Ya, setelah aku menjalani hidupku hingga mendekati usia 24 tahun, aku semakin menyadari bahwa aku harus berterima kasih kepada kedua orang tuaku. Tanpa mereka tidak akan pernah ada aku. Tanpa mereka, aku tidak akan pernah bisa menjadi seperti sekarang. Kedua orang tua yang terkadang atau bahkan mungkin bisa dibilang sering tampak galak terhadapku, justru ternyata adalah orang yang benar-benar mengasihiku. Mereka memang “galak”, tapi tanpa “kegalakan” mereka tersebut aku tidak akan bisa menjadi individu yang seperti sekarang.
Mereka “galak” terhadapku karena mereka ingin aku menjadi seorang individu yang baik dan yang memiliki prinsip. Ya, aku bersyukur bahwa aku boleh memiliki kedua orang tua yang begitu baik seperti mereka. Aku bersyukur bahwa aku tidak pernah sampai terjerumus ke hal-hal seperti merokok, minum-minuman keras, mengonsumsi obat-obatan terlarang, maupun jatuh ke dalam dunia seks bebas. Ya aku beruntung bahwa aku bisa bertahan menghadapi godaan itu semua meskipun lingkunganku tidak mendukung sekalipun. Aku yakin semuanya karena didikan yang sudah mereka berdua tanamkan padaku sejak aku kecil.
Melalui tulisan ini pula, aku ingin mengapresiasi setiap upaya terbaik yang telah mereka lakukan untuk membesarkanku maupun untuk mendidikku. Memang, aku akui, tidak jarang setiap kali aku nakal atau berbuat aku mendapat hukuman atau dimarahi oleh mereka. Namun dengan semakin bertambahnya usiaku, akhirnya aku sadar bahwa justru semuanya itu yang membentukku menjadi individu yang baik dan tangguh serta berprinsip seperti sekarang.
Sungguh, aku bersyukur karena aku telah boleh memiliki orang tua yang dengan setia membimbing dan mengajariku akan hal-hal baik. Aku sungguh punya orang tua yang menyayangiku namun tidak pernah memanjakanku. Mereka ijinkan aku untuk mencoba hal-hal baru selama hal-hal baru tersebut dipandang baik dan berguna. Mereka juga tidak pernah melarang aku untuk merasakan beberapa kesulitan atau tantangan yang justru akan membentukku menjadi individu yang tangguh.
Aku beruntung punya dua orang tua yang melengkapiku. Papaku, di satu sisi, dia lebih banyak mengajariku mengenai perjuangan dan kerja keras serta keberanian ketika harus menghadapi orang lain. Dia pula yang menginspirasiku dan secara tidak langsung memancing hasratku untuk memiliki usaha sendiri. Aku belajar banyak darinya. Sementara mamaku lebih banyak melengkapiku dalam perkara rohani atau spiritual. Dia selalu berusaha mengingatkanku akan pentingnya beribadah kepada Tuhan, sebab dia selalu berkata bahwa tanpa Tuhan kita tidak bisa melakukan apa-apa. Dia juga selalu mengingatkan bahwa setiap hari kita masih bisa hidup saja itu juga karena anugerah Tuhan yang tidak terkira bagi kita. Mamaku juga selalu mengingatkan untuk menyempatkan pergi beribadah sesibuk apapun aku dalam belajar maupun dalam bekerja. Dia tidak pernah bosan untuk mengingatkanku dalam suatu rentang waktu tertentu.
Ya aku sangat beruntung memiliki orang tua seperti mereka. Kelak, ketika aku menjadi orang tua, aku juga akan berusaha sebisa dan sebaik mungkin untuk mengajari anak-anakku hal terbaik yang pernah aku terima dari kedua orang tuaku. Aku ingin kelak anak-anakku juga menjadi anak-anak yang dahsyat dan bahkan lebih dahsyat dariku di masa depannya. Itulah salah satu dari sekian impian besarku. Untuk mewujudkannya, aku akan belajar dari orang tuaku sendiri maupun dari beberapa orang tua lain yang baik. Akhirnya aku berkata, thanks to my mom and my father. Thanks for your guidance so far ! One day I’ll make both of you proud and happy. God bless you my mom and my father.
No comments:
Post a Comment