5 June 2016

Jangan Sekedar Berbagi

Saya sadar, tahu, dan yakin bahwa berbagi itu baik, berbagi itu indah. Saya juga tahu bahwa semua agama menganjurkan untuk saling berbagi, terutama kepada orang-orang atau kalangan yang tidak mampu. Berbagi itu bermanfaat pula, baik bagi yang menerima, maupun bagi kita yang membagikannya. Berbagi akan mendatangkan manfaat secara langsung maupun tidak langsung kepada pihak yang telah sudi berbagi sesuatu yang bermanfaat.

Jadi, kita semua dianjurkan untuk berbagi, baik oleh agama maupun oleh orang-orang disekitar kita serta oleh norma (aturan tidak tertulis) yang terdapat di dalam masyarakat. Namun kita tidak boleh sekedar berbagi, melainkan harus mampu dan mau berbagi sesuatu yang bermanfaat, baik, indah, serta kepada orang atau pihak yang tepat. Oleh karena itu dalam berbagi kita juga perlu jeli dan hati-hati agar tidak salah berbagi.

Jika memang berbagi itu juga bermanfaat kita sebagai pihak yang membagikan atau memberikan sesuatu, mengapa ada pihak yang masih belum atau tidak mau berbagi ? Mungkin saja karena mereka belum mengetahui bahwa berbagi bisa mendatangkan manfaat bagi diri mereka sendiri. Bagi mereka yang suka berbagi dan sekaligus ingin mendatangkan manfaat ketika berbagi sesuatu, kini ada suatu website yang memungkinkan untuk itu. Website itu bernama 8share, sebuah website yang memungkinkan kita untuk berbagi informasi maupun konten yang bermanfaat dan sekaligus memperoleh manfaat bagi diri kita sendiri secara langsung. Manfaat yang diberikan kepada kita ketika berbagi sesuatu dapat berupa poin bonus dan uang tunai. Poin bonus yang telah terkumpul nantinya dapat ditukarkan ke dalam bentuk barang-barang tertentu yang disediakan oleh website tersebut. Tanpa panjang lebar lagi, silakan kunjungi link berikut ini 8share.com untuk mulai berbagi dan sekaligus memperoleh manfaat darinya secara langsung. Semoga bermanfaat.

Saturday, 21 May 2016

Waktunya Jadikan Hari Senin Kita Lebih Menyenangkan

Hari Jumat biasanya merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh para pekerja sedunia, sebab keesokan harinya mereka dapat mulai menikmati hari libur akhir pekan. Seluruh pekerja khususnya mereka yang bekerja kantoran hampir dapat dipastikan akan selalu menantikan hari ini, sebab hari tersebut adalah hari ketika mereka dapat melupakan sejenak semua rutinitas serta beban pekerjaan yang mereka hadapi di kantor. Itulah pula mengapa sampai di beberapa di dunia ada istilah Thanks God It’s Friday. Suatu istilah atau frasa yang digunakan untuk mengekspresikan betapa gembiranya ketika hari kerja telah berakhir pada hari itu.
Namun apakah hanya hari Jumat yang dapat menjadi hari yang menyenangkan ? Tentu saja tidak. Kita dapat menjadikan setiap hari kita menyenangkan, begitu yang mungkin sering kita dengar atau baca dari para motivator yang ada. Ya, sepertinya memang benar bahwa kita bisa menjadikan setiap hari kita itu menyenangkan, sebab setiap hari itu memang dijadikan indah sebagaimana adanya, hanya saja kita sendiri yang terkadang membuatnya menjadi tidak indah. Setiap hari dapat kita jadikan sebagai hari yang menyenangkan, termasuk hari Senin. Silakan simak artikel 9 Hal Yang Akan Membuat Senin Jadi Menyenangkan. Semoga bermanfaat.

Friday, 1 May 2015

Hebat, Dahsyat, Selamanya !

Hebat, Dahsyat, Selamanya !
Ilustrasi Hebat, Dahsyat, Selamanya ! (sumber: www.google.com)
Sebagai pribadi yang sedang kembali membangun, membangun banyak sekali hal, bisnis, keterampilan-keterampilan baru, dan tentu saja yang terpenting adalah membangun diri sendiri. Ya, benar, saya sedang emmbangun kembali diri sendiri menjadi pribadi yang Hebat, Dahsyat, Selamanya !

Dari upaya untuk kembali menjadi pribadi yang lebih hebat ini, saya menyadari satu hal, kita di Indonesia (dan kemungkinan di banyak negara lain di dunia ini) terlalu malu-malu untuk mengakui kepada diri sendiri maupun kepada (di hadapan) orang lain bahwa kita ini hebat, bahwa ini berbakat, bahwa kita ini juga mampu, bertalenta, memiliki keahlian yang sama dengan orang-orang lain, atau bahkan bisa jadi lebih baik. Ini semacam suatu kebiasaan atau 'norma' yang berlaku di masyarakat kita untuk malu-malu mengakui bahwa dirinya sendiri itu hebat. Malu mengakuinya karena takut dianggap sombong, takut dianggap sok jagoan, takut dianggap merendahkan atau meremehkan orang lain, atau ketakutan akan berbagai anggapan atau pikiran skeptis orang-orang disekitar kita.

Namun hari ini, saya ingatkan diri saya sendiri dan mari kalian semua juga ingatkan diri kalian sendiri bahwa kita ini Hebat, Dahsyat, Selamanya ! Kita juga memiliki kehebatan seperti orang lain juga memiliki kehebatan. Kita memiliki bakat dan kemampuan tertentu yang pantas dan bisa kita tonjolkan. Kita memiliki sesuatu yang istimewa dalam diri kita. Benar sekali, kita memiliki dan harus mengakuinya kepada diri sendiri maupun di hadapan orang lain. Kita harus mengakui kepada diri sendiri maupun kepada banyak orang bahwa kita hebat, kita istimewa, kita spesial, apapun yang terjadi atau apapun kondisi kita saat ini. Kita harus bangga pada diri kita sendiri, jika tidak siapa yang akan bangga ? Jika kita tak bangga pada diri kita sendiri, mana mungkin pula orang lain akan bangga pada diri kita sendiri ?

Jangan terlalu peduli akan anggapan orang lain, dengarkan, tapi tak semuanya perlu diambil 'pusing'. Anggapan dan ucapan diri kita terhadap diri kita sendiri lah yang paling penting di dunia ini. Sebab, saya percaya bahwa selain Tuhan, diri kita adalah yang lebih tahu tentang diri kita sendiri. Hebat, Dahsyat, Selamanya !

Thursday, 16 April 2015

Mars TDA

Pada posting kali ini, saya berbagi sedikit mengenai komunitas bisnis Tangan di Atas (TDA). Kali saya hendak membagi lirik dari mars TDA. Bagi saya lirik dari lagu tersebut sangat menggugah, menginspirasi, serta memberi semangat dalam perjalanan saya sendiri sebagai seorang pengusaha (entrepreneur). Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang lain. Sukses untuk kita semua. Berikut lirik mars TDA.

Inilah kisah tentang kumpulan cahaya
Yang membuat hidupku indah, cerah, terasa penuh warna
Membawa pesan mulia bagi semesta
Menuju jalan keberkahan hidup di dunia ini
Tangan di atas pasti lebih baik dari tangan yang di bawah
Berdoa, berbuat, menebar rahmat untuk Indonesia
Tangan di atas memberi yang terbaik
Hidup penuh mimpi-mimpi
Meretas jalan kebaikan-Mu
Penuh cinta memberi kelimpahan
Manfaat bagi semesta
Jalan kehidupan sukses mulia

Jalan perjuangan kita memang tak mudah
Rintangan, halangan, selalu saja ada di hadapan
Tapi bersama kita kan terus melangkah
Tetap berbuat penuh keyakinan untuk masa depan
Tangan di atas pasti lebih baik dari tangan yang di bawah
Berdoa, berbuat, menebar untuk Indonesia
Tangan di atas memberi yang terbaik
Hidup penuh mimpi-mimpi
Meretas jalan kebaikan-Mu
Penuh cinta memberi kelimpahan
Manfaat bagi semesta
Jalan kehidupan sukses mulia

Tuesday, 3 February 2015

Bagaimana Orang-Orang Kaya Berpikir (How Rich People Think)

Cover Buku How Rich People Think
Tulisan ini saya sadur dari sharing salah seorang rekan yang saya terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, sebab kebetulan rekan tersebut membaginya dalam Bahasa Inggris. Sharing rekan tersebut diambil dari ringkasan dari isi buku How Rich People Think karya Steve Siebold. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.
Gina Rinehart, seorang wanita terkaya di dunia, pernah menghadapi serangan bertubi-tubi dari media karena ucapannya yang tertulis dalam sebuah artikel yang berupaya mengkritik golongan menengah yang selalu iri atas kekayaan yang dimilikinya. Bunyi kritik yang disampaikan oleh Gina Rinehart sebagai berikut, “Jika Anda semua iri terhadap mereka yang memiliki banyak uang, jangan hanya duduk-duduk saja dan mengeluh, tetapi lakukanlah sesuatu untuk menghasilkan lebih banyak uang untuk diri Anda sendiri. Habiskanlah lebih sedikit waktu untuk minum-minum, merokok, dan bersosialisasi. Habiskanlah lebih banyak waktu untuk bekerja.”
Melalui bukunya yang ditulis sebagai saripati selama sekitar tiga dekade melakukan wawancara terhadap sejumlah jutawan dari seluruh dunia, Steve Siebold, akhirnya menyimpulkan sejumlah hal yang menjadi pembeda antara orang-orang kaya (para jutawan) dengan orang-orang lain yang biasa-biasa saja. Berikut adalah sejumlah poin yang disarikan dari buku How Rich People Think tersebut.
1. Orang rata-rata (orang biasa-biasa) berpikir bahwa UANG adalah sumber segala kejahatan. Sebaliknya, orang-orang kaya percaya bahwa KEMISKINAN adalah sumber segala kejahatan. Para orang-orang terkaya dunia juga tahu bahwa memiliki banyak uang memang tidak menjamin kebahagiaan, tetapi hal itu dapat membuat hidup kita lebih mudah dan lebih menyenangkan.
2. Orang rata-rata berpikir bahwa egoisme (kepedulian terhadap diri sendiri) adalah sebuah sifat buruk. Sebaliknya, orang-orang kaya percaya bahwa egoisme adalah sebuah sifat baik. Para orang-orang kaya melakukan segala yang dilakukannya dengan tujuan untuk membuat dirinya sendiri bahagia. Mereka tak berpura-pura untuk menjadi penyelamat dunia. Mereka berpandangan bahwa, “jika Anda tak mampu mengurus diri Anda sendiri, maka Anda tidak berada pada posisi dimana Anda dapat menolong orang-orang lain. Anda tak memberikan apa yang tak Anda miliki.”

Saturday, 10 January 2015

Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar

Poster Mimpi Sejuta Dollar
Merry Riana, tokoh pengusaha muda sukses yang dikenal karena perjuangannya yang berhasil membawanya meraih kesuksesan dan penghasilan sebesar 1 Juta Dollar di usia 26 tahun. Hebatnya lagi hal itu dilakukan atau terjadi di negeri orang, Singapura, dan dengan kondisi awal yang bisa dikatakan pas-pasan.

Kisah perjuangannya pernah ditayangkan dalam acara Kick Andy di Metro TV beberapa tahun lalu. Selain itu kisah perjuangannya juga diceritakan dalam sebuah buku yang berjudul Mimpi Sejuta Dollar yang ditulis oleh Alberthiene Endah. Kisah yang dituturkan dalam buku tersebut yang akhirnya diangkat ke dalam bentuk film dengan judul yang sama.

Film yang mulai tayang pada 19 Desember 2014 lalu sudah ditonton lebih dari 500 ribu penonton di seluruh Indonesia. Setelah tayang sekian minggu, akhirnya saya sendiri berkesempatan menontonnya pada hari Rabu yang lalu. Namun pada kesempatan tersebut saya sedikit terlambat datang menontonnya dan karenanya kehilangan beberapa cerita awal film tersebut. Karena hal itu dan juga karena ceritanya yang memang bagus, saya putuskan untuk nonton lagi keesokannya. Jadi film ini menjadi film pertama yang saya tonton dua kali di bioskop. Karena cerita yang bagus pula akhirnya saya putuskan juga untuk segera membeli bukunya, setelah sebelumnya sempat saya tunda.

Cover Buku Mimpi Sejuta Dollar Edisi Poster Film
Untuk singkatnya, berikut saya berikan beberapa kalimat yang saya sarikan dari film tersebut. Semoga menginspirasi dan kalau tertarik bisa nonton langsung sebelum ketinggalan.
  1. Jika ada orang yang memiliki impian meraih sejuta dollar dan bekerja keras untuknya dan akhirnya berhasil, maka dapat dikatakan sebesar apapun impian asal diperjuangkan dengan sepenuh hati dan upaya pasti bisa terwujud.
  2. Jodoh bisa datang dari manapun dan kadang lewat cara yang tak terduga.
  3. Hidup itu berhitung. Dalam setiap berhitung kadang ada setiap kegagalan. Jadikan itu pelajaran.
  4. Hanya dengan jujur pada diri kita sendiri kita bisa sukses.
  5. Hidup ini tidak cuma soal berhemat dan berhitung tapi harus diselesaikan.
  6. Kalau saya bisa melakukannya, begitu juga kamu.
  7. Jadi sepertinya kecerdasan tidak memandang usia.
  8. Aku bisa menjadi orang paling kaya di dunia ini, tapi itu tidak akan ada artinya kalau tidak ada orang yang menyayangi aku.
Tiket Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar
Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar ini menceritakan kisah perjuangan Merry sejak dari awal peristiwa yang melatarbelakangi kepergian Merry ke Singapura, keputusannya untuk kuliah disana, upaya untuk mendapatkan pinjaman untuk biaya kuliah, hingga perjuangan serta petualangan demi petualangannya di berbagai bisnis yang akhirnya membawa dirinya meraih sukses dan meraih Sejuta Dollar. Dalam film juga terdapat beberapa adegan lucu yang membuat film ini tidak membosankan untuk ditonton.

Monday, 5 January 2015

Untuk Apa Jadi Entrepreneur ?

Sejak sekitar pertengahan bulan Desember 2014 lalu, saya tengah membaca sebuah buku karya Merry Riana yang berjudul A Gift From A Friend. Salah satu bab dalam buku tersebut berjudul Vision, Action, Passion. Tulisan kali ini akan sedikit mengulas mengenai salah satu dari tiga bahasan dalam buku tersebut, yaitu Vision, khususnya dalam kaitannya dengan dunia entrepreneurship (kewirausahaan).
Sejak mendekati masa akhir kuliah (sekitar tahun 2008/2009), saya mulai mengenai lebih banyak mengenai entrepreneurship (kewirausahaan), terutama melalui seminar-seminar yang banyak diadakan oleh berbagai pihak, salah satunya oleh Entrepreneur University (EU). Melalui seminar-seminar tersebut, pikiran dan pandangan saya terbuka tentang suatu dunia baru, sebuah dunia diluar dunia menjadi karyawan atau pegawai, sebuah dunia yang tak banyak yang benar-benar berani terjun ke dalamnya. Secara umum, seminar-seminar yang saya ikuti tersebut memberikan motivasi agar setiap orang berani menjadi pengusaha untuk turut mendorong pertumbuhan dan kemajuan negara kita tercinta Indonesia.
Pada seminar-seminar tersebut, banyak kalimat yang diberikan untuk tujuan memompa semangat serta keberanian setiap peserta seminar yang hadir untuk berani menjadi pengusaha. Salah satu kalimat yang saya ingat berbunyi: “jadi pengusaha itu jangan menunggu kaya, tetapi jadilah pengusaha supaya kaya.” Ya benar, salah satu “iming-iming” yang diberikan oleh para pembicara seminar agar setiap peserta mau, berani, dan segera bertindak menjadi pengusaha adalah tentang kemungkinan untuk menjadi kaya dan bebas secara keuangan, waktu, dan sebagainya.

Saturday, 1 March 2014

Growing Mindset: Bertumbuh Lebih Hebat, Lebih Dahsyat !

Setiap makhluk hidup, dapat dipastikan akan selalu mengalami pertumbuhan di sepanjang fase kehidupannya. Bertumbuh menjadi lebih tinggi, lebih besar, lebih dewasa, lebih kuat, dan berbagai macam atau jenis pertumbuhan lainnya. Manusia sebagai suatu makhluk hidup, tentu saja juga mengalami hal yang sama, bahkan mungkin variasi atau macam pertumbuhan yang kita alami dapat lebih banyak dibandingkan jenis makhluk hidup yang lainnya.
Manusia dapat bertumbuh menjadi lebih tinggi, lebih besar, lebih kuat, lebih dewasa, lebih bijak, lebih cerdas, lebih pintar, lebih sukses, lebih kaya, dan berbagai macam pertumbuhan kearah yang lebih baik lainnya. Pertumbuhan kita sebagai manusia dapat berupa pertumbuhan yang bersifat alami maupun pertumbuhan yang non-alami atau pertumbuhan yang diupayakan. Pertumbuhan yang bersifat alami contohnya, bayi yang awalnya masih kecil, semakin hari semakin bertumbuh menjadi bertambah besar dan bertambah tinggi. Sedangkan untuk pertumbuhan yang non-alami contohnya, bertumbuh menjadi lebih dewasa secara pemikiran, bertumbuh menjadi pribadi dengan karakter serta sikap yang lebih baik, bertumbuh menjadi manusia dengan tubuh yang lebih sehat dan kuat, bertumbuh menjadi individu yang lebih sukses, dan sebagainya.

Monday, 18 November 2013

Awal Semula

Ketika sedang berada di perjalanan ke lokasi saya berada sekarang, secara tiba-tiba terbersit kata-kata yang menjadi judul dari tulisan kali ini. Tulisan ini bukan bermaksud membahas film semi dokumenter tentang salah satu band ternama di negeri ini yang saya yakin sedang booming sekarang. Bukan ini sama sekali bukan tentang film tersebut maupun grup band nya. Walaupun gagasan dasarnya kemungkinan besar mirip dengan gagasan yang coba diangkat oleh film tersebut.
Menurut banyak ulasan maupun berita yang saya baca di internet, film tersebut berkisah tentang upaya kebangkitan kembali dari grup band Noah setelah mengganti nama band dari nama yang sebelumnya. Seperti yang mungkin sebagian besar dari kita semua tahu bahwa grup band tersebut (masih dengan nama lama) sempat mengalami perpecahan di dalam kubu band tersebut yang pada akhirnya berujung pada pemecatan dua orang anggota band. Itulah awal mula kisah permasalahan yang dihadapi oleh grup band tersebut. Permasalahan berlanjut ketika sang vokalis terkena kasus yang akhirnya mengharuskannya mendekam di balik jeruji besi selama sekitar dua tahun. Masalah kedua ini yang dapat dikatakan menurunkan pamor serta kinerja band secara drastis. Banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan akhirnya tertunda.
Setelah masalah demi masalah yang sempat menghempaskan band tersebut, akhirnya titik cerah mulai datang. Hal itu diawali oleh bebas bersyaratnya sang vokalis yang turut memberi kesempatan kepada band tersebut untuk segera bersiap melanjutkan seluruh pekerjaan yang sempat tertunda. Dengan segera dan gegas mereka pun bergerak untuk menuntaskan pekerjaan yang ada. Dukungan dari manajemen baru turut mempermudah mereka dalam menyelesaikan seluruh tanggung jawab yang harus mereka tuntaskan. Gerak cepat yang mereka lakukan akhirnya sanggup membawa popularitas band tersebut kembali naik dengan cepat. Berbagai pekerjaan terkait dengan pembuatan album mereka tuntaskan, promo album mereka jalankan, konser demi konser pun mulai terselenggara kembali. Kesempatan kedua yang mereka miliki mereka manfaatkan sebaik mungkin sehingga akhirnya nama mereka berkibar kembali dan bahkan mungkin lebih terkenal dibandingkan ketika masih menggunakan nama lama mereka.

Friday, 15 November 2013

Belajar Ikhlas

Beberapa bulan lalu saya mengikuti seminar pengusaha dimana salah satu pembicaranya adalah Erbe Sentanu, seorang tokoh yang sudah terkenal akan ajarannya tentang ikhlas. Inti penyampaiannya saat itu adalah jika para peserta seminar yang hadir saat itu sudah benar-benar memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha, maka tiap-tiap orangnya harus sungguh-sungguh ikhlas dalam menjalaninya. Pelajaran ikhlas ini pula yang selalu saya ingat dan selalu saya jadikan penyadar sekaligus penguat dalam setiap kondisi, khususnya ketika saya sedang malas, tertekan, down, dan sebagainya.
Akhir-akhir ini saya pun kembali menggunakan pelajaran tentang ikhlas tersebut. Saya menggunakan dalam hubungannya dengan pilihan saya maupun pilihan rekan-rekan saya. Saya menyadarkan diri saya sendiri bahwa setiap orang berhak untuk memiliki pilihan dalam hidupnya masing-masing, apapun pilihannya, dan mereka juga harus siap sedia dengan segala konsekuensi maupun hasil yang diperoleh terkait dengan pilihannya tersebut. Berat memang untuk dapat menerapkan pelajaran ikhlas ini dengan sepenuhnya baik. Saya masih cukup sering untuk merasa kecewa, berat, tidak suka, marah, dan beberapa emosi serta pikiran negatif lainnya. Namun seiring berjalannya waktu saya semakin dapat menerima tentang perbedaan pilihan kami dalam menjalani hidup. Mereka memilih yang mereka pilih, saya juga memilih yang saya pilih. Saya mencoba meyakini bahwa setiap pilihan yang kami adalah pilihan terbaik dalam pendapat kami masing-masing.

Thursday, 14 November 2013

(Belajar) Menikmati Setiap Prosesnya

Sejak bertahun-tahun lalu (tepatnya sekitar akhir tahun 2007 sampai awal tahun 2008), saya memiliki impian untuk membangun bisnis saya sendiri. Impian ini terinspirasi oleh kisah perjuangan dan sukses dari perusahaan internet besar dunia yang diceritakan dengan lengkap dalam sebuah buku dengan cara yang menawan. Cerita perjuangan kedua pendiri perusahaan tersebut dalam membesarkan bisnis yang mereka bangun dan impikan sangat menginspirasi, dan itulah awal dari sebuah petualangan yang sekarang sedang saya jalani, yaitu membangun dan membesarkan bisnis impian saya sendiri.
Seperti halnya manusia biasa dan normal lainnya, bahkan mungkin seperti halnya rata-rata generasi muda saat ini, secara jujur saya pun menyadari bahwa diri saya pun memiliki kecenderungan untuk hanya ingin merasakan nikmat dan enaknya saja tanpa terlalu mau merasakan keras dan susahnya perjuangan mencapai segala kenikmatan tersebut. Saya sungguh menyadari hal tersebut. Namun seiring berjalannya waktu dan perenungan demi perenungan yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, akhirnya saya juga mulai menyadari kembali bahwa saya tidak dapat hanya mau merasakan nikmatnya saja tanpa merasakan prosesnya menuju kenikmatan tersebut. Perlahan tetapi pasti saya pun berupaya mengarahkan diri dan pikiran ini untuk kembali berupaya menikmati setiap proses perjuangan menuju sukses terbesar dan terindah yang selalu saya impikan.

Wednesday, 29 May 2013

DNA Seorang Pemenang

Sejumlah kesibukan yang mengisi hari-hari saya membuat saya cukup lama tidak pernah memiliki waktu untuk berpikir dan menyajikan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan singkat pagi ini terinspirasi oleh perjuangan masa lalu yang saya jalani untuk meraih hal yang saya impikan, perjuangan yang sekarang saya jalani untuk meraih impian-impian besar berikutnya, dan sekaligus oleh sebuah kalimat berita yang saya baca pagi ini.

Kita mungkin telah sering mendengar dari pembicara seminar maupun para motivator bahwa di dalam diri kita terdapat DNA atau cikal-bakal seorang pemenang. Diantara kita mungkin ada yang meyakini hal ini, mungkin ada pula yang tidak. Namun itu bukanlah masalah, sebab memang setiap orang berhak memilih dan memiliki keyakinannya masing-masing. Saya sendiri secara pribadi meyakini bahwa di dalam diri saya dan diri setiap orang terdapat cikal-bakal atau DNA seorang pemenang. Suatu ciri khas yang sudah ada sejak dari awal mula kita masih ada di dalam kandungan ibu kita.

Saya percaya di dalam darah kita mengalir aliran darah seorang pemenang, sebab kita memang dapat ada karena hasil pertempuran demi pertempuran yang telah dimenangkan. Pertempuran sel-sel sperma yang berjuang keras untuk mencapai sel telur hingga dapat membuahinya dan kemudian menjadi janin. Perjuangan demi perjuangan yang dijalani orang tua kita, khususnya ibu, dari sejak awal kehamilan hingga dapat melahirkan kita ke dunia. Kemenangan demi kemenangan itulah yang mengantarkan kita ke dunia ini, sehingga sudahlah pasti bahwa kita adalah seorang pemenang sejak dari lahir.

Friday, 15 February 2013

Menjaga Semangat Agar Terus Menyala

Sebagai manusia, memang sering kali kita dapat saja kehilangan semangat atau semangat kita menurun pada waktu-waktu tertentu. Padalah pada saat yang sama kita sedang butuh semangat yang sangat besar untuk dapat menghadapi rintangan atau tantangan dalam pekerjaan atau apapun. Saya juga terkadang mengalami masalah menurunnya semangat bertarung atau semangat juang dalam menyelesaikan setiap pekerjaan atau tanggung jawab yang ada. Saya pun terus dan terus mencari cara agar semangat ini dapat terus dan tetap membara setiap saat, khususnya ketika dibutuhkan.
Salah satu cara yang dapat dipakai saya pelajari dari seorang motivator ternama di negara kita, yaitu dengan cara melonjak-lonjak di tempat untuk membangkitkan serta menggerakkan adrenalin yang ada di dalam diri kita. Setelah mencoba beberapa kali, cara tersebut memang efektif untuk membangkitkan semangat dan sangat cocok untuk selalu dilakukan setiap kali semangat sedang menurun. Hal lain lagi yang sedang saya coba lakukan untuk membangkitkan semangat adalah mendengarkan atau memutar lagu-lagu dengan irama yang menghentak yang dapat memunculkan getaran-getaran di dalam diri kita atau lagu-lagu yang dapat menimbulkan imaji yang memacu semangat di dalam benak kita. Cara terakhir yang sedang juga saya coba adalah mengeluarkan kata-kata tertentu yang mengacu atau menimbulkan sensasi seperti kita sedang membuang beban atau memicu keluarnya aliran tenaga di dalam diri kita, kata yang biasa saya gunakan adalah ‘hoooahh !’. Saya mengucapkannya sambil mengepalkan tangan untuk semakin menambah sensasi bersemangat.

Wednesday, 23 January 2013

Senantiasa Mengawasi Diri Sendiri


Sebagai manusia, adalah wajar jika pada suatu waktu kita membuat kesalahan atau kelalaian. Pada suatu waktu tertentu terkadang kita melanggar disiplin yang sudah kita terapkan sebelumnya untuk diri kita sendiri. Terkadang kita melanggar disiplin waktu tidur, disiplin waktu makan, disiplin kerja, dan berbagai macam aturan bermanfaat lain dalam hidup kita. Sebelumnya mungkin kita pernah mengingatkan diri sendiri agar selalu fokus pada impian atau membiasakan diri mengerjakan suatu kebiasaan positif baru yang bermanfaat, namun terkadang pula kita lalai mengerjakan disiplin positif yang telah kita katakan atau tetapkan bagi diri kita sendiri.
Sungguh, mungkin dapat dikatakan wajar jika dalam sejumlah kesempatan kita tidak tertib atau tidak berlaku sesuai dengan aturan positif yang kita tetapkan sendiri. Namun hal tersebut tidak boleh kita abaikan begitu saja, minimal tidak boleh lolos dari pengamatan kita sendiri untuk kemudian dapat diperbaiki dan dapat meningkatkan kualitas diri kita secara pribadi. Kita perlu menjadi pengawas disiplin yang baik untuk diri kita sendiri. Mengamati setiap pelanggaran aturan yang kita lakukan, mengingatkan dan mendisiplinkannya, dan kemudian menerapkan perbaikan diri yang positif untuk dapat kembali berdisiplin. Memang adalah wajar pada beberapa kesempatan kita lalai menjalankan disiplin, namun jika terlalu sering, hal itu menjadi tidak wajar bagi seseorang yang memimpikan dirinya menjadi seorang yang besar. Sering lalai dalam menjalankan disiplin yang positif adalah tidak wajar bagi seseorang yang ditakdirkan menjadi pribadi yang hebat nan sukses luar biasa di masa depan. Oleh karenanya, kita perlu terus dan selalu menjagai serta mengawasi diri kita sendiri. Kita perlu belajar untuk dapat menjadi pelaku disiplin serta pengawas disiplin bagi kebaikan diri kita sendiri.

Mewaspadai Sindrom Cepat Puas

Saya selalu dan selalu dikenal sebagai salah seorang yang impian dan ambisinya cukup besar oleh beberapa rekan terdekat saya. Saya selalu dikenal sebagai pribadi yang sangat bergairah ketika menerima atau menghadapi tantangan maupun pekerjaan apapun, termasuk tantangan atau pekerjaan yang tidak saya bisa di awal sekalipun. Saya dikenal sebagai pribadi dengan motivasi dan semangat yang selalu meledak-ledak , sehingga pada akhirnya hal tersebut dapat turut menyemangati dan menggairahkan seluruh tim dengan siapa saya bekerja. Semangat itulah yang membuat keberadaan saya menjadi terasa di dalam tim (tanpa bermaksud menyebut bahwa sayalah yang terpenting di dalam tim). Semangat itu pula yang membuat saya dipandang sebagai salah satu orang yang memiliki jiwa kepemimpinan di dalam tim, karena dianggap mampu untuk membantu mengarahkan rekan-rekan lainnya dalam tim, khususnya membantu mereka kembali bergairah dan berfokus ke tujuan yang utama dari dibentuknya tim.

Namun setelah semua hal hebat yang saya sebutkan di atas, saya menyadari bahwa saya tetap manusia biasa yang juga dapat memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan yang pada akhirnya saya sadari dan perlu selalu untuk awasi (waspadai) adalah sindrom cepat puas. Saya terkadang bisa dengan sangat cepat puas atas semua pencapaian yang telah saya raih, khususnya ketika telah mencapai sesuatu hal yang saya anggap sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh hebat di dalam hidup saya. Saya terkadang menjadi begitu sangat puas atas pencapaian suatu impian yang saya kategorikan sebagai impian yang sangat besar sehingga lupa bahwa saya masih harus terus bergerak serta aktif menjadikan diri saya sebagai pribadi lebih baik serta kembali fokus menatap serta mencapai impian-impian hebat lainnya. Saya akhirnya menyadari dan mewaspadai sindrom cepat puas agar terus dapat berada pada performa puncak dalam pencapaian prestasi-prestasi hebat dalam hidup.

Apa yang telah saya alami tersebut di atas, ternyata juga dialami oleh banyak orang lainnya di dunia ini. Cukup banyak orang menjadi sangat puas ketika mereka mampu meraih atau mewujudkan sesuatu yang mereka anggap hebat, menjadi terlena atas pencapaian tersebut, dan pada akhirnya mengalami penurunan performa sehingga pada akhirnya seolah terlupakan oleh masyarakat bahwa dirinya pernah meraih sesuatu yang hebat di masa lalu. Hal inilah yang pada akhirnya membuat saya sadar bahwa yang jauh hebat bukanlah meraih sebuah prestasi hebat, tetapi bagaimana agar dapat secara konsisten terus berada dalam performa puncak dan terus konsisten meraih serta mewujudkan hal-hal hebat di dalam hidup ini. Kita semua perlu terus mengingatkan serta mengembangkan diri sendiri agar tetap konsisten berada di dalam performa puncak kita, sehingga kita dapat terus melahirkan kinerja yang hebat serta prestasi-prestasi yang memuaskan nan membanggakan. Kita perlu terus mendorong diri kita sendiri agar setelah meraih kepuasan di suatu prestasi hebat tertentu, kita perlu untuk segera kembali menjadi tidak puas, kembali menginginkan prestasi puncak yang hebat lainnya. Kita perlu terus menggairahkan serta menggolakkan gelora yang ada di dalam dada untuk terus berprestasi di sepanjang kehidupan kita.

Thursday, 17 January 2013

Membuktikannya Sekali Lagi !

Beberapa tahun lalu, saya merupakan salah satu orang yang dikenal sebagai salah satu yang terbaik oleh sangat banyak orang berada di sekeliling saya, baik yang menjadi teman pergaulan saya maupun yang menjadi rekan kerja saya dalam berbagai organisasi yang saya ikuti di kehidupan kampus. Namun, beberapa tahun setelah itu, saya mengalami ‘kejatuhan’ yang sebenarnya saya sendiri yang mengakibatkannya. Saya telah menjadi terlalu ‘malas’ untuk melakukan sesuatu dan terlena dengan semua predikat dan prestasi hebat yang pernah saya raih sebelumnya. Hal tersebut membuat saya ‘terpuruk’ dan menjadi kurang dikenal lagi sebagai salah satu yang terbaik di kelasnya, walaupun pada kondisi ‘terpuruk’ tersebut sesungguhnya masih ada pula yang benar-benar mengetahui seberapa baik kualitas yang ada di dalam diri saya secara pribadi.

Setelah sekian lama berada dalam kondisi ‘terpuruk’ tersebut, sekitar hampir satu setengah tahun terakhir saya akhirnya tersadar bahwa saya masih hebat. Saya masih menjadi bagian dari yang terbaik. Seluruh kualitas hebat yang dahulu saya miliki masih ada di dalam diri saya. Satu hal yang perlu saya lakukan adalah membangkitkan kembali seluruh kualitas hebat tersebut dan memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin untuk meraih prestasi puncak sekali lagi. Yang saya butuhkan hanyalah mendorong dan selalu memotivasi diri saya sendiri untuk dapat terus memaksimalkan diri serta seluruh kemampuan hebat yang saya miliki untuk meraih prestasi hebat berikutnya dan membuktikan sekali lagi bahwa saya masih berada di dalam jajaran orang-orang yang terbaik.

Memang untuk itu diperlukan perjuangan yang tidak sedikit. Diperlukan upaya yang keras dan konsisten agar dapat kembali berada di dalam kelompok individu yang terbaik di kelasnya. Diperlukan motivasi dan gairah yang sangat besar dan yang selalu menyala-nyala di dalam diri ini agar dapat selalu bergerak dan aktif dalam memperbaiki diri serta meraih prestasi.

KumpulBlogger