Lama sekali saya tak pernah berkunjung atau
berwisata ke Negeri Singa ini. Pertama kali saya datang dan berwisata kesana sekitar
tahun 2007 yang lampau (kalau tidak salah ingat). Kala itu saya masih kuliah
antara semester 4 atau 5. Sebuah rentang waktu yang cukup panjang sebelum
akhirnya bisa berkesempatan berwisata kesini lagi. Pada wisata tahun 2007 itu, saya
dan keluarga mendapatkan bonus wisata 3 negara (Singapore – Malaysia – Thailand)
dari tempat kerja ayah saya. Namun kali ini, kami sekeluarga berwisata ke
Singapore atas prakarsa dan biaya sendiri. Pada kesempatan kali ini, saya akan bercerita
serta berbagi pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan selama berada di
Negeri Singa.
Berhubung cerita pengalaman serta pelajaran yang
akan saya bagi kali ini bakal sangat panjang, maka saya putuskan untuk membagi
tulisan ini menjadi beberapa bagian agar tidak membosankan yang membacanya
maupun saya yang menulisnya. Pada bagian pertama saya akan berbagi terlebih
dahulu mengenai awal mula perjalanan wisata ini hingga pengalaman hari pertama
di kota Batam (Mengapa Batam ? Karena kami sekeluarga mengunjungi terlebih
dahulu kedua adik saya yang tinggal di kota tersebut dan kami bermalam di rumah
mereka sebelum melanjutkan perjalanan wisata ke Singapore).
Ikon Kota Surabaya (lokasi keberangkatan kami ke Batam) |
Pada perjalanan wisata yang berlangsung di sekitar
libur Natal pada bulan Desember 2015 yang lalu, kami sekeluarga melakukan
perjalanan atas prakarsa pribadi dan sekaligus sebagai sarana berkumpul
keluarga setelah lumayan lama tak pernah berjalan atau berwisata bersama.
Perjalanan wisata kali ini bisa dibilang sedikit menganut konsep ala backpacker.
Perjalanan wisata bermula dari kota Tuban menuju ke Surabaya. Kami (saya dan
kedua orang tua saya) memutuskan berangkat lebih pagi dari Tuban agar tidak
terlalu siang saat tiba di Surabaya. Setelah semalam sebelumnya kami sekeluarga
bersiap serta menata semua barang bawaan yang sekiranya bakal dibutuhkan untuk
perjalanan wisata selama sekitar hampir satu minggu ke depan dan juga oleh-oleh
yang akan dikasih ke adik saya di kota Batam, pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB
kami mulai meninggalkan rumah dan berangkat menuju Surabaya. Perjalanan
berlangsung lancar karena jalanan tidak terlalu ramai. Sekitar pukul 08.10 kami
sudah sampai di kota Lamongan dan berhenti sejenak di sebuah tempat makan untuk
sarapan pagi. Seperti biasa, saya yang menjalankan diet OCD tidak ikut sarapan,
saya hanya mengkonsumsi kopi hitam tawar. Sekitar 10 menit waktu kami habiskan
untuk sarapan pagi. Selesai sarapan, kami segera melanjutkan perjalanan menuju
Surabaya agar tidak terlalu membuang waktu dan supaya dapat tetap berburu waktu
dengan jadwal terbang kami pukul 14.05 WIB.
Berhubung jalanan tidak terlalu ramai, maka
perjalanan menuju Surabaya dapat kami tempuh dengan lancar dan cepat. Sekitar
pukul 09.40 WIB, kami sudah sampai di seberang tempat kerja adik saya yang
terkecil. Kami berhenti di sebuah minimarket untuk membeli obat anti mabuk
untuk adik saya serta beberapa minuman dan beristirahat menunggu waktu
pulangnya adik saya. Sebelum bersama-sama menuju ke bandara, kami memang harus terlebih
dahulu menjemput adik terkecil saya di tempat kerjanya, sebab pada hari itu dia
memang masih aktif bekerja dan baru libur keesokan harinya, namun hari itu dia
izin untuk hanya masuk setengah hari kerja. Izin keluar kantor (pulang kerja)
diberikan untuk adik saya pada pukul 11.00 WIB. Namun ternyata sebelum waktu
yang ditentukan, adik saya sudah diberikan kesempatan untuk meninggalkan
kantor.
Menjelang pukul 11.00 WIB, kami mulai meluncur
menuju bandara yang kira-kira membutuhkan waktu perjalanan sekitar 40 sampai 60
menit (jalan arah ke bandara biasanya macet). Perjalanan bisa dibilang lancar
dan kami berhasil tiba di bandara sekitar pukul 12.00 WIB. Segera setelah tiba
di terminal internasional Bandara Internasional Juanda, kami segera menurunkan
seluruh barang bawaan yang hendak kami bawa berwisata. Kami masih memiliki
waktu sekitar dua jam sebelum pesawat Lion Air yang hendak kami tumpangi menuju
Batam akan take off. Waktu yang ada kami gunakan untuk duduk-duduk menunggu sambil
makan siang di kursi yang disediakan di bandara, sambil sesekali berkeliling di
sekitar wilayah bandara. Mendekati pukul 13.00 WIB, kami sekeluarga memutuskan
untuk check in dan menunggu di dalam ruang tunggu keberangkatan pesawat.
Sekitar pukul 13.40 WIB para penumpang telah
diperbolehkan dan dipersilahkan untuk mulai memasuki pesawat. Berhubung letak
parkir pesawat cukup jauh dari gerbang keberangkatan pesawat, maka kami harus
menunggu bus tumpangan yang telah disediakan oleh maskapai untuk membawa kami
ke lokasi parkir pesawat. Sekitar pukul 13.50 WIB kami telah berada di dalam
pesawat dan mulai menaruh barang-barang bawaan di bagasi di kabin pesawat.
Sekitar pukul 14.00 WIB kami telah duduk tenang di kursi masing-masing dan
bersiap menunggu keberangkatan pesawat. Namun ternyata pesawat mengalami keterlambatan
pemberangkatan. Pesawat baru mulai dipersiapkan untuk take off sekitar pukul
14.15 WIB (mundur sekitar 10 menit dari jadwal seharusnya) ketika seluruh
penumpang pesawat telah berada dalam pesawat. Selidik punya selidik, ternyata
pesawat terlambat berangkat sebab harus menunggu penumpang dari pesawat yang
sedang transit di Bandara Juanda Surabaya yang hendak melanjutkan perjalanan ke
Bandara Kualanamu Medan. Sekitar pukul 14.25 WIB pesawat mulai bergerak untuk
take off setelah beberapa kali tertunda lagi sebab harus menunggu giliran
pemakaian landasan. Oya, sebagai tambahan info, kami menumpang pesawat Lion Air
dengan nomor penerbangan JT 949 dengan jadwal resmi yang tertera pada tiket
14.00 WIB (berangkat) dan 16.10 WIB (tiba).
Lambang Kota Batam (akhirnya kami mendarat) |
Perjalanan dengan pesawat menuju Batam kami tempuh
dalam waktu sekitar 1 jam 50 menit, sedikit lebih cepat dari waktu yang
dibutuhkan dan tertera di tiket pesawat yaitu 2 jam. Kami mendarat di bandara
Hang Nadim Batam sekitar pukul 16.15 waktu Batam (WIB). Begitu mendarat dengan
segera kami menuju ke tempat pengambilan bagasi. Setelah menunggu sekitar 15
menit, akhirnya seluruh barang bawaan yang diletakkan di bagasi pesawat telah
berhasil kami ambil. Kami sekeluarga sudah ditunggu adik saya yang tinggal di
Batam di luar pintu kedatangan penumpang. Begitu kami telah keluar melalui
pintu kedatangan penumpang, kami segera memasukkan seluruh barang bawaan kami
ke mobil adik saya dan kemudian meluncur ke rumah adik saya. Sesampai di rumah
adik saya, kami mengobrol sejenak sambil beristirahat, dan beberapa saat
kemudian kami semua mandi serta bersiap untuk keluar makan malam dan berjalan-jalan
menelusuri beberapa wilayah di kota Batam.
Sekitar pukul 18.00 kami semua telah bersiap untuk
meninggalkan rumah menuju tempat makan yang berada di satu komplek dengan
tempat tinggal adik saya. Tempat makannya berupa depot yang menyediakan kursi
di ruang terbuka maupun di dalam ruangan. Walaupun tempat makan tersebut tidak
terlalu besar, namun bisa dikatakan tempat tersebut sangat ramai dengan
orang-orang yang menikmati berbagai macam sajian makanan, minuman, maupun
camilan. Sekitar pukul 19.00 acara makan malam bersama telah selesai dan kami
bergegas kembali ke rumah serta kemudian bersiap untuk berjalan-jalan ke
beberapa tempat di kota Batam. Lokasi yang kami tuju malam itu adalah komplek
Mall Nagoya Center yang bisa dianggap merupakan mall terbesar dan paling ramai
yang ada di kota Batam. Komplek mall ini unik menurut saya, sebab ditengahnya
terdapat mall, sementara disekeliling mall terdapat pertokoan (ruko) yang
digunakan sebagai tempat untuk menjalankan berbagai macam usaha. Di mall
tersebut kami mencoba mencari tempat penukaran mata uang yang barangkali bisa
memberikan kami nilai tukar dari Rupiah ke Dollar Singapore yang “bagus”. Namun
karena tidak menemukan akhirnya justru kami masuk ke toko pakaian yang menurut
adik saya harganya bisa dianggap paling murah di komplek mall tersebut. Kami
melihat-lihat pakaian yang dijual yang kala itu mayoritasnya diobral atau
diskon (maklum mendekati akhir tahun yang memang umumnya digunakan sebagai
sarana cuci gudang). Setelah melihat-lihat beberapa saat, kami telah memboyong
beberapa potong pakaian yang terdiri dari baju dan celana.
Selesai berbelanja pakaian, kami lanjutkan
berkeliling sejenak di dalam mall. Kami sempat pula masuk ke suatu toko tas
sebab adik paling kecil saya hendak membeli tas untuk oleh-oleh salah seorang
kawannya. Setelah itu kami lanjutkan untuk melihat-lihat di bagian elektronik,
sebab ibu saya hendak mencari perangkat tablet pc yang dibutuhkan untuk
menunjang aktivitasnya. Namun akhirnya karena berbagai alasan, ibu saya belum
jadi membeli perangkat tablet yang dibutuhkan malam itu. Mengingat hari telah
beranjak malam dan waktu hampir menunjukkan pukul 10 malam, akhirnya kami
sekeluarga memutuskan untuk pulang ke rumah, sebab esok hari kami masih hendak
berkeliling lagi dan masih harus mencari tempat penukaran mata uang.
Sekitar pukul 10.00 kami telah sampai di rumah dan
bergegas berganti pakaian yang lebih santai untuk tidur malam. Walaupun begitu,
kami semua tidak langsung tidur, tapi masih sempat mengobrol sejenak dan
menonton televisi, salah satu acara yang kami tonton adalah sebuah film yang
dibintangi oleh Stephen Chow. Baru menjelang pukul 00.00 kami semua mulai
beranjak tidur satu per satu. Sampai disini dulu cerita untuk hari pertama
bagian dari perjalanan wisata kami ke Singapore di sekitar libur Natal Desember
2015 yang lalu. Simak kelanjutannya disini
No comments:
Post a Comment