Setelah
serangkaian cerita dan perjalanan panjang dari sejak seri
pertama kisah Pelajaran dan Pengalaman Dari Batam –
Singapore Trip 2015, maka akhirnya kali ini saya benar-benar telah sampai pada
penghujung perjalanan wisata kami sekeluarga di akhir tahun 2015 yang lalu.
Saya hanya menyisakan dua seri tulisan lagi untuk mengakhiri rangkaian panjang
cerita yang telah saya sampaikan yaitu seri kesepuluh serta seri kesebelas. Awalnya
saya hendak menjadikan seri kesepuluh ini sebagai seri yang terakhir dari
seluruh rangkaian cerita tersebut, namun sekali lagi seperti halnya yang
terjadi pada cerita seri
kesembilan,
saya masih gagal akibat masih panjangnya cerita yang harus dituliskan. Tetap
semangat membaca ya.
Tujuan
kami selanjutnya setelah dari Singapore Botanic Garden adalah ikon lain dari
Negeri Singa yaitu Sentosa Island. Sentosa Island merupakan suatu pulau yang
terpisah dari pulau utama Negeri Singa dan tampaknya merupakan pulau yang
dikhususkan sebagai suatu obyek wisata oleh pemerintah Singapura. Pulau ini
terletak sangat dekat dengan Pulau Batam di Indonesia. Itulah pula mengapa kami
menjadikan Sentosa Island sebagai tujuan wisata terakhir kami, sebab jalur
penyeberangan ferry yang akan kami gunakan untuk kembali ke Indonesia berada di
dekat pulau tersebut, tepatnya di Harbour Front. Untuk dapat sampai ke Sentosa
Island, kita perlu naik MRT dengan tujuan stasiun Harbour Front. Kemudian
setelah sampai di stasiun Harbour Front, kita menuju ke Vivo City Mall untuk
kemudian naik Sentosa Express menuju ke Sentosa Island. Sentosa Express sendiri
pada dasarnya adalah MRT, namun MRT yang ini memiliki sopir (masinis) dan
berukuran lebih kecil serta berjalan pada satu rel tunggal (monorel). Tarif
(tiket) Sentosa Express adalah S$4 (pulang pergi) untuk semua orang yang
berumur diatas tiga tahun. Tiket dapat dibeli dengan menggunakan cara
pembayaran biasa atau dapat juga dengan menggunakan kartu yang juga digunakan
untuk naik MRT biasa.
Sentosa Station (Vivo City Mall) Gerbang Keberangkatan Menuju Sentosa Island (sumber: www.google.com) |
Perjalanan
dengan menggunakan Sentosa Express dari Vivo City Mall ke Sentosa Island
tidaklah terlalu lama. Kalau tidak salah hanya sekitar 20 menit saja. Mengingat
sedang musim liburan, maka sudah dapat dipastikan antrean untuk naik Sentosa
Express begitu padat, sehingga akhirnya berdampak pada ‘pemaksaan’ jumlah
penumpang Sentosa Express. Setiap gerbong yang ada dipaksakan agar dapat memuat
sebanyak mungkin penumpang sehingga di dalam angkutan massal tersebut tampak
penuh sesak dan berhimpitan, namun secara keseluruhan tetap cukup nyaman untuk
menaiki transportasi massal ini. Sentosa Express memiliki empat tempat
perhentian, satu tempat di Vivo City Mall yang berada di daratan utama
Singapura, tiga tempat perhentian lainnya terletak di Sentosa Island. Setiap
lokasi perhentian terdapat di suatu bagian tertentu dari Sentosa Island. Dalam
sudut pandang saya, setiap lokasi perhentian dengan sengaja di desain
sedemikian rupa sehingga mayoritas wisatawan dapat menikmati seluruh bagian
atau spot wisata yang ada di Sentosa Island dengan lebih mudah.
Water Front Station lokasi pemberhentian pertama di Sentosa Island (sumber: www.google.com) |
Lokasi
perhentian pertama adalah Water Front Station. Water Front ini terletak tepat
diatas lokasi Resort World Sentosa yang terkenal itu. Dengan turun pada stasiun
ini, kita dapat berjalan-jalan serta menikmati berbagai area yang terdapat
dalam komplek Resort World Sentosa. Salah satu yang paling terkenal tentu saja
adalah Universal Studios Singapore. Namun kami semua memutuskan untuk tidak
masuk ke dalam Universal Studios karena dua pertimbangan, pertama waktu tersisa
yang kami miliki untuk berada di Singapore tidak terlalu lama sebab kami harus
mengejar jadwal keberangkatan ferry siang atau sore dari Singapore, kedua harga
tiket masuk yang cukup lumayan S$75 untuk satu orang dewasa (3 tahun keatas)
jadi cukup sayang membuang harga tiket segitu hanya untuk mungkin sekitar
maksimal dua jam saja menikmati seluruh hiburan yang ada. Next time mungkin
jika kami kesana lagi dan waktu kami cukup luang, kami akan masuk dan menikmati
obyek wisata yang telah terkenal di seantero jagat raya tersebut.
Resort World Sentosa (sumber: www.google.com) |
Selain
Universal Studios, lokasi lain yang cukup terkenal di komplek Resort World
Sentosa (RWS) adalah kasino. Saya dan ayah saya memutuskan untuk masuk kesana dengan
tujuan hanya melihat-lihat serta tentu saja tidak lupa menikmati minuman gratis
yang disediakan. Saya sendiri tidak terlalu mengerti atau paham mengenai berbagai
macam permainan judi yang terdapat disana, hanya sekedar melihat-lihat dan
pura-pura mengerti. Sebenarnya di komplek RWS masih terdapat banyak sarana
hiburan seperti wisata air (oceanorium raksasa), museum, dan lain-lain. Namun
sekali lagi karena waktu cukup singkat yang tersisa, akhirnya kami hanya
menyempatkan diri untuk berfoto di depan lambang Universal Studios dan
melihat-lihat sejenak di dalam kasino. Dari seluruh total waktu yang kami
habiskan di Sentosa Island, waktu terlama kami adalah di komplek Resort World
Sentosa, khususnya di kasino. Saya dan ayah saya berada di dalam kasino selama
lebih dari 30 menit. Kami baru beranjak keluar setelah kedua adik saya menyusul
serta mencari kami di dalam kasino. Setelah kami keluar dari kasino, kami
duduk-duduk sebentar selama sekitar 10 menit, baru kemudian kami memutuskan
untuk lanjut ke tujuan berikutnya. Kami segera beranjak kembali menuju ke
stasiun monorel untuk menuju ke perhentian berikutnya di Sentosa Island.
Imbiah Station Sentosa Island (sumber: www.google.com) |
Lokasi
perhentian kedua adalah Imbiah Station. Kami tiba disana sekitar tengah hari
atau kurang lebih pukul 12.00. Imbiah Station merupakan perhentian yang terletak
di bagian tengah dari Sentosa Island serta berada di dekat komplek Imbiah
Lookout. Imbiah Lookout merupakan suatu komplek atau kawasan wisata yang berada
di Gunung Imbiah (Mount Imbiah), oleh karena itu beberapa tawaran utama wisata
yang ada berupa pemandangan, salah satu yang terkenal adalah Tiger Sky Tower
yang merupakan menara setinggi sekitar 110 meter dari permukaan tanah yang
menawarkan pengunjung pemandangan secara menyeluruh ke berbagai sisi Sentosa
Island, bahkan jika cuaca cerah kita juga dapat melihat Indonesia dan Malaysia
dari menara ini. Dua obyek lain yang terkenal di komplek ini adalah Patung
Raksasa Merlion dan Images of Singapore.
Patung Merlion di Sentosa Island (sumber: www.google.com) |
Di komplek ini, kami hanya
berfoto-foto sebentar di dekat Patung Raksasa Merlion dan setelah itu
duduk-duduk sejenak di sekitar obyek tersebut. Seingat saya, komplek Imbiah
Lookout ini terkesan lebih sejuk dibandingkan di RWS, mungkin saja karena
letaknya yang lebih tinggi dibandingkan RWS. Kami tidak terlalu lama berada
disini, mungkin hanya sekitar 30 menit saja dan setelah itu kami segera kembali
menuju ke Imbiah Station. Kami juga memutuskan untuk tidak melanjutkan
perjalanan ke perhentian terakhir yaitu Beach Station sebab memang kami tidak
ada rencana untuk berenang maupun menikmati berbagai fasilitas atau wahana yang
ada di pantai, selain tentu saja waktu yang sudah semakin siang. Waktu telah
menunjukkan sekitar pukul 12.30 siang waktu Singapore ketika kembali menuju ke
Imbiah Station. Sebelum kami naik ke station, kami menyempatkan diri untuk ke
toilet dan mencoba air minum yang dapat diminum langsung dari keran tanpa harus
dimasak terlebih dahulu. Air minum dari keran ini bersih serta disediakan di
beberapa lokasi tertentu oleh pemerintah Singapura yang mungkin saja untuk
mengakomodasi kebutuhan wisatawan asing, mengingat harga air mineral disana
memang cukup mahal sekitar S$ 1.2 per botol 600ml dan sekitar S$ 2 untuk botol
1500ml.
Sekian
dulu kisah untuk seri kesepuluh ini. Nantikan bagian paling akhir pada seri
kesebelas dan semoga kali ini saya akan benar-benar dapat mengakhiri rangkaian
panjang cerita perjalanan wisata saya dan keluarga. Tetap nantikan
kelanjutannya.
No comments:
Post a Comment