Suatu hari di bulan Desember 2010 yang lalu, saya secara tiba-tiba terpikir mengenai gagasan kehidupan yang ‘terancam’ ini. Yang saya maksud dengan kehidupan yang ‘terancam’ ini bukan benar-benar kehidupan kita terancam, melainkan kehidupan yang seolah-olah terancam. Kehidupan yang kita kondisikan untuk tidak terbuai dengan kenyamanan hidup. Kita boleh berbahagia, mencari sesuatu yang nyaman bagi diri kita, serta sesuatu yang enak, tetapi kita tidak boleh terbuai oleh semuanya itu.
Kita sadari atau tidak, saya dan mungkin juga Anda semua seringkali terbuai oleh kenyamanan. Terbuai oleh kondisi nyaman yang ada atau kita nikmati sekarang ini di kehidupan kita. Kita akui atau tidak, rasa nyaman telah menjadikan kita mendingin serta melamban dalam langkah kita untuk meraih hal-hal hebat yang kita idamkan. Awalnya saya tidak sadar akan hal itu, namun setelah membaca beberapa bacaan dalam bentuk buku maupun bacaan lain serta setelah merenungkan kehidupan saya satu tahun terakhir, saya harus mengakui bahwa saya sendiri telah terbuai oleh apa yang telah saya raih tahun 2009 yang lalu.
Kita memang harus berprestasi serta meraih hal-hal sehebat mungkin yang ingin kita raih, tapi prestasi serta hal-hal hebat yang berhasil kita wujudkan dapat membuat kita terbuai jika kita tidak waspada. Ya segala prestasi, kekayaan, keberhasilan, atau apapun hal hebat yang kita miliki dapat membuat kita terbuai. Agar tidak terbuai dalam kenyamanan, akhirnya saya menemukan salah satu cara yang saya yakin dapat bermanfaat untuk membuat kita mengalahkan kenyamanan kita, yaitu dengan mengkondisikan hidup kita dalam ‘ancaman’. Saya mulai menggunakan cara ‘mengancam’ diri saya ini agar saya tetap bergerak dan tidak mendingin serta untuk tetap dapat membuat diri saya terus bertumbuh sebagai seorang individu.
Saya yang sempat ‘mendingin’ sadar bahwa saya tidak ingin selamanya seperti itu dan saya akhirnya memutuskan bahwa saya harus mulai bergerak. Saya harus mulai menjadikan diri saya ‘panas’ kembali. Saya harus dan kemungkinan juga Anda semua yang pernah ‘mendingin’ harus segera bertindak serta melakukan apapun yang kita dapat untuk mulai membuat diri kita menatap kembali impian-impian kita yang belum tercapai. Kita harus bergerak serta melakukan aktivitas-aktivitas meskipun dalam tingkat yang kecil atau sederhana untuk mulai membuat diri kita kembali ke jalur yang benar untuk pencapaian impian serta memiliki kehidupan yang lebih baik. Kita harus mengkondisikan diri kita dalam keadaan ‘terancam’ agar kita dapat segera sadar bahwa banyak impian kita yang telah kita rancang atau susun dengan indah di masa lalu masih banyak yang belum terwujud. Kita harus ‘mengancam’ diri kita sendiri agar kita mulai kembali bergerak dan tidak membiarkan impian dahsyat yang telah kita susun atau rancang dengan indah di masa lalu hanya sekedar menjadi impian belaka.
Kita harus ‘mengancam’ diri kita agar kita terus bergerak serta mencari cara untuk dapat menjadikan seluruh impian kita terwujud. Kita harus merasa ‘terancam’ dalam arti yang positif jika kita masih memiliki impian-impian atau hal-hal hebat yang ingin kita wujudkan. Mari belajar memiliki hidup yang ‘terancam’.
No comments:
Post a Comment