Sejumlah kesibukan yang mengisi hari-hari saya membuat saya cukup lama tidak pernah memiliki waktu untuk berpikir dan menyajikan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan singkat pagi ini terinspirasi oleh perjuangan masa lalu yang saya jalani untuk meraih hal yang saya impikan, perjuangan yang sekarang saya jalani untuk meraih impian-impian besar berikutnya, dan sekaligus oleh sebuah kalimat berita yang saya baca pagi ini.
Kita mungkin telah sering mendengar dari pembicara seminar maupun para motivator bahwa di dalam diri kita terdapat DNA atau cikal-bakal seorang pemenang. Diantara kita mungkin ada yang meyakini hal ini, mungkin ada pula yang tidak. Namun itu bukanlah masalah, sebab memang setiap orang berhak memilih dan memiliki keyakinannya masing-masing. Saya sendiri secara pribadi meyakini bahwa di dalam diri saya dan diri setiap orang terdapat cikal-bakal atau DNA seorang pemenang. Suatu ciri khas yang sudah ada sejak dari awal mula kita masih ada di dalam kandungan ibu kita.
Saya percaya di dalam darah kita mengalir aliran darah seorang pemenang, sebab kita memang dapat ada karena hasil pertempuran demi pertempuran yang telah dimenangkan. Pertempuran sel-sel sperma yang berjuang keras untuk mencapai sel telur hingga dapat membuahinya dan kemudian menjadi janin. Perjuangan demi perjuangan yang dijalani orang tua kita, khususnya ibu, dari sejak awal kehamilan hingga dapat melahirkan kita ke dunia. Kemenangan demi kemenangan itulah yang mengantarkan kita ke dunia ini, sehingga sudahlah pasti bahwa kita adalah seorang pemenang sejak dari lahir.
Namun yang patut disayangkan adalah ketika banyak dari diri kita belum merefleksikan kemenangan sejati tersebut dalam hidup kita saat ini, yang sebabnya kemungkinan karena kita belum mengejawantahkan jiwa kemenangan yang sudah mengalir di dalam diri kita dengan sepenuhnya. Mungkin kita kurang mengeksplorasi bakat dan kemampuan yang kita miliki. Mungkin kita kurang tekun dalam mengembangkan diri. Mungkin kita masih terlalu malas untuk berjuang demi impian kita. Bahkan mungkin yang terparah kita terlalu malas atau terlalu takut untuk menetapkan impian yang sebesar yang dapat kita bayangkan, supaya kita tidak perlu gagal atau agar kita tidak dicemooh kalau gagal mewujudkan impian-impian mega dahsyat kita.
Walaupun kita saat ini mungkin belumlah menampakkan tanda-tanda kemenangan di dalam hidup kita, tetaplah ingat bahwa bagaimanapun juga kita telah menjadi pemenang sejak lahir, bahkan sejak pertama kali terbentuk dalam kandungan ibu kita. Kita adalah pemenang sejak dari sananya, dari sejak awal mula kita ada. Semoga kita semua tersadar bahwa kita adalah pemenang sejati dan berjuang sebaik yang kita dapat untuk benar-benar meraih kemenangan tersebut.
No comments:
Post a Comment