Saturday, 5 March 2011

Markas Besar Saya di Kampus

Perpustakaan
Tulisan ini adalah sebagian kecil dari cerita masa-masa kuliah saya. Sejak dari semula, tepatnya sejak dari masa sekolah dasar, saya sudah sangat menggilai aktivitas membaca. Saya gemar sekali membaca buku dari beragam topik, mulai dari sejarah, agama, cerita fiksi, dan sebagainya. Saya gemar melahap banyak sekali, sehingga pada akhirnya sebagian teman saya meminta saran mengenai buku-buku bagus yang layak untuk dibaca dan saya pun memberikan beberapa judul buku yang pernah saya baca.
Kebiasaan membaca tersebut masih terus berlanjut saat saya memasuki masa sekolah menengah pertama (SMP). Tanpa dipengaruhi oleh kenakalan yang muncul dalam diri saya, membaca tetaplah salah satu aktivitas yang tidak pernah benar-benar bisa saya lepaskan sekalipun. Saat istirahat pelajaran, salah satu tempat yang sering saya tuju adalah perpustakaan sekolah. Saat ada jam pelajaran kosong, maka hampir dapat dipastikan tujuan utama saya adalah perpustakaan. Bahkan saat saya diusir dari kelas karena terlambat masuk pelajaran maupun karena berbuat, sekali lagi dapat dipastikan tempat tujuan utama saya adalah perpustakaan.

Tuesday, 1 March 2011

Kenali Diri Sendiri Dulu

Sejak tahun lalu, saya sudah mulai berpikir dan menyadari pentingnya memiliki pengenalan terhadap diri sendiri. Kesadaran tersebut semakin menguat akhir-akhir ini dan saya semakin yakin pula bahwa hal tersebut benar adanya. Saya sadar bahwa memiliki pengenalan diri sendiri adalah awal yang baik untuk dapat mengenali orang lain.
Kita sebagai individu memiliki karakteristik atau kepribadian yang berbeda-beda. Kita semua memiliki ketertarikan atau minat yang berbeda-beda. Kita memiliki gairah yang berbeda-beda. Kita memilik impian yang berbeda-beda. Kita memiliki kemampuan atau bakat yang berbeda-beda. Kita juga memiliki panggilan yang berbeda-beda. Intinya setiap kita adalah unik.
Karena setiap kita adalah unik, maka tentu saja terdapat kemungkinan yang sangat besar terdapat ketidakcocokkan antara kita dengan orang-orang lain disekitar kita. Ketidakcocokkan tersebut sangat mungkin ada, sebab kita digerakkan oleh impian-impian yang berbeda, dorongan-dorongan yang berbeda, kecintaan yang berbeda, dan banyak perbedaan lain. Ketidakcocokkan tersebut juga dapat menjadi awal atau permulaan dari suatu perkelahian atau cekcok, jika tidak dikelola dengan baik dan jika kita tidak mampu atau tidak mau mengenali perbedaan kita dengan orang-orang lain disekitar kita.

Friday, 25 February 2011

Sudahkah Kita Mempromosikan Usaha Kita ?

Promosi Usaha
Beberapa waktu yang lalu saya pernah membuat sebuah tulisan ringan mengenai bisnis atau wirausaha. Dalam tulisan tersebut, secara garis besar saya menyampaikan bahwa jika kita sudah berniat untuk mendirikan bisnis atau berwirausaha, maka kita juga perlu untuk mempromosikan bisnis atau usaha kita. Tulisan tersebut saya buat berawal dari renungan serta pembelajaran saya mengenai dunia usaha. Renungan serta pembelajaran yang saya lakukanlah yang memberi saya inspirasi serta kesadaran bahwa jika kita mau berusaha, maka kita juga harus mau mempromosikan usaha kita agar usaha yang kita jalani dapat lebih dikenal oleh publik.
Tulisan kali ini juga masih berhubungan dengan dunia usaha, khususnya promosi usaha. Saya secara pribadi sedang dalam tahap mulai mencoba untuk berwirausaha, meskipun masih dalam skala kecil dan seperti yang saya ungkapkan dalam tulisan saya mengenai promosi usaha, maka saya pun mulai berupaya untuk mengenalkan usaha yang sedang saya jalani ke orang lain.

Tuesday, 22 February 2011

Kerja, Kerja, Kerja

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mendengar ada orang yang mengucapkan suatu kalimat yang cukup menarik, “pada dasarnya manusia itu dirancang untuk bekerja”. Setelah sekian lama sejak pertama kali saya mendengar kalimat itu, baru kali ini saya benar-benar menyadari makna kalimat tersebut. Dari hasil renungan sekilas saya, saya sadar bahwa manusia itu memang dirancang untuk mengerjakan sesuatu di dunia ini.
Manusia dilahirkan ke dunia untuk suatu tugas tertentu yang berbeda-beda antara individu satu dengan individu yang lain, tetapi dasarnya tetap sama yaitu untuk mengerjakan sesuatu. Dari hasil perenungan itu pula saya sadar bahwa manusia tetap harus bekerja, bergerak, dan melakukan segala aktivitas apapun yang dapat dia lakukan. Manusia dirancang untuk bekerja. Hal tersebut juga dapat kita lihat pada diri para pengangguran (orang-orang yang tidak bekerja secara teratur dalam jumlah waktu tertentu), hampir semua dari mereka seolah selalu memiliki ide atau keisengan untuk melakukan sesuatu. Pada pikiran orang-orang tersebut dapat saja secara tiba-tiba muncul ide untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan tertentu, entah kegiatan yang baik atau kegiatan yang buruk. Pernahkan kita membaca, mendengar, atau bahkan menyaksikan sendiri contoh yang saya berikan tersebut ?

Sunday, 20 February 2011

Jangan Terlalu Banyak !

Setiap kita mungkin sering mendengar kalimat, ‘jangan makan terlalu banyak’, ‘jangan terlalu banyak bicara, kerjakan saja’, ‘jangan terlalu banyak main, lebih baik digunakan untuk belajar atau bekerja’, dan beragam kalimat lain yang memiliki unsur kata-kata ‘jangan terlalu banyak’. Beberapa hari ini saya sadar satu hal lagi tentang sesuatu yang mengandung unsur kata-kata ‘jangan terlalu banyak’. Saya akan bercerita dalam tulisan ini tentang ‘jangan terlalu banyak’ yang saya sadari tersebut.
Setiap kita mungkin sering mendengar orang-orang disekitar kita berkata kepada kita, ‘bukalah mata dan pikiran lebar-lebar terhadap setiap kesempatan yang ada’ atau ‘berpikiranlah terbuka terhadap setiap kesempatan atau peluang yang ada’. Ya, saya secara pribadi setuju akan ucapan-ucapan tersebut dan saya juga selalu berupaya untuk mengingatkan diri saya sendiri untuk berpikiran atau berpandangan yang terbuka seluas mungkin terhadap setiap kesempatan atau peluang yang ada yang saya jumpai maupun yang ditawarkan kepada saya. Namun beberapa hari yang lalu saya menemukan sebuah kesadaran yang juga sangat berharga dari hasil renungan saya dalam hidup saya pribadi.

Friday, 18 February 2011

Internet sebagai Kebutuhan Hidup

Selama ini, kita sebagai manusia memiliki tiga macam kebutuhan yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Ketiga kebutuhan tersebut (khususnya dua kebutuhan pertama) telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sebagai manusia. Ketiga tersebut pula yang selama ini selalu diajarkan oleh para guru-guru kita di sekolah. Namun seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi yang semakin maju, khususnya teknologi komputer dan internet, suatu kebutuhan baru lagi muncul dalam kehidupan kita sebagai manusia. Kebutuhan baru tersebut adalah kebutuhan akan adanya akses terhadap teknologi terkini yang dapat mendukung kegiatan atau aktivitas kita sehari-hari. Kebutuhan akan teknologi terkini juga termasuk kebutuhan akan pemakaian internet untuk membantu memenuhi sebagian besar kebutuhan hidup kita.
Internet sebagai suatu teknologi pertama kali dikembangkan pada tahun 1960 oleh ARPA (Advanced Research Project Agency). Saat itu internet pertama kali dikenal dengan nama ARPAnet dan hanya digunakan secara terbatas sebagai sarana komunikasi untuk mendukung kegiatan penelitian para ilmuwan Amerika Serikat. Setelah selama beberapa waktu teknologi internet hanya dapat dinikmati oleh para ilmuwan Amerika, sekitar tahun 1970 pemakaian internet mulai meluas ke universitas-universitas di Amerika dan terus berkembang hingga saat ini. Sejak saat itu pemakaian terus meluas hingga akhirnya orang-orang dari seluruh dunia juga dapat turut memanfaatkannya untuk memenuhi beragam kebutuhannya.

Thursday, 17 February 2011

Investasi Terbesar dan Terbaik Kita

Investasi, saya rasa banyak dari kita yang pernah mendengar kata tersebut, meskipun mungkin tidak semua paham betul apa maknanya. Mungkin pula sebagian dari mereka yang mengetahui dan paham makna dari kata investasi akan menyadari betapa penting dan bermanfaatnya berinvestasi atau memiliki investasi. Saya sendiri sering menemukan bahwa banyak para pelatih sukses, para pakar keuangan, dan para motivator sebagian mengajarkan bahwa salah satu cara terbaik untuk menjadi kaya atau makmur adalah dengan berinvestasi pada hal-hal atau bidang-bidang yang mampu menghasilkan keuntungan bagi diri kita. Mereka, yaitu para pelatih sukses, pakar keuangan, dan motivator cenderung menganjurkan investasi pada sesuatu yang mampu menghasilkan keuntungan dalam bentuk harta, khususnya uang. Mereka tidaklah salah dan saya justru beranggapan bahwa apa yang mereka ajarkan atau sarankan sangatlah baik untuk kita ketahui serta terapkan, namun selain hal-hal yang mereka ajarkan ada satu lagi investasi yang tidak kalah pentingnya dari jenis investasi yang mereka ajarkan. Investasi tersebut bahkan boleh dikatakan sebagai bentuk investasi terbesar dan terbaik yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita.

Wednesday, 16 February 2011

Komitmen untuk Sukses

Sukses, siapa orang yang tidak ingin meraihnya ? Saya percaya dan yakin bahwa sebagian besar dari kita pasti ingin meraih kesuksesan dan menjadi orang sukses. Benar begitu ?
Sukses menjadi impian sebagian besar dan bahkan mungkin semua dari kita yang ada di dunia ini. Bayangan kita mengenai segala kenikmatan, keindahan, ketenaran, kekayaan, serta segala sesuatu yang lain yang menyertai kesuksesan kemungkinannya menjadi salah satu dan bahkan mungkin motivasi utama untuk meraih kesuksesan. Tapi, pernahkah kita membayangkan bahwa sukses atau segala pencapaian hebat membutuhkan proses yang panjang dan kemungkinan besar tidak mudah ?
Saya secara pribadi awalnya tidak menyadari bahwa sukses atau pencapaian hebat yang saya inginkan memerlukan proses yang panjang dan tidak mudah. Namun seiring dengan perjalanan waktu dan seiring dengan kesadaran demi kesadaran serta pelajaran demi pelajaran yang saya dapatkan, saya tersadar dan akhirnya memahami bahwa segala yang hebat yang kita inginkan pasti memerlukan pengorbanan di awal. Berjalannya waktu akhirnya juga memberi saya satu kesadaran baru lagi yang berharga, bahwa sukses ataupun segala hal hebat lain yang ingin kita raih tidak hanya memerlukan pengorbanan, tetapi juga memerlukan komitmen untuk dapat benar-benar meraih atau mewujudkannya.

KumpulBlogger