Selama ini, saya telah terlalu banyak berbagi ilmu,
pengetahuan, dan pengalaman kepada cukup banyak orang secara gratis alias
mereka tidak perlu membayar apapun kepada saya. Namun saya sadar bahwa tidak
bisa selamanya seperti itu. Saya memperoleh seluruh ilmu, pengetahuan, dan
pengalaman tersebut melalui berbagai upaya, kerja keras, biaya, waktu, dan
sebagainya. Jadi saya meyakini bahwa sudah waktunya bagi saya untuk tidak lagi
memberikan segala sesuatunya secara gratis.
Saya mempelajari hal ini melalui para mentor saya
yang mulai menerapkan hal serupa sejak beberapa tahun lalu. Saya belajar dari
mereka bahwa upaya mereka untuk tidak berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman
secara gratis lagi bukan semata-mata karena mereka bermaksud mengkomersialkan
diri mereka. Namun mereka juga ingin orang-orang lain sadar bahwa untuk
memperoleh ilmu, pengetahuan, keahlian, keterampilan, serta berbagai macam
pengalaman tidak bisa didapatkan dengan mudah. Harus ada pengorbanan yang
dibuat untuknya. Pengorbanan untuk mengeluarkan uang untuk belajar. Pengorbanan
untuk mau meluangkan waktu untuk belajar dan senantiasa melatih diri.
Pengorbanan untuk menjalankan dan mempraktekkan semua ilmu, keterampilan, dan
keahlian baru yang telah dipelajari. Dan yang tidak kalah penting adalah
pengorbanan untuk bersedia mengalami semua hal yang enak maupun tidak enak
terkait dengan upaya dalam menerapkan semua ilmu, pengetahuan, keterampilan,
dan keahlian tersebut.
Pelajaran dari para mentor itulah yang akhir-akhir
ini mulai coba saya terapkan. Saya mulai membatasi waktu yang saya berikan
secara gratis untuk berbicara dan berbagi ilmu secara gratis. Saya ingin setiap
orang yang ada disekeliling saya sadar bahwa untuk menjadi pribadi yang lebih
baik, lebih hebat, lebih sukses, lebih berilmu, lebih ahli, lebih terampil
dibutuhkan pengorbanan dalam berbagai bentuk termasuk pengorbanan untuk berani
mengeluarkan untuknya. Selain itu alasan lain yang mendorong saya untuk mulai
menerapkan pembelajaran yang saya peroleh dari para mentor adalah karena saya
juga mulai semakin menyadari betapa berharganya waktu yang saya miliki dan saya
tak ingin menghabiskannya untuk orang-orang yang tidak benar-benar memiliki
niatan dalam diri mereka sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Percuma
saja mencurahkan waktu, tenaga, pikiran, dan sebagainya untuk berbagi kepada
orang-orang yang hanya sekedar mau mendengar dan tak punya niatan atau
keinginan yang benar-benar membara di dalam dirinya untuk menjadikan dirinya
lebih baik. Jika saya terus melakukan hal itu, maka sebenarnya saya telah
menyia-nyiakan sumber daya saya yang sangat berharga untuk hal-hal yang tak
memberikan manfaat apapun baik diri saya sendiri maupun orang lain.
Jadi, singkat kata tak ada lagi yang namanya
gratisan. Tak ada lagi yang namanya ilmu yang terus-menerus dibagikan dengan
gratis. Tak ada lagi pengalaman dibagikan begitu saja dengan cuma-Cuma.
Buktikan bahwa jika diri Anda ingin menjadi lebih berilmu, lebih terampil,
lebih ahli dengan cara berkorban untuk semunya itu. Saya pun akan terus
mengingatkan diri sendiri untuk semakin berani berkorban untuk terus menjadi
pribadi yang lebih baik, lebih ahli, lebih terampil, dan lebih berilmu.
Gratisan ? No more !
No comments:
Post a Comment