Dua hari lalu saya kontak salah seorang teman yang baru saya kenal. Kami bertemu melalui suatu acara yang diadakan di salah satu hotel sekitar satu bulan yang lalu. Saya kontak dia melalui pesan singkat untuk sekedar mengakrabkan diri. Singkat cerita dia membalas pesan singkat yang saya kirim dan saya berkata kepadanya jika ada info mengenai seminar maupun pertemuan bisnis, mohon berikan info agar melalui acara tersebut saya dapat terus menambah wawasan, sebab saya mulai menjalankan usaha saya sendiri di bidang konsultasi teknologi informasi dan pengembangan perangkat lunak. Teman saya tersebut kemudian memberikan info bahwa akan ada acara seminar bisnis gratis di suatu gedung milik pemerintah di daerah Surabaya barat. Saya tertarik hadir untuk menambah wawasan saya sekaligus memperoleh lebih banyak teman baru.
Singkat cerita saya datang, walaupun agak terlambat. Sampai disana saya melihat acara sudah dimulai dan saya bertemu dengan teman baru saya tersebut diluar gedung tempat acara diadakan serta bertegur sapa sebentar sebelum saya memasuki gedung. Saya memasuki gedung, mendengarkan sejenak acara yang sedang berlangsung, dan sejurus memulai pembicaraan dengan seorang bapak di sebelah saya. Dari bapak tersebut saya semakin yakin dan jelas bahwa acara tersebut adalah seminar bisnis multi level marketing salah satu produk kesehatan. Bapak yang berprofesi sebagai pengemudi taksi dari perusahaan taksi besar tersebut sudah bergabung dengan alasan merasakan manfaat dari produknya serta ingin memperoleh penghasilan sampingan. Bapak tersebut juga mengungkapkan impian mulianya kepada saya bahwa jika bisnis sampingan yang dia jalankan melalui multi level marketing tersebut sudah cukup besar, dia akan melepaskan pekerjaan utamanya sebagai pengemudi taksi.
Saya di dalam sana hanya sebentar saja, sebab saya sudah cukup sering mengetahui mengenai beraneka ragam peluang bisnis multi level. Maaf, bukan saya anti terhadap bisnis multi level, hanya saja saya pikir terkadang atau bahkan seringkali bisnis multi level atau bisnis lain yang sejenis terlalu menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk, utamanya yang berkaitan dengan penghasilan yang luar biasa atau tidak terbatas. Tidak perlu saya berada disana, saya pun segera meninggalkan ruangan tersebut sebelum saya berada terlalu lama disana dan tidak memperoleh manfaat apapun.
Dalam perjalanan pulang saya berpikir ternyata sebagian besar bisnis multi level memang sama. Mereka menggunakan strategi yang sama untuk memancing agar orang tertarik bergabung, yaitu iming-iming penghasilan yang besar hingga mampu membeli atau mencukupi semua kebutuhannya. Sekali lagi, saya tidak bermaksud menyalahkan, hanya saja saya berpikir bahwa tidak setiap orang yang menjalankan bisnis multi level akan berhasil. Jika semua yang menjalankan bisnis tersebut berhasil, maka tentu saja bisnis tersebut akan menjadi bisnis yang paling diburu orang seantero jagat. Saya berpikir pula bahwa terkadang para orang yang berkecimpung dalam bisnis tersebut, khususnya para leader, perlu sadar bahwa bisnis multi level bukanlah satu-satunya jalan untuk meraih kesuksesan. Setiap orang memiliki jalannya sendiri untuk meraih sukses. Sekeras apapun seseorang berusaha di suatu bidang, jika itu bukan jalan yang telah disediakan bagi mereka untuk meraih sukses, maka dapat dipastikan mereka tidak akan sukses. Setiap orang memiliki jalannya masing-masing.
Namun walau bagaimanapun saya tetap bersyukur karena juga dapat hadir di acara tersebut, sebab setelah kembali saya pun jadi teringat lagi satu kalimat pendek yang pernah saya dengar dari cukup banyak orang, termasuk beberapa orang ‘senior’ saya di kampus dulu, yaitu ‘mulailah dari hal-hal yang kita bisa’. Mungkin hal yang kita bisa itu kecil, tetapi jika memulainya dengan tekun dan melakukan yang terbaik yang kita dapat, maka kita akan diberi kesempatan untuk naik tingkat demi tingkat ke jenjang yang lebih tinggi serta memperoleh kepercayaan yang lebih besar. Saya pun seolah disadarkan kembali oleh pernyataan tersebut, sebab harus saya akui akhir-akhir ini saya seolah ingin memperoleh atau mengerjakan segala sesuatunya dengan lebih cepat alias memperoleh hasil instan. Melalui pernyataan tersebut saya juga diingatkan agar kembali memulai segala sesuatu dari hal yang kecil untuk kemudian menjadi besar. Ya, saya rasa saya harus segera mulai menerapkan kembali hal tersebut, memulai dari yang kecil untuk menjadi besar.
Sekian cerita singkat yang dapat saya bagikan. Semoga cerita singkat ini bermanfaat bagi kita semua. Semoga pula para pelaku bisnis multi level juga dapat sadar bahwa multi level memang dapat menjadi satu peluang untuk meraih kesuksesan hidup (baca: kekayaan, kesejahteraan, dsb), namun bukanlah satu-satunya jalan yang tersedia untuk meraih sukses. Sebab setiap orang itu berbeda dan memiliki jalannya sendiri. Semoga juga bapak pengemudi taksi tadi dapat meraih sukses seperti y`ng dia impikan melalui bisnis multi level yang dia jalankan dan semoga juga saya dapat meraih sukses melalui usaha yang saya jalankan. Itu cerita saya. Bagaimana cerita Anda ?
No comments:
Post a Comment