Friday, 20 May 2011

Butuh Waktu

Sebuah cerita mengenai pengalaman pribadi dalam memahami suatu pelajaran yang saya terima dalam hidup. Sekitar dua tahun lalu, tepatnya menjelang pertengahan tahun 2009, saya semakin tertarik sekaligus penasaran mengenai dunia investasi. Satu hal yang saya tahu, melalui investasi kita dapat membuat uang kita bekerja untuk diri kita. Singkat kata, saya teringat akan salah seorang kawan saya (tepatnya kakak angkatan di kampus) yang berprofesi di bidang keuangan yang juga berhubungan dengan dunia investasi. Karena hubungan saya dengannya baik, maka saya mencoba menghubunginya untuk mencoba bertanya seputar investasi. Akhirnya saya bertemu dengan dia di suatu tempat makan di depan kampus.
Pada pertemuan tersebut, dia menjelaskan secara singkat mengenai investasi dan pada akhirnya dia mengajak saya untuk bergabung pada profesi yang sama dengan yang dia jalani saat itu. Dia mengajak saya untuk bergabung sebagai anggota timnya. Didorong oleh rasa penasaran dan keinginan untuk belajar sesuatu yang baru serta karena saya sudah mengenal dia dengan baik, maka saya putuskan untuk bergabung. Saya menyerahkan semua persyaratan yang diperlukan serta mengisi formulir pendaftaran sebagai calon pekerja. Setelah itu saya mengikuti pelatihan yang disyaratkan sebelum dapat secara bergabung sebagai tenaga kerja.
Setelah semua proses selesai saya lalui, maka resmilah saya bekerja bersama kawan saya tersebut. Jabatan saya adalah sebagai seorang Financial Consultant atau Konsultan Keuangan yang bertugas membantu setiap orang untuk menentukan rencana keuangannya termasuk pilihan jenis investasi yang sesuai. Sebagai seorang anggota baru, tentu saja pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki masih terbatas, oleh karena itu saya masih perlu banyak belajar. Kawan saya yang sudah lebih dahulu bekerja di bidang tersebut memberi saya sejumlah pengetahuan dan pelajaran yang berharga, yang pada waktu itu belum terlalu saya pahami. Salah satu pelajaran yang saya ingat adalah mengenai pemasaran atau marketing. Saya ingat jelas dia berkata, “sehebat apapun suatu produk atau jasa, tetapi jika tidak dipasarkan dengan baik, maka produk atau jasa tersebut tidak akan laku”. Dia juga berkata, “Windows yang sebenarnya secara kualitas masih dibawah Macintosh justru lebih populer karena tim pemasaran Microsoft lebih handal dibandingkan tim pemasaran Apple”. Kala itu saya belum begitu memahami pelajaran yang dia berikan, saya hanya menerima dan menyimpannya dalam pikiran saya.
Kini, setelah dua tahun berlalu, ketika saya sudah hampir 1,5 tahun berhenti dari profesi sebagai Financial Consultant, saya baru memahami makna pelajaran tersebut. Saya baru dapat memahaminya setelah saya mencerna dengan lebih dalam pelajaran tersebut dan juga karena saat ini saya mulai menjalankan suatu usaha kecil-kecilan yang tentu saja memerlukan marketing atau pemasaran agar dapat dikenal serta memperoleh penjualan. Dengan adanya kebutuhan untuk mampu memasarkan usaha saya, maka ilmu yang telah saya peroleh dahulu kini saya gali kembali dan saya secara tiba-tiba teringat mengenai pentingnya marketing yang disampaikan oleh kawan saya tersebut. Saat ini saya memiliki beberapa usaha seperti berdagang produk-produk IT, kursus komputer privat, dan juga konsultasi IT serta pengembangan aplikasi. Kebutuhan untuk memasarkan semua usaha saya tersebut mampu membangkitkan kembali pengetahuan yang telah terkubur selama beberapa waktu dan sekaligus memampukan saya untuk memahami aplikasi dari pengetahuan tersebut.
Dari pengalaman mengenai waktu yang saya perlukan untuk dapat memahami ilmu yang telah kawan saya bagikan tersebut, saya menyadari satu hal yaitu dibutuhkan waktu untuk dapat memahami suatu pelajaran atau ilmu dengan sangat baik. Pemahaman kita terhadap suatu ilmu juga dapat semakin terbantu ketika kita sedang membutuhkan ilmu tersebut serta ketika mulai mempraktekkannya. Ketika kita hanya mengetahui suatu ilmu saja, tanpa pernah mempraktekkannya atau ketika memperoleh ilmu tersebut kita belum memerlukannya, maka kemungkinannya kita akan lebih sulit untuk dapat memahami ilmu tersebut dengan sangat baik. Maka sebagai kesimpulannya, untuk dapat memahami suatu ilmu pengetahuan dengan sangat baik terdapat dua faktor yang mendukungnya yaitu adanya kebutuhan serta waktu untuk dapat memahaminya. Demikian sharing pengalaman saya, semoga berguna.

No comments:

Post a Comment

KumpulBlogger