Sekarang saatnya aku bercerita sedikit mengenai kapan aku biasanya berpikir. Awalnya aku juga tidak sadar, kapan sih biasanya aku berpikir. Namun akhir-akhir ini aku mulai memahami kapan saja aku berpikir. Sebuah kesadaran yang unik sekaligus berharga.
Ternyata dari hasil pemahaman terhadap diri sendiri selama beberapa waktu terakhir, aku mulai menemukan jawaban atas pertanyaan besar ini. Aku menyadari ternyata hampir setiap saat aku berpikir. Ketika menjelang tidur, aku berpikir. Ketika tidur pun, terkadang aku masih berpikir, hal ini pula yang membuat aku masih bisa ingat sebagian mimpiku dan bahkan kadang seolah-olah aku benar-benar melakukan aktivitas nyata dalam mimpiku itu. Ketika bangun tidur terkadang secara otomatis aku langsung berpikir. Saat mandi, sambil mengisi waktu luang ketika mandi berpikir dan berimajinasi, hal itu terkadang memunculkan cukup banyak ide-ide baru dalam benakku. Ketika menonton televisi pun, aku juga berpikir. Jadi bisa dikata hampir pada semua waktuku dalam satu hari aku habiskan untuk berpikir dan menjelajahi dunia lewat pikiranku.
Ketika tulisan ini dibuat disela-sela kegiatan membaca Laskar Pelangi dan chat dengan seorang teman, aku menyadari satu hal berharga. Aku menyadari bahwa Tuhan telah tanamkan suatu bakat yang sangat luar biasa dalam diriku. Sebuah bakat yang aku temukan istilahnya dari novel Laskar Pelangi, yaitu genius alami, genius sejak dari kecil kalau tidak mau dibilang terlalu ekstrim genius sejak dari lahir. Setelah aku ingat-ingat sejak dari SD aku selalu belajar hal-hal yang sangat jarang dipelajari teman-temanku yang lain. Aku membaca beberapa buku yang mungkin bagi beberapa orang cukup luar biasa. Sejarah dan IPA adalah jenis bacaan kegemaranku dan bahkan aku menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
Aku masih benar-benar ingat, dulu waktu sekolah aku selalu membawa dua tas. Satu tas untuk menampung semua buku-buku pelajaran dan satu lagi untuk menampung semua buku-buku yang aku pinjam dari perpustakaan sekolah. Aku mendapat hak istimewa untuk meminjam buku jauh lebih banyak dari jumlah yang seharusnya diperbolehkan oleh peraturan. Bahkan terkadang aku bertindak seolah-olah sebagai “juru kunci” perpustakaan sekolah. Hal ini karena terkadang ada temanku yang bertanya mengenai buku-buku yang bagus untuk dibaca. Dengan segera aku sebutkan judul-judul buku yang menurutku bagus untuk dibaca.
Kini, aku sadar bahwa Tuhan telah tanamkan suatu kemampuan yang sangat luar biasa dalam diriku. Sebuah kemampuan yang belum sempat aku maksimalkan sampai sekarang penggunaannya. Namun aku bersyukur aku telah diberi anugerah untuk memiliki kemampuan yang mempesona tersebut. Aku bersyukur padamu Tuhan atas semua anugerah terindah yang pernah kumiliki ini. Dan akupun berjanji pada diriku sendiri untuk memaksimalkan terus seluruh talenta yang sudah Dia tanam dalam diriku. Seluruh talenta yang begitu luar biasa.
Kini aku juga sadar bahwa sebenarnya aku merupakan salah seorang pemikir sejati. Termasuk jenis orang-orang yang tidak pernah puas dan selalu ingin mencari cara-cara lebih luar biasa untuk mengerjakan sesuatu. Otakku selalu dipenuhi oleh pikiran-pikiran untuk menciptakan sesuatu. Aku bahagia, bangga, sekaligus bersyukur atas semua anugerah tersebut. Thanks Lord !
No comments:
Post a Comment