Saturday 11 December 2010

Menemukan Kesempatan


Kita mungkin pernah mendengar ada beberapa bahkan mungkin banyak orang berkata bahwa kesempatan itu ada dimana-mana. Setelah saya renungkan dan amati sejenak, ucapan orang-orang tersebut adalah benar adanya. Kesempatan itu ada dimana-mana dan begitu banyak jumlahnya. Kesempatan itu tercecer di setiap jalan yang kita lalui dalam hidup. Kesempatan itu tetap akan ada disana serta menunggu kita untuk mengambilnya.
Kesempatan itu memang ada dimana-mana dan kemungkinan besar tetap akan berada di tempatnya, namun kesempatan itu tidak akan memberi kita apa-apa jika kita tidak memutuskan untuk mengambil atau memanfaatkan kesempatan tersebut. Kesempatan yang tercecer atau tersebar dimana-mana tersebut menunggu untuk kita ambil dan manfaatkan. Itulah yang saya sadari dari hasil perenungan saya.

Mengejar Waktu


Peterpan, grup musik favorit pertama saya, memiliki satu lagu yang berjudul Tertinggalkan Waktu, namun saya tidak akan membahas mengenai lagu tersebut di tulisan ini. Tulisan ini justru berniat menjadi ‘lawan’ dari lagu tersebut, yaitu mengejar waktu. Tulisan ini adalah tentang mengejar semua waktu yang masih ada di masa depan dan membiarkan semua yang telah berlalu tertinggal di belakang. Tulisan ini adalah tentang semua yang masih ada di depan. Tentang semua harapan yang masih ada dan masih sangat mungkin kita capai di seluruh sisa kehidupan kita. Tulisan ini adalah tentang harapan dan optimisme kehidupan kita.
Dalam seluruh rangkaian perjalanan hidup kita yang panjang ini, ada kalanya, pada suatu masa dimana kita merasa atau menyadari bahwa kita telah ‘tertidur panjang’. Tidur panjang yang membuat kita lupa akan semua impian-impian kita. Tidur panjang yang membuat kita sempat terlena atau merasa nyaman dengan segala sesuatu yang telah kita miliki atau segala prestasi yang pernah kita peroleh. Tidur panjang yang membuat kita lupa untuk mengejar target-target atau impian-impian berikutnya. Ya, ‘tidur’ yang panjang dan bahkan mungkin sangat panjang, yang membuat kita semua lupa akan semua yang masih harus dan dapat kita raih.
Kita semua mungkin saja pernah mengalami ‘tidur’ yang begitu panjang tersebut, namun kita tidak boleh terus-menerus tertidur, kita harus segera terbangun dan mulai kembali bergeliat. Kita harus segera bangun dan kembali menggerakkan tubuh serta pikiran kita. Kita harus segera bangun, bangkit, dan kemudian mulai bergerak untuk menjadikan tubuh kita ‘panas’ kembali. Kita harus bangkit mengejar semua waktu yang telah tertinggal di belakang. Bangkit mengejar semua ketertinggalan kita dalam perlombaan kehidupan ini. Bangkit kembali untuk melupakan semua kejadian yang telah berlalu, kejadian baik maupun kejadian buruk, untuk mulai memfokuskan pandangan kita ke masa depan yang lebih baik.

Friday 10 December 2010

Definisi Profesionalisme


Profesionalisme, saya percaya sebagian besar dari kita, tanpa peduli apapun profesi atau pekerjaan yang kita jalani, pasti pernah mendengar kata ini. Namun, apakah semua dari kita yang pernah mendengar kata ini juga benar-benar memahami apa makna atau arti kata tersebut ? Saya tidak tahu pasti, namun saya secara pribadi tidak terlalu mengetahui makna kata tersebut. Didorong oleh rasa penasaran saya, pagi ini, saya memutuskan untuk melakukan pencarian melalui mesin pencari di Internet mengenai makna kata profesionalisme. Berikut beberapa makna kata profesionalisme yang berhasil saya temukan dari beragam sumber:
1.      Profesionalisme ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya ter­dapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. (sumber: www.wikipedia.org).
2.      Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. (sumber: http://nuritaputranti.wordpress.com).
3.      Profesionalisme ialah sesuatu yang lebih mengarah pada (spirit, jiwa, sikap, karakter, semangat, nilai) yang dimiliki dari seorang yang profesional. (sumber: www.haryantokandani.com).
4.      Profesionalisme sangat berkaitan erat dengan ruang lingkup kehidupan profesional seseorang. Apa yang dikerjakan harus benar-benar menunjukkan keahlian dan keterampilannya berdasarkan pada kejuruan atau spesialisasinya. (sumber: http://kipsaint.com).

Thursday 9 December 2010

The Definition of Word 'Hacker'


Every one of us may often hear this word, hacker, but maybe not all of us exactly know the meaning of this word. Through this article, I want to share a little information about the meaning of the word ‘hacker’. Happy reading.
First, this is the definition of word hacker by Eric Raymond, a computer programmer, author, and open source software advocate, “for me, a hacker is someone who wants to learn, someone who likes to improve, modify, create. It does not really mean someone who breaks into computers and stuff like that (a better name for that would be ‘cracker’ or ‘black hat hacker’)”. Some more definitions below are from http://www.catb.org:
1. A person who enjoys exploring the details of programmable systems and how to stretch their capabilities, as opposed to most users, who prefer to learn only the minimum necessary. RFC1392, the Internet Users' Glossary, usefully amplifies this as: A person who delights in having an intimate understanding of the internal workings of a system, computers and computer networks in particular.
2. One who programs enthusiastically (even obsessively) or who enjoys programming rather than just theorizing about programming.
3. A person capable of appreciating hack value.
4. A person who is good at programming quickly.
5. An expert at a particular program, or one who frequently does work using it or on it; as in ‘a Unix hacker’. (Definitions 1 through 5 are correlated, and people who fit them congregate.)
6. An expert or enthusiast of any kind. One might be an astronomy hacker, for example.
7. One who enjoys the intellectual challenge of creatively overcoming or circumventing limitations.
8. [deprecated] A malicious meddler who tries to discover sensitive information by poking around. Hence password hacker, network hacker. The correct term for this sense is cracker.
The above information about the definitions of word ‘hacker’ are all the definitions I find while I was searching a movie about hacker through Google. Wish that information is useful for all of us.

Jangan Hanya Melihat Enaknya Saja

Kita sadari atau tidak, setiap kita lebih senang melihat keberhasilan yang diperoleh setiap orang. Seringkali kita membayangkan betapa enaknya menjadi orang sukses, kaya, pintar, dan sebagainya. Tapi seringkali pula kita lupa satu hal, yaitu seringkali kita hanya melihat enaknya saja.
Akhir-akhir ini, pemikiran saya semakin diteguhkan dan semakin yakin bahwa setiap kesuksesan atau keberhasilan, kekayaan, popularitas, kepintaran, atau hal-hal apapun yang kita anggap hebat, keren, enak, dahsyat, luar biasa, menyenangkan, menawan, dan sebagainya, tidak diperoleh dengan tiba-tiba. Semua hal tersebut diperoleh dengan perjuangan atau upaya yang benar-benar keras. Setiap orang yang sekarang ini menikmati hal-hal tersebut, pada masa lalunya telah berjuang demikian keras, sehingga adalah wajar jika sekarang mereka layak memiliki atau menikmati apa yang mereka miliki atau nikmati saat ini. Saya percaya bahwa mereka semua telah berjuang dengan sangat kerasnya menggunakan seluruh kemampuan terbaik mereka, seluruh semangat terdahsyat mereka, seluruh energi yang mereka miliki, seluruh waktu yang punyai, segenap hal terbaik yang terdapat dalam diri mereka. Saya percaya bahwa mereka semua telah berjuang dengan demikian gigihnya sejak dari awalnya, mereka telah berjuang untuk mencapai apa yang mereka impikan atau cita-citakan. Mereka semua telah membayar harganya dengan lunas di depan.

Wednesday 8 December 2010

Tantangan Yang Tepat


Bertahun-tahun yang lalu, salah satu pelatih atau manajer sepak bola favorit saya, Jose Mourinho, pernah mengucapkan kalimat ini, ‘hidup tanpa tantangan itu tidak menarik’. Namun, setelah beberapa hari yang lalu saya mendengarkan pengajaran tentang mimpi pada acara Natal di gereja tempat saya beribadah dan setelah merenungkan kembali kalimat dari pelatih favorit saya tersebut, saya memperoleh kata yang lebih tepat untuk menggantikan kata ‘tantangan’ yaitu ‘tantangan yang tepat’. Maka, kalimat yang pernah diucapkan oleh pelatih favorit saya tersebut saya modifikasi sedikit sehingga berbunyi, ‘hidup tanpa tantangan yang tepat itu tidak menarik’.
Pertanyaannya, mengapa harus menggunakan kata ‘tantangan yang tepat’ dan bukannya tetap menggunakan kata ‘tantangan’ saja ? Sejauh pemikiran saya serta apa yang saya ketahui dan pelajari, setiap orang yang ingin berkembang atau menjadi lebih baik atau lebih hebat, harus bersedia menghadapi tantangan-tantangan yang akan memungkinkannya untuk mengembangkan diri atau mempelajari hal-hal baru. Setiap orang yang ingin bertumbuh dalam hal apapun harus bersedia menghadapi tantangan yang akan secara tidak langsung melatih serta mengembangkan kapabilitasnya sampai mencapai titik maksimum. Namun, bukan berarti karena setiap orang yang ingin bertumbuh perlu memiliki atau menghadapi tantangan, itu tidaklah berarti bahwa setiap orang menghadapi sembarang tantangan. Setiap orang yang ingin berkembang harus mengambil atau menghadapi tantangan di bidang yang tepat, dengan porsi yang tepat, serta di waktu yang tepat. Itulah yang akhirnya saya sadari serta berhasil simpulkan dari apa yang telah saya pelajari dan renungkan.

Monday 6 December 2010

Bahan Bakar Gas dari Tinja

Oxfordshire, sebuah provinsi di Inggris, baru-baru ini berhasil menyelesaikan proyek fasilitas pengolahan limbah kotoran manusia menjadi biogas yang merupakan kerja sama British Gas, Thames Water dan Scotia Gas Networks.

Fasilitas yang mengolah limbah dari 14 juta pelanggan Thames Water --sebuah perusahaan air bersih-- tersebut diresmikan oleh Sekretaris Energi dan Perubahan Iklim Inggris, Chris Huhne, yang menambahkan bahwa, fasilitas tersebut merupakan satu-satunya dan yang pertama di Inggris, yang penduduk bisa memasak dan memanaskan rumah mereka dengan gas yang didapat dari kotoran manusia atau tinja.

Sebanyak 14 juta pelanggan Thames Water memanfaatkan air bersih sebagai keperluan mereka sehari-hari, seperti mencuci, mandi dan termasuk membilas kotoran di dalam toilet. Limbah cair mengalir menuju pengolahan limbah di Didcot --sebuah kota di provinsi tersebut-- untuk segera diolah atau didaur ulang. Sementara limbah yang masih padat atau berbentuk lumpur harus masuk terlebih dulu di tangki pemanas berukuran besar. Di tangki ini proses pencernaan oleh bakteri tanpa kehadiran udara terjadi dan mengurai limbah tersebut menjadi biogas.

Di Inggris saat ini sudah tersedia 9.600 fasilitas pengolahan limbah yang jika siap mengolah limbah dari seluruh populasi --asumsinya setiap orang menghasilkan limbah kering kotoran sebanyak 30 kg per tahun-- di Inggris, maka kebutuhan gas untuk 200.000 rumah setiap tahunnya akan tercukupi. Bahkan sebuah studi oleh perusahaan jaringan gas di Inggris juga melaporkan bahwa sebesar 15% kebutuhan domestik gas bisa disuplai dari biometan pada tahun 2020. (sumber: www.suarapembaruan.com).

Bola Aero untuk Melatih Otot

Bagi yang biasa mengunjungi gymnasium, pastinya tidak asing dengan exercises balls (bola-bola untuk berolahraga). Exercises balls itu ada yang menyebut sebagai aero ball, dan bola pilates.  Semuanya benar.  
Sebetulnya, apa guna bola berukuran besar tersebut bagi tubuh? Bola-bola yang biasa dijadikan tumpuan tubuh itu, ternyata mampu membentuk otot perut dan mengatasi masalah punggung Anda.

  Anda bisa melakukan sit up dengan bola tersebut. Pun semua kegiatan angkat beban. Bola yang berisi udara itu, akan membuat otot-otot tubuh menjadi rileks.  

Karena efek rileks yang dihasilkan, maka bola-bola tersebut sering digunakan untuk senam pilates, yoga dan semua kegiatan peregangan tubuh.  

Ukuran bola-bola ini ada beberapa macam. Sesuaikan dengan tinggi tubuh Anda. Bila Anda bertinggi tubuh sekitar 150 cm, maka pakailah bola berdiameter paling kecil, atau yang tinggi bolanya sekitar 45 cm. (sumber: www.suarapembaruan.com).

Kisah Jamie Oliver: Meraih Ketenaran Dari Dapur

Jamie Oliver kini merupakan penulis buku terlaris di Inggris. Posisinya berada tepat di belakang pengarang Harry Potter, JK Rowling, dalam sisi penulis buku popular. Buku non-fiksi karya chef selebriti ini, Jamie’s 30-Minute Meals telah terjual hingga mencapai angka 101,5 juta poundsterling.

   Oliver (35) telah mengalahkan penulis buku kuliner yang menjadi rival terdekatnya, Delia Smith, yang mampu menjual karyanya hingga 62,5 juta poundsterling. Namun harus diakui buku karangan chef yang punya julukan “The Naked Chef” ini, masih di bawah penjualan buku serial Harry Potter yang sudah terjual senilai 228,4 juta poundsterling. 

 Oliver yang juga mempunyai seri acara kuliner di televisi ini, mampu menjual buku terbarunya tersebut sebanyak 80.000 kopi hanya dalam waktu sepekan. Dari setiap penjualan buku yang dihargai sebesar 26 poundsterling atau sekitar Rp 366.000 ini, ia memperoleh bagian 10 persennya. “Ini merupakan kabar yang menyenangkan,” ungkap ahli kuliner yang telah menulis 12 buku tersebut.

     Menurut Tom Weldon, direktur pelaksana dari perusahaan penerbitan buku Penguin, buku 30-Minute Meals menjadi buku non-fiksi terlaris pada saat ini. “Tampaknya penjualan buku ini laris karena didukung momen yang tepat. Banyak orang di masa resesi ini ingin memiliki waktu lebih banyak untuk memasak di rumah. Selain itu Jamie (Oliver, Red) memiliki kelebihan dalam menulis bukunya, yakni detail. Itu ditunjukkan tak hanya lewat resep dan gambar, tetapi juga desain bukunya,” ungkap Weldon. 

   Menurut Weldon, Oliver adalah seorang perfeksionis dalam menggarap bukunya. Ia tahan duduk menemani editor seni buku tersebut selama sepekan, hanya untuk membahas mengenai tata letak dan desainnya. Media The Sunday Times tahun ini menempatkan Oliver di posisi ke-967 dalam daftar orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan mencapai 65 juta poundsterling.    “Saya perkirakan, kekayaannya akan bertambah sebesar 10 juta poundsterling pada tahun depan,” ungkap Philip Beresford, redaktur yang membidangi daftar kekayaan di media Inggris tersebut.

Prestasi


Prestasi atau perolehan atau achievement mungkin telah menjadi salah satu kata yang paling sering kita dengar atau bahkan mungkin kita ucapkan atau mungkin juga sesuatu yang telah melekat dalam diri atau hidup kita. Namun apakah makna dari kata ‘prestasi’ tersebut ? Menurut situs dictionary.com, prestasi atau achievement yang merupakan kata benda atau noun memiliki beberapa makna yaitu, sesuatu yang diselesaikan dengan kemampuan yang superior, upaya khusus, dan keberanian yang luar biasa; tindakan untuk memperoleh sesuatu, tindakan atau proses mencapai sesuatu, penyelesaian, atau pencapaian. Sementara itu Wikipedia mendefinisikan prestasi atau achievement sebagai accomplishment atau penyelesaian atau pencapaian, yang dijabarkan sebagai upaya untuk menyelesaikan sesuatu; kinerja total; pemenuhan (fulfillment); sesuatu yang lengkap, sempurna, terlengkapi sepenuhnya; sesuatu yang menyatakan keunggulan pikiran atau keelokan sikap yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan. Situs thefreedictionary.com memiliki beberapa definisi tentang prestasi yaitu, tindakan untuk memenuhi atau menyelesaikan sesuatu dan sesuatu yang berhasil diselesaikan dengan pengerahan tenaga, keahlian, praktik, atau kegigihan.
Itulah sederet definisi dari kata prestasi atau achievement yang saya peroleh di Internet. Sekarang, mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa saya menulis tentang prestasi ? Jawabannya sederhana saja, saya ingin mengubah pola pikir saya sendiri. Sebelumnya saya berpikir bahwa kemampuan itu lebih penting daripada sekedar nilai-nilai yang kita peroleh di bangku sekolah atau kuliah, upaya atau proses itu lebih penting daripada hasilnya, kerja keras itu lebih penting dibandingkan prestasi atau hasil-hasil yang diraih. Namun, akhirnya saya tersadar beberapa hal yang sangat berharga, untuk apa kita memiliki kemampuan atau skill jika kita tidak dapat membuktikan kemampuan melalui perolehan nilai-nilai yang bagus sebagai hasil belajar atau upaya keras kita di sekolah atau kuliah, untuk apa kita berupaya atau memiliki proses jika proses itu sendiri tidak mampu menghasilkan sesuatu yang baik atau bermanfaat, untuk apa bekerja keras jika kerja keras itu memberikan hasil apapun. Itulah sederet pemikiran atau kesadaran baru yang saya peroleh yang sedikit mengubah pemikiran atau lebih tepatnya melengkapi pemikiran terdahulu saya.

KumpulBlogger