Friday 20 March 2009

Kesetiaan: Sesuatu Yang Mungkin Agak Sulit Dijumpai Pada Masa Sekarang

Hampir semua dari kita pasti pernah (atau bahkan sering) mendengar kata ‘setia’ dan ‘kesetiaan’. Suatu kata yang cukup pendek, namun memiliki makna sangat dalam. Kata setia dalam bahasa Inggris ditulis sebagai kata faithful, yang bila diartikan bisa bermakna ‘penuh dengan iman percaya’. Kata kesetiaan merupakan turunan dari kata setia dengan tambahan awalan ke- dan akhiran –an. Kata ini bisa bermakna menunjukkan sikap setia.

Itulah tadi sekilas tentang arti dari kata setia dan kesetiaan. Namun fokus utama dari tulisan ini bukanlah membahas setia dan kesetiaan dari segi arti kata, tetapi dari segi penerapannya pada masa sekarang. Seperti kita semua ketahui, pada masa sekarang kesetiaan adalah sesuatu yang sudah mulai langka. Pada masa dimana teknologi sudah sangat maju dan segala sesuatunya dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih baik, orang-orang mulai lupa akan arti kesetiaan.

Kesetiaan yang dimaksudkan disini bukan hanya kesetiaan dalam hubungan pribadi, namun juga kesetiaan dalam banyak hal lain. Kesetiaan dalam memberikan yang terbaik dalam setiap hal yang kita lakukan, kesetiaan untuk menjaga hubungan pernikahan, kesetiaan untuk menekuni profesi dengan baik, kesetiaan untuk berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari, kesetiaan untuk selalu berusaha mewujudkan impian, kesetiaan untuk menunggu orang yang kita sukai bersedia menerima cinta kita, dan masih banyak jenis kesetiaan yang lain. Begitu pentingnya makna kata ini, sampai-sampai banyak orang selalu berusaha mengingatkannya pada orang-orang lain melalui banyak cara.

Berawal dari kesetiaan dalam iman, kata ini kini telah berkembang menyentuh banyak bidang. Mulai dari kehidupan pribadi hingga kehidupan profesional dalam pekerjaan pun telah disentuh oleh kata ini. Dalam kehidupan pribadi, setiap orang selalu berusaha untuk mencari orang-orang setia, baik sekadar untuk dijadikan teman maupun untuk dijadikan pacar dan kemudian pasangan hidup. Dalam kehidupan profesional di pekerjaan, perusahaan-perusahaan maupun organisasi bisnis apapun selalu berusaha mencari calon-calon pegawai atau karyawan yang setia, setia dalam memberikan yang terbaik pada pekerjaannya untuk membantu perusahaan atau organisasi bisnis mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu dalam kehidupan rohani dari agama apapun, kata sering sekali dibahas dalam setiap acara keagamaan maupun dalam kitab-kitab suci masing-masing agama. Sebagai contoh dalam kitab suci agama yang saya anut yaitu Kristen Protestan, kata kesetiaan banyak sekali disebutkan utamanya menyangkut hubungan antara manusia dengan Tuhan dan dengan sesamanya. Beberapa contoh yang dapat saya temukan dalam Alkitab antara lain, Galatia 5:22-23:"Tetapi buah Roh ialah:kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."dan Matius 23:23:"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan."

Berawal dari pengertian-pengertian ini dan juga dari hasil pemikiranku serta dari pengalaman pribadiku, aku benar-benar telah belajar banyak (dan masih perlu belajar lebih banyak lagi) akan perlunya kesetiaan dalam segala hal. Kesetiaan dalam pekerjaan, dalam hubungan pribadi, dan dalam persahabatan. Tanpa kesetiaan tidak akan ada sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada diri kita serta orang-orang disekitar kita. Secara pribadi, aku sendiri sadar bahwa aku belum benar-benar dapat menunjukkan rasa setia sepenuhnya, selalu saja ada godaan untuk tidak setia kepada hal-hal yang seharusnya aku setia 100 %. Namun aku akan terus dan terus belajar sehingga semakin hari aku dapat semakin setia.

Satu hal lagi yang perlu diketahui dan diingat, bahwa kesetiaan hanya dapat timbul jika kita memiliki komitmen terhadap hal-hal dimana kita dituntut menunjukkan kesetiaan atau pada segala sesuatu yang ingin kita raih dalam. Jadi sebelum kita dapat menjadi seorang yang setia, kita harus belajar dahulu menjadi orang yang dapat membuat komitmen dan memegang teguh komitmen yang telah dibuat. Sebagai penutup dari tulisan ini, mari kita semua mulai hari ini belajar menjadi pribadi yang berani membuat komitmen dan berani memegang teguh komitmen yang telah kita buat, sehingga dengan begitu kita juga dapat menjadi pribadi yang setia. Semoga dengan keberanian kita untuk berkomitmen dan menjadi pribadi yang setia, kesetiaan yang sekarang merupakan hal yang sudah mulai langka dapat tumbuh subur kembali.

No comments:

Post a Comment

KumpulBlogger