Showing posts with label Kejuaraan Sepak Bola. Show all posts
Showing posts with label Kejuaraan Sepak Bola. Show all posts

Saturday, 25 March 2017

Luar Biasa !!! Barcelona Ternyata Bisa Lolos Ke Perempat Final

Luar Biasa !!! Barcelona Ternyata Bisa Lolos Ke Perempat Final
Luar Biasa !!! Barcelona Ternyata Bisa Lolos Ke Perempat Final
Beberapa waktu yang lalu saya sempat menulis sebuah analisa sederhana mengenai peluang lolosnya Barcelona ke perempat final Liga Champions 2016/2017. Pada analisa tersebut secara ringkas saya menyatakan bahwa peluang lolosnya Barcelona sangat amat kecil, hanya keajaiban yang bisa membuat mereka lolos. Untuk membaca lebih lengkap analisa dan tulisan saya silakan cek di link berikut Mungkinkah Barcelona Membalikkan Keadaan dan Lolos Perempat Final Liga Champions 2016/2017 ?

Ternyata keajaiban itu ada dan memang bisa serta mungkin terjadi. Barcelona secara ajaib bak cerita di negeri dongeng mampu membalikkan keadaan dan ketertinggalan 4-0 menjadi sebuah kemenangan telak dengan skor 6-1 yang akhirnya mengantar mereka lolos ke babak perempat final. Sebuah kelolosan dramatis yang ditentukan oleh sebuah gol di menit tambahan pada babak kedua pertandingan di kandang Barcelona.

Hasil pertandingan yang saya yakin tak banyak pihak yang berani memprediksi bahwa Barcelona akan mampu lolos dan mengatasi Paris Saint Germain, mengingat sejarah dan fakta yang ada sebelumnya yang menyatakan bahwa tim yang kalah dengan selisih tiga gol atau lebih pada pertandingan pada babak dengan sistem gugur tak pernah ada yang mampu lolos ke babak selanjutnya. Namun sepertinya sejarah-sejarah lainnya yang ada di dunia ini, mereka bisa berubah atau diubah oleh individu atau sekumpulan individu yang mau berjuang keras untuk mengubahnya. Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, cukup sulit untuk diwujudkan, namun bukan berarti tak mungkin. Dengan kemauan, perjuangan, dan keberuntungan, semuanya akan menjadi mungkin.

Wednesday, 15 February 2017

Mungkinkah Barcelona Membalikkan Keadaan dan Lolos Perempat Final Liga Champions 2016/2017 ?

Mungkinkah Barcelona Membalikkan Keadaan dan Lolos Perempat Final Liga Champions 2016/2017 ?
Mungkinkah Barcelona Membalikkan Keadaan dan Lolos Perempat Final Liga Champions 2016/2017 ?
Saya awalnya tidak terlalu menggemari olahraga sepak bola, namun sejak sekitar saya berada di bangku sekolah menengah pertama, saya mulai menggemarinya berkat kawan-kawan sepergaulan saya. Saya juga bukan secara khusus berprofesi sebagai pengamat atau penulis sepak bola, saya hanya menyalurkan hobi saya menulis. Kali ini saya akan menulis mengenai hasil pertandingan Liga Champions 2016/2017 antara Paris Saint Germain melawan Barcelona FC. Mari menyimak.

Liga Champions Eropa merupakan salah satu ajang sepak bola bergengsi di dunia. Setiap tahunnya jutaan pasang mata selalu menyaksikan pertandingan demi pertandingan yang dihelat. Tim-tim berjuang dengan penuh kesungguhan untuk menjadi yang terbaik, demi gengsi dan tentu saja uang yang menjadi hadiah turnamen tersebut.

Paris Saint Germain (PSG) yang merupakan salah satu klub terkaya di Eropa sejak dibeli oleh konsorsium dari Qatar menjelma klub yang hebat dan menakutkan setiap lawannya, walaupun secara tradisi mereka di Eropa masih belum kuat. Sejak beberapa tahun terakhir PSG memang selalu tampil dan bertanding di ajang Liga Champions Eropa, tapi pencapaian terbaik mereka hanyalah pada babak perempat final yang mereka raih pada musim 2014/2015. Kala itu mereka gagal melangkah lebih jauh ke semifinal setelah disingkirkan Barcelona. Nah, pada laga yang telah berlangsung dini hari tadi, PSG sekali lagi bertemu Barcelona di babak perdelapan final Liga Champions. Tentu saja hampir semua orang menjagokan Barcelona sekali lagi akan mampu menang atau menyingkirkan PSG dari ajang tersebut. Saya pun demikian.

Tuesday, 7 February 2017

Mungkinkah Leicester City, Sang Juara Premier League 2015/2016 Terdegradasi ?

Mungkinkah Leicester City, Sang Juara Premier League 2015/2016 Terdegradasi ?
Mungkinkah Leicester City, Sang Juara Premier League 2015/2016 Terdegradasi ?
Leicester City, Si Rubah begitu julukannya, musim lalu tampil secara mengejutkan sebagai Juara Premier League 2015/2016. Di saat tim-tim elite Premier League yang biasa bersaing memperebutkan gelar juara di setiap musimnya sedang melempem, mereka mampu dengan mengejutkan tampil konsisten dan akhirnya menjadi juara di akhir musim. Musim 2015/2016 pula, sang juara bertahan kala itu, Chelsea, juga sedang mengalami penurunan performa yang besar. Mereka sempat berada di papan bawah dan sempat mendekati zona degradasi. Chelsea akhirnya mampu finish di papan tengah klasemen setelah melalukan pergantian pelatih.

Seluruh anggota tim Leicester City merayakan juara
musim lalu.
Anehnya dan uniknya, apa yang dialami oleh Chelsea musim lalu ternyata berulang kembali musim ini. Leicester City yang sama-sama memiliki warna umum biru juga sedang menghadapi ancaman degradasi musim ini setelah performa yang menurun tajam dibandingkan musim lalu. Jika musim lalu mereka mampu tampil secara mengejutkan dan konsisten berada di papan atas hingga akhirnya bablas menjadi juara, musim ini mereka justru terus konsisten mengalami kekalahan demi kekalahan yang membuat hanya berada dua peringkat di atas tim di zona degradasi. Melihat penurunan performa dan penampilan yang begitu besar dibandingkan musim lalu dan sisa laga Premier League yang hanya 14 laga menuju akhir musim, maka kita patut bertanya dan mengkaji mengenai nasib Leicester City di akhir musim nantinya. Mungkinkah Leicester City, Sang Juara Premier League 2015/2016 Terdegradasi ?

Hingga pekan ke-24 Premier League 2016/2017, Leicester City masih terdampar di peringkat ke 16 klasemen sementara Premier League. Posisi tersebut hanya dua peringkat di atas tim yang berada di posisi teratas zona degradasi. Musim ini, mereka telah menelan 13 kali kekalahan, sebaliknya mereka hanya mampu meraih 5 kemenangan dan 6 kali seri. Total mereka baru mengumpulkan 21 poin sampai saat ini. Poin mereka hanya berjarak 1 poin saja dari Hull City yang berada di posisi ke-18 klasemen sementara.

Monday, 14 November 2016

Prediksi Premier League 2016/2017

Prediksi Premier League 2016/2017
Prediksi Premier League 2016/2017
(sumber: www.google.com)
Saya merupakan penggemar olahraga. Salah satu olahraga yang saya gemari baik untuk dimainkan maupun ditonton adalah sepak bola. Sepak bola telah menjadi olahraga yang juga digemari oleh miliaran penduduk bumi. Sepak bola juga telah dianggap sebagai salah satu olahraga yang mampu mempersatukan orang-orang yang memiliki beragam perbedaan menjadi satu. Namun kali ini saya tidak akan menulis mengenai sepak bola secara filosofi maupun manfaatnya dalam beragam bidang. Saya justru akan menulis mengenai salah satu liga sepak bola paling populer di kolong langit. Liga Inggris atau yang lebih dikenal English Premier League.

Sebenarnya tulisan ini sudah saya buat sekitar dua bulan lalu saat Premier League masih baru mulai bergulir, namun baru kali ini saya memutuskan untuk melanjutkan serta menuntaskan tulisan kali ini. Semoga tulisan pada posting kali ini bermanfaat dan menarik untuk disimak.

Liga Primer Inggris atau lebih dikenal dengan English Premier League merupakan salah satu liga paling bergengsi di Eropa dan di kolong langit. Selain itu, Premier League juga dikenal sebagai liga paling kompetitif di seantero jagat. Liga yang paling sulit diprediksi siapakah yang akan menjadi pemenang dari setiap laga yang dihelat. Premier League sangat berbeda dengan Liga Primer Spanyol atau La Liga yang cenderung lebih mudah diprediksi hasil pertandingannya, apabila Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, maupun klub besar lainnya bertanding hampir dapat dipastikan mereka akan tampil atau keluar sebagai pemenang laga. Hanya pada musim ini saja terdapat sedikit pengecualian dimana Barcelona pernah kalah melawan klub yang lebih kecil. Hasil-hasil pertandingan berikut dapat menjadi bukti bahwa Premier League merupakan yang sangat kompetitif dan sangat sulit diprediksi dari setiap laganya: Hull City mampu mengalahkan juara bertahan Leicester City 2-1 pada pekan pertama, Liverpool takluk atas Burnley di kandang lawan dengan skor 2-0 pada pekan kedua, Liverpool membantai Leicester 4-1 di kandang pada pekan keempat, Swansea menahan imbang Chelsea 2-2 pada pekan yang sama, pada pekan kelima Leicester City membantai Burnley 3-0 di kandang padahal sebelumnya Leicester kalah dari Liverpool dan Burnley mampu mengalahkan Liverpool, pekan kesembilan Manchester City hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Everton di kandang sendiri. Itulah hasil-hasil pertandingan yang setidaknya dapat menjadi bukti bahwa Premier League merupakan liga yang amat kompetitif dan sulit diprediksi hasil dari setiap pertandingannya karena bahkan klub yang kecil sekalipun dan pernah dibantai oleh klub lain pada suatu laga, di laga lainnya mampu secara mengejutkan mengalahkan klub yang lebih besar.

Monday, 15 August 2016

Selalu Akan Ada Kesempatan Untuk Yang Pertama

Selalu Akan Ada Kesempatan Untuk Yang Pertama
Leicester City Juara Premier League 2015/2016.
Selalu Akan Ada Kesempatan Untuk Yang Pertama
Masih belum terlalu lama berlalu dan barangkali masih teringat jelas dalam benak serta ingatan kita semua bagaimana kiprah Leicester City di Premier League Musim 2015/2016 yang begitu fenomenal. Mereka yang pada musim 2014/2015 hampir saja terdegradasi dan pada musim 2015/2016 hanya mencanangkan target untuk meraih minimal 40 poin agar terhindar dari degradasi, akan tetapi secara luar biasa dan mengejutkan mereka mampu tampil brilian serta konsisten di sepanjang musim yang pada akhirnya membawa mereka untuk pertama kali dalam sejarah mereka sebagai Juara Premier League Inggris. Kejutan Leicester City pada Premier League musim 2015/2016 benar-benar luar biasa dan bahkan mungkin tidak pernah ada atau jarang sekali pihak yang memprediksikan kalau mereka mampu juara. Namun ternyata mereka mampu menjadi juara.
Hari ini, setelah sering mengamati beberapa data dan fakta baik di olahraga sepak bola maupun bidang lain, saya menyadari bahwa dalam segala hal selalu akan ada kesempatan untuk yang pertama. Bukan untuk menjadi yang pertama, melainkan untuk terjadi pertama kalinya. Contoh pada pertemuan dua tim pada sebuah pertandingan sepak bola, fakta atau sejarah yang ada mencatat bahwa salah satu tim belum pernah menang atas tim lainnya. Namun apakah akan selalu demikian ? Apakah pada pertandingan tersebut hasil akan memihak tim yang lebih unggul secara sejarah atau statistik ? Ternyata yang terjadi tidak selalu demikian. Tim yang belum pernah menang atas tim lainnya bisa saja menjadi pemenang pada laga tersebut. Bisa juga tim yang selalu menang atas tim lawannya justru untuk pertama kalinya gagal menang atau dengan kata lain pertandingan dapat berakhir imbang. Dari situ kemudian saya teringat bahwa saat kedua tim tersebut pertama kali bertemu dan ada salah satu diantaranya yang menang, bukankah saat itu juga ada yang pertama kalinya mencetak atau mencatatkan sejarah sebagai pemenang pada pertemuan kedua tim.

Hal yang sama dengan contoh kasus di atas juga bisa terjadi pada semua bidang lain dalam kehidupan. Selalu akan ada peluang untuk sesuatu terjadi untuk pertama kalinya. Sejarah boleh mengatakan bahwa sesuatu tidak akan dapat terjadi karena fakta yang ada sebelumnya menunjukkan kalau hal itu memang tidak akan mungkin terjadi, namun selalu ingat bahwa sebelum sederetan fakta atau sejarah itu ada, bukankah ada sejarah paling awal yang terbentuk. Selalu akan ada kesempatan untuk yang pertama di dalam segala hal. Hanya saja agar kesempatan yang pertama itu datang dan muncul memang harus diperjuangkan dengan penuh kesungguhan dan tidak terlalu takut atau terfokus pada sejarah atau fakta yang sudah ada sebelumnya, sebab memang selalu akan ada kesempatan untuk yang pertama.

Wednesday, 29 June 2016

Sebuah Kejutan dari Islandia untuk Inggris di Piala Eropa 2016

Ekspresi Kegembiraan Pemain Islandia Setelah Menang Atas Inggris
Ekspresi Kegembiraan Pemain Islandia Setelah Menang Atas Inggris
(sumber: www.google.com)
Kejutan selalu ada dalam sepak bola, seperti ungkapan yang mungkin sering kita, “bola itu bundar”. Ungkapan tersebut sendiri bermakna bahwa tak ada yang pasti di sepak bola. Itu artinya tim yang lebih besar dari berbagai aspek sekalipun bisa saja dikalahkan oleh tim yang jauh lebih kecil dan tidak terkenal. Nah, kejutan itulah yang ternyata mampu dihadirkan oleh Islandia untuk Inggris pada turnamen Piala Eropa 2016.
Islandia sebuah negara kecil dengan penduduk sekitar 330 ribu jiwa (sekitar 3,97% dari penduduk kota London, Inggris) merupakan sebuah negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik. Sebuah negara yang tergolong mungil jika melihat jumlah penduduknya. Namun siapa menyangka jika ternyata dibalik “kemungilan” negara tersebut tersimpan suatu potensi yang besar untuk menghasilkan kejutan, terlebih lagi kejutan bagi Inggris.
Ya, benar, Islandia memang pada akhirnya mampu menghadirkan kejutan bagi Inggris di Piala Eropa 2016. Negara yang merupakan “bagian” dari negara-negara Nordik atau yang kadang disebut pula sebagai negara Skandinavia mampu menyingkirkan Inggris yang kerap dianggap sebagai “raksasa” sepak bola dunia pada babak perdelapan final Piala Eropa 2016. Inggris yang dibela pemain-pemain top kelas dunia ternyata mampu dipaksa bertekuk lutut kala meladeni permainan taktis dari Islandia. Tentu tak ada yang pernah menyangka bahwa Inggris dengan pemain-pemain tenar seperti Wayne Rooney, Jamie Vardy, Dele Alli, Gary Cahill, Joe Hart, dll. mampu ditaklukkan bahkan oleh tim yang baru pertama kali tampil di ajang Piala Eropa.
Walaupun tampaknya tak mungkin, akan tetapi itulah fakta yang kini tersaji, Inggris telah “dipulangkan” secara dini dari ajang Piala Eropa 2016 Prancis. Inggris yang begitu digdaya selama ajang kualifikasi Piala Eropa yang jika saya tak salah ingat merupakan salah satu dari hanya beberapa saja tim yang tak terkalahkan selama kualifikasi ternyata bisa pulang dini dari turnamen terbesar diantara negara-negara Eropa. Akan tetapi jika melihat sejarah Inggris di ajang turnamen besar, sebenarnya hal ini juga tak terlalu mengejutkan. Sebab Inggris yang kerap dijagokan pada berbagai turnamen antar negara kerap tampil anomali. Walaupun memiliki banyak pemain bintang di dalam timnya, Inggris sering dipaksa pulang lebih awal dalam setiap turnamen yang diikutinya.

Fakta-Fakta Menarik Dibalik Tersingkirnya Spanyol Di Piala Eropa 2016

Ekspresi Kekecewan Pemain Spanyol Setelah Kalah dari Italia di Piala Eropa 2016
Ekspresi Kekecewan Pemain Spanyol Setelah Kalah dari Italia di Piala Eropa 2016
(sumber; www.google.com)

Seperti yang pernah saya tulis beberapa waktu lalu bahwa Spanyol Tak Akan Lagi Juara Piala Eropa, ternyata Spanyol akhirnya benar-benar tersingkir atas tim yang tidak pernah disangka atau diunggulkan akan mampu menyingkirkannya Italia. Ya, Italia memang tidak diunggulkan mampu mengalahkan Spanyol sebab Italia dihuni banyak pemain yang “tak terkenal” apabila dibandingkan dengan skuad Spanyol. Namun kenyataan yang ada, Italia mampu tampil menawan dan taktis kala melawan Spanyol serta menyingkirkan sang juara bertahan. Dibalik kehebatan Italia menyingkirkan Spanyol, ternyata terdapat fakta-fakta menarik. Mari kita simak bersama fakta-fakta tersebut.

  1. Sejak 1998, untuk kali pertama, gawang Spanyol bisa dijebol dua gol di ajang Piala Eropa sampai dua kali. Sebelum dua gol yang mampu dicetak oleh para punggawa Italia pada babak perdelapan final, Kroasia terlebih dahulu mampu membobol gawang Spanyol sebanyak dua kali di babak penyihan grup D serta mengalahkan mereka dengan skor 2-1.
  2. Pada babak pertama, Spanyol mampu melepaskan 210 umpan, akan tetapi jumlah tersebut merupakan jumlah terburuk sejak pertandingan melawan Jerman di babak pertama delapan tahun yang lalu.
  3. Untuk kali pertama dalam sepuluh tahun terakhir, Spanyol tersisih di babak 16 besar turnamen paling akbar diantara negara-negara Eropa. Dalam dua kali penyelenggaraan sebelumnya Spanyol selalu mampu tampil sebagai juara.
  4. Sejak pertandingan pertama pada penyisihan grup D hingga babak 16 besar melawan Italia, Spanyol selalu menurunkan pemain yang sama pada starting line up. Sementara Italia selalu menurunkan pemain yang berbeda-beda.
  5. Italia menjadi tim yang mampu merusak rekor Spanyol di babak knock out Piala Eropa. Sebelum laga melawan Italia ini, Spanyol tak pernah kebobolan selama 646 menit.

Tuesday, 28 June 2016

Lionel Messi Pensiun Dari Ajang Internasional Bersama Argentina

Messi Putuskan Mundur Dari Timnas Argentina Setelah Kalah Dari Chile
Messi Putuskan Mundur Dari Timnas Argentina Setelah Kalah Dari Chile
(sumber: www.google.com)

Sebelumnya saya sudah pernah menulis mengenai kemenangan Chile atas Argentina di Final Copa America Centenario 2016 dan juga mengenai Kutukan Lionel Messi bersama Argentina, kini tampaknya superstar Argentina dan Barcelona tersebut membuat suatu keputusan besar lain terkait dengan karirnya sebagai pesepakbola, khususnya bersama tim nasional Argentina.
Tak lama setelah kekalahan untuk kali kedua dari Chile di ajang yang sama yakni Final Copa America, Messi membuat keputusan mengejutkan, dia memutuskan untuk tak lagi memperkuat tim nasional Argentina di ajang internasional apapun. Messi mengungkapkan, “Tim nasional bukan untuk saya. Bagi saya, tim nasional sudah berakhir. Saya sudah lakukan semampu saya, menyakitkan tidak menjadi juara.”
Messi yang kerap dijuluki “Si Kutu” atau La Pulga memang memilik prestasi yang dapat dikatakan kurang memuaskan bersama tim nasional Argentina. Messi telah memperkuat Argentina selama 11 tahun dan selama masa itu pula dia hanya mampu mempersembahkan prestasi tertinggi berupa medali emas Olimpiade 2008 untuk negaranya. Sungguh merupakan prestasi yang teramat sangat bertolak belakang dengan apa yang ditorehkannya bersama klubnya Barcelona. Bersama Barcelona, Messi telah meraih berbagai gelar bergengsi, diantaranya delapan gelar juara La Liga Spanyol, empat kali juara Liga Champions Eropa, serta berbagai gelar bergengsi lainnya. Bahkan berkat torehan hebatnya bersama klub, dia mampu meraih penghargaan bergengsi di tingkat individu Ballon d’Or sebanyak lima kali.
Copa America Centenario 2016 yang digelar di Amerika Serikat menjadi penampilan serta sekaligus persembahan terakhir yang Lionel Messi berikan kepada negaranya di ajang internasional. Sebelum laga final Copa America Centenario 2016, Messi memang telah berupaya sebaik mungkin untuk membantu negaranya meraih prestasi tertinggi di berbagai ajang internasional, namun hampir semua upaya tersebut tak membuahkan hasil yang sesuai dengan harapannya.

Monday, 27 June 2016

Kutukan Lionel Messi Belum Berakhir

Lionel Messi Meratapi Kegagalan Argentina di Final Copa America Centenario 2016 dari Chile
Lionel Messi Meratapi Kegagalan Argentina di Final Copa America
Centenario 2016 dari Chile
(sumber: www.sidomi.com)
Kutukan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna sumpah (makian, nista, dan sebagainya) atau laknat Tuhan. Kata ‘kutukan’ sendiri merupakan kata benda menurut KBBI.
Nah, melihat atau mengacu pada definisi diatas, mungkin kita ada yang bertanya-tanya, apa hubungannya ‘kutukan’ dengan Lionel Messi ? Apakah ada orang ‘sakti’ tertentu yang iri atau benci dengan Messi sehingga mengutukinya ? Bukan, bukan itu yang dimaksud, tetapi ‘kutukan’ dalam konteks ini lebih bermakna kesialan. Ya bisa dikatakan bahwa Lionel Messi mengalami atau terkena kutukan (baca: kesialan) ketika membeli tim nasional negaranya di berbagai ajang internasional.
Pemain bernama lengkap Lionel Andres Messi atau akrab dipanggil Leo ini selama ini dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola yang teramat fenomenal dan memiliki tingkat kemampuan yang jauh melebihi banyak pemain sepak bola lain yang ada di jagat raya ini. Pemain kelahiran Rosario, Argentina pada tanggal 24 Juni 1987 ini dikenal sebagai salah satu “monster” lapangan hijau. Kelincahan, kemampuan olah bola yang diatas rata-rata, serta berbagai atribut istimewa lain membuatnya mendapat julukan pesepakbola dari planet lain.
Karir pemain mungil ini diawali di klub Newell’s Old Boys yang merupakan lokal di kampung halamannya sebelum akhirnya pindah ke Barcelona pada usia 11 tahun. Kepindahannya ke Barcelona salah satunya dipengaruhi oleh faktor dimana pihak Barcelona berjanji untuk mengobatkan dirinya yang diketahui menderita kekurangan hormon pertumbuhan. Sejak saat itu pula, Messi dan ayahnya pindah ke Spanyol, dan Messi memperkuat tim akademi klub. Seiring waktu berkat kemampuan luar biasa yang dimilikinya, karir Messi terus berkembang sehingga akhirnya dia dapat memperkuat tim senior Barcelona dalam usia 16 tahun 145 hari pada sebuah pertandingan persahabatan melawan FC Porto.
Sejak itu pula, Messi terus bertumbuh dan berkembang sebagai seorang pemain bola profesional. Berbagai macam gelar di tingkat klub maupun individu mampu diraihnya. Beberapa gelar tersebut diantaranya adalah juara lima kali La Liga Spanyol, dua kali juara Copa del Rey, lima kali juara Supercopa de Espana, tiga kali juara Liga Champion Eropa, pencetak gol terbanyak Piala Dunia FIFA U20 2005, tiga kali penghargaan Ballon d’Or, dan beberapa gelar bergengsi lainnya. Messi juga diyakini serta telah ditahbiskan sendiri oleh Maradona sebagai penerusnya yang membuatnya dijuluki “Messidona”.

Chile Sekali Lagi Menjuarai Copa America

Pemain Chile Menempel Ketat Lionel Messi pada partai final Copa America Centenario 2016
Pemain Chile Menempel Ketat Lionel Messi pada partai final
Copa America Centenario 2016
(sumber: www.detik.com).

Umat Muslim di seluruh dunia dapat memanfaatkan berbagai turnamen akbar sepak bola yang diselenggarakan bertepatan dengan bulan Ramadhan untuk menemani sambil menunggu saat untuk berbuka puasa atau sahur. Ada dua turnamen sepak bola akbar yang digelar dan salah satunya adalah Copa America Centenario 2016. Gelaran Copa America pada tahun ini dapat dianggap spesial sebab bertepatan dengan 100 tahun terbentuknya CONMEBOL yang merupakan asosiasi sepak bola yang menaungi seluruh negara yang berada di kawasan Amerika Latin (Amerika Selatan). Mengingat gelaran turnamen pada tahun ini adalah gelaran spesial untuk turnamen yang biasanya digelar empat tahun sekali pada setiap tahun ganjil (terakhir digelar pada tahun 2015), maka untuk pertama kalinya pula tuan rumah dari turnamen terbesar di Amerika Latin ini adalah negara diluar negara-negara kawasan Amerika Latin. Tuan rumah turnamen ini adalah Amerika Serikat. Turnamen digelar atas kerja sama antara CONMEBOL dan CONCACAF sehingga total tim yang bertanding menjadi 16 tim dari semula 12 tim. Itu saja sekilas tentang turnamen ini sebab itu bukan akan jadi bahasan utama artikel kali ini.
Selain gelaran turnamen yang termasuk unik dan tidak biasa karena digelar pada tahun genap dan untuk pertama kalinya digelar diluar zona CONMEBOL, turnamen ini kali ini juga sekali lagi menghadirkan sebuah kejutan Chile sekali lagi mampu menjuarai Copa America. Ya benar, Chile yang notabene adalah juara dari turnamen yang digelar pada tahun 2015 yang lalu sekali lagi mampu sampai ke babak final dan sekali lagi pula bertemu lawan yang sama Argentina serta sekali lagi mampu mengalahkan mereka. Chile lolos ke partai final setelah terlebih dahulu menghempaskan perlawanan Kolombia dengan skor 2-0 pada babak semifinal. Sedangkan Argentina mampu lolos ke final setelah mengalahkan Amerika Serikat dengan skor telak 4-0.
Partai final kali ini mengulangi partai final yang persis sama seperti pada edisi turnamen tahun 2015. Argentina melawan Chile. Argentina yang dalam tiga turnamen besar terakhir yang diikutinya (Piala Dunia 2014 Brazil, Copa America 2015, dan Copa America Centenario 2016) tentu saja sangat berambisi untuk dapat meraih gelar juara pada pertandingan final yang digelar pagi tadi dan disiarkan langsung oleh Kompas TV. Namun yang terjadi justru sebaliknya, Chile mampu mengontrol jalannya pertandingan yang dapat dengan mudah dilihat dari keunggulan penguasaan bola yang ada yakni 54% untuk Chile berbanding 46% untuk Argentina.
Pemain Chile protes keputusan wasit karena berikan kartu merah  kepada Marcelo Diaz
Pemain Chile protes keputusan wasit karena berikan kartu merah
kepada Marcelo Diaz
 (sumber: www.detik.com).
Seperti halnya pada partai final Copa America 2015 yang lalu, pertandingan kali ini juga berlangsung seru dan ketat. Hal itu ditunjukkan juga dengan dikeluarkannya dua kartu merah, satu untuk Argentina, dan satu untuk Chile ketika pertandingan baru memasuki menit ke-43. Pemain Chile Marcelo Diaz memperoleh kartu merah pada menit ke-28 setelah sebelumnya memperoleh dua kartu kuning dari wasit. Kehilangan satu pemain tampaknya akan memperberat peluang Chile untuk dapat kembali menjadi juara pada turnamen ini, namun ternyata mereka tak panik sama sekali menghadapi kondisi yang ada. Chile berupaya tetap dalam menggalang pertahanan demi menghadapi serbuan dan gempuran dari Argentina. Mungkin karena frustasi menghadapi ketatnya pertahanan yang digalang Chile, Lionel Messi melakukan diving pada menit ke-40 yang akhirnya berbuah kartu kuning. 3 menit kemudian, tepatnya pada menit ke-43, giliran Argentina yang mendapat kartu merah. Marcos Rojo dikeluarkan wasit karena melakukan tekel dari belakang terhadap Arturo Vidal.
Pemain Chile, Arturo Vidal, berjibaku memperebutkan bola dengan pemain Argentina
Pemain Chile, Arturo Vidal, berjibaku memperebutkan bola dengan
pemain Argentina
(sumber: detik.com)
Babak pertama pertandingan yang digelar di MetLife Stadium, East Rutherford, New Jersey ini berlangsung ketat dan berakhir dengan skor imbang 0-0. Terdapat beberapa peluang tercipta pada babak pertama ini khususnya yang diciptakan oleh Argentina yang langsung berupaya menekan sejak babak ini dimulai. Pada menit pertama, Ever Banega melakukan tendangan keras dari 25 yard yang masih menyamping tipis di sisi gawang Chile. Pada menit ke-23 Gonzalo Higuain masih belum berhasil memanfaatkan kesalahan bek Chile Gary Medel untuk mencetak gol, bola hasil chip nya masih melayang sedikit diatas mistar gawang.

Tuesday, 14 June 2016

Bisakah Spanyol Juara Piala Eropa 2016 ?

Skuad Spanyol EURO 2016
Skuad Spanyol EURO 2016 (sumber: google).

Beberapa tahun yang lalu saya pernah menulis prediksi ringan saya mengenai peluang Spanyol Juara Piala Dunia 2010. Waktu itu saya memberi judul tulisan saya “Akankah Juara Eropa Juga Juara Dunia ?”. Ya, kala itu Spanyol memang merupakan Juara Piala Eropa 2008. Spanyol memiliki permainan yang begitu menawan sehingga seolah dapat dengan mudah menghempaskan lawan-lawannya siapapun mereka. Spanyol memang akhirnya menjadi Juara Piala Dunia 2010. Prestasi yang kala itu dianggap begitu fenomenal dan menyamai prestasi yang dibuat oleh Prancis (hanya berbeda urutan saja, Prancis Juara Piala Dunia 1998 baru kemudian Juara Piala Eropa 2000).

Prestasi fenomenal tersebut masih terus berlanjut hingga tahun 2012, dimana Spanyol menjadi timnas yang mampu menjuarai Piala Eropa secara berurutan. Namun prestasi fenomenal tersebut terhenti di Piala Dunia 2014 dimana Jerman berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Argentina di final dengan skor 1-0. Walaupun demikian tidak berarti kemampuan atau permainan Spanyol menurun. Spanyol tetaplah Spanyol dengan permainan khasnya, tiki taka.

Menjelang bergulirnya Piala Eropa 2016 beberapa waktu lalu, banyak pihak telah membicarakan serta memprediksikan peluang Spanyol untuk kembali tampil sebagai juara. Sesuatu yang sebenarnya tidaklah salah, sebab memang Spanyol masih berstatus sebagai juara bertahan dan permainan Spanyol masih tetap indah seperti biasanya. Hal tersebut ditunjang pula oleh tampilnya tiga tim Spanyol di babak semifinal Liga Champions 2015/2016. Fakta tersebut semakin memperkuat bukti bahwa Spanyol masih merupakan negara yang layak dijagokan untuk kembali menjuarai turnamen terbesar di benua Eropa tersebut.

Sunday, 12 June 2016

5 Pesepakbola Tercepat di Piala Eropa 2016

Bulan Ramadhan yang penuh berkah pada tahun ini dibarengi dengan berlangsungnya dua event akbar sepak bola yaitu Piala Eropa 2016 dan Copa America Centenario. Pada setiap kejuaraan sepak bola dimanapun diselenggarakannya, selalu ada pesepakbola dengan ciri atau kemampuan khusus, begitu pula pada Piala Eropa 2016. Artikel kali ini akan mengulas lima pesepakbola dengan kecepatan lari diatas rata-rata yang tampil di ajang Piala Eropa 2016. Siapa saja mereka ? Yuk, mari kita simak daftarnya dibawah ini.

Gareth Bale dengan kostum timnas Wales
Gareth Bale dengan kostum timnas Wales (sumber: google)
Gareth Bale (Wales)
Sudah jamak diketahui bahwa pesepakbola asal klub Real Madrid ini memiliki kecepatan lari diatas rata-rata pemain lain. Barangkali kita masih ingat pada tahun 2010 silam ketika Bale berhasil Maicon kelabakan pada pertandingan Liga Champion 2010 di San Siro. Walaupun klub yang dibelanya pada saat itu, Tottenham Hotspur, dikalahkan oleh Inter Milan, tetapi terdapat tontonan istimewa dimana Bale berhasil membuat Maicon kerepotan oleh kecepatan lari bintang Wales ini.
Bertahun-tahun setelah itu, Maicon dapat menjadi lebih tenang, sebab ternyata bukan hanya dia yang berhasil dibuat kelabakan oleh kecepatan lari Bale. Bale kini tergolong sebagai salah satu pesepakbola dengan kecepatan lari diatas rata-rata. Salah satu aksi sensasional Bale dengan kecepatannya adalah kala dia membuat kelabakan bek Barcelona Marc Bartra di ajang Copa del Rey 2014. Kecepatan lari Bale tercatat 34,7 km/jam.

Hector Bellerin dengan kostum Spanyol
Hector Bellerin dengan kostum Spanyol (sumber: google)
Hector Bellerin (Spanyol)
Usia bek Arsenal ini masih muda, 21 tahun. Namun demikian, pemain yang berposisi sebagai bek kanan ini telah berhasil memecahkan rekor waktu 40 meter milik rekan setimnya Theo Walcott. Mengingat Walcott dianggap sebagai salah satu pesepakbola dengan kecepatan lari yang juga tinggi, maka bisa dibayangkan seberapa cepat Bellerin mampu berlari. Bellerin memiliki kecepatan lari yang sama dengan Bale yaitu 34,7 km/jam.

Piala Eropa 2016 (UEFA Euro 2016)

Logo UEFA EURO 2016
Logo UEFA EURO 2016 (sumber: www.wikimedia.org)

Bulan Ramadhan kali ini cukup menyenangkan dan penuh berkah bagi umat Muslim. Selain karena dapat berjumpa sekali lagi dengan bulan suci ini, pada bulan Ramadhan tahun ini berbarengan pula dengan dilangsungkannya dua event sepak bola besar, salah satunya adalah Piala Eropa 2016 (UEFA Euro 2016). Hal ini tentu sangat menggairahkan, khususnya bagi penggemar berat sepak bola.

Setelah sebelumnya saya sudah menulis mengenai Prediksi Juara Piala Eropa versi Cristiano Ronaldo, maka agar lebih komplit (sebenarnya karena saya terlupa) kali ini saya akan menulis sedikit mengenai Piala Eropa 2016. Mari disimak dan semoga bermanfaat.

Kejuaraan Sepak Bola Piala Eropa 2016 atau dikenal pula dengan UEFA EURO 2016 adalah penyelenggaraan ke-15 dari kejuaraan EURO. UEFA EURO merupakan turnamen sepak bola utama pria yang diselenggarakan oleh UEFA setiap empat tahun sekali. Turnamen ini pertama kali diadakan pada tahun 1960 dan terus berlangsung hingga saat ini. Penyelenggaraan turnamen ini selalu pada tahun genap diantara dua turnamen Piala Dunia. Nama awal turnamen ini adalah Piala Negara-Negara Eropa (UEFA European Nations Cup). Nama turnamen yang digunakan saat ini mulai digunakan pada tahun 1968. Sejak tahun 1996, nama turnamen ini secara resmi selalu disertai dengan tahun penyelenggaraannya, seperti EUFA EURO 1996.

Sebelum dapat berlaga pada babak utama turnamen, setiap tim atau negara diharuskan melalui babak kualifikasi, kecuali tim tuan rumah atau penyelenggara turnamen. Pemenang atau juara dari turnamen diberi kesempatan untuk berlaga pada kejuaraan Piala Konfederasi FIFA (FIFA Confederations Cup), namun tidak diwajibkan untuk mengikuti kejuaraan tersebut. Sebelum kejuaraan tahun ini, 14 turnamen Piala Eropa sebelumnya telah dimenangkan oleh sembilan negara berbeda yakni: Jerman dan Spanyol yang masing-masing memenangkan sebanyak tiga kali, Prancis sebanyak dua kali, serta Uni Soviet, Italia, Rep. Ceko, Belanda, Denmark, dan Yunani masing-masing sekali. Hingga saat ini pula, Spanyol adalah satu-satunya negara yang dapat memenangkan kejuaraan ini dua kali berturut-turut yaitu pada tahun 2008 dan 2012.

Penyelenggaraan turnamen EURO ke-15 pada tahun ini diadakan di Prancis mulai tanggal 10 Juni hingga 10 Juli 2016. Untuk pertama kalinya sejak tahun 1996, pada penyelenggaraan tahun ini jumlah peserta turnamen ditambah menjadi 24 tim dari sebelumnya yang hanya 16 tim. Dengan menggunakan format baru ini, secara otomatis jumlah grup yang ada babak grup juga ikut bertambah menjadi enam grup dari sebelumna empat grup, dengan masing-masing grup terdiri dari empat tim atau negara. Adapun penentuan tim atau negara yang berhak tampil pada babak utama kejuaraan adalah sebagai berikut: 19 tim yang terdiri dari 18 tim dengan peringkat dua teratas pada sembilan grup yang terdapat pada babak kualifikasi serta satu tim peringkat tiga terbaik akan secara otomatis lolos ke babak utama dan bergabung dengan Prancis sebagai tuan rumah, empat tim sisanya akan diperebutkan oleh delapan tim peringkat dari masing-masing grup kualifikasi dengan sistem play-off.

Tuan rumah turnamen, Prancis, terpilih secara resmi sebagai tuan rumah pada 28 Mei 2010 setelah melalui proses penyaringan yang juga diikuti oleh Italia dan Turki. Seluruh pertandingan yang digelar pada babak utama turnamen Euro 2016 akan dilangsungkan di sepuluh kota yaitu Bordeaux, Lens, Lille, Lyon, Marseille, Nice, Paris, Saint-Denis, Saint-Etienne, dan Toulouse. Prancis sebagai tuan rumah turnamen pada tahun ini telah terpilih sebanyak tiga kali sebagai tuan rumah turnamen yaitu pada tahun 1960 yang merupakan turnamen pertama dan pada tahun 1984. Prancis telah memenangkan turnamen ini sebanyak dua kali yaitu pada tahun 1984 dan 2000. Tim atau negara yang berhasil memenangkan kejuaraan pada tahun ini diberi hak untuk tampil pada turnamen Piala Konfederasi FIFA 2017 yang diselenggarakan di Rusia.

Adapun seluruh tim atau negara yang lolos ke babak utama turnamen pada penyelenggaraan kali ini adalah sebagai berikut: Prancis (tuan rumah), Albania (pertama kali dalam sejarah lolos ke babak utama turnamen), Austria, Belgia, Kroasia, Republik Ceko, Inggris, Jerman, Hungaria, Islandia (pertama kali lolos), Italia, Irlandia Utara, Polandia, Portugal, Republik Irlandia, Rumania, Rusia, Slowakia / Slovakia (pertama kali lolos), Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Ukraina, Wales (pertama kali lolos). Adapun tiga tim atau negara yang secara mengejutkan gagal lolos adalah Belanda (juara tahun 1988), Denmark (juara tahun 1992), dan Yunani (juara tahun 2004).


Demikianlah sekilas artikel mengenai Kejuaraan Sepak Bola Piala Eropa 2016. Mari kita simak serta nikmati kejuaraan pada tahun ini sambil menyimak pula kejutan-kejutan yang biasa ada dalam setiap turnamen dan pertandingan sepak bola. Menarik pula untuk menanti apakah tim-tim debutan pada turnamen kali ini juga dapat memberikan pertunjukkan serta kejutan yang menarik. Selamat menyaksikan.

Saturday, 11 June 2016

Ini Dia Jagoan Ronaldo Di Piala Eropa 2016. Apa Jagoanmu ?

Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo (sumber:www.google.com)
Cristiano Ronaldo, siapa tidak kenal dia ? Saya yakin sebagian besar dari kita mengetahui dan mengenal dia, meskipun dia belum tentu dan bahkan hampir dapat dipastikan tidak mengenal kita, hahahaha. Sang superstar Real Madrid kelahiran Portugal tersebut kali ini sedang membela negaranya di ajang Piala Eropa 2016. Walaupun dia sedang membela negaranya, namun sebagai pesepakbola dan juga manusia, tentu saja dia memiliki tim atau negara jagoan di ajang ini yang diyakininya akan atau memiliki peluang besar untuk menjadi juara. Mau tahu tim atau negara mana saja yang dijagokannya ? Yuk, mari disimak daftarnya di bawah ini yang saya kutip dari situs www.juara.net.

Sejumlah analis dan media diketahui telah mencoret timnas Italia dari daftar kandidat calon juara Piala Eropa 2016, akan tetapi hal yang sebaliknya diungkapkan oleh Cristiano Ronaldo. Sang Bintang timnas Portugal ini justru menjagokan Italia sebagai tim yang dianggap paling berpeluang untuk menjadi juara pada ajang empat tahunan ini.

Analis dan media tidak menjagokan Italia sebagai kandidat juara disebabkan oleh kurangnya pemain bintang yang terdapat dalam buku tim berjulukan Azzurri tersebut. Italia tidak akan diperkuat Marco Verratti dan Claudio Marchisio karena cedera. Selain itu, pelatih Italia, Antonio Conte juga tidak memanggil Andrea Pirlo yang selama ini dianggap sebagai motor permainan Italia.

Walaupun begitu, Ronaldo tetap menjagokan Italia bersama Prancis, Jerman, dan Spanyol sebagai kandidat juara. Menurut penuturannya, “sebagai tuan rumah, Prancis adalah tim kuat. Kemudian kami memiliki juara dunia, Jerman. Mereka selalu menjadi favorit dan saat ini mereka lebih kuat. Ditambahkannya pula, “Dalam dua edisi Piala Eropa terakhir, mereka bermain bagus dengan lolos ke babak final pada 2008 dan semifinal pada 2012. Dan bagaimana kita bisa melupakan Italia ? Tentunya juga Spanyol. Mereka adalah juara bertahan.”

Selain berbicara mengenai peluang tim-tim lain yang dianggap potensial untuk menjadi juara, Ronaldo juga berbicara mengenai peluang timnas Portugal di ajang ini, khususnya mengenai anggapan publik bahwa Portugal berada di grup yang menguntungkan. “Selalu ada opini. Anda harus bermain dan berjuang habis-habisan di lapangan selama 90 menit untuk meraih kemenangan. Austria dan Hungaria adalah tim kuat. Mereka bisa mengejutkan.”, begitu dituturkan olehnya. Ditambahkan pula, “Islandia datang ke Piala Eropa setelah lolos dari grup yang sama dengan Belanda yang telah tereliminasi. Mereka berada di urutan kedua setelah Ceko pada babak kualifikasi.”

Nah, itulah prediksi Cristiano Ronaldo, sang superstar Real Madrid dan timnas Portugal mengenai beberapa negara yang berpeluang besar menjadi juara pada ajang Piala Eropa 2016. Bagaimana dengan prediksi kalian ? Ditunggu prediksinya di komentar artikel ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Tuesday, 17 November 2015

Oscar dos Santos Emboaba Junior: Sang Gelandang Serang Mungil Chelsea

Oscar diperkenalkan sebagai pemain baru Chelsea.
Satu tulisan lagi mengenai seorang pesepakbola hebat (menurut saya) dan seorang pemain Chelsea. Saya memang salah satu pendukung Chelsea, namun saya bukan tipe pendukung yang fanatik terhadap suatu klub tertentu. Sebab, saya selalu terinspirasi oleh tim-tim atau klub-klub besar maupun kecil yang bisa memberikan penampilan atau performa yang melebihi kondisi atau kemampuannya yang seharusnya. Namun kali ini memang nama Oscar lah yang terpikir untuk saya buat tulisan.
Oscar dos Santos Emboaba Junior
Oscar dos Santos Emboaba Junior
Oscar dos Santos Emboaba Junior atau yang lebih dikenal sebagai Oscar merupakans seorang pesepakbola profesional kelahiran Sao Paulo, Brazil, tanggal 9 September 1991. Pemain berumur 24 tahun tersebut kini bermain untuk klub Premier League Inggris Chelsea dan juga tim nasional Brazil. Posisi utama yang biasa ditempatinya adalah gelandang serang atau gelandang tengah, namun apabila dibutuhkan Oscar juga dapat bermain sebagai gelandang sayap. Oscar memulai karier sepak bola di akademi sepak bola União Barbarense, kemudian bergabung ke akademi sepak bola Sao Paulo hingga berhasil masuk tim utama. Pada tahun 2009, karena melihat dan merasakan adanya kejanggalan pada kontraknya, Oscar dan perwakilannya kemudian mengajukan perkara ke pengadilan. Agen Oscar mengklaim bahwa klub belum membayar gaji Oscar sesuai dengan perjanjian. Akibatnya, perwakilan Oscar berpendapat bahwa perjanjian kontrak tersebut telah secara otomatis batal demi hukum sehingga Oscar dapat bebas pindah ke klub manapun yang diinginkan. Namun Sao Paulo tetap ngotot bahwa Oscar masih merupakan pemain mereka dan mengajukan banding hukum yang melarang Oscar bermain untuk Internacional di ajang Copa Libertadores.
Oscar dos Santos Emboaba Junior: Sang Gelandang Serang Mungil Chelsea
Pada tahun 2010, Oscar memutuskan berpindah klub dan bergabung ke Internacional setelah sebelumnya sempat mengalami permasalahan terkait kontrak dengan Sao Paulo. Perselisihan yang telah ada sejak tahun 2009 tersebut akhirnya dapat diselesaikan antara Sao Paulo dengan Internacional pada 30 Mei 2012. Oscar bermain untuk Internacional selama dua tahun, sebelum akhirnya pindah ke klub Premier League Inggris, Chelsea pada tahun 2012.
Pada 16 Juli 2012, Chelsea dilaporkan telah mencapai kesepakatan dengan Internacional terkait biaya transfer Oscar. Pada 21 Juli 2012, Oscar menyatakan telah menjalani pemeriksaan medis dengan Chelsea, tetapi masih menunggu hingga berakhirnya Olimpiade London 2012 untuk menentukan nasibnya. Namun, pada 25 Juli 2012, sebelum Olimpiade berlangsung, Chelsea telah mengumumkan melalui situs resminya bahwa seluruh proses terkait transfer Oscar telah rampung. Biaya transfer dilaporkan sebesar £25 Juta (25 Juta Poundsterling) untuk kontrak selama 5 tahun.

Friday, 16 October 2015

Eden Hazard: Sang Gelandang Sayap Andalan Chelsea

Hazard dengan Kostumnya di Chelsea
Eden Hazard merupakan gelandang sayap lincah kelahiran La Louviere, Belgia, pada 7 Januari 1991. Hazard terkenal sebagai gelandang sayap nan lincah. Kelincahannya tersebut membuat pemain yang masih berusia 24 tahun ini mampu berlari dan seringkali melewati beberapa pemain lawannya.
Pemain yang bermain untuk Chelsea sejak Juli 2012 ini memang dikenal sebagai pemain muda berbakat yang terkenal karena kreativitas, kecepatan, serta kemampuan teknik mumpuni yang dimilikinya. Hazard dibeli oleh Chelsea dari klub lamanya, Lille, dengan mahar 32 Juta Poundsterling. Sebagai pemain, Hazard biasa menempati sebagai gelandang serang atau gelandang sayap. Namun tidak menutup kemungkinan pula untuk ditempatkan sebagai seorang penyerang, khususnya penyerang sayap, sebab dia juga dikenal memiliki memiliki kemampuan mencetak gol yang cukup bagus.
Eden Hazard: Sang Gelandang Sayap Andalan Chelsea
Eden Hazard: Sang Gelandang Sayap Andalan Chelsea
Pemain tim nasional Belgia ini memulai karir sepak bola pada tahun 1995. Kala itu, dia bermain untuk klub lokal Belgia, Royal Stade Brainois. Pada tahun 2003, dia pindah ke klub lokal lain Tubize. Dia terus bermain disana hingga tahun 2005. Sementara itu, debut karir profesionalnya yang pertama dimulai pada November 2007 bersama klub Prancis, Lille. Kala itu dia masih berusia 16 tahun.
Sebagai bukti kehebatan dan kejeniusan pemain ini, dia berhasil menyabet penghargaan Pemain Muda Terbaik Ligue 1 (Liga Utama Sepak Bola Prancis) pada musim pertama dia bermain disana. Penghargaan tersebut sekaligus menjadikannya sebagai pemain muda pertama non-Prancis yang berhasil meraih penghargaan tersebut.
Upaya Hazard Mencetak Gol
Pada musim 2010-2011, Hazard telah menjadi pemain andalan Lille yang membantu klub tersebut meraih double winner, Ligue 1 dan Coupe de France. Keberhasilan membawa klubnya meraih dua gelar juara turut membuat dirinya berhasil meraih penghargaan sebagai Pemain Ligue 1 Terbaik serta menjadikannya sebagai pemain termuda yang berhasil meraih penghargaan tersebut.
Pertandingan internasional perdana Hazard untuk timnas senior Belgia terjadi pada bulan November 2008 pada sebuah pertandingan melawan Luksemburg, kala itu dia masih berusia 17 tahun. Sementara gol pertamanya untuk timnas senior terjadi pada pertandingan melawan Kazakhstan pada Oktober 2011.
Selebrasi Kala Mencetak Gol
Lonjakan karir paling fenomenal dialami Hazard kala pada 4 Juni 2012 secara resmi Chelsea mengumumkan telah merekrut Hazard dari Lille. Kesepakatan berhasil tercapai setelah melalui sejumlah perundingan dan setelah Hazard dinyatakan lolos tes medis. Di Chelsea, Hazard awalnya diberi nomor punggung 17 yang sebelumnya digunakan oleh Jose Bosingwa. Namun semenjak Juan Mata meninggalkan Chelsea di bulan Januari 2014, maka nomor punggung 10 milik Mata beralih menjadi milik Hazard hingga saat ini. Hazard membuat debut untuk Chelsea pada tanggal 18 Juli 2012 pada pertandingan uji coba melawan Seattle Sounders. Pada pertandingan yang dimenangkan Chelsea dengan skor 4-2 tersebut, Hazard mencetak satu gol.
Hazard Meraih Penghargaan PFA Player of The Year 2014-2015
Hazard Meraih Penghargaan PFA Player of The Year 2014-2015
Sementara itu, debut kompetitif Hazard terjadi pada 12 Agustus 2012 pada ajang Fa Community Shield 2012 menghadapi Manchester City, namun sayang pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-3 untuk Manchester City. Debut untuk pertandingan Premier League dijalani Hazard pada pertandingan tandang melawan Wigan Athletic pada tanggal 19 Agustus 2012. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Chelsea dengan skor 2-0 dan Hazard turut memprakarsai kemenangan tersebut melalui umpan yang berujung gol oleh Branislav Ivanovic dan memenangkan hadiah tendangan penalti yang berhasil dieksekusi oleh Frank Lampard. Pada laga liga selanjutnya, yaitu pada 22 Agustus 2012, Hazard kembali membantu Chelsea meraih kemenangan melalui umpan-umpan yang diberikan untuk gol Gary Cahill dan Branislav Ivanovic serta memenangkan hadiah tendangan penalti yang sekali lagi berhasil dieksekusi dengan baik oleh Lampard. Begitulah awal debut Hazard untuk Chelsea, dimana semakin hari penampilan Hazard semakin bertambah gemilang bersama Chelsea hingga akhirnya berujung pada penghargaan PFA Premier League Player of The Year musim 2014-2015.

Tuesday, 16 June 2015

Derita Timnas Indonesia U-23 Di SEA Games 2015

Derita Timnas Indonesia U-23 Di SEA Games 2015 (sumber: www.google.com)
Sepertinya masih hangat di pikiran kita berita mengenai dibekukannya timnas negara kita oleh Menpora beberapa waktu lalu, seperti yang telah saya tuliskan pada postingan sebelumnya Latar Belakang Alasan PSSI Dibekukan oleh Kemenpora. Beberapa waktu lalu juga muncul berita terbaru bahwa sekarang PSSI juga dikenai sanksi suspensi (dibekukan sementara) oleh FIFA sebagai akibat dari kisruh dan carut-marutnya persepakbolaan di negara kita. Suspensi atau pembekuan yang dikenakan oleh FIFA berdampak terhadap seluruh aspek atau bagian dari persepakbolaan di negeri ini, mulai dari klub sampai timnas. Klub-klub negara kita tak lagi bisa bertanding di level internasional, begitu pula dengan yang dialami oleh timnas kita yang tak dapat lagi bertanding pada seluruh ajang internasional yang berada dalam kalendar resmi FIFA.

Tak cukup sampai disana, kondisi terkini dari timnas negara kita juga sangat memprihatinkan, khususnya timnas yang sedang bertanding pada ajang SEA Games 2015. Derita Timnas Indonesia U-23 Di SEA Games 2015 sangat terasa akibat dari dua kekalahan beruntun dengan skor sangat telak 5-0 dari Thailand dan Vietnam. Padahal sebelumnya timnas U-23 sempat digadang-gadang dapat mengimbangi lawannya di semifinal yakni Thailand dan diharapkan dapat melaju ke babak final setelah sebelumnya berhasil membekuk timnas U-23 Singapura di babak perempat final. Namun apa daya, sebagai akibat dari masih carut-marut nya persepakbolaan di negara kita dan dihentikannya seluruh kompetisi yang ada sampai batas waktu yang belum ditentukan, membuat tim pelatih menjadi agak kesulitan dalam memilih pemain-pemain yang menghuni timnas U-23. Berhentinya kompetisi juga membuat pemain-pemain menjadi tak terlalu banyak berlatih dan mengasah kemampuannya.

Derita yang dialami dari Thailand sangat menusuk hati, mengingat sebelumnya timnas negara kita masih dapat dikatakan sanggup mengimbangi Thailand pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, meskipun secara keseluruhan timnas Thailand tetap unggul secara sejarah pertemuan dari timnas kita. Akan tetapi, setidaknya jika kompetisi dan persepakbolaan negara kita berjalan dengan normal, tentu saja para pemai timnas lebih punya kesempatan untuk mengimbangi permainan para pemain Thailand yang memang terlihat sangat mumpuni di semua aspek. Derita semakin bertambah ketika di perebutan medali perunggu, timnas kita kembali dihajar oleh Vietnam dengan skor yang sama telak 5-0. Derita semakin bertambah dan demikian pula rasa malu yang ada dari kalah telak dua kali beruntun dari negara pesaing kita di wilayah Asia Tenggara. Hal ini semakin pula menampakkan bahwa persepakbolaan negara kita belumlah bisa sepadan dengan beberapa negara tetangga di satu kawasan dan justru semakin menampakkan ketertinggalannya.

Semoga semua Derita Timnas Indonesia U-23 Di SEA Games 2015 dapat dijadikan pelajaran dan diambil hikmahnya oleh seluruh pemegang kepentingan di persepakbolaan negeri kita supaya dapat segera mengambil kebijakan dan keputusan yang dapat menjadikan persepakbolaan negeri kita normal kembali sehingga para pemain dapat kembali berkesempatan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuannya. Semoga dengan itu pula kondisi timnas kita juga dapat kembali pada kondisi yang prima dan berada pada posisi yang semestinya.

Sunday, 26 April 2015

Profil Dan Beberapa Fakta Arsene 'The Professor' Wenger

Mengingat bahwa malam ini akan tersaji suatu laga yang dijamin bakal sangat seru di Premier League Inggris, antara dua tim yang berada pada dua peringkat teratas, Arsenal vs Chelsea, maka sebelum itu tak ada salahnya kita menyimak profil pelatih dua kubu yang akan bertarung mati-matian malam ini. Untuk pertama akan disajikan terlebih dahulu mengenai Profil Dan Beberapa Fakta Arsene 'The Professor' Wenger. Selamat menyimak.

Profil Dan Beberapa Fakta Arsene 'The Professor' Wenger
Profil Dan Beberapa Fakta Arsene 'The Professor' Wenger
Arsene Wenger, OBE (Order of the British Empire) merupakan pelatih dan manajer sepak bola kelahiran Strasbourg, Prancis, pada tanggal 22 Oktober 1949 (usia 65 tahun) dan merupakan mantan pemain sepak bola. Manajer yang merupakan putra dari Alphonse dan Louise Wenger ini dibesarkan di wilayah Duttlenheim. Ia menjadi manajer Arsenal sejak tahun 1996 serta menjadi terlama dan tersukses dalam hal memenangkan gelar di Arsenal. Banyak pakar sepak bola memberikan apresiasinya terhadap Wenger atas kontribusinya karena telah membantu merevolusi sepak bola Inggris pada akhir tahun 1990-an dengan mengenalkan dalam pelatihan dan metode diet pemain.

Wenger dikenalkan pada sepak bola oleh ayahnya yang merupakan manajer dari tim sepak bola lokal di wilayah Duttlenheim. Awalnya Wenger bermain di klub lokal di sekitar tempat tinggalnya. Wenger pertama kali bermain sebagai pemain pada usia 12 tahun. Klubnya saat itu adalah FC Duttlenheim. Pada tahun 1969, Wenger direkrut oleh klub divisi tiga Mutzig, sebuah klub yang terkenal sebagai klub sepak bola amatir terbaik yang terletak di wilayah Alsace dan dimanajeri oleh Max Hild yang di kemudian hari menjadi mentornya. Penampilan Wenger pada usia 20 tahun di Mutzig dianggap terlalu terlambat baginya untuk dapat membangun karir sebagai pesepakbola yang sukses. Selama 3 tahun karirnya di Mutzig, Wenger sempat membawa klub nya menjuarai Coupe d'Alsace dengan mengalahkan Strasbourg 06 dengan skor 3-0. Dia juga mewakili Alsace pada suatu kompetisi yang digelar tahunan untuk klub-klub yang berada pada liga-liga regional.

Friday, 24 April 2015

Mungkinkah Real Madrid Juara Liga Champions Dua Kali Berturut-Turut ?

Mungkinkah Real Madrid Juara Liga Champions Dua Kali Berturut-Turut
Real Madrid 2014/2015 (Mungkinkah Real Madrid Juara Liga Champions Dua Kali Berturut-Turut ?)
Masih sedikit ada hubungannya dengan posting sebelumnya Prediksi Leg 2 Perempat Final Liga Champions 2015 Real Madrid vs Atletico Madrid. Real Madrid telah dipastikan lolos ke babak semifinal Liga Champions 2015 setelah menang tipis 1-0 atas Atletico Madrid. Walaupun belum diketahui siapa yang akan jadi lawannya di babak semifinal nanti, tetapi tentu saja peluang real untuk menjuarai Liga Champions 2014/2015 jadi lebih besar dibandingkan sebelumnya. Namun, Mungkinkah Real Madrid Juara Liga Champions Dua Kali Berturut-Turut ?

Real Madrid merupakan tim yang selalu dipenuhi dengan pemain-pemain bintang, kondisi yang membuat mereka sampai dijuluki sebagai Los Galacticos atau Tim Dari Lain Galaksi. Hal ini membuat mereka selalu mampu tampil prima di semua kompetisi yang mereka ikuti setiap musimnya. Begitu pula musim ini dimana mereka masih berpeluang menjadi juara Liga Primera Spanyol dan juga Liga Champions. Artikel ini khusus menyorot mengenai peluang Real Madrid menjuarai Liga Champions 2015 alias menjuarai kompetisi paling elit di benua Eropa dua kali berturut-turut.

Di sepanjang sejarah Liga Champions (dalam 19 musim terakhir), hanya ada satu tim yang mampu menjadi juara dua kali berturut-turut yaitu AC Milan (saat itu format dan nama kompetisi masih Piala Champions). AC Milan kala itu merupakan tim yang mendapat julukan The Dream Team karena terdiri dari pemain-pemain bintang di benua Eropa. Mereka tampil begitu istimewa dan superior dibanding lawan-lawannya. Akan tetapi, sejak nama dan format kompetisi berubah menjadi Liga Champions, belum ada satu tim pun yang mampu mempertahankan alias menjadi juara kompetisi selama dua musim berturut-turut. Hampir pada setiap musimnya memang ada tim yang berpeluang menjadi juara dua kali berturut-turut karena mereka adalah tim juara bertahan dan sekaligus mampu mencapai babak final kompetisi, seperti AC Milan (Juara 1993/1994, Runner-Up 1994/1995), Ajax Amsterdam (Juara 1994/1995, Runner-Up 1995/1996), Juventus (Juara 1995/1996, Runner-Up 1996/1997), dan Manchester United (Juara 2007/2008, Runner-Up 2008/2009).

KumpulBlogger