Showing posts with label Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Indonesia. Show all posts

Tuesday, 6 December 2016

Definisi Kata Makar Menurut Beberapa Sumber

Definisi Kata Makar Menurut Beberapa Sumber
Definisi Kata Makar Menurut Beberapa Sumber
Sejak beberapa hari yang lalu, kata ‘makar’ banyak atau ramai dibicarakan maupun diberitakan di berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Kata tersebut lalu lalang di berbagai media karena adanya dugaan perbuatan makar yang hendak dilakukan oleh sejumlah pihak dengan mendompleng aksi damai 212 yang lalu. Namun kali ini saya tidak akan membahas terlalu jauh mengenai dugaan adanya perbuatan makar karena ini juga bukan ranah atau bidang keahlian saya, jadi biarlah mereka yang ahli saja yang membahas atau menjelaskannya. Kali ini saya hendak menulis mengenai definisi kata makar menurut beberapa sumber, semoga bermanfaat.

Berikut beberapa definisi kata makar menurut beberapa sumber yang saya dapatkan dan temukan.
“Makar itu setiap usaha menggulingkan pemerintah yang sah.”, Profesor Hibnu Nugroho, ahli pidana.

“Makar adalah suatu percobaan kejahatan.”, Ganjar Laksamana, ahli hukum pidana Universitas Indonesia.

“Makar: perbuatan (usaha) dengan maksud hendak menyerang (membunuh) orang; perbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintah yang sah.”, Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.

Monday, 21 November 2016

Sekelumit Kisah dan Sejarah Gudeg Yoyga

Sekelumit Kisah dan Sejarah Gudeg Yogya
Sekelumit Kisah dan Sejarah Gudeg Yogya
(sumber gambar: www.google.com)
Gudeg merupakan salah satu makanan atau kuliner tradisional Indonesia yang berasal dari Yogyakarta. Santapan tradisional ini sudah terkenal ke berbagai wilayah di Nusantara. Kuliner ini juga amat terkenal dan disukai di Jawa karena rasanya yang manis, sedap, dan gurih dengan aroma yang khas pula. Popularitas Gudeg di berbagai wilayah Nusantara pula yang akhirnya membuat Yogyakarta dijuluki sebagai Kota Gudeg.
Akan tetapi, walaupun makanan ini sudah amat sangat terkenal, namun saya yakin tidak banyak diantara kita yang tahu kisah dan sejarah atau asal muasal Gudeg Yogya. Sayapun awalnya juga tidak tahu, namun setelah membaca berita di media online (kompas.com) dan mencari berbagai informasi tambahan melalui Google, maka saya akhirnya tahu kisah dan sejarah Gudeg Yogya.
Mari kita baca dan belajar bersama sekelumit kisah dan sejarah Gudeg Yogya. Semoga apa yang saya sharingkan disini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam mengetahui dan mempelajari sejarah kuliner Nusantara. Selamat membaca.
“Gudeg sebetulnya sudah ada sejak Yogyakarta pertama dibangun”, itulah penuturan Murdijati Gardjito, seorang profesor sekaligus peneliti di Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT), Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM (sumber: kompas.com). Kisah Gudeg bermula pada abad ke-16 atau sekitar tahun 1500-an. Waktu itu, para prajurit Kerajaan Mataram sedang berupaya untuk membuka hutan belantara untuk membangun peradaban modern seperti yang sekarang ini terletak di kawasan Kota Gede. Di hutan tersebut ternyata terdapat banyak pohon kelapa dan nangka. “Para prajurit yang jumlahnya ratusan itu kemudian berusaha memasak kelapa dan nangka. Karena jumlah mereka sangat banyak, kelapa dan nangka dimasak di dalam ember besar yang terbuat dari logam. Pengaduknya pun besar, seperti dayung perahu.”, ucap penulis buku “Gudeg, Sejarah, dan Riwayatnya”.
Proses memasak kelapa dan nangka tersebut mereka sebut hangudek atau mengaduk, dari sana lah asal-usul terciptanya nama makanan Gudeg yang sekarang kita kenal. Dari ‘makanan tidak sengaja’ yang diciptakan para prajurit Mataram itulah, Gudeg kini menjadi ikon sekaligus identitas Yogyakarta. Sejak saat itu pula dan hingga sekarang, Gudeg dikenal sebagai makanan yang berbahan dasar nangka muda yang direbus selama berjam-jam dengan gula kelapa dan santan serta dilengkapi pula dengan berbagai bumbu tambahan yang membuat Gudeg menjadi terasa manis di lidah dan memiliki rasa yang khas dan enak sesuai selera masyarakat Jawa pada umumnya. Gudeg yang awalnya mulai dikenal di kalangan keluarga para prajurit Mataram kini telah meluas dan dikenal oleh masyarakat umum.

Monday, 14 November 2016

Lumpia Kuliner Tradisional Khas Kota Semarang

Lumpia Kuliner Tradisional Khas Kota Semarang
Lumpia Kuliner Tradisional Khas Kota Semarang
(sumber: www.google.com)

Negara kita Indonesia terkenal sebagai negara dengan aneka ragam budaya, tradisi, adat istiadat, dan tentu saja kuliner atau makanan. Dapat dipastikan setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kuliner khasnya masing-masing. Salah satu kota di propinsi Jawa Tengah yaitu kota Semarang juga memiliki kuliner khas asal kota tersebut yang kini sudah tersebar ke berbagai kota lainnya minimal di pulau Jawa.

Kuliner apakah yang menjadi kuliner khas kota Semarang tersebut ? Tentu saja, tidak lain dan tidak bukan adalah Lumpia atau Loenpia. Lumpia Semarang atau Loenpia Semarang adalah makanan semacam rollade yang berisi rebung, telur, dan daging ayam atau udang. Cita rasa Lumpia Semarang adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia karena dibuat oleh seorang keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang Indonesia dan menetap di Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di Semarang lewat pesta olahraga GANEFO yang diselenggarakan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Kita dapat dianggap belum mengunjungi kota Semarang jika belum menikmati atau mencicipi kuliner yang satu ini. Sebab Lumpia telah menjadi ikon dari kota Semarang dan kunjungan kita ke kota Semarang belum lengkap jika belum pernah mencicipi langsung rasa Lumpia di kota asalnya.

Sunday, 12 June 2016

Keren, Di DKI Jakarta Pesan Makam Bisa Seperti Pesan Bioskop

TPU Karet Bivak Salah Satu Lokasi Pemakaman di DKI Jakarta
TPU Karet Bivak Salah Satu Lokasi Pemakaman di DKI Jakarta
(sumber: www.kompas.com)
Satu lagi “inovasi” yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta terkait dengan pelayanan publik yaitu pemesanan makam secara online. Saya sendiri karena bukan warga ibukota tentu saja tidak bisa atau tidak perlu melakukan uji coba terhadap kecanggihan inovasi yang disediakan pemerintah DKI Jakarta. Namun inovasi satu ini perlu diapresiasi dan dihargai.
Pemerintah DKI Jakarta membuat suatu sistem pemesanan makam secara online ini dengan tujuan utama menghilangkan atau meminimalkan adanya pungutan liar yang dilakukan oleh  pihak-pihak yang tidak semestinya terhadap pihak yang melakukan pemesanan lahan makam dan mungkin tentu saja untuk menghilangkan “potential income” dari pemerintah DKI Jakarta.
Sistem pemesanan secara online ini sudah berlaku atau menjangkau seluruh tempat pemakaman umum (TPU) yang terdapat di Jakarta. Adapun menurut info yang diperoleh dari website kompas.com, proses pemesanan diawali dengan mendatangi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang terdapat di kantor kelurahan yang menjadi lokasi makam. Petugas yang ada disana nantinya akan membuka data lokasi pemakaman sehingga dapat terlihat lokasi mana saja yang masih kosong. Setelah itu warga dapat menentukan lokasi yang diinginkan dari lokasi yang tersedia dan kemudian melakukan pembayaran retribusi sebesar Rp. 40.000,00 sampai Rp. 100.000,00 tergantung pada lokasi yang dipilih melalui Bank DKI.
Surat bukti pembayaran yang diperoleh nantinya dibawa serta ditunjukkan ke petugas PTSP dan kemudian warga akan memperoleh Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). SKRD tersebut ditunjukkan kepada petugas TPU dan nanti lahan akan disiapkan tanpa ada pungutan tambahan lagi.
Menarik sekali konsep dan semoga konsep tersebut dapat benar-benar dijalankan dengan baik dan semoga kedepannya juga akan diterapkan oleh kota-kota lain diseluruh Indonesia sehingga seluruh proses administrasi pelayanan publik dapat dilakukan secara lebih transparan.

Thursday, 9 June 2016

H. Abraham “Lulung” Lunggana, S.H.

Foto Abraham "Lulung" Lunggana, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
Foto Abraham "Lulung" Lunggana, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
(sumber: wikimedia).
Jika sebelumnya saya pernah menulis mengenai Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, kali ini saya akan menulis mengenai salah satu “musuh” bebuyutan Ahok yaitu Haji Lulung. Selamat menyimak.
Haji Abraham Lunggana, S.H. atau populer dengan julukan Haji Lulung lahir di Jakarta pada tanggal 24 Juli 1959. Dia adalah seorang politikus yang sejak tahun 2014 menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Selain sebagai politikus, Haji Lulung juga berprofesi sebagai pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan keamanan, lahan parkir, dan jasa penagihan utang di wilayah Tanah Abang.
Haji Lulung merupakan anak ketujuh dari sebelas bersaudara. Ayahnya bernama Ibrahim Tjilang seorang tentara BKR berpangkat Peltu. Ibunya merupakan keturunan dari KH. Abdullah Syafi’i yang merupakan pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.
Sebagai pengusaha, Haji Lulung memiliki PT. Putraja Perkasa, PT. Tirta Jaya Perkasa, Koperasi Kobita, PT. Tujuh Fajar Gemilang, dan PT. Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, pengelolaan lahan parkir, dan penagihan utang. Dalam berorganisasi, Haji Lulung aktif di PPM, AMPI, Karang Taruna, dan turut serta mendirikan ormas Gerak Betawi dan menjadi Sekretaris Jenderal Bamus Betawi. Selain itu, Haji Lulung juga memiliki lembaga advokasi bernama Lunggana Advocat & Friends selaku pengacara yang berlokasi di Tanah Abang.
Dalam bidang politik, ia aktif sebagai pengurus di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketika PPP pecah, ia diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua Umum DPC PBR Jakarta Barat. Setelah Pemilu 2004, ia memutuskan kembali ke PPP dan terpilih menjadi Ketua UMUM DPC PPP Jakarta Pusat. Pada Pemilu 2009 ia terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dan kemudian diangkat menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Haji Lulung menjadi terkenal karena kontroversi yang ada ketika dia membawa mobil Lamborghini ketika terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014 – 2019 serta karena ucapannya “meludah saja bisa jadi duit.” Selain itu, ia juga dikenal karena perselisihannya dengan Gubernur DKI Jakarta Ahok terkait dengan rencana relokasi pedagang di pasar Tanah Abang beberapa waktu lalu.
Kabar terkini yang beredar di berbagai media adalah Haji Lulung berniat untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pemilu 2017 menantang gubernur menjabat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menarik untuk ditunggu “kisah perseteruan” selanjutnya antara Ahok dengan Haji Lulung, andai kata Haji Lulung benar-benar jadi mencalonkan diri sebagai calon gubernur.
Demikian artikel ringkas mengenai Haji Abraram Lunggana, S.H. yang akrab disapa Haji Lulung. Semoga bermanfaat.

Friday, 20 May 2016

Pecel Salah Satu Makanan Favorit Saya

Negara kita, Indonesia, selain terkenal akan ragam budaya serta keindahan alamnya, juga terkenal memiliki beraneka ragam makanan khas daerah yang begitu lezat dan menggoda. Sebagai orang yang lahir dan besar di Jawa Timur, maka sepertinya wajar jika pecel menjadi salah satu makanan favorit saya. Pecel adalah satu makanan yang cukup terkenal di seantero wilayah negeri ini, begitu pula di Jawa Timur dimana makanan tersebut berasal.
Bagi yang mungkin belum tahu, pecel adalah makanan yang merupakan perpaduan antara berbagai macam sayuran seperti tauge, daun singkong, daun pepaya, bunga turi, kubis, dll serta saus (bumbu) yang terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan dan dipadu dengan berbagai macam rempah atau bahan masakan yang lain. Setiap daerah atau pedagang pecel biasanya memiliki variasi yang berbeda dalam isian (sayuran) yang digunakan dalam makanan tersebut.
Sayuran Pecel
Pecel (sumber: google.com)
Kenapa saya menyukai pecel ? Sederhana saja, karena di dalam makanan tersebut terdapat banyak sayuran yang berserat yang tentu saja baik bagi pencernaan dan yang terutama adalah rasa bumbu kacangnya yang enak. Meskipun tidak setiap hari memakan pecel, namun makanan tersebut tetap adalah satu makanan kegemaran saya.
Daerah di Jawa Timur yang terkenal sebagai daerah asal penghasil (pencipta) pecel adalah Madiun, oleh karena itu cukup banyak kita jumpai dimana-mana setiap pedagang pecel rata-rata mencantumkan embel-embel ‘Madiun’ di belakang nama menu atau nama rumah makan atau tempat berdagangnya. Ya, Madiun memang sudah menjadi kiblat dan acuan jika berbicara mengenai pecel. Saya sendiri tidak tahu pasti apakah benar pecel itu awalnya berasal dari sana atau bisa jadi berasal dari daerah lain, tetapi biarlah apa yang sudah menjadi kebenaran umum tetap berlangsung sebagaimana adanya.
Nah, tanpa sengaja, saya menemukan suatu artikel menarik mengenai pecel. Seorang juru masak atau chef dari salah satu hotel di Madiun ingin mempopulerkan pecel dengan cara baru. Untuk memenuhi tujuan itu, dia membuat suatu inovasi dalam resep masakan pecel. Untuk mengetahui seperti apa keunikan resepnya, ada baiknya disimak langsung saja artikel lengkapnya di Inovasi Resep Baru Pecel Madiun. Bagi yang suka memasak atau yang suka mencoba makanan yang unik, layak dibaca itu artikel. Sekian dan semoga bermanfaat.

Wednesday, 18 May 2016

Ucapan Frasa ‘Aku Sayang Kamu’ Dalam Beberapa Bahasa Daerah di Indonesia

Kita semua sudah umum mengetahui bahwa negara kita Indonesia merupakan negara yang terkenal amat kaya akan keanekaragaman budaya, bahasa, agama, dan sebagainya. Hampir dapat dipastikan setiap daerah, bahkan yang satu propinsi sekalipun dapat memiliki budaya, bahasa, maupun hal-hal yang lain yang walaupun serupa tapi tidak seratus persen sama. Nah, tulisan ringkas kali ini akan mencoba membahas atau mungkin menyebutkan suatu frasa yang umum kita gunakan atau akrab terdengar yaitu ‘Aku Sayang Kamu’ dalam beberapa bahasa daerah di negara kita. Yuk disimak !

Aku Tresno Karo Kowe
Merupakan bentuk lain dari frasa ‘Aku Sayang Kamu’ dalam bahasa Jawa yang umum digunakan di berbagai daerah di Jawa Timur maupun Jawa Tengah seperti di Malang, Solo, Yogyakarta, dan daerah-daerah lain.

Loen Galak Ngon Gata
Frasa ini umum digunakan oleh masyarakat atau orang berada di Aceh, Palembang, dan Jambi.

Aku Galak Samo Kamu
Masyarakat Palembang ternyata juga memiliki frasa lain untuk menyatakan ‘Aku Sayang Kamu’. Frasa ini juga digunakan oleh warga masyarakat Padang dan Minang.

Abi Bogoh Ka Anjeun
Frasa ini digunakan di beberapa daerah seperti Tasikmalaya, Banyuwangi, dan Bandung.

Mau tahu frasa-frasa lain yang menyatakan ungkapan serupa ? Masih ada sebelas frasa lain untuk menyatakan ‘Aku Sayang Kamu’ dalam berbagai bahasa daerah. Silakan disimak lebih jauh disini. Barangkali ada yang memiliki pacar yang berasal dari daerah yang berbeda supaya kelihatan lebih keren. Semoga bermanfaat.

KumpulBlogger