Ekspresi Kegembiraan Pemain Islandia Setelah Menang Atas Inggris (sumber: www.google.com) |
Kejutan selalu ada dalam sepak bola, seperti ungkapan
yang mungkin sering kita, “bola itu bundar”. Ungkapan tersebut sendiri bermakna
bahwa tak ada yang pasti di sepak bola. Itu artinya tim yang lebih besar dari
berbagai aspek sekalipun bisa saja dikalahkan oleh tim yang jauh lebih kecil
dan tidak terkenal. Nah, kejutan itulah yang ternyata mampu dihadirkan oleh
Islandia untuk Inggris pada turnamen Piala Eropa 2016.
Islandia sebuah negara kecil dengan penduduk sekitar
330 ribu jiwa (sekitar 3,97% dari penduduk kota London, Inggris) merupakan
sebuah negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah
utara Samudera Atlantik. Sebuah negara yang tergolong mungil jika melihat
jumlah penduduknya. Namun siapa menyangka jika ternyata dibalik “kemungilan”
negara tersebut tersimpan suatu potensi yang besar untuk menghasilkan kejutan,
terlebih lagi kejutan bagi Inggris.
Ya, benar, Islandia memang pada akhirnya mampu
menghadirkan kejutan bagi Inggris di
Piala Eropa 2016. Negara yang merupakan “bagian” dari negara-negara Nordik
atau yang kadang disebut pula sebagai negara Skandinavia mampu menyingkirkan
Inggris yang kerap dianggap sebagai “raksasa” sepak bola dunia pada babak
perdelapan final Piala Eropa 2016. Inggris yang dibela pemain-pemain top kelas
dunia ternyata mampu dipaksa bertekuk lutut kala meladeni permainan taktis dari
Islandia. Tentu tak ada yang pernah menyangka bahwa Inggris dengan
pemain-pemain tenar seperti Wayne Rooney, Jamie Vardy, Dele Alli, Gary Cahill,
Joe Hart, dll. mampu ditaklukkan bahkan oleh tim yang baru pertama kali tampil
di ajang Piala Eropa.
Walaupun tampaknya tak mungkin, akan tetapi itulah
fakta yang kini tersaji, Inggris telah “dipulangkan” secara dini dari ajang
Piala Eropa 2016 Prancis. Inggris yang begitu digdaya selama ajang kualifikasi
Piala Eropa yang jika saya tak salah ingat merupakan salah satu dari hanya
beberapa saja tim yang tak terkalahkan selama kualifikasi ternyata bisa pulang
dini dari turnamen terbesar diantara negara-negara Eropa. Akan tetapi jika
melihat sejarah Inggris di ajang turnamen besar, sebenarnya hal ini juga tak terlalu
mengejutkan. Sebab Inggris yang kerap dijagokan pada berbagai turnamen antar
negara kerap tampil anomali. Walaupun memiliki banyak pemain bintang di dalam
timnya, Inggris sering dipaksa pulang lebih awal dalam setiap turnamen yang
diikutinya.
Tersingkirnya Inggris oleh Islandia di Piala Eropa
2016 ini menurut beberapa sumber disebutkan karena Inggris terlalu meremehkan
Islandia yang hanya merupakan tim debutan. Inggris yang punya anggota skuad
yang lebih mentereng dipaksa kalah 1-2 oleh Islandia yang banyak pemainnya tak
terlalu kita kenal pada pertandingan di stadion Stade de Nice, Prancis, pada 28
Juni 2016. Hari kelam yang mungkin akan selalu diingat oleh seluruh anggota tim
Inggris di Piala Eropa 2016. Kekalahan yang pasti amat menyesakkan mengingat
mereka adalah salah satu tim yang digadang-gadang bisa menjadi juara turnamen
empat tahunan ini.
Pada pertandingan ini, Inggris mampu mencetak gol
terlebih dahulu melalui tendangan penalti Wayne Rooney setelah Raheem Sterling
diganjal oleh kiper Islandia. Wayne Rooney mampu melepaskan tendangan di pojok
kanan gawang Islandia dengan sangat baik sehingga walaupun kiper Islandia dapat
menebak arah bola, bola tetap dapat meluncur mulus ke dalam gawang. Namun siapa
sangka jika gol penalti Wayne Rooney kala laga baru berjalan empat menit
menjadi awal titik balik nasib Inggris di
Piala Eropa 2016.
Islandia mampu menyamakan kedudukan hanya dua menit
berselang setelah gol yang dicetak oleh Rooney melalui Ragnar Sigurdsson.
Sedangkan gol kedua Islandia dicetak oleh Kobeinn Sigthorsson pada menit ke-19
melalui sebuah tendangan yang diarahkan tepat ke pojok kiri gawang yang dikawal
oleh Joe Hart. Sebenarnya, Joe Hart mampu menebak arah bola dengan tepat dan tampak
menepis tipis bola dengan tangannya, namun bola ternyata tetap mampu meluncur
deras hingga akhirnya berbuah gol.
Jika mengacu pada gol awal yang mampu dicetak oleh
Inggris, sebenarnya itu adalah awal yang positif bagi mereka. Namun menurut
penuturan salah satu pencetak gol Islandia, Sigurdsson, kekalahan Inggris disebabkan
oleh karena merasa sudah jemawa serta terlalu percaya diri bahwa mereka akan
dapat menang dengan mudah setelah gol yang dicetak oleh Rooney. Namun ternyata
yang terjadi adalah sebaliknya, Islandia mampu tetap tenang setelah gol yang
dicetak oleh Rooney, sehingga akhirnya justru dapat berbalik unggul sebelum
babak pertama berakhir. Ditambahkan pula oleh Sigurdsson, “penting untuk bilang
ini – Inggris merasa bahwa laga ini akan jadi pertandingan yang mudah, tapi
kami benar-benar yakin akan kemampuan diri kami sendiri.” Dia juga menambahkan
lagi, “saya memimpikan bisa melawan Inggris beberapa tahun lalu dan senang
keinginan itu bisa tercapai, terlebih lagi kami mampu mengalahkan mereka.”
Islandia benar-benar tampil luar biasa pada
pertandingan ini. Runner-up grup F di bawah Hungaria ini ternyata mampu
membalikkan prediksi banyak pihak bahwa mereka akan kalah serta terhenti dari
Inggris di babak 16 besar Piala Eropa 2016. Islandia yang pada pertandingan di
babak penyisihan grup mampu menahan imbang Portugal berhasil membalikkan
prediksi tersebut dengan sangat istimewa. Dengan hasil yang diraih telah diraih
di babak grup saja sebenarnya Islandia sudah menghadirkan kejutan tersendiri
sebab mereka mampu finish di atas Portugal yang diperkuat Cristiano Ronaldo.
Dan siapa sangka jika kejutan itu juga masih berlanjut dengan menyingkirkan
Inggris yang pernah mengalahkan mereka dengan skor 6-1 pada suatu pertandingan
di tahun 2004 silam.
Skor 1-2 yang mampu dicetak oleh Islandia di babak
pertama tetap bertahan hingga akhir pertandingan walaupun Inggris telah
berupaya mati-matian untuk menyamakan kedudukan dengan melakukan sejumlah
perubahan di babak kedua. Upaya pelatih Inggris Roy Hodgson memasukkan Jack
Wilshere, Jamie Vardy, hingga Marcus Rashford tak membuahkan hasil yang
diinginkan. Inggris tetap harus
tersingkir dari Piala Eropa 2016.
Pada babak perempat final, Islandia akan menghadapi
Prancis sang tuan rumah. Menarik untuk menanti apakah Islandia masih mampu
meneruskan kejutannya. Akan tetapi, jika saya ditanya, saya meyakini bahwa
kejutan Islandia akan terhenti di kaki-kaki pemain Prancis, dan bahkan mungkin
dengan selisih lebih dari satu gol. Namun itu semua belum pasti, karena sepak
bola selalu mampu menghadirkan kejutan yang tampaknya tak masuk akal. Mari kita
simak saja apakah kejutan dari Islandia dapat tetap berlanjut atau harus
terhenti.
[diolah
dari berbagai sumber]
No comments:
Post a Comment