Friday 26 August 2011

Dan Semuanya Akan Ditambahkan: Sebuah Cerita Tentang Talenta

Beberapa hari lalu, saya tergerak untuk membaca sebuah cerita legendaris yang terdapat dalam kitab suci. Sebuah cerita yang kemungkinan besar telah sering kita dengar. Sebuah cerita tentang talenta.
Cerita ini merupakan cerita yang luar biasa, sebab banyak hal yang diajarkan oleh cerita singkat ini. Ketika membaca cerita ini, saya seolah tertampar oleh pelajaran-pelajaran yang ada di dalamnya. Saya disadarkan bahwa setiap orang telah diberikan sejumlah talenta yang disesuaikan dengan kapasitas dirinya, seperti tertulis dalam kalimat berikut, “yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya”. Kalimat tersebut menyadarkan saya bahwa setiap kita telah diberi kapasitas masing-masing yang berbeda-beda, dan yang terpenting bukanlah berapa banyak talenta yang kita terima, melainkan apa saja yang telah kita perbuat dengan semua talenta yang telah diberikan pada kita. Saya juga disadarkan bahwa seringkali saya dan kita semua terkadang atau bahkan seringkali iri melihat orang lain yang terlihat lebih pintar atau lebih hebat dari kita, tetapi kita tidak pernah sadar bahwa kita juga memiliki talenta yang telah diberikan dalam diri kita. Kita tidak pernah sadar bahwa yang seharusnya kita lakukan bukanlah iri terhadap talenta orang lain, melainkan mengembangkan setiap talenta yang ada dalam diri kita serta menggunakannya untuk hal-hal yang baik.
Kita sering dan terlalu sering iri terhadap talenta yang dimiliki orang lain, sehingga fokus kita pun teralihkan dan kita lupa untuk mengembangkan talenta yang dianugerahkan pada kita. Kita lupa mengembangkan dan menggunakan talenta kita, padahal dengan mengembangkan serta menggunakan setiap talenta kita yang kita miliki, terdapat kemungkinan kita akan memperoleh atau menemukan talenta-talenta baru yang kemungkinan sudah ada dalam diri kita, namun belum kita sadari. Saya diingatkan bahwa seharusnya yang saya lakukan adalah mensyukuri setiap talenta yang diberikan, mengembangkannya, serta menggunakannya sebaik mungkin, sehingga suatu saat nanti saya memiliki kesempatan untuk memperoleh serta mengembangkan talenta-talenta baru.
Saya juga disadarkan melalui cerita ini bahwa selama beberapa waktu terakhir ini saya kurang setia dalam perkara-perkara kecil. Saya memiliki impian dan cita-cita yang besar, tetapi seringkali saya lupa bahwa untuk mewujudkan sesuatu yang besar saya perlu setia dalam hal-hal kecil yang terlihat sepele dan tidak berharga. Saya teringat bahwa beberapa tahun lalu saya mampu mewujudkan salah satu impian besar saya, sebab beberapa tahun sebelum impian tersebut terwujud saya telah setia dalam hal-hal kecil yang tidak dengan setia dilakukan oleh rekan-rekan saya yang lain. Kesetiaan saya dalam hal-hal kecil, bahkan hal-hal yang tidak diperhatikan serta cenderung dianggap remeh oleh orang lain, telah memberi saya kesempatan untuk meraih impian saya yang besar.
Kini, terlebih lagi setelah saya membaca dan mendapat pelajaran melalui cerita yang berharga, saya sedang dalam proses belajar untuk kembali setia dalam hal-hal kecil yang sudah dipercayakan kepada saya. Saya sedang berupaya untuk mengerjakan sebaik mungkin semua kepercayaan yang telah diberikan kepada saya, sehingga suatu hari nanti saya akan beroleh kesempatan untuk mengerjakan hal-hal besar. Hal-hal besar yang saya impikan atau bahkan tidak saya impikan sekalipun. Salah satu hal kecil yang telah dengan setia saya lakukan selama beberapa tahun terakhir adalah membuat tulisan untuk mengisi blog ini. Saat ini, mungkin tidak banyak orang yang membaca tulisan demi tulisan yang posting di blog ini. Namun, saya percaya selama saya tidak pernah berhenti membuat tulisan, kemampuan saya dalam menulis serta menilai apakah suatu tulisan itu baik atau tidak, mudah dibaca atau tidak akan semakin berkembang. Saya mulai merasakan manfaat dari hal ini. Ketika saya membaca buku atau tulisan orang lain, saya dapat dengan lebih mudah menemukan atau merasakan kalimat yang salah atau kurang tepat, saya dapat dengan lebih mudah menemukan kesalahan penulisan kata, serta beberapa manfaat lain. Saya juga percaya dengan kesetiaan dalam perkara kecil ini, suatu saat saya akan mendapatkan kesempatan untuk menulis buku dan menjadi salah satu penulis buku terlaris dunia.
Saya belajar untuk percaya bahwa setiap kesetiaan kita, bahkan dalam hal-hal paling kecil sekalipun, suatu saat akan terbayar lunas. Kita akan menjadi seorang individu yang luar biasa, yang berbeda, dan memiliki kapasitas yang hebat, suatu saat nanti. Satu hal yang perlu kita semua lakukan saat ini hanyalah setia dalam perkara-perkara kecil sambil menantikan perkara-perkara yang lebih besar dipercayakan kepada kita. Sebagai penutup saya tuliskan kalimat yang dahsyat ini, “maka kata tuannya itu kepadanya: baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.” Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

KumpulBlogger