Saturday 9 October 2010

Tidak cuma sekedar nonton film

Malam ini, sekitar 1,5 jam yang lalu sebelum tulisan ini dibuat, aku menonton film The Spy Next Door yang dibintangi oleh Jackie Chan. Selesai menonton film tersebut, entah kenapa aku tiba-tiba terpikir untuk membuat tulisan ini. Seperti kita tahu, segala sesuatu dibuat dengan berbagai alasan, latar belakang, atau tujuan yang bisa jadi berbeda-beda. Hal yang sama juga berlaku untuk film, apapun jenisnya, baik film layar kaca atau film layar lebar, baik sinetron, film aksi, film komedi, dan berbagai macam film lainnya, semua dibuat dengan tujuannya masing-masing.
Salah satu tujuan film dibuat adalah sebagai media atau sarana hiburan bagi para penikmat film. Para aktor, aktris, sutradara, kameraman, dan semua orang yang terlibat dalam pembuatan sebuah film dibayar dengan begitu mahal agar mereka dapat memberikan karya terbaik mereka untuk menghibur para pecinta film. Namun, ternyata dari film kita tidak hanya sekedar bisa menikmati hiburan, melainkan kita juga dapat belajar darinya. Berbagai macam pelajaran dapat diambil dari sebuah film, yang tentu saja juga dipengaruhi oleh jalan cerita dalam film tersebut. Pelajaran lain yang aku dapatkan dari film adalah tentang dedikasi dan kerja keras. Sebelumnya memang aku sudah pernah mendengar maupun membaca bahwa untuk menciptakan suatu film dibutuhkan upaya, biaya, dan waktu yang tidak sedikit. Butuh pengorbanan agar mampu menghasilkan sebuah karya film yang dapat menginspirasi dan menghibur para penontonnya.

Semakin menghargai pertemanan

Ilustrasi pertemanan
Dahulu sekali, lebih dari tiga tahun yang lalu, aku tergolong orang yang individualistis. Namun, selama sekitar 1,5 tahun terakhir aku semakin menyadari pentingnya pertemanan atau relasi, dan aku juga semakin menghargai setiap orang yang aku kenal atau yang mengenalku. Aku juga sadar bahwa terkadang karena mengejar sesuatu atau karena ada yang harus aku kerjakan aku kurang memberi perhatian atau respon pada mereka, tapi aku juga masih belajar.
Dari hasil belajar dari orang-orang, baik melalui buku-buku yang mereka tulis maupun belajar secara langsung, serta dari hasil merenungkan semua yang telah aku lalui, aku sadar betapa berharga dan pentingnya pertemanan dan relasi. Aku menjadi sadar bahwa selama ini aku mampu menghasilkan kerja yang terbaik karena aku memiliki partner yang juga baik. Aku semakin sadar bahwa aku dapat melakukan aktivitasku dengan lebih efisien dan efektif karena ada orang lain yang membantuku melakukan beberapa hal, seperti memasakkan makanan untukku, mencucikan pakaianku, dan juga hal-hal lain yang seandainya bisa aku tangani sendiri pun tidak akan lebih baik dari yang dapat mereka lakukan atau seandainya masih mampu lebih baik pun akan membuat aku kehabisan waktu untuk melakukan hal-hal yang lebih penting.

Friday 8 October 2010

SATU ALASAN LAGI KENAPA AKU MENULIS

Ditengah asyiknya mandi sambil menikmati segarnya air yang sedikit lebih dingin dibanding biasanya akibat cuaca yang masih sedikit mendung di kotaku, secara tiba-tiba aku terpikir satu hal lagi kenapa aku harus terus menulis. Tiba-tiba aku sadar bahwa aku harus terus menulis karena aku tahu bahwa aku tidak selalu dapat berbicara dengan banyak orang setiap waktu, dan kalaupun aku memiliki kesempatan untuk berbicara dengan setiap orang belum tentu waktu yang tersedia untuk berbicara dengan itu cukup banyak, sebab bisa jadi mereka ada urusan atau aku yang ada urusan ditengah-tengah pembicaraan tersebut. Akhirnya aku sadar bahwa dengan aku terus menulis sebenarnya aku dapat terus berbicara dengan mereka setiap saat, dimanapun, dan sesering apapun mereka inginkan. Aku dapat berbagi apapun yang dapat aku bagi, baik pengalaman pribadiku maupun cerita orang-orang lain yang memberikan pelajaran, teladan, dan inspirasi.

KEBUTUHAN ATAU KEINGINAN ?

Pagi ini, sesaat setelah bangun tidur, aku secara tiba-tiba terpikir tentang dua kata ini, kebutuhan dan keinginan. Secara tiba-tiba aku teringat kejadian semalam ketika aku berusaha menahan godaan untuk makan di malam hari. Kemarin malam di kota tempat aku tinggal kebetulan sedang turun hujan dan ditengah cuaca dingin seperti itu seolah-olah perut ini kembali terasa lapar, padahal baru saja sekitar dua jam yang lalu selesai makan. Awalnya sempat ingin makan dengan makanan seadanya, tapi aku mencoba menahan keinginan tersebut dengan mengingatkan diri sendiri jika makan di malam hari mengakibatkan jadi gemuk.
Nah, dari kejadian tersebut, pagi ini secara tiba-tiba aku sadar bahwa ada beda antara kebutuhan dan keinginan. Kita butuh makan untuk memberikan asupan gizi dan tenaga bagi tubuh kita, tapi ketika ‘kebutuhan’ itu muncul atau dilakukan lebih dari sewajarnya mungkin itu sudah berubah menjadi keinginan. Kita butuh tidur sebab saat kita tidur sel-sel tubuh kita memiliki kesempatan untuk beristirahat serta memperbaiki sel yang rusak, tapi ketika ‘kebutuhan’ tidur itu sudah melebihi batas, jangan-jangan itu hanya sekedar keinginan atau rasa malas belaka. Kita butuh untuk bersenang-senang agar otak dan pikiran kita tidak selalu tegang, tapi jika ‘kebutuhan’ tersebut dilakukan berlebihan, bisa jadi itu sudah berubah menjadi keinginan untuk melalaikan tugas atau tanggung jawab yang mungkin bisa pula diartikan ingin menikmati kesenangan tanpa mau bersusah payah memperolehnya.

Wednesday 6 October 2010

Info: Tentang Kategori di Blog Ini

Hari ini setelah sekian lama menulis di blog, saya terpikir untuk membuat satu kategori khusus yang akan berisi tulisan atau informasi seputar blog ini. Tulisan tersebut akan memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang dianggap perlu seputar blog ini, bisa berupa penambahan kategori, pengurangan kategori, penggantian nama kategori, info mengenai kategori baru, alasan mengapa suatu kategori dihilangkan atau diubah namanya, dan sebagainya. Kategori khusus diberi nama ‘Info Seputar Blog’, diharapkan melalui semua tulisan maupun informasi yang ada di kategori ini, para pembaca setia blog ini dapat mengetahui gambaran isi suatu kategori, dapat memperoleh informasi mengenai kategori baru atau kategori yang diubah atau dihilangkan, serta informasi lain yang berguna agar dapat menikmati atau mempermudah saat membaca blog ini. Dengan penambahan satu lagi kategori baru ini, maka jumlah total kategori yang ada sampai tulisan ini dibuat adalah 21 kategori. Kategori-kategori tersebut adalah ‘About Love’, ‘Aktivitas Terkini’, ‘Aktualisasi Diri’, ‘Apresiasi’, ‘Business’, ‘Cultures’, ‘Dreams – Innovations’, ‘Edukasi’, ‘General Science’, ‘Info Seputar Blog’, ‘Kejadian Terkini/Hot Issues’, ‘Kuliner’, ‘Leadership’, ‘Marketing’, ‘Motivasi’, ‘Movie’, ‘Renungan’, ‘Santai Dulu Ah’, ‘Self Development/Self Help’, ‘Social Networking’, ‘Teknologi Informasi’. Itulah semua nama kategori yang ada di blog ini sampai tulisan ini dibuat, namun seperti telah saya utarakan sebelumnya, terdapat kemungkinan bahwa ada kategori tertentu yang akan dihilangkan, diubah namanya, atau terjadi pemisahan, semuanya akan dilakukan tergantung kepada beberapa pertimbangan yang dirasa tepat. Informasi mengenai setiap kategori akan diberikan di lain waktu. Sekian dulu informasi ini dituliskan, semoga berguna.

MVP (MOST VALUABLE PEOPLE)

MVP, sebagian besar dari kita mungkin sering mendengar istilah ini. Istilah ini telah digunakan di banyak bidang, tidak hanya di olahraga saja, beberapa istilah yang saya temukan saat melakukan penelitian sederhana sebelum membuat tulisan ini antara lain Most Valuable Player, Most Valuable Professional, dan bahkan istilah MVP sendiri sudah digunakan di bidang-bidang seperti teknologi, pemrograman komputer, kesehatan, serta bidang-bidang lain yang belum saya ketahui. Istilah MVP pun telah memiliki kepanjangan yang berbeda-beda sesuai dengan bidangnya. Melalui tulisan ini saya memperkenalkan satu variasi dari istilah MVP, yaitu Most Valuable People. Saya memilih istilah ini karena bersifat umum tidak hanya untuk bidang olahraga maupun bisnis, melainkan untuk semua bidang yang melibatkan kerja manusia di dalamnya.

Tuesday 5 October 2010

SEBERAPAKAH KEMAMPUAN MAKSIMAL KITA ?

Ada yang tahu seberapakah kemampuan maksimal yang kita miliki ? Beberapa waktu yang lalu saat membaca salah satu buku, saya menemukan kalimat yang dapat menjadi jawaban dari pertanyaan tersebut. Kalimat tersebut diucapkan oleh salah satu pelatih kepemimpinan dan efektivitas pribadi terbaik dunia, John C. Maxwell, “tidak ada ukuran yang pasti mengenai batas kemampuan manusia”. Untuk memperjelas kalimat tersebut, Maxwell menceritakan bahwa beberapa puluh tahun yang lalu tidak ada seorang pun yang percaya bahwa ada orang yang dapat menyelesaikan lomba lari 100 meter dibawah waktu 10 detik, sampai suatu ketika ada orang yang mampu membuktikan bahwa manusia dapat berlari dibawah 10 detik untuk jarak 100 meter. Sejak saat itu orang-orang seperti tersentak kaget dan akhirnya mereka percaya bahwa manusia dapat berlari menempuh jarak 100 meter dengan waktu dibawah 10 detik. Semenjak itu pula orang-orang berlomba untuk dapat berlari dengan waktu jauh lebih cepat dan lebih cepat, sehingga rekor dunia lari 100 meter selalu diperbarui dari waktu ke waktu.

KumpulBlogger