Saturday 5 February 2011

Timur Tengah Bergejolak, Akankah Harga Minyak Terus Naik ?

Mungkin sebagian besar dari kita sudah mengenai peristiwa atau kejadian yang sedang hangat ini ? Ya, setelah Tunisia bergejolak yang dipicu oleh amuk seorang mahasiswa yang sekaligus berprofesi sebagai tukang sayur. Dia mengamuk lantaran pick-up yang dia gunakan untuk mengangkut dagangannya dirampas oleh aparat karena dianggap melanggar aturan. Peristiwa tersebut terjadi akhir Desember 2010 lalu, tepatnya 27 Desember 2010.
Tukang sayur tersebut tidak terima dengan perlakuan yang diterimanya dari aparat dan berencana mengadu ke Dewan Kota. Namun dia merasakan bahwa upayanya untuk mengadu tersebut juga dihambat, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk melakukan aksi nekad, yaitu membakar diri di depan gedung Dewan Kota. Tindakan nekadnya tersebut yang pada akhirnya memicu aksi massa besar-besaran dari rakyat Tunisia yang sudah bosan dengan pemerintahan diktator presiden berkuasa, yaitu Presiden Ben Ali. 10 Hari setelah peristiwa bakar diri tersebut, kekuasaan Presiden Ben Ali pun tumbang dan presiden melarikan diri ke luar negeri.
Gejolak yang terjadi di Tunisia dengan cepat merambat ke negara-negara tetangganya seperti Yaman, Jordania, dan yang terkini Mesir. Mesir merupakan salah satu negara yang punya peran penting di Afrika dan dunia. Mesir memiliki salah satu jalur perdagangan laut tersibuk dunia, yaitu Terusan Suez. Beragam produk dagangan dan komoditas dikirimkan melalui jalur tersebut, termasuk minyak. Seperti sudah kita semua ketahui bahwa minyak sampai saat ini masih merupakan sumber energi utama bagi negara-negara di dunia ini. Jadi dapat dibayangkan betapa pentingnya fungsi minyak bagi industri diseluruh dunia ?
Gejolak yang sedang terjadi di Mesir, dikhawatirkan akan mengganggu jalur transportasi pengiriman komoditas minyak ke seluruh dunia yang melalui Terusan Suez. Menurut data dari Goldman Sachs Group Inc., sekitar 2,5% produksi minyak dunia dikirimkan melalui Terusan Suez. Maka jika sampai jalur pengiriman tersebut benar-benar terganggu, maka dikhawatirkan harga minyak dunia akan terus naik. Pertanyaannya, akankah harga minyak dunia akan benar-benar terus menanjak ? Saya bukan paka tentang keminyakan maupun analisa bisnis di bidang ini, maka saya tidak berani atau tidak bisa menjawab dengan pasti. Menurut informasi yang saya peroleh, harga minyak dunia yang diperdagangkan di NYMEX adalah USD 90,34 per barel (sumber, KONTAN Jumat 04/02/2011) dan saya rasa jika harga minyak dunia memang masih akan terus naik, harganya tidak akan melebihi harga tertinggi yang sudah pernah dicapai beberapa waktu lalu. Namun, perasaan saya mengatakan bahwa harga minyak tidak akan naik tajam dan hanya berselisih sedikit saja dari harga yang sekarang. Gejolak di Mesir pun sepertinya hanyalah bagian dari serangkaian gelombang demonstrasi yang memang sedang terjadi di kawasan tersebut yang jika ditangani dengan benar akan segera mereda.
Itulah pendapat saya yang bukan pakar politik, bukan pakar perminyakan, dan bukan pakar bisnis, saya hanyalah seorang ahli IT yang sedang menumpahkan isi pikiran saya. Pendapat yang saya uraikan di atas tidak ada dasar atau bukti empiris atau atas dasar analisa apapun. Pendapat yang saya tuliskan di atas adalah sesuatu yang secara murni dan tiba-tiba keluar dari pikiran saya saja tanpa ada dasar analisa apapun. Saya tidak menyarankan Anda untuk percaya, tetapi jika Anda akan percaya itu terserah Anda dan saya tidak bertanggung jawab atas apapun yang terjadi sebab saya sudah menyebutkan bahwa semuanya murni pemikiran yang tiba-tiba muncul. Sekian dan selamat berpendapat !

No comments:

Post a Comment

KumpulBlogger