Sore hari ini, saya memutuskan untuk keluar sebentar ke suatu tempat untuk menyegarkan pikiran sekaligus tubuh saya (saya masih mencoba memahami lebih lagi kaitan antara kesegaran pikiran dengan kesegaran jasmani). Pada perjalanan sore hari yang menjelang waktu orang pulang kerja, jalanan mulai ramai. Menjelang suatu belokan, mobil yang berjalan di depan saya tampak berjalan secara perlahan. Saya awalnya tidak mengerti mengapa mobil tersebut berjalan secara perlahan, namun setelah saya agak dekat dengan mobil tersebut, barulah saya mengetahui bahwa ternyata di sisi kiri sedang ada penjual makanan mendorong gerobaknya.
Melihat kejadian sederhana tersebut, secara tiba-tiba suatu gagasan melintas di pikiran saya. Saya terpikir, mengapa pemerintah tidak membuatkan saja suatu jalur khusus untuk dilalui oleh para pedagang makanan keliling ? Suatu jalur khusus yang disediakan secara khusus untuk dilalui oleh para pedagang tersebut agar mereka tidak mengganggu laju kendaraan yang sedang melaju. Saya teringat bahwa seringkali para pedagang makanan keliling yang sedang mendorong gerobak jualannya dapat memperlambat kecepatan kendaraan, belum lagi ada beberapa diantara mereka yang terkadang menyeberang jalan seenaknya. Saya pun terpikir, mengapa tidak ada suatu jalur khusus untuk mereka ? Jalur khusus yang dapat membantu mereka melaju tanpa terganggu maupun mengganggu pengguna jalan lain. Jalur khusus yang juga dapat menjaga atau menjamin keselamatan mereka dari tertabrak oleh kendaraan yang ada di jalan.
Gagasan ini memang hanyalah sekedar gagasan yang tiba-tiba saja terlintas di suatu sore kala saya sedang melintas di jalan raya. Namun saya rasa gagasan ini layak juga untuk dipikirkan lebih lanjut oleh pemerintah dan jika memang layak untuk ditindaklanjuti, mengapa tidak ? Bukankah pemerintah kota Jakarta menyediakan jalur khusus untuk busway dan di kota Surabaya jalur untuk kendaraan roda dua dan roda empat juga dibedakan ? Mengapa tidak pula dibuat suatu jalur lagi untuk para pedagang makanan keliling ? Bagaimana menurut kalian ?
No comments:
Post a Comment