Prediksi Premier League 2016/2017 (sumber: www.google.com) |
Saya merupakan penggemar olahraga. Salah
satu olahraga yang saya gemari baik untuk dimainkan maupun ditonton adalah
sepak bola. Sepak bola telah menjadi olahraga yang juga digemari oleh miliaran
penduduk bumi. Sepak bola juga telah dianggap sebagai salah satu olahraga yang
mampu mempersatukan orang-orang yang memiliki beragam perbedaan menjadi satu.
Namun kali ini saya tidak akan menulis mengenai sepak bola secara filosofi
maupun manfaatnya dalam beragam bidang. Saya justru akan menulis mengenai salah
satu liga sepak bola paling
populer di kolong langit. Liga Inggris atau yang lebih dikenal English Premier League.
Sebenarnya tulisan ini sudah saya buat
sekitar dua bulan lalu saat Premier League masih baru mulai bergulir, namun
baru kali ini saya memutuskan untuk melanjutkan serta menuntaskan tulisan kali
ini. Semoga tulisan pada posting kali ini bermanfaat dan menarik untuk disimak.
Liga Primer Inggris atau lebih dikenal
dengan English Premier League
merupakan salah satu liga paling bergengsi di Eropa dan di kolong langit. Selain
itu, Premier League juga dikenal sebagai liga paling kompetitif di seantero
jagat. Liga yang paling sulit diprediksi siapakah yang akan menjadi pemenang
dari setiap laga yang dihelat. Premier League sangat berbeda dengan Liga Primer
Spanyol atau La Liga yang cenderung lebih mudah diprediksi hasil
pertandingannya, apabila Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, maupun klub
besar lainnya bertanding hampir dapat dipastikan mereka akan tampil atau keluar
sebagai pemenang laga. Hanya pada musim ini saja terdapat sedikit pengecualian
dimana Barcelona pernah kalah melawan klub yang lebih kecil. Hasil-hasil
pertandingan berikut dapat menjadi bukti bahwa Premier League merupakan yang sangat kompetitif dan sangat sulit
diprediksi dari setiap laganya: Hull City mampu mengalahkan juara bertahan
Leicester City 2-1 pada pekan pertama, Liverpool takluk atas Burnley di kandang
lawan dengan skor 2-0 pada pekan kedua, Liverpool membantai Leicester 4-1 di
kandang pada pekan keempat, Swansea menahan imbang Chelsea 2-2 pada pekan yang
sama, pada pekan kelima Leicester City membantai Burnley 3-0 di kandang padahal
sebelumnya Leicester kalah dari Liverpool dan Burnley mampu mengalahkan
Liverpool, pekan kesembilan Manchester City hanya mampu bermain imbang 1-1
melawan Everton di kandang sendiri. Itulah hasil-hasil pertandingan yang
setidaknya dapat menjadi bukti bahwa Premier League merupakan liga yang amat
kompetitif dan sulit diprediksi hasil dari setiap pertandingannya karena bahkan
klub yang kecil sekalipun dan pernah dibantai oleh klub lain pada suatu laga,
di laga lainnya mampu secara mengejutkan mengalahkan klub yang lebih besar.
Jika hasil pertandingannya saja cukup
sulit untuk diprediksi dan sering muncul hasil-hasil mengejutkan, terlebih lagi
jika harus memprediksi klub manakah yang mampu menjadi juara liga di akhir
musim nanti. Namun untungnya di Premier
League Inggris ada suatu aturan tak tertulis atau bisa dibilang juga
tradisi yang berbunyi, ‘suatu klub yang sudah mengalami kekalahan lima kali
atau bahkan lebih dalam semusim akan sangat sulit atau kecil sekali kemungkinan
mampu menjadi juara di akhir musim’. Mengacu pada aturan tersebut, maka mari
kita coba untuk mengeliminasi terlebih dahulu klub-klub yang memenuhi aturan
tersebut. Sunderland dan Swansea City telah mengalami kekalahan 8 kali. Hull
City telah kalah 7 kali. West Ham United dan Crystal Palace kalah 6 kali.
Leicester City, AFC Bournemouth, dan Burnley FC telah kalah 5 kali. Melihat
jumlah kekalahan Leicester City yang telah berjumlah lima sementara liga baru
berjalan 11 laga, maka sangat mungkin sekali di akhir musim nanti mereka tidak
akan mampu mempertahankan gelar juara dan akan muncul klub baru sebagai juara
liga.
Foto Beberapa Pelatih Klub Premier League 2016/2017 (sumber: www.google.com) |
Namun sebelum benar-benar memprediksi
siapa juara di akhir musim nanti, perlu kita ketahui bahwa di Premier League musim cukup banyak hal
yang baru, terutama dari pergantian manajer maupun pemain dari setiap klub.
Beberapa klub yang tampil di Premier League 2016/2017 telah berganti manajer
(pelatih) di musim baru ini atau baru saja berganti di pertengahan musim lalu.
3 dari 6 tim peringkat teratas memiliki manajer baru yaitu Chelsea FC
mengangkat Antonio Conte sebagai manajer, Manchester City dengan Pep Guardiola,
dan Manchester United dengan Jose Mourinho. Sementara itu, Liverpool juga baru
pertengahan musim lalu berganti manajer ke Jurgen Klopp. Liverpool, Chelsea,
dan Manchester City saat ini menduduki tiga posisi teratas di klasemen yang
setidaknya mampu menjadi bukti bahwa pergantian manajer atau pelatih yang
dilakukan terbukti benar dan efektif. Namun apakah pergantian manajer atau
pelatih itu dapat membawa masing-masing klub ke tangga juara, itu masih perlu
dibuktikan di akhir musim nanti. Akan tetapi setidaknya sampai saat ini
hasilnya telah terasa efektif.
Baik sekarang kita akan mulai memprediksi klub
yang akan menjadi Juara Premier League
2016/2017. Seperti aturan tak tertulis yang sudah saya sebutkan di atas,
maka semua klub yang masih memiliki jumlah kekalahan 5 atau di bawah itu masih
memiliki peluang untuk menjadi juara di akhir musim nanti. Namun jika melihat
sejarah, tradisi, posisi di klasemen hingga saat ini, hingga penampilan sejauh
ini dari masing-masing klub, maka dapat dikatakan peluang juara hanya akan
dimiliki oleh enam klub teratas di klasemen sementara yaitu Manchester United
(posisi 6 klasemen sementara), Tottenham Hotspur (posisi 5 klasemen sementara),
Arsenal (posisi 4 klasemen sementara), Manchester City (posisi 3), Chelsea
(posisi 2), dan Liverpool (posisi 1). Dari enam tim teratas tersebut, Tottenham
adalah satu-satunya klub yang belum tersentuh kekalahan hingga pekan kesebelas.
Sekarang mari kita bahas peluang masing-masing klub dalam menjuarai kompetisi
di akhir musim nanti.
Kita akan mulai dengan Manchester United
yang saat ini berada di posisi enam klasemen sementara dengan 5 kemenangan, 3
seri, dan 3 kalah dari 11 laga. Musim 2016/2017 ini Manchester United (MU)
memiliki manajer baru pada sosok Jose Mourinho. Mourinho merupakan sosok pelatih
dan manajer yang sudah sangat familiar dengan Liga Primer Inggris karena pernah dua kali melatih Chelsea. Namun
sayangnya, Mourinho musim lalu memiliki rekor yang mencoreng reputasinya karena
dia dipecat oleh Chelsea untuk kedua kalinya setelah menjalani sejumlah laga
buruk sejak awal musim. Walaupun demikian, Mourinho tetaplah seorang Mourinho
yang telah menjuarai berbagai macam ajang sepak bola dan merupakan salah satu
pelatih terbaik dunia. Selain memiliki Mourinho sebagai pelatih baru, MU juga memiliki
sejumlah pemain baru dalam diri Eric Bailly (bek), Zlatan Ibrahimovic
(penyerang), Henrikh Mkhitaryan serta
Paul Pogba (pemain tengah). Mourinho juga mewarisi skuad yang masih penuh
dengan pemain bintang dan berbakat dari tim musim lalu, beberapa diantaranya:
David de Gea (kiper), Chris Smalling, Marcos Rojo, Daley Blind, Matteo Darmian,
Luke Shaw (bek), Mata, Michael Carrick, Ander Herrera, Morgan Schneiderlin,
Antonio Valencia, dan Ashley Young (pemain tengah), Wayne Rooney, Memphis
Depay, Marcus Rashford (penyerang). Jadi bisa dikatakan MU masih merupakan tim
dengan taburan pemain bintang dan berbakat. Namun perlu diingat juga bahwa
meskipun mampu finish di posisi lima klasemen akhir musim 2015/2016, MU sempat
menjalani hasil-hasil buruk di awal musim lalu dan tampaknya hal tersebut juga
masih terjadi lagi di awal musim ini, meskipun tak seburuk musim lalu.
Walaupun masih mampu berada di posisi enam
klasemen sementara, tetapi performa MU sejauh ini belumlah meyakinkan sebagai
kandidat juara di akhir musim nanti. Keberadaan Jose Mourinho dan banyak pemain
bintangnya belum mampu mendongkrak performa MU hingga mampu berada pada level
yang lebih stabil dan meyakinkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil sejumlah
pertandingan yang telah dijalani diantaranya di pekan ketiga MU hanya mampu
menang 1-0 atas lawannya tuan rumah Hull City, di pekan berikutnya MU justru
harus menanggung malu sebagai tuan rumah karena kalah 1-2 dari tamunya
Manchester City. Pada pekan kelima, sekali lagi MU harus menanggung malu karena
kalah 3-1 dari tuan rumah yang seharusnya mampu dikalahkannya. Pekan keenam, MU
mengalami perbaikan performa luar biasa karena mampu membekuk juara bertahan
Leicester City dengan skor 4-1 di kandang. Sayangnya, pada pekan berikutnya
lagi MU mengalami penurunan kinerja tim dengan hanya mampu meraih skor 1-1
melawan Stoke City di kandang sendiri. Hasil buruk lain terjadi pada pekan
kesembilan saat MU harus mengakui keunggulan Chelsea dengan skor 4-0 di kandang
Chelsea. Berdasarkan sejumlah hasil kurang meyakinkan, khususnya ketika melawan
tim-tim dengan kualitas dibawahnya membuat saya memprediksi bahwa MU masih
belum akan tampil sebagai Juara Premier League 2016/2017. Masih banyak yang
perlu diperbaiki oleh MU agar benar-benar layak untuk kembali menjadi juara
liga. Mourinho masih perlu bekerja ekstra keras dan membiasakan para pemainnya
dengan karakteristik serta cara bermain yang diinginkannya.
Sekarang mari kita beralih ke Tottenham Hotspur.
Sampai pekan kesebelas Tottenham merupakan satu-satunya klub yang belum pernah
tersentuh kekalahan dengan hasil 5 menang dan 6 seri. Namun performa Tottenham
sendiri sampai sejauh ini juga masih kurang meyakinkan karena pada laga-laga
tertentu Tottenham hanya mampu meraih kemenangan tipis atau bahkan meraih hasil
seri atas tim yang seharusnya mampu dengan mudah dikalahkannya dengan skor
mencolok. Satu-satunya hasil yang mengagumkan diraih Tottenham kala mengalahkan
Manchester City dengan skor 2-0 di pekan ketujuh. Namun berdasarkan sejarah,
statistik, dan performa klub secara keseluruhan sampai sejauh ini, saya
memprediksi bahwa Tottenham belum akan mampu tampil sebagai juara di akhir
musim. Musim ini kejutan seperti yang terjadi musim lalu tampaknya tidak akan
terjadi lagi. Ditambah pula, pelatih Tottenham saat ini bukanlah pelatih yang
pernah menjuarai ajang bergengsi atau memiliki track record yang sangat
mengagumkan karena pernah menjuarai kompetisi bergengsi tertentu. Dengan itu
pula, Tottenham dapat dikeluarkan dari peluang untuk menjuarai liga di akhir
musim 2016/2017 nanti.
Sekarang kita beralih ke Arsenal FC.
Wenger masih tetap dipertahankan sebagai manajer dan pelatih klub walaupun
sempat muncul sejumlah isu terkait dengan jabatan yang diemban Wenger selama
lebih dari dua puluh tahun terakhir di Arsenal. Wenger sempat diisukan akan
hengkang atau dipecat karena tak mampu membawa Arsenal sejak terakhir kali
menjuarai Liga Premier Inggris musim 2003/2004 dan sejak saat itu hingga saat
ini belum mampu untuk kembali tampil sebagai Juara Premier League. Wenger masih
seorang manajer dan pelatih yang handal dan terpercaya serta sulit digantikan
posisinya di Arsenal. Arsenal juga masih memiliki banyak pemain bintang di
skuad yang dimilikinya seperti Mesut Ozil, Alexis Sanchez, Olivier Giroud,
Aaron Ramsey, Santi Cazorla, Petr Cech, Hector Bellerin, dan masih banyak lagi
nama-nama beken lainnya. Namun peluang Arsenal tampil sebagai juara di akhir
musim nanti masih lebih kecil dibandingkan dengan tiga tim peringkat teratas
klasemen saat ini. Hal ini didukung pula oleh fakta bahwa sejak terakhir
menjuarai liga pada musim 2003/2004, Arsenal selalu terpeleset dalam perburuan
gelar juara ketika kompetisi semakin mendekati akhir musim. Musim lalu sekali
lagi menjadi contoh nyata bahwa Arsenal yang sempat digadang-gadang akan mampu
tampil sebagai juara kala tim-tim lain seperti MU, Manchester City, Chelsea,
dan Liverpool sedang terpuruk. Tapi apa daya, inkonsistensi, cedera sejumlah
pemain, dan berbagai faktor lain membuat Arsenal harus puas berada di posisi
dua klasemen akhir. Musim hal serupa juga tampaknya masih terjadi. Pada pekan
perdana Premier League 2016/2017, Arsenal sudah dipaksa takluk 3-4 dari tim
tamu Liverpool. Pekan berikutnya, Arsenal juga hanya mampu meraih hasil imbang
0-0 dengan tuan rumah Leicester City sebelum akhirnya mampu meraih kemenangan
1-3 atas tuan rumah Watford City. Ringkasnya, Arsenal tampaknya masih belum
mampu untuk tampil sebagai juara di akhir musim nanti, kecuali Wenger dapat
membuat atau menemukan suatu formula yang benar-benar pakem sehingga Arsenal
mampu tampil stabil dan lebih trengginas dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Sekarang kita lanjut ke Manchester City
yang saat ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara. Datangnya pelatih
baru, Pep Guardiola yang menggantikan Manuel Pellegrini digadang-gadang akan
mampu membuat Manchester City tampil jauh lebih baik dan mampu mendominasi
setiap laga serta memenangkannya seperti halnya yang pernah Pep Guardiola
lakukan bersama Barcelona. Memang benar City mampu tampil mendominasi
penguasaan bola pada hampir semua laga yang dijalaninya, tapi ternyata
penguasaan bola tersebut tidak selalu menjamin bahwa City akan selalu menang
pada setiap laga. Terbukti bahwa pada laga-laga tertentu City justru kalah oleh
klub yang diatas kertas masih di bawah mereka dalam hal kualitas pemain di
skuadnya. City akan mampu tampil sebagai Juara Premier League 2016/2017 di
akhir musim nanti jika Guardiola mampu membuat City tampil lebih baik di
sepanjang musim dan mampu membuat seluruh pemain memahami serta menerapkan
strategi tiki-taka yang biasa diterapkannya di Barcelona. Dengan pemain-pemain
bintang seperti Yaya Toure, Sergio Aguero, Kevin de Bruyne, David Silva, dan
banyak bintang lainnya, peluang City cukup terbuka lebar untuk menjadi juara
selama para pemainnya mampu menerapkan strategi yang diberikan oleh Guardiola
dengan sangat baik dan tidak banyak pemain yang mengalami cedera parah di
sepanjang musim. Selain itu, Guardiola juga harus berupaya untuk menyesuaikan
strategi tiki-taka nya dengan sistem permainan di Inggris.
Lanjut lagi ke Chelsea. Musim 2015/2016
sekali lagi merupakan musim yang sangat buruk bagi tim sekaliber Chelsea.
Mereka hanya mampu finish di posisi 10 klasemen di akhir musim. Sesuatu
prestasi yang amat sangat memalukan untuk tim yang musim sebelumnya mampu
tampil sebagai juara. Dengan harapan musim ini mereka mampu tampil jauh lebih
baik dibandingkan musim lalu dan bahkan ikut dalam perburuan gelar juara,
direkrut lah Antonio Conte sebagai pelatih baru. Conte yang sebelumnya mampu
membawa Juventus tampil sebagai Juara Serie A selama beberapa musim dan mampu
membawa timnas Italia tampil meyakinkan selama EURO diharapkan mampu menularkan
sentuhan magisnya ke Chelsea. Walaupun masih sempat terseok-seok dan tampil tak
meyakinkan selama laga pra-musim dan beberapa laga di awal musim, kini
tampaknya Chelsea di bawah arahan Conte telah mulai menemukan kestabilan
permainan yang ditunjukkan dengan lima kemenangan beruntun di liga dan tanpa
kebobolan satu gol pun alias selalu cleansheet. Jika Chelsea mampu
mempertahankan performanya dalam liga laga terakhir di sepanjang musim dan tak
ada pemain inti yang mengalami cedera serius, sangat mungkin Chelsea akan
menjadi juara di akhir musim nanti. Namun secara realistis saya memprediksi
bahwa Chelsea belum akan menjadi juara di akhir musim. Mereka memang pasti
mampu tampil jauh lebih baik dibandingkan musim lalu, namun belum cukup untuk
membuat mereka keluar sebagai juara. Prediksi saya mereka hanya akan mampu
finish di posisi empat besar klasemen dan melaju ke Liga Champions 2017/2018.
Hasil paling baik yang mampu meraih adalah finish di posisi Runner-Up Premier League 2016/2017.
Prediksi terakhir adalah untuk sang
pemimpin klasemen sementara Liverpool FC. Liverpool merupakan salah satu klub
tradisional di Premier League. Mereka adalah pemegang gelar juara terbanyak
kedua setelah Manchester United. Sejauh ini, mereka juga mampu tampil dengan
sangat baik di sebelas laga yang telah dijalani. Secara kualitas skuad mereka
juga cukup baik dengan pemain bintang seperti Philippe Coutinho, Simon
Mignolet, Dejan Lovren, Joel Matip, Jordan Henderson, Adam Lallana, James
Milner, Lucas Leiva, Roberto Firmino, Daniel Sturridge, Divock Origi.
Dibandingkan dua pesaing terdekat di klasemen sementara, Chelsea dan Manchester
City, mereka lebih dahulu menjalani pergantian pelatih sehingga seharusnya
seluruh pemain yang ada juga telah lebih terbiasa dengan skema permainan yang
diterapkan oleh sang pelatih Jurgen Klopp. Klopp juga memiliki keunggulan karena
dia memiliki kesempatan lebih dahulu beradaptasi dengan sistem permainan dan
sistem kompetisi Premier League.
Dengan semua keunggulan tersebut dan ditambah pula dengan kemampuan untuk
mempertahankan permainan menawan seperti saat menaklukkan Arsenal 3-4,
Leicester City 4-1, Chelsea 1-2, dan terus mewaspadai lawan-lawan yang secara
kualitas dibawahnya namun yang secara mengejutkan pula dapat merepotkan atau
bahkan mengalahkannya, sangat terbuka sekali kemungkinan Liverpool akan mampu
kembali menjadi Juara Premier League
setelah sekian lama menunggu. Dengan menjadi Juara Premier League 2016/2017,
Liverpool juga memiliki kesempatan untuk menyamai kesuksesan MU sebagai klub
dengan raihan gelar juara terbanyak yaitu 18 gelar juara. Menarik untuk
ditunggu apakah mereka akan mampu mewujudkannya.
Ringkasnya, berdasarkan posisi klasemen
sementara saat dan berdasarkan fakta-fakta lain yang telah saya ulas di atas,
maka tiga klub dengan peluang terbesar menjadi Juara Premier League 2016/2017 adalah Liverpool, Chelsea, dan
Manchester City. Jika harus dikerucutkan lagi, maka yang tersisa adalah
Liverpool dan Manchester City. Menarik untuk disimak di akhir musim nanti
akankah Jurgen Klopp yang musim lalu hampir saja membawa Liverpool meraih gelar
Europa League dan Piala Liga Inggris mampu memberikan trofi pertamanya untuk Liverpool
atau justru Guardiola yang mampu langsung menggebrak Premier League dengan
Manchester City kembali meraih gelar setelah sempat dilewati Chelsea dan
Leicester dua musim sebelumnya. Menarik juga untuk disimak sejauh mana Conte
dan Mourinho mampu membawa masing-masing klub yang dilatihnya melaju di musim
2016/2017. Mari kita simak dan lihat bersama hasilnya di akhir musim nanti.
Sekian Prediksi Premier League 2016/2017 dari saya.
No comments:
Post a Comment