Setiap kita yang pernah sekolah (kuliah) atau yang sedang sekolah, selama kita menjalani pendidikan di bangku sekolah (kuliah) pasti pernah menerima pelajaran-pelajaran (baca: teori-teori) bukan ? Saya pun pernah dan saya menyadari bahwa pelajaran-pelajaran tersebut penting. Namun pengalaman hidup saya selama sekitar dua bulan terakhir menyadarkan saya sisi lain dari pelajaran-pelajaran (teori-teori) tersebut.
Saat ini, saya sedang berupaya menyelesaikan suatu tanggung jawab, dimana untuk menyelesaikan tanggung jawab tersebut mengharuskan saya untuk mempelajari ilmu-ilmu baru maupun ilmu-ilmu lama yang sudah agak terlupakan. Saya mengumpulkan sebanyak mungkin bahan bacaan, baik berupa artikel (paper) maupun buku. Saya membaca setiap artikel maupun buku yang sudah berhasil saya kumpulkan. Saya berupaya membacanya dengan sebaik mungkin agar saya dapat mengerti seluruh teori yang saya harapkan dapat membantu saya menyelesaikan tanggung jawab yang sedang saya tangani. Namun seiring semakin banyaknya saya membaca, saya menyadari satu hal, yaitu perkembangan atau progress saya dalam menyelesaikan tanggung jawab tersebut sangat minim. Saya menemukan bahwa perkembangan pekerjaan yang saya sedang coba selesaikan benar-benar sangat minim.
Menyadari bahwa perkembangan pekerjaan yang saya sedang coba selesaikan sangat minim, saya akhirnya mencoba menganalisa atau mempelajari kembali mengapa saya begitu lambat dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut, sementara waktu tenggatnya semakin mendekat. Proses analisa sederhana yang saya jalankan mengarahkan saya pada satu hal, yaitu terlalu banyak membaca teori, tetapi lupa atau kurang bertindak. Dan semakin saya runut lagi ke belakang, ternyata saya menemukan bahwa dalam rentang waktu sekitar dua tahun terakhir saya telah menjadi terlalu bergantung pada pelajaran atau teori. Dari hasil analisa sederhana tersebut, akhirnya saya mengambil keputusan bahwa saya tidak dapat hanya membaca teori demi teori saja, melainkan saya juga perlu memaksa diri saya sendiri untuk segera bertindak menyelesaikan pekerjaan yang perlu saya selesaikan dengan berdasarkan teori atau pengetahuan yang sudah saya miliki.
Saya ingatkan diri saya sendiri bahwa teori-teori itu perlu, tetapi terlalu banyak teori akan membuat kita lupa bertindak atau bahkan semakin ragu bertindak. Saya menyadari bahwa semakin banyak saya belajar tentang sesuatu, semakin saya menjadi ragu untuk bertindak karena saya belum terlalu memahami teori atau pelajaran yang sedang saya pelajari. Saya menjadi takut bertindak sebab teori-teori tersebut seolah “menghantui” pikiran saya tentang arti kesempurnaan atau keharusan untuk sepenuhnya mengetahui sesuatu sebelum bertindak. Pemikiran tersebut ternyata merupakan salah satu faktor penyebab berkurang atau rendahnya perkembangan pekerjaan demi pekerjaan yang berhasil saya tangani akhir-akhir ini.
Didorong oleh kesadaran baru ini, maka saya belajar dan akan terus belajar untuk semakin mendorong diri saya sendiri untuk tidak hanya belajar atau berteori, melainkan juga lebih banyak bertindak. Saya (dan kita semua) membutuhkan teori atau pelajaran dari buku-buku maupun sumber pelajaran yang lain, tetapi kita juga harus belajar untuk lebih banyak bertindak sebab tindakan-tindakan kita akan membantu kita meningkatkan pemahaman kita terhadap setiap pengetahuan atau teori yang kita pelajari. Jadi kesimpulannya adalah belajar itu perlu, tetapi hanya belajar saja tidak akan pernah cukup. Kita perlu mempraktekkan apa yang kita pelajari agar membantu kita untuk dapat semakin mempermudah kita dalam memahami segala ilmu pengetahuan yang kita pelajari. Jangan hanya berteori saja ! Bagaimana menurut kalian ?
No comments:
Post a Comment