Friday 22 November 2013

Gratisan ? No More !

Selama ini, saya telah terlalu banyak berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalaman kepada cukup banyak orang secara gratis alias mereka tidak perlu membayar apapun kepada saya. Namun saya sadar bahwa tidak bisa selamanya seperti itu. Saya memperoleh seluruh ilmu, pengetahuan, dan pengalaman tersebut melalui berbagai upaya, kerja keras, biaya, waktu, dan sebagainya. Jadi saya meyakini bahwa sudah waktunya bagi saya untuk tidak lagi memberikan segala sesuatunya secara gratis.

Saya mempelajari hal ini melalui para mentor saya yang mulai menerapkan hal serupa sejak beberapa tahun lalu. Saya belajar dari mereka bahwa upaya mereka untuk tidak berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman secara gratis lagi bukan semata-mata karena mereka bermaksud mengkomersialkan diri mereka. Namun mereka juga ingin orang-orang lain sadar bahwa untuk memperoleh ilmu, pengetahuan, keahlian, keterampilan, serta berbagai macam pengalaman tidak bisa didapatkan dengan mudah. Harus ada pengorbanan yang dibuat untuknya. Pengorbanan untuk mengeluarkan uang untuk belajar. Pengorbanan untuk mau meluangkan waktu untuk belajar dan senantiasa melatih diri. Pengorbanan untuk menjalankan dan mempraktekkan semua ilmu, keterampilan, dan keahlian baru yang telah dipelajari. Dan yang tidak kalah penting adalah pengorbanan untuk bersedia mengalami semua hal yang enak maupun tidak enak terkait dengan upaya dalam menerapkan semua ilmu, pengetahuan, keterampilan, dan keahlian tersebut.

Thursday 21 November 2013

Kenapa Noah ?

Tulisan kali ini masih terinspirasi oleh band Noah, inspirasi kali ini pun masih ada hubungannya dengan tulisan saya yang sebelumnya. Jika sebelumnya saya membahas mengenai film dokumenter dari grup band tersebut, maka kali ini saya hendak membahas mengenai nama dari grup band tersebut. Sebenarnya nama tersebut masih ada kaitannya dengan judul film dokumenter grup tersebut dan sekaligus juga berisi harapan dari grup tersebut untuk band mereka sendiri.

Menurut ajaran agama Kristiani, Noah atau Nuh adalah nama salah satu nabi dalam ajaran agama tersebut. Noah atau Nuh adalah nabi yang diijinkan oleh Tuhan untuk membuat sebuah kapal atau bahtera besar yang nantinya digunakan oleh dirinya serta keluarga dan seluruh ternak untuk dapat selamat dari air bah yang membanjiri seluruh bumi. Berdasarkan cerita dalam kitab suci agama tersebut diceritakan bahwa manusia pada kala itu telah berbuat dosa yang melebihi kadar yang dapat diberikan toleransi lagi oleh Tuhan, sehingga pada akhirnya Tuhan memutuskan bahwa Tuhan akan memberikan bencana air bah yang akan menenggelamkan seluruh bumi beserta seluruh makhluk yang ada di dalamnya. Namun karena Tuhan melihat ada manusia yang masih dianggap setia dan hidup dengan benar serta agar manusia serta seluruh makhluk masih dapat lestari kembali setelah bencana air bah surut, maka dia perintahkan nabinya untuk membuat bahtera yang dapat mereka gunakan agar dapat terhindar dari bencana air bah tersebut.

Monday 18 November 2013

Awal Semula

Ketika sedang berada di perjalanan ke lokasi saya berada sekarang, secara tiba-tiba terbersit kata-kata yang menjadi judul dari tulisan kali ini. Tulisan ini bukan bermaksud membahas film semi dokumenter tentang salah satu band ternama di negeri ini yang saya yakin sedang booming sekarang. Bukan ini sama sekali bukan tentang film tersebut maupun grup band nya. Walaupun gagasan dasarnya kemungkinan besar mirip dengan gagasan yang coba diangkat oleh film tersebut.
Menurut banyak ulasan maupun berita yang saya baca di internet, film tersebut berkisah tentang upaya kebangkitan kembali dari grup band Noah setelah mengganti nama band dari nama yang sebelumnya. Seperti yang mungkin sebagian besar dari kita semua tahu bahwa grup band tersebut (masih dengan nama lama) sempat mengalami perpecahan di dalam kubu band tersebut yang pada akhirnya berujung pada pemecatan dua orang anggota band. Itulah awal mula kisah permasalahan yang dihadapi oleh grup band tersebut. Permasalahan berlanjut ketika sang vokalis terkena kasus yang akhirnya mengharuskannya mendekam di balik jeruji besi selama sekitar dua tahun. Masalah kedua ini yang dapat dikatakan menurunkan pamor serta kinerja band secara drastis. Banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan akhirnya tertunda.
Setelah masalah demi masalah yang sempat menghempaskan band tersebut, akhirnya titik cerah mulai datang. Hal itu diawali oleh bebas bersyaratnya sang vokalis yang turut memberi kesempatan kepada band tersebut untuk segera bersiap melanjutkan seluruh pekerjaan yang sempat tertunda. Dengan segera dan gegas mereka pun bergerak untuk menuntaskan pekerjaan yang ada. Dukungan dari manajemen baru turut mempermudah mereka dalam menyelesaikan seluruh tanggung jawab yang harus mereka tuntaskan. Gerak cepat yang mereka lakukan akhirnya sanggup membawa popularitas band tersebut kembali naik dengan cepat. Berbagai pekerjaan terkait dengan pembuatan album mereka tuntaskan, promo album mereka jalankan, konser demi konser pun mulai terselenggara kembali. Kesempatan kedua yang mereka miliki mereka manfaatkan sebaik mungkin sehingga akhirnya nama mereka berkibar kembali dan bahkan mungkin lebih terkenal dibandingkan ketika masih menggunakan nama lama mereka.

KumpulBlogger