Jamie Oliver kini merupakan penulis buku terlaris di Inggris. Posisinya berada tepat di belakang pengarang Harry Potter, JK Rowling, dalam sisi penulis buku popular. Buku non-fiksi karya chef selebriti ini, Jamie’s 30-Minute Meals telah terjual hingga mencapai angka 101,5 juta poundsterling.
Oliver (35) telah mengalahkan penulis buku kuliner yang menjadi rival terdekatnya, Delia Smith, yang mampu menjual karyanya hingga 62,5 juta poundsterling. Namun harus diakui buku karangan chef yang punya julukan “The Naked Chef” ini, masih di bawah penjualan buku serial Harry Potter yang sudah terjual senilai 228,4 juta poundsterling.
Oliver yang juga mempunyai seri acara kuliner di televisi ini, mampu menjual buku terbarunya tersebut sebanyak 80.000 kopi hanya dalam waktu sepekan. Dari setiap penjualan buku yang dihargai sebesar 26 poundsterling atau sekitar Rp 366.000 ini, ia memperoleh bagian 10 persennya. “Ini merupakan kabar yang menyenangkan,” ungkap ahli kuliner yang telah menulis 12 buku tersebut.
Menurut Tom Weldon, direktur pelaksana dari perusahaan penerbitan buku Penguin, buku 30-Minute Meals menjadi buku non-fiksi terlaris pada saat ini. “Tampaknya penjualan buku ini laris karena didukung momen yang tepat. Banyak orang di masa resesi ini ingin memiliki waktu lebih banyak untuk memasak di rumah. Selain itu Jamie (Oliver, Red) memiliki kelebihan dalam menulis bukunya, yakni detail. Itu ditunjukkan tak hanya lewat resep dan gambar, tetapi juga desain bukunya,” ungkap Weldon.
Menurut Weldon, Oliver adalah seorang perfeksionis dalam menggarap bukunya. Ia tahan duduk menemani editor seni buku tersebut selama sepekan, hanya untuk membahas mengenai tata letak dan desainnya. Media The Sunday Times tahun ini menempatkan Oliver di posisi ke-967 dalam daftar orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan mencapai 65 juta poundsterling. “Saya perkirakan, kekayaannya akan bertambah sebesar 10 juta poundsterling pada tahun depan,” ungkap Philip Beresford, redaktur yang membidangi daftar kekayaan di media Inggris tersebut.
Oliver (35) telah mengalahkan penulis buku kuliner yang menjadi rival terdekatnya, Delia Smith, yang mampu menjual karyanya hingga 62,5 juta poundsterling. Namun harus diakui buku karangan chef yang punya julukan “The Naked Chef” ini, masih di bawah penjualan buku serial Harry Potter yang sudah terjual senilai 228,4 juta poundsterling.
Oliver yang juga mempunyai seri acara kuliner di televisi ini, mampu menjual buku terbarunya tersebut sebanyak 80.000 kopi hanya dalam waktu sepekan. Dari setiap penjualan buku yang dihargai sebesar 26 poundsterling atau sekitar Rp 366.000 ini, ia memperoleh bagian 10 persennya. “Ini merupakan kabar yang menyenangkan,” ungkap ahli kuliner yang telah menulis 12 buku tersebut.
Menurut Tom Weldon, direktur pelaksana dari perusahaan penerbitan buku Penguin, buku 30-Minute Meals menjadi buku non-fiksi terlaris pada saat ini. “Tampaknya penjualan buku ini laris karena didukung momen yang tepat. Banyak orang di masa resesi ini ingin memiliki waktu lebih banyak untuk memasak di rumah. Selain itu Jamie (Oliver, Red) memiliki kelebihan dalam menulis bukunya, yakni detail. Itu ditunjukkan tak hanya lewat resep dan gambar, tetapi juga desain bukunya,” ungkap Weldon.
Menurut Weldon, Oliver adalah seorang perfeksionis dalam menggarap bukunya. Ia tahan duduk menemani editor seni buku tersebut selama sepekan, hanya untuk membahas mengenai tata letak dan desainnya. Media The Sunday Times tahun ini menempatkan Oliver di posisi ke-967 dalam daftar orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan mencapai 65 juta poundsterling. “Saya perkirakan, kekayaannya akan bertambah sebesar 10 juta poundsterling pada tahun depan,” ungkap Philip Beresford, redaktur yang membidangi daftar kekayaan di media Inggris tersebut.
Pemilik nama lengkap James Trevor Oliver ini merupakan seorang chef asal Inggris, pemilik restoran dan tokoh media. Dia dikenal melalui program televisi yang fokus pada makanan, penulis buku serta aktif berkampanye “Beri Kami Makanan yang Baik” untuk menentang penggunaan makanan kalengan dan siap saji di sekolah-sekolah nasional di Inggris. Oliver ingin makanan yang disantap siswa di sekolah-sekolah diubah menjadi makanan yang sehat dan bergizi.
Untuk itu, ia bahkan turun langsung ke sekolah di Inggris memberi masukan dan menanamkan kebiasaan memasak yang sehat pada pengelola kantin sekolah. Kampanye ini tak hanya berlangsung di Inggris, tetapi juga dilakukannya di Amerika Serikat. Aksi ini kemudian berlanjut dalam program serial di televisi berjudul Jamie's Ministry of Food.
Aksinya itu akhirnya didengar Pemerintah Inggris yang kemudian melanjutkan menjadi sebuah gerakan politik untuk mengubah asupan nutrisi kaum muda. Berkat kampanye tersebut, Oliver dinobatkan menjadi Tokoh Inspirasi Politik 2005 berdasarkan polling yang dilakukan stasiun televisi News Channel 4.
Oliver besar di kawasan Clavering, Essex, Inggris. Di sana orangtuanya mengelola sebuah tempat minum (pub) bernama The Cricketers. Di tempat itu terdapat sebuah dapur yang biasa digunakan Oliver remaja untuk memasak. Masakan pertama Oliver yang disajikan di pub orangtuanya itu adalah, steak salmon dengan dressing lemon. Oliver muda kemudian bersekolah di Newport Free Grammar. Ia meninggalkan sekolah pada usia 16 tanpa memperoleh ijazah, untuk kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah masakan, Westminster Catering College.
Lulus dari sana, ia mulai menjadi seorang chef khusus untuk kue-kue di restoran Antonio Carluccio. Di tempat ini, Oliver mendapatkan pengalaman pertama kalinya mengenai masakan Italia. Ia kemudian pindah dan bekerja di The River Café di Fulham, sebagai koki untuk makanan berkuah (saus).
Di sana pada tahun 1999 ia kemudian ditemukan oleh BBC, sebagai profil yang menarik untuk ditulis. Nama Oliver mulai dikenal, sehingga ia memutuskan membuat program televisi The Naked Chef, dan menulis buku yang ternyata menjadi nomor satu dalam penjualan di Inggris. Atas kemampuannya itu, Perdana Menteri Inggris Tony Blair bahkan memintanya memasak untuk makan malam di kediaman resmi di Downing Street 10.
Pada Juli 2000, Oliver menikah dengan mantan model Juliette Norton. Keduanya pernah bertemu di tahun 1993. Pasangan ini memiliki empat anak, Poppy Honey Oliver, Daisy Boo Oliver, Petal Blossom Rainbow Oliver dan Buddy Bear Maurice Oliver. Pada tahun 2000 Oliver menjadi bintang iklan untuk toko serba ada Sainsbury dengan bayaran sebesar dua juta poundsterling per tahun.
Selain peduli masalah sosial, Oliver juga orang yang spontan. Pada 2002, ia mengambil keputusan berani dengan menggadaikan rumahnya tanpa sepengetahuan sang istri. Uang itu digunakan untuk membuat yayasan sosial, The Fifteen Foundation. Setiap tahunnya, sebanyak 15 anak muda yang memiliki latar belakang pernah melakukan aksi kriminal dan pengguna obat bius, dilatih Oliver untuk menjalankan bisnis restoran.
Fifteen Foundation berkembang menjadi kegiatan amal The Fifteen Charity Restaurant yang melatih 15 orang anak muda yang kurang beruntung untuk kemudian membuka rumah makan di Kota London. Fifteen kemudian berkembang dengan pembukaan restoran di Amsterdam (Belanda), Newquay (Inggris), dan Melbourne (Australia). (sumber: www.suarapembaruan.com).
No comments:
Post a Comment