Thursday 27 September 2012

Knowledge to Survive


“Seseorang dapat bertahan dengan atau tanpa gelar. Tidak ada dampak secara langsung antara gelar dengan survival, tetapi knowledge dengan survival. Tujuan kita ke kampus kan untuk belajar.” – Arief Widhiyasa, CEO of Agate Studio, Drop Out ITB.
Kalimat di atas merupakan sebuah kalimat yang dahsyat bukan ? Saya secara tidak sengaja menemukan kalimat tersebut tahun 2011 lalu kala sedang membaca sebuah artikel berita di salah satu situs berita online ternama. Kalimat tersebut diucapkan oleh seseorang yang masih sangat muda (sekitar usia 24 tahun pada waktu artikel berita tersebut dimuat) yang mengetahui passion serta impiannya dan berani memperjuangkan dengan cara mengambil sebuah keputusan yang berani pula. Kalimat yang sudah selayaknya menyadarkan semua generasi muda mengenai tujuan yang sesungguhnya dari belajar, khususnya belajar di bangku kuliah.
Saya masih ingat benar, sewaktu masa kuliah dulu, beberapa diantara rekan-rekan saya tampaknya berada di bangku kuliah hanya sekadar untuk ‘kuliah’ dan memperoleh gelar, tidak terlihat atau sangat sedikit terlihat bahwa niat mereka kuliah adalah untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan. Beberapa diantara mereka tampaknya kuliah hanya sekadar ‘kuliah’, datang, absen, dan pulang setelah selesai (bahkan beberapa sudah meninggalkan kelas sebelum waktunya). Kala masa ujian pun tiba, mereka sekadar datang dengan harapan mendapatkan contekan jawaban dari rekannya yang lain yang mereka anggap lebih pintar dari mereka.
Kala itu, saya sangat tidak setuju dengan cara mereka. Saya pun selalu memilih tempat duduk pada posisi se-depan mungkin kala ujian agar tidak memberi mereka kesempatan untuk mencontek. Saya tidak merasa sok pintar, sebab saya tahu ada beberapa teman yang lebih pintar dari saya. Namun saya berpikir bahwa saya ada disana untuk belajar dan berjuang untuk mewujudkan impian saya yaitu memperoleh nilai sebaik mungkin dan saya juga bahwa setiap orang harus memperjuangkan nasib mereka sendiri, bukan menggantungkan nasib pada orang lain. Kita dapat meminta tolong pada orang lain, namun pada saat yang tepat dan untuk tujuan yang tepat, serta tidak terkesan menggantungkan nasib pada orang lain.

Wednesday 26 September 2012

Siapapun Punya Pilihan dan Berhak Memilih !


Selama beberapa bulan terakhir, saya belajar mengenai hal ini, yaitu pilihan. Penulis dari salah satu buku yang saya baca beberapa bulan lalu membuka pikiran saya mengenai pilihan. Suatu gagasan yang merasuk ke dalam pikiran yang membuat saya berubah pikiran tentang pilihan yang dimiliki oleh setiap orang.
Sejauh yang saya akhir-akhir ini sadari dan pahami, saya sering kecewa atau kurang suka ketika ada rekan yang saya tawarkan gagasan untuk bekerja bersama mewujudkan suatu impian tertentu yang menantang, sangat besar, dan sangat menggairahkan untuk dicapai. Impian yang saya tahu dengan pasti akan memberikan imbal balik yang sesuai dan sangat luar biasa. Itulah sekilas tentang sebagian dari pola pikir saya di masa lalu.
Namun selama sekitar tiga bulan terakhir, saya belajar dan terus belajar untuk mampu menerima keadaan dengan menyadari bahwa rekan-rekan yang saya tawari untuk bekerja sama mewujudkan impian juga berhak untuk memilih dengan siapa mereka ingin bekerja sama. Mereka memiliki pilihan yang berhak mereka gunakan dalam hidup mereka. Menyadari hal tersebut, saya dapat semakin menerima ketika ada rekan yang saya tawari tentang gagasan untuk mewujudkan impian-impian besar, namun mereka tidak mau menerima tawaran saya.
Di satu sisi, saya semakin dapat menerima perbedaan pandangan dan pilihan hidup yang saya maupun rekan-rekan saya pilih. Di sisi yang lain, saya juga menyadari serta mengingatkan pada diri saya sendiri bahwa baik saya maupun mereka juga harus bersedia menerima konsekuensi dalam hal apapun terkait pilihan yang kami buat. Kami harus berani bertanggung jawab atas segala hasil maupun akibat yang diperoleh dari pilihan yang telah kami buat, entah itu hasil baik atau hasil kurang baik.

KumpulBlogger