Skuad Spanyol EURO 2016 (sumber: google). |
Beberapa tahun yang lalu saya pernah menulis
prediksi ringan saya mengenai peluang Spanyol
Juara Piala Dunia 2010. Waktu itu saya memberi judul tulisan saya “Akankah
Juara Eropa Juga Juara Dunia ?”. Ya, kala itu Spanyol memang merupakan Juara
Piala Eropa 2008. Spanyol memiliki permainan yang begitu menawan sehingga
seolah dapat dengan mudah menghempaskan lawan-lawannya siapapun mereka. Spanyol
memang akhirnya menjadi Juara Piala Dunia 2010. Prestasi yang kala itu dianggap
begitu fenomenal dan menyamai prestasi yang dibuat oleh Prancis (hanya berbeda
urutan saja, Prancis Juara Piala Dunia 1998 baru kemudian Juara Piala Eropa
2000).
Prestasi fenomenal tersebut masih terus berlanjut
hingga tahun 2012, dimana Spanyol menjadi timnas yang mampu menjuarai Piala
Eropa secara berurutan. Namun prestasi fenomenal tersebut terhenti di Piala Dunia
2014 dimana Jerman berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Argentina
di final dengan skor 1-0. Walaupun demikian tidak berarti kemampuan atau
permainan Spanyol menurun. Spanyol tetaplah Spanyol dengan permainan khasnya,
tiki taka.
Menjelang bergulirnya Piala Eropa 2016 beberapa waktu lalu, banyak pihak telah
membicarakan serta memprediksikan peluang Spanyol untuk kembali tampil sebagai
juara. Sesuatu yang sebenarnya tidaklah salah, sebab memang Spanyol masih
berstatus sebagai juara bertahan dan permainan Spanyol masih tetap indah
seperti biasanya. Hal tersebut ditunjang pula oleh tampilnya tiga tim Spanyol
di babak semifinal Liga Champions 2015/2016. Fakta tersebut semakin memperkuat
bukti bahwa Spanyol masih merupakan negara yang layak dijagokan untuk kembali
menjuarai turnamen terbesar di benua Eropa tersebut.
Namun pertanyaannya, akankah Spanyol mampu kembali
tampil sebagai juara Piala Eropa
tiga kali berturut-turut ? Akankah kedigdayaan Spanyol masih terus berlanjut
tahun ini ? Tak ada yang tahu dengan pasti, sebab bola itu bundar dan hasil
apapun bisa terjadi dalam sepak bola. Namun jika saya ditanya pertanyaan
tersebut, maka dengan tegas saya akan menjawab tidak. Walaupun Spanyol tetap
merupakan tim yang penuh bintang serta memiliki permainan menawan. Walaupun
Spanyol mampu meloloskan tiga klub di babak semifinal Liga Champions 2015/2016
serta mendominasi dua kejuaraan besar antar klub di Eropa Liga Champions dan
Europa League dalam dua musim terakhir. Namun saya melihat permainan Spanyol
saat ini tidak persis sama seperti beberapa tahun lalu. Mereka masih bermain
dengan cantik dan indah. Mereka masih menerapkan skema permainan mendominasi
penguasaan bola. Mereka masih terus tampil menyerang, terlepas siapapun lawan
yang mereka hadapi, akan tetapi ada sesuatu yang tampaknya hilang di tubuh
timnas Spanyol.
Pensiunnya Xavi Hernandez dari kancah persepakbolaan
internasional adalah salah satunya. Xavi bisa dianggap sebagai ruh utama dari
permainan Spanyol terutama untuk melakukan pengaturan ritme dalam skema
permainan tiki taka. Xavi lah yang menjadi jenderal lapangan melalui
kemampuannya dalam mengatur pembagian bola serta mengarahkan kemana bola akan
digerakkan oleh rekan-rekan timnya yang lain. Di lini tengah Spanyol memang
masih ada Andres Iniesta, Cesc Fabregas, David Silva, Koke, namun tampaknya
belum ada satupun diantara mereka yang mampu menggantikan peran Xavi dalam
mengatur permainan.
Kehilangan lain adalah “digusurnya” Iker Casillas
dari Real Madrid yang membuatnya akhirnya hijrah ke FC Porto. Iker Casillas
yang sebelumnya selalu menjadi pilihan utama di Real Madrid sejak sekitar dua
tahun lalu mulai digeser oleh kiper yang lebih muda secara usia hingga akhirnya
dia memutuskan hengkang dan bermain di Liga Portugal. Walaupun secara tingkat
kompetisi Liga Portugal masih cukup ketat serta tinggi levelnya, namun tentu
saja tekanan serta kualitasnya masih dibawah Liga Spanyol. Iker Casillas memang
masih terpilih dalam skuad untuk tampil di Piala Eropa 2016, namun tampaknya
dia bukan pilihan utama di posisi penjaga gawang yang pada pertandingan perdana
melawan Rep. Ceko ditempati oleh David de Gea.
Kehilangan terakhir adalah tidak adanya striker yang
benar-benar “berbahaya” di lini depan Spanyol. Memang disana masih tercatat ada
nama Alvaro Morata yang selama dua tahun terakhir, khususnya musim 2015/2016
yang baru saja berakhir, tampil gemilang bersama Juventus dan membawa klubnya
juara Serie A Italia lima kali berturut-turut. Namun performa serta penampilan
Morata belum teruji di level internasional. Hal ini diperparah pula oleh tidak
dipanggilnya Fernando Torres dan Diego Costa. Costa menurun secara kualitas
permainan selama musim 2015/2016. Torres juga tidak terlalu cemerlang
penampilannya, namun dia masih dapat dianggap lebih bagus secara keseluruhan
dalam penampilannya pada musim yang baru saja berakhir dibandingkan Costa. Torres
juga masih memiliki kemampuan mencetak gol serta insting dalam mengatur posisi
yang bagus.
Dalam beberapa pertandingan resmi maupun ujicoba
terakhir, penampilan Spanyol juga tidak terlalu meyakinkan dan superior
terhadap lawan-lawannya. Spanyol pernah dikalahkan Prancis pada sebuah
pertandingan persahabatan yang digelar tahun 2014 yang lalu. Spanyol juga
pernah dikalahkan oleh Slowakia (persahabatan) dan Jerman (persahabatan) pada
tahun yang sama. Di tahun 2015, giliran Belanda yang pernah mengalahkan Spanyol
dengan skor 2-0 pada pertandingan persahabatan. Spanyol juga hanya pernah
menang dengan skor 2-1 pada persahabatan
melawan Kostarika dan 1-0 pada pertandingan kualifikasi EURO melawan tuan rumah Belarusia. Meskipun Spanyol juga pernah
mengalahkan Inggris 2-0 pada pertandingan persahabatan pada November 2015 dan
seri 1-1 melawan tuan rumah Italia pada Maret 2016. Namun menurut saya, secara
keseluruhan performa Spanyol masih belum terlalu meyakinkan untuk bisa melaju
hingga juara pada gelaran EURO 2016.
Bahkan, pada ujicoba terakhir tepat sebelum EURO 2016 dimulai, Spanyol
dikalahkan oleh tamunya Georgia 0-1 pada laga persahabatan.
Jadi, pada intinya, saya memprediksi Spanyol tidak
akan bisa untuk sekali lagi menjuarai turnamen paling akbar di Eropa, EURO 2016. Fenomena Spanyol akan
terhenti hanya sampai pada menjuarai turnamen ini dua kali berturut-turut.
Spanyol akan tetap bisa melaju dan lolos ke babak knock-out, namun masih tetap
belum mampu untuk tampil sebagai juara.
Jika ditanya siapa yang akan menjuarai turnamen ini,
saya belum bisa menentukan dengan pasti, namun prediksi saya ada pada
negara-negara berikut: Italia (juara Piala Dunia 2006), Jerman (juara Piala Dunia
2014), Inggris, dan tentu saja Prancis (tuan
rumah EURO 2016). Namun sekali lagi, tidak ada yang pasti dalam sepak bola.
Kita hanya dapat memprediksi saja, sebab bola memang bundar dan segala sesuatu
bisa terjadi, seperti halnya Leicester City yang bisa secara mengejutkan tampil
begitu konsisten dan menjuarai Premier League Inggris musim 2015/2016. Mari
kita nantikan dan saksikan saja tim manakah yang akan menjuarai turnamen akbar
EURO 2016. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment