Friday 9 July 2010

SEPERTI APAKAH POLA KEPEMIMPINAN DI GOOGLE DAN APAKAH ITU COCOK UNTUK DIPAKAI DI UNIVERSITAS ?

Sejauh ini, bagi saya Google, Inc. masih merupakan salah satu perusahaan raksasa yang memiliki cerita atau latar belakang yang sangat menarik untuk terus dibaca ulang. Sebelumnya saya sudah pernah menulis tentang Google dari segi kisah pertemuan kedua pendirinya, perjuangan kedua pendirinya dalam membangun Google, hingga budaya kerja yang ada disana. Kini ada sedikit cerita yang berbeda yaitu mengenai bagaimana kepemimpinan di Google dijalankan.
Guna membuat tulisan ini, saya akhirnya membuka kembali buku lama saya yang berjudul, The Google Story, buku yang membahas sangat banyak hal tentang Google. Sistem kepemimpinan puncak di Google cukup unik sebab mereka memiliki tidak hanya satu pimpinan puncak melainkan tiga pemimpin tertinggi. Tiga pimpinan puncak tersebut bertanggung jawab untuk hal-hal yang berbeda, Eric Schmidt bertugas sebagai Chairman sekaligus CEO yang mengurusi seluruh operasional perusahaan terkait dengan urusan bisnis dan pengembangan perusahaan, Larry Page sebagai Presiden bidang Produk yang bertugas untuk mengurusi perkembangan produk dari Google, dan Sergey Brin sebagai Presiden bidang Teknologi yang mengurusi semua teknologi yang digunakan dalam operasional perusahaan sehari-hari.

MENGAPA MENGGUNAKAN TWITTER ?

Sejak beberapa bulan yang lalu, saya mulai menggunakan layanan jejaring sosial Twitter yang beralamat di www.twitter.com ini. Awalnya saya tidak seberapa tahu tentang layanan ini dan awalnya saya setengah mencibir layanan yang berbasis teks sebanyak seratus empat karakter ini. Saya mengetahuinya pertama kali dari artikel yang membahas mengenai jejaring sosial dalam suatu tabloid komputer mingguan.
Awalnya yang saya ketahui tentang Twitter hanya sekedar bahwa layanan ini adalah layanan mikroblogging berbasis teks sepanjang seratus empat puluh karakter, layaknya jumlah karakter untuk mengirim short message service (SMS) melalui handphone. Awalnya saya sempat bercerita kepada beberapa teman yang kebetulan sedang membahas mengenai jejaring sosial yang ada di internet. Nah berawal dari bercerita tentang Twitter itulah saya penasaran untuk mencoba sendiri layanan tersebut, sebab tidaklah pantas jika saya hanya bisa bercerita tentang sesuatu hanya berdasarkan apa yang saya ketahui dari orang lain, tanpa pernah merasakannya sendiri.

Sunday 4 July 2010

SEPERTI APA AKU MEMANDANG MASA DEPAN DIRIKU ?

Boleh dong kalau aku bermimpi tentang masa depanku ? Bermimpi tentang masa depan kita adalah hal yang sangat bagus dan luar biasa. Hal tersebut perlu untuk kita semua lakukan dan terapkan dalam hidup kita, sebab dari impian akan muncul motivasi atau gairah untuk mewujudkan impian tersebut. Impian sama dengan halnya tujuan akhir yang ingin kita raih dalam hidup dan untuk benar-benar meraih sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita harus memulainya dengan memandang tujuan akhir dari hidup kita. Hal itulah yang dicetuskan oleh Stephen Covey, salah seorang pakar pengembangan diri melalui bukunya the 7 Habits of Highly Effective People.
Aku memandang masa depan diriku bahwa kelak aku menjadi orang yang terkenal di seluruh dunia. Aku memandang diriku sebagai salah satu orang dengan keahlian terbaik di bidang teknologi informasi yang paling dicari di seluruh dunia. Aku memandang diriku bahwa kelak aku akan menjadi pembicara tentang motivasi, kepemimpinan, serta pengembangan diri kaliber internasional. Aku memandang diriku sebagai salah seorang pebisnis yang paling sukses di dunia ini. Aku memandang diriku sebagai salah satu penulis buku terbaik dunia. Aku memandang diriku sebagai salah satu pemimpin terbaik dunia. Aku memandang diriku sebagai salah satu generasi terbaik yang pernah dilahirkan di negaraku, Indonesia.

SEBELUM SEMUANYA TERGENAPI

Kemarin, Sabtu 3 Juli 2010, saat sedang mendengarkan khotbah yang sangat membangun di gereja inspirasi untuk tulisan ini muncul. Sebuah pengingat yang sangat bagus bagiku.
Aku kembali disadarkan dan akan terus menyadarkan diriku sendiri bahwa sebelum banyak impian besarku yang lain terwujud, aku harus membereskan terlebih dahulu beberapa hal kecil dalam hidupku. Beberapa hal kecil yang harus aku bereskan antara lain training jaringan CCNA dan skripsiku. Aku kembali diingatkan akan hal tersebut, bahwa sebelum melakukan hal-hal yang besar harus memulai dengan melakukan hal-hal yang kecil terlebih dahulu.
Aku juga yakin bahwa melalui training jaringan CCNA yang sudah hampir selesai itu, aku dapat meraih sukses yang luar biasa kelak di masa depan. Setelah aku menyelesaikan training jaringan tersebut, aku tidak akan berhenti sampai disitu namun aku akan terus melanjutkan mengambil sertifikasi internasional untuk diakui sebagai networking expert di dunia. Aku percaya dari hal tersebut, selama aku terus-menerus berjuang dan setia bekerja keras serta memberi upaya yang terbaik, suatu saat semua upaya yang aku keluarkan dapat membantu diriku untuk pergi berkeliling dunia untuk menjadi pembicara internasional dalam bidang teknologi informasi serta bidang-bidang lain yang aku kuasai. Namun sekali lagi aku masih harus berjuang sangat keras untuk menyelesaikan training tersebut.

KumpulBlogger