Kita semua barangkali sering mengalami hal ini. Kita
sering terjebak untuk tampak sibuk, namun tidak menghasilkan apa-apa di dalam
hidup kita. Kita berusaha kelihatan aktif, bergerak, dan terus bergerak namun
tanpa hasil apapun yang pernah kita buat atau hasilkan. Saya pun pernah dan
terkadang masih mengalami hal seperti itu.
Kondisi disekitar di masyarakat kita, terkadang
memang mendukung apa yang telah saya sampaikan di atas. Masyarakat sekitar kita
mendukung atau tampak menghargai orang yang kelihatan sibuk dan memiliki banyak
aktivitas, namun sesungguhnya orang tersebut tidaklah benar-benar produktif
atau menghasilkan. Mereka hanya sekedar bergerak dan bergerak, tampak sibuk,
tanpa hasil apa-apa yang mereka dapat raih atau wujudkan di dalam hidupnya. Saya
pun terkadang begitu. Saya kadang tampak bangga dan senang ketika dapat
terlihat sibuk, aktif, bergerak terus kesana-kemari, namun sesungguhnya dalam
setiap kesibukan, keaktifan, dan pergerakan yang saya lakukan saya tidaklah
menghasilkan apa-apa. Satu-satunya hal yang saya hasilkan dari setiap kesibukan
tersebut hanyalah rasa capek dan justru cenderung menggerogoti moral serta
semangat saya.
Namun seiring berjalannya waktu dan melalui proses
perenungan, saya mulai dan semakin menyadari bahwa hal tersebut tidaklah benar.
Saya harus berubah. Saya tidak perlu hanya sekedar kelihatan sibuk, aktif, dan
bergerak agar tidak dianggap pemalas oleh masyarakat, namun sesungguhnya
dibalik seluruh kesibukan dan keaktifan tersebut, saya tidaklah menghasilkan
sesuatu yang benar-benar bermanfaat atau berharga. Saya harus berubah dari
sekedar menjadi sibuk, aktif, dan bergerak menjadi lebih produktif dan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri saya sendiri maupun bagi orang
lain disekitar saya. Saya dan kita harus menyadarkan agar menjadi diri yang
produktif dan bukan diri yang sibuk. Menjadi pribadi yang bertumbuh serta
menghasilkan manfaat bagi diri sendiri serta orang lain. Tugas dan tanggung
untuk menjadi diri yang produktif memang tidaklah mudah. Kita harus melawan
opini masyarakat mengenai apa yang biasa dianggap oleh masyarakat kita sebagai
produktivitas maupun melawan cara berpikir kita sendiri yang tidak bermanfaat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa produktivitas tidaklah
sama dengan aktivitas, kesibukan, maupun banyak pergerakan. Produktivitas
adalah soal hasil atau manfaat yang kita berikan untuk kebaikan orang lain
maupun diri kita sendiri. Menjadi produktif jauh lebih penting dibanding
menjadi sibuk. Saya dapat menyadari hal ini, bukan berarti saya telah dengan
sempurna mengerjakan atau menjalankan apa yang saya sampaikan disini. Saya pun
masih belajar untuk dapat menjadi pribadi yang produktif, bukan sekadar yang
sibuk. Menjadi pribadi yang menghasilkan manfaat bagi sebanyak mungkin orang,
termasuk diri saya sendiri. Semoga kita semua dapat menjadi lebih baik dan
lebih produktif dari hari ke hari.
No comments:
Post a Comment