Wednesday 21 December 2011

Saya Tidak Mendukung Brand (Merek) Apapun !


Jurusan kuliah yang saya ambil adalah Teknik Informatika, namun saya tidak pernah puas hanya belajar hal-hal yang berhubungan dengan komputer. Semasa kuliah hingga sekarang, saya sangat senang belajar hal-hal lain seperti manajemen, psikologi, ekonomi, motivasi, kepemimpinan, dan lain-lain. Akhir-akhir ini, salah satu hal yang juga sedang saya pelajari adalah mengenai dunia bisnis, khususnya bagaimana membangun bisnis yang berhasil, pemasaran, kepemimpinan bisnis dan segala sesuatu yang terhubung dengan bisnis.
Awal saya mulai menyukai atau terbuka pandangan saya terhadap dunia bisnis adalah ketika saya berada di semester lima masa kuliah saya. Saya tanpa sengaja menemukan sebuah buku yang menceritakan perjuangan dua orang pendiri salah satu perusahaan teknologi informasi besar dunia. Kisah perjuangan mereka dari awal hingga akhirnya meraih sukses besar sangat menginspirasi saya. Sejak saat itu pula saya memiliki satu impian untuk mengembangkan usaha di bidang teknologi informasi yang nantinya juga diharapkan dapat menjadi perusahaan tingkat dunia yang memiliki ribuan atau puluhan ribu karyawan.

Sejak saat itu pula, saya mulai belajar beragam ilmu terkait bisnis, khususnya mengenai pemasaran. Sejak mulai belajar ilmu pemasaran itu pula, saya mulai mengenal beragam istilah terkait pemasaran. Salah satu istilah yang saya kenal adalah endorsement atau dalam bahasa yang lebih sederhana bermakna sokongan atau dukungan yang diberikan oleh seseorang atau organisasi kepada orang atau organisasi lain. Orang atau organisasi yang memberikan dukungan biasanya memiliki nilai lebih dibandingkan orang atau organisasi yang didukung. Orang atau organisasi yang memberikan dukungan tersebut diharapkan dapat membantu seseorang atau suatu organisasi agar lebih dikenal atau memperoleh kepercayaan dari masyarakat luas. Dalam kaitannya dengan dunia usaha, dukungan atau endorsement yang diberikan oleh konsumen (biasanya dikenal pula sebagai word of mouth marketing) tentu dapat membantu suatu produk atau merek agar menjadi lebih dikenal oleh masyarakat yang merupakan calon pelanggan. Selain dukungan dari konsumen, dukungan dari tokoh-tokoh yang terkenal di masyarakat atau biasa disebut public figure akan sangat berarti. Itulah sebabnya mengapa banyak perusahaan rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menggaet atlet terkenal, artis, maupun tokoh-tokoh terkenal lain untuk menjadi bintang iklan dari produknya. Mereka semua digaet dengan bayaran mahal dengan harapan mereka dapat membantu suatu produk lebih terkenal, yang pada akhirnya tentu saja diharapkan menghasilkan banyak penjualan dan keuntungan.
Saya pribadi akhir-akhir ini mulai menyadari pentingnya endorsement tersebut dan saya pun berupaya untuk sebisa mungkin tidak menyebutkan nama suatu organisasi, baik sekolah, universitas, maupun perusahaan. Saya juga berupaya sebisa mungkin untuk tidak dengan gratis menyebutkan nama suatu merek maupun tokoh-tokoh tertentu baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini semua saya lakukan sebab saya tahu bahwa dukungan atau bentuk promosi gratis seperti itu dapat memberikan keuntungan untuk mereka, walaupun saat ini saya belum se-terkenal para atlet, politisi, tokoh masyarakat, maupun para artis. Namun bagaimanapun juga saya percaya bahwa dukungan sekecil apapun dan dari siapapun akan dapat berguna bagi suatu perusahaan atau merek. Saya berupaya untuk sebisa mungkin tidak memberikan komentar, menyebutkan nama merek, mendukung aktivitas suatu organisasi atau perusahaan dengan gratis. Saya tidak akan melakukan, kecuali mereka membayar saya atau ketika bentuk dukungan atau penyebutan nama merek tersebut juga memberikan keuntungan bagi saya.
Jadi, pada intinya setiap dukungan atau endorsement yang diberikan oleh siapapun kepada suatu merek, perusahaan, atau seseorang akan sangat berguna dalam mengenalkan orang tersebut ke lebih banyak orang dan juga dapat membantu menjadi jaminan bahwa suatu merek atau perusahaan maupun seseorang tersebut benar-benar berkualitas. Oleh karena itu, saya pun mulai belajar untuk tidak memberikan dukungan dalam bentuk apapun kepada suatu merek apapun kecuali jika aktivitas tersebut juga memberikan keuntungan kepada saya, baik keuntungan materi maupun keuntungan yang lain. Bagaimana dengan kalian ?

No comments:

Post a Comment

KumpulBlogger